Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SEKUENS 7
INT. CAFE - DAY
Lesmana dan Fitri membuat janji di sebuah cafe yang ada di kota. Kali ini mereka saling duduk berhadapan.
FITRI
Kalau boleh tahu ada apa ya pak?
Tanpa basa-basi, Lesmana langsung berbicara,
LESMANA
Sudah berapa lama?
FITRI
Apanya pak?
LESMANA
Sudah berapa lama semua ini? Semua hal tentang Randi, tentang Batari...
Fitri terdiam, ia mencoba mengolah kalimat yang pas untuk dirangkai kepada Lesmana, karena Fitri mengetahui sifat keras dari Lesmana dari Randi dan Batari.
LESMANA
Tolong dijawab.
FITRI
Sejak Randi SD pak.
Lesmana menarik napas, ia sadar rupanya selama ini istrinya menutupi hal ini dari dirinya.
LESMANA
Rupanya benar, waktu itu ia masih berani untuk melanjutkannya.
Fitri langsung menangkap perkataan Lesmana, itu adalah saat Lesmana memarahi Randi habis-habisan karena menggambar.
FITRI
Mengapa bapak lakukan ini?
LESMANA
Melakukan apa?
FITRI
Bapak tega menghancurkan mimpi anak bapak sendiri.
Lesmana terdiam, tidak biasanya ia kalah dalam berdebat.
FITRI
Saat ibu Batari ada, dia lah yang selalu menjaga dan melindungi Randi.
(beat)
Saya tidak pernah tuh mendengar Randi membicarakan hal tentang anda. Apa mungkin karena dia takut dengan anda?
Lesmana masih terdiam.
FITRI
Saya tidak tahu dengan kondisi keluarga anda saat ini. Yang jelas saya bisa menebak jika anda dan Randi seperti bukan ayah dan anak. Saya bisa menebak itu.
Lesmana menatap Fitri dengan tajam.
FITRI
Mungkin dengan kakaknya juga... Entahlah saya hanya menebaknya, itu tidak sulit.
LESMANA
Lalu.. Saya harus apa? Dulu istri saya tidak pernah bercerita apapun kepada saya.
FITRI
(keras)
Itu karena anda keras kepala tuan! Percuma Ibu Batari bercerita kepada anda, karena anda pasti akan menolaknya.
Suasana terdiam sejenak. Lesmana melihat Fitri begitupun sebaliknya.
LESMANA
Sejujurnya, saya hanya melakukan yang terbaik untuk masa depan anak-anak saya. Tidak lebih.
FITRI
Tapi Randi merasa sebaliknya. Ia sama sekali tidak menyukai dengan apa yang bapak inginkan.
Lesmana masih merenung karena kesalahan yang ia buat.
CUT TO: