Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
#83. INT. RUMAH RANDI – BALKON - MALAM
Terlihat gantha yang sedang bermain gitar, muncul lah randi dengan mata yang kemerahan karena habis menangis dengan tangan kanan yang berada di kantong jaketnya berisi senjata dan tangan kiri yang di kebelakangkan mengenggam sebuah lukisan. Ia berdiri tepat di belakang gantha dari beberapa jarak dan menatap sendu
RANDI (O.S)
Gan (berdiri tegak dengan tatapan tajam dengan mata kemerahan dan menahan kesedihan nya
Gantha pun menoleh dengan wajah terkejut dan binggung karena melihat mata randi seperti habis menangis. gantha pun berdiri dengan tatapan yang binggung
GANTHA
Ran, tolong jelasin apa yang sebenernya terjadi akhir-akhir ini
RANDI
Apa lo udah siap kalo gue jujur tentang semua nya(berbicara dengan tatapan yang tajam namun sendu)
GANTHA
Siap? Emang permasalahan apa sampe-sampe gue harus siap?
RANDI
Ini emang permasalahan gue, tapi berhubungan sama lo juga. Gue baru mengenal sebuah rasa tentang cinta tapi pada saat itu juga hati gue hancur seketika
GANTHA
Berarti selama ini lo bohong? tentang lukisan itu sebenernya lo beneran jatuh cinta kan, karena gara-gara lukisan itu lo jadi
Randi pun memotong pembicaraan gantha
RANDI
Gue tau lo selalu bertanya-tanya soal ini, tapi menurut gue semua ini sebenernya udah percuma (berbicara penuh emosional)
GANTHA
Kenapa percuma? kalo nyatanya lo jatuh cinta sama wanita itu?
RANDI
Gue merasa udah salah ngelukis orang, seharusnya bukan dia yang di takdirin buat gue jatuh cinta (bicara penuh emosional dengan meneteskan air mata)
GANTHA
Ya tapi apa masalahnya ran? Setiap manusia berhak ko jatuh cinta karna pada dasarnya setiap mahluk hidup itu di ciptakan untuk berpasangan karna semua manusia layak punya cinta untuk saling melengkapi hidupnya
RANDI
Lo ga akan pernah bisa ngerti gan(berbicara penuh kesenduan dan menghapus air matanya)
GANTHA
Ga bisa ngerti apa? permasalahan apa yang ga bisa gue ngerti, tolong ran jangan buat gue merasa ga berguna jadi sodara lo, tolong lo sebutin siapa dia? Dan dimana alamat rumahnya, karena malem ini juga kalo perlu gue bakal kerumahnya dan gue akan berusaha untuk nyatuin cinta lo ke dia, please ran jangan terus-terusan nyiksa perasaan lo sendiri. gue sodara lo! Oke! kapan pun itu, gue akan bantu lo (gantha pun berbicra penuh kesenduan)
Randi pun enggan menjawab ia seperti tidak mampu menahan kesedihannya lagi dan pada akhirnya randi yang menggengam lukisan sriti di tangan kiri nya yang dia letakan di balik badanya perlahan ia ke depankan dengan penuh kesenduan ia melempar lukisan tersebut lalu gantha pun dengan cepat menggambil dan melihat lukisan tersebut terlihat sedikit kurang jelas ia berjalan ke dekat lampu untuk melihat dengan jelas, setelah ia lihat jelas ternyata gadis itu memakai baju sari dan sedang menari lalu ada nama sriti dibawah lukisan tersebut, gantha pun langsung terlihat tidak percaya dan ia mencoba melihat lagi dan memang itu adalah sriti, gantha pun terdiam dan tidak bisa berbicara, ia hanya melamun sendu setelah ia menguatkan hatinya ia menolehkan badan ke arah randi lalu terlihat randi yang berdiri dengan berjarak sedikit jauh dengan gantha, kemudian mereka pun saling menatap. Gantha pun tak percaya sesekali masih melihat lukisan tersebut
GANTHA
Apakah ini sriti
RANDI
Iya dia sriti, gadis teristimewa
Yang ada di dalam hidup lo
Gantha pun terkejut seperti tak percaya kemudian terdiam sedih dan FLASHBACK ketika randi tidak jadi bercerita kala itu
RANDI(CONT’D)
Apa lo udah tau masalahnya dimana? apa masih bisa lo ngerti perasaan gue gan, Apa lo masih mau kerumah nya untuk nyatuin cinta gue ke dia? Apa bisa lo ngerasain jadi gue (Berbicara dengan nada rendah kemudian tinggi penuh emosi kesedihan)
Gantha pun menyetop pembicaraan randi dengan isyarat kelima jari tanganya sambil menunduk memejamkan matanya menahan sedihnya kemudian meneteskan air mata
RANDI(CONT’D)
Kenapa? Lo ga akan pernah sanggup kan ngerasain apa yang gue rasain. Bukan saat ini aja kesedihan yang gue rasain, bahkan dari dulu, keberuntungan selalu ada di lo dari masa sekolah sampe saat ini.Kita emang tumbuh dewasa sama-sama gan, dibalik suka cita kita, kesamaan kita tapi ada sebagian hal-hal kecil yang buat gue sedih selalu gue simpan sedalam dalam nya dan gue cuma bisa rasain semuanya itu sendiri(berbicara nada rendah dengan mata yang berkaca-kaca)
semasa sekolah lo pinter dibanding gue, teman yang lain bisanya cuma ngebully ngejek ngatain gue bodoh karena gue lebih suka gambar dibanding ngikutin pelajaran di sekolah, semua kalo bukan lo yang ngajarin dan ngerjain semua tugas gue nilai gue bakal jelek, sampe-sampe ayah selalu marahin gue, gue tau ayah memang sayang sama gue, tapi selalu aja dia bangga in lo, gue tau ayah sangat peduli sama gue, tapi selalu aja dia mengutamakan lo, dan gue tau ayah selalu perhatian sama gue tapi dia lebih sering menuruti apa kemauan lo. Apa lagi kebahagian yang lo mau gan?(emosional kesedihan)
Gantha pun terkejut mendengar perkataan randi sambil menahan emosinya gantha pun berlinang air mata ia tak kuasa membendung lagi kesedihannya sambil menatap randi tajam dari beberapa jarak
RANDI(CONT’D)
Saat mulai kuliah lo berbeda dengan dunia baru lo di kampus yang di sekelilingi teman-temen bahkan lo deket sama sriti, wanita yang sama-sama udah ngebuat kita jatuh hati, kenapa semua itu harus terjadi! Dan bodohnya kenapa gue baru tau! semua keadaan berbanding terbalik! lo ga pernah tau dan ga peduli keadaan gue yang hampir gila karna ga ada teman untuk bercerita rasanya seperti mati dalam kehampaan dan kesedihan, lo udah terbebas dalam dunia lo sendiri membebaskan diri dengan dunia baru berbahagia bersama orang-orang terdekat lo, sedangkan gue? (berbicara penuh dengan emosional kesedihan)
Gantha pun selalu menahan emosional kesedihannya dan mencoba menguatkan hatinya untuk menjawab semua perkataan randi
sesekali ingin mencoba menjelaskan namun randi terus berbicara
RANDI(CONT’D)
Apa soal cinta gue harus meneriman dan ngerasain kesedihan lagi seperti ini??? Apa gue ga pantes mendapatkan kebahagian gue gan? Apa gue hidup memang di takdirin hanya untuk merasakan kesedihan bukan kebahagian (berbicara dengan emosional
Kesedihan dan mata yang berkaca-kaca)
Seolah randi menjadi despresi dan tak bisa menggendalikan emosi nya
GANTHA
Cukup ran! Cukup! semua omongan lo itu jauh dari kenyataan yang terjadi, itu cuma emosional lo aja, almrhm ayah lo, beliau ga seperti yang lo omongin barusan, gue ga ngerti kenapa bisa lo berfikir kaya gitu, lo adalah salah satu anak yang beruntung di dunia ini, pada saat lo masih kecil lo masih punya keluarga yang lengkap dengan kasih sayang yang utuh dari orang tua lo, sedangkan gue? hidup atas dasar belas kasihan karna hidup sebatang kara. Soal cinta adalah anugrah kita ga akan pernah tau dengan siapa kita jatuh cinta! Jangan sekali-sekalinya lo mempekeru suatu masalah dengan menambahkan perkara soal cinta (berbicara penuh menahan emosional dengan mata yang terus berkaca-kaca)
Gantha pun sudah tidak bisa menjelaskan dan menenangkan randi karna gantha pun semakin terlihat sedih dan menahan emosionalnya
RANDI
Harusnya itu gue yang ngerasain kebahagian karena keluarga gue lengkap dari pada lo, masih ada bunda dan ayah dulu sedangkan lo cuma hidup sendiri, terus lo tinggal di sini di rawat ayah ketika gue juga baru lahir, lo di urus ayah sama bunda seperti anak sendiri dan lo selalu dapetin kebahagiaan sedangkan gue? Apa? gue emang Cuma anak manja yang bodoh
Gantha pun dengan mata berkaca-kaca serta menahan emosinya berbicara dengan tatapan tajam ke arah randi dan menjelaskan semua
GANTHA
Gue tau gue cuma sepupu lo, seorang keponakan dari ayah lo. Om raka selalu memberikan fasilitas terbaik dari gue kecil tapi gue berusaha ga selalu memakai seluruh fasilitas yang berlebihan atau ke mewahan yang alm om raka kasih ke gue, karna gue emg slalu sadar diri, gue selalu merasa ga enak. kasih sayang dia seperti ayah gue sendiri ngebesarin dengan baik, tapi apa lo ga sadar dia sayang sama lo kaya apa? semua fasilitas atau apapun lo punya ran, sampe sampe gue terkadang iri dan terus nangis dalam hati gue kalo gue rindu ayah gue sendiri, pengen ngerasain segala perhatian tapi semua rasa kesedihan itu mendewasakan gue dan gue sadar punya keluarga kaya kalian itu udh bersyukur dan lebih dari cukup, klo emang gue harus bales budi, gue bakal ngumpulin uang buat gantiin semua uang bokap lo, insyallah gue ganti semua mulai dari alm bokap lo ngebesarin gue hingga sampai saat ini (berbicara dengan meneteskan air mata dan memandang view malam ia berusaha menahan sedihnya dan menghapus air matanya)
RANDI
Gue udah lelah gan sama semuanya, penjelasan lo ga akan pernah bisa menyembuhkan rasa sakit yang udah terlanjur gue rasain dan gue ga butuh bales budi lo karna itu ga akan pernah bisa ngebayar kebahagian gue yang hilang
Randi pun mengeluarkan benda dari genggaman tangan kanan nya yang berada di jaketnya yaitu pistol yang dia lemparkan ke arah gantha, gantha pun menoleh kan pandangan nya dengan terkejut dan binggung (terlihat pistol itu terlempar meluncur ke bawah ke arah kaki gantha dan gantha pun menangkap pistol tersebut dengan tepat di injakan kaki sebelah kiri nya)
RANDI(CONT’D)
Lebih baik sekarang lo pilih, lo tembak gue dan akhirin hidup gue, atau lo keluar dari rumah ini dan anggep kita bukan sodara lagi (randi pun menghapus air matanya) karna gue pengen cari ketenangan dan kebahagian gue sendiri tanpa ada lo, tanpa mengenal lo, dan tanpa tau lo itu siapa
Gantha pun terkejut mendengar perkataan randi dan gantha pun tak kuasa menahan emosionalnya dengan pistol masih tepat berada di injekan kaki nya. Terlihat kilat beserta angin SFX suara petir. SLOWMOTION Gantha pun menguatkan hatinya dengan mengambil pistol tersebut, lalu ia berjalan perlahan mendekati randi dengan ekspresi raut wajah penuh menahan emosi dan kedua matanya yang memerah berkaca-kaca, ketika ia berjalan ke arah randi pistol pun di persiapkan untuk menembak, dengan menahan emosinya saat tepat dihadapan randi, gantha pun melepas tembakan ke udara SFX suara tembakan
GANTHA
Apa dengan cara ngebunuh lo semua masalah akan selesai? Apa lo dapet kebahagian setelah lo mati di tangan sodara lo sendiri! (Berbicara dengan nada tinggi penuh emosional dan mata yang terus berkaca-kaca kemudian membanting dengan keras pistol tersebut hingga hancur berantakan)
Gantha sesekali menarik nafas dan mengusap wajah dan rambutnya dengan kedua tangan nya karna menahan amarahnya
GANTHA(CONT’D)
Maaf! jalan fikiran gue masih waras ran (Suara kembali mereda). Gue akan keluar dari rumah ini kalau emang itu bisa ngebuat lo bahagia, dan lo ga perlu khawatir gue akan berusaha ngelupain sriti, tapi itu bukan untuk bales budi, inget bukan untuk bales budi, karna bagi gue keluarga adalah segalanya dan kebahagian lo adalah kebahagian gue juga, dan kasih gue waktu untuk nabung buat gantiin semua uang alm bokap lo yang udah pernah beliau keluarin buat gue dari gue kecil, permisi
(Backsound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao) SLOWMOTION gantha bergegas pergi dengan raut wajah penuh emosional kesedihan ia berjalan ke arah tangga menuruni anak tangga sambil menghapus air matanya dengan cepat)
DISSOLVE
#84. EXT. RUMAH RANDI – BALKON - MALAM
(Backsound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao) SFX petir kilat berwarna putih beserta angin dan mulai rintik hujan. Randi yang tidak berdaya lalu lama-lama ia lemas dan jatuh terduduk dengan mata yang terus berkaca-kaca
CUT TO
#85. INT. RUMAH RANDI - MALAM
(Backsound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao) Gantha yang menuruni anak tangga sangat merasa teramat sedih karna perkataan randi yang menyakiti perasaannya dengan mata yang sendu berkaca-kaca sesekali meneteskan air mata kembali dan ia terus berjalan ke arah kamarnya
INSERT : RUMAH RANDI – KAMAR RANDI - MALAM
(Backsound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao) Terlihat kamar randi yang sangat berantakan dan bebarapa lukisan sriti dan lukisan gantha bersama randi semasa kecil serta lukisan orang tuanya dan lainya terlihat juga cat yang berserakan di lantai. Gantha yang berjalan cepat dan melewati kamar randi
BACK TO
(Backsound Bulleya – Amit mishra & shilpa rao) Gantha yang keluar dari kamarnya tidak membawa atm atau benda berharga lainya ia hanya menggemblok tas ranselnya dan tas gitar yang dia bawa dengan tangan kirinya SLOW MOTION menutup pintunya, sambil berjalan sesekali memejam kan matanya dan membuang nafasnya sambil menahan sedihnya dengan mata yang berkaca-kaca
CUT TO