Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KELAS MENGGAMBAR - AFTERNOON
Sudah dua minggu lamanya Randi belajar bersama dengan Fitri. Di luar jam mengajarnya, Fitri menyempatkan waktu untuk mengajarkan teknik-teknik menggambar dan mewarnai kepada Randi.
Randi sangat menyukai belajar bersama Fitri. Hidupnya menjadi lebih berwarna dan membahagiakan.
INT. AULA HOTEL - DAY
Randi mengikuti lomba menggambar di salah satu acara fashion desain yang cukup terkenal.
Fitri dan Batari mengawasinya dari kejauhan.
MC (O.S.)
Maaf bagi nama-nama yang tidak terpampang di layar, terima kasih sudah mengikuti lomba.
Randi gagal masuk 10 besar, walaupun begitu Fitri tampak senang karena usia Randi yang terbilang paling muda bisa masuk ke 20 besar.
INT. KELAS MENGGAMBAR - DAY
Fitri terus melatih kemampuan Randi. Randi membalasnya dengan memperhatikannya dengan serius.
INT. PUSAT PERBELANJAAN - DAY
Salah satu lomba fashion desain diadakan salah satu pusat perbelanjaan. Randi mengikutinya.
MC (O.S.)
Juara lima, Randi Lesmana Putra.
Randi maju ke atas panggung untuk menggambil penghargaan. Fitri tersenyum melihat progress Randi.
INT. KAMAR RANDI - NIGHT
Sepulangnya dari kegiatannya, Randi dengan tergesa-gesa memasukkan sertifikat ke dalam lemari sebelah meja belajarnya dan memasukkan bekas gambaranya ke kolong meja.
INT. KELAS MENGGAMBAR - AFTERNOON
Fitri terus melatih Randi.
FITRI
Ketebelan Ran ini warnanya, coba agak ditipiskan ya.
Randi mengangguk paham dan ia mencoba lebih berhati-hati.
INT. AULA KAMPUS - DAY
Randi mengikuti salah satu acara di kampus ternama.
MC (O.S.)
Juara ketiga.. Randi Lesmana Putra!
Randi maju ke atas panggung dan kali ini ia mendapatkan piala dan juga sertifikat.
Fitri dan Batari yang nampak hadir ikut bangga melihat Randi.
BATARI
(berteriak)
Hebat Randi! Juara ketiga!
Randi tersenyum ke arah ibunya.
INT. KAMAR RANDI - NIGHT
Randi mengeluarkan piala yang didapatnya dan dimasukkan ke dalam lemari.
Randi terus menyembunyikan hadiah demi hadiah yang ia dapat dari lomba dari Lesmana.
INT. KAMAR UTAMA - CONTINUOUS
Lesmana membaca sebuah buku di tempat tidur, di sebelahnya ada Batari yang sedang melihat-lihat gambaran Randi.
BATARI
Yah, tidak ada salahnya kita dukung Randi. Coba lihat gambar-gambarnya. Semakin bagus.
Lesmana menghentikan membaca bukunya lalu melihat gambar Randi.
LESMANA
Ini gambar apa? Orang?
BATARI
Ini gambar dress yah.
LESMANA
Dress?
BATARI
Iya, cantik ya?
Lesmana terdiam sambil melihat gambar-gambar yang lain.
BATARI
Ibu suka sama warna-warnanya, dia cerdik memadukannya.
LESMANA
Ini.. Ini baju wanita semua..
BATARI
Memangnya kenapa yah?
LESMANA
Bu! Randi itu laki-laki. Enggak pantas dia menggambar seperti ini.
Lesmana pun melanjutkan membaca bukunya kembali.
LESMANA
Perasaan dari dulu ia gambar begitu. Gaun lah, kemeja lah. Apa-apaan itu.
(beat)
Masa anak laki-laki begitu.
Batari terdiam, kemudian merapihkan gambar-gambar Randi.
LESMANA
Sudahlah bu. Biarkan dia fokus di beladirinya saja. Jangan suruh dia gambar-gambar itu lagi.
Batari menghiraukan ucapan Lesmana, lagi-lagi usahanya gagal untuk membuat Lesmana terkesan dengan Randi.
INT. KELAS MENGGAMBAR - AFTERNOON
Randi terus menggambar, di bangku belakang, Fitri dan Batari saling mengobrol.
FITRI
Kemajuannya pesat. Ia sangat suka menggambar.
Batari tersenyum mendengar ucapan Fitri.
FITRI
Oh iya, saya belum pernah bertemu dengan ayah Randi.
BATARI
Maaf Fit. Ayahnya sibuk.
Fitri mengangguk paham.
BATARI
Ayahnya selalu bersyukur dengan apa yang Randi lakukan... Ia berterima kasih kepada anda.
Sambil tersenyum Fitri melihat bola mata Batari, rasanya ada yang ditutup-tutupi dari Batari.
Sementara Batari melihat ke arah Randi. Ia masih belum menepati janjinya membuat ayahnya suka dengan bakatnya.
FADE OUT.
INT. GELANGGANG OLAHRAGA - CONTINUOUS
Tanpa sepengetahuan Randi, secara diam-diam Lesmana mendatangi tempat latihan taekwondo untuk mengetahui kemajuan anaknya.
INT. TRIBUN PENONTON - LATER
Lesmana bertemu dengan Pak Budi, ketua dari pelatihan Taekwondo disini.
BUDI
Jadi itu yang mau saya tanya Pak, sudah satu bulan ini Randi tidak pernah hadir latihan.
Lesmana bingung dengan pengakuan Pak Budi.
LESMANA
Satu bulan?
BUDI
Iya pak, satu bulan. Sebenarnya lusa nanti saya mau telepon Pak Lesmana, cuma bapak keburu datang kesini. Ya saya sampaikan saja langsung.
Lesmana geram. Ia menahan amarahnya agar bisa ia luapkan sesampainya di rumah.
INT. KAMAR RANDI - DUSK
Sesampainya di rumah, Lesmana langsung menuju ke kamar Randi. Terlihat anaknya baru saja mengeluarkan perlengkapan taekwondonya dari dalam tas.
RANDI
Sore Yah. Baru pulang?
Tidak ada jawaban dari Lesmana. Ia langsung menampar anaknya hingga jatuh tersungkur.
LESMANA
KAMU KEMANA SAJA SELAMA INI? KAMU BOHONGI AYAH RUPANYA?
Randi tidak berani menjawab pertanyaan Lesmana yang marah. Ia malah menangis kencang.
LESMANA
Apa semua karena ini?
Lesmana melihat meja belajar Randi yang terdapat beberapa lembar gambar dan sebuah piala lomba sekolah yang pernah Lesmana lihat.
Lesmana merobek-robek gambar tersebut. Bahkan membuang piala ke lantai lalu pecah.
Batari lantas datang masuk ke dalam kamar Randi. Ia langsung menenangkan anaknya.
LESMANA
KAMU INI JADI IBU MALAH MANJAKAN ANAKNYA TERUS!
(beat)
KITA DIBOHONGINYA SELAMA INI!
Batari terus menenangkan anaknya yang terus menangis.
LESMANA
DIA ITU ANAK LAKI-LAKI! TIDAK PANTAS GAMBAR-GAMBAR BEGINIAN. APA INI?
(mengambil salah satu gambar yang belum tersobek)
INI BAJU WANITA! KAMU ITU ANAK LAKI-LAKI TAHU!
(menyobek gambar tersebut.)
Tangisan Randi makin keras. Sementara Batari masih belum berani membalas ucapan suaminya itu.
LESMANA
TIRU KAKAKMU ITU! TURUTI APA KATA ORANG TUA!
(beat)
IBU LEPASKAN DIA! JANGAN MANJAKAN DIA!
Air mata Randi masih turun deras dan ia merasa amat sangat takut. Ia belum pernah melihat ayahnya semarah sekarang.
INT. KAMAR UTAMA - NIGHT
Batari baru saja masuk, di tempat tidur sudah terlihat Lesmana yang sedang membaca buku.
LESMANA
Kamu itu, punya anak jangan di manja terus. Kalau mereka sudah dewasa, kita yang repot.
Batari masih terdiam. Ia menuju meja riasnya untuk mengoleskan krim malam di wajahnya.
Lesmana yang merasa didiamkan, langsung berdiri dari tempat tidur dan mendatangi Batari.
LESMANA
Aku itu enggak mau melihat anak-anak kita gagal, aku ingin mereka berhasil.
Batari lantas berdiri dan membalas.
BATARI
Kalau ayah ingin melihat mereka berhasil, dukung saja Randi dengan karya seninya.
(beat)
Tidak perlu sampai menampar dan merusak karyanya! Keterlaluan namanya!
Batari lari ke dalam kamar mandi dan menutup pintu. Lesmana berjalan dan berbicara di depan pintu.
LESMANA (O.S.)
Ayah tahu itu kelewatan. Tapi mau bagaimana lagi? Dia sudah berbohong kepada ayah soalnya.
INT. KAMAR MANDI KAMAR UTAMA - CONTINUOUS
Di dalam kamar mandi, Batari melihat ke cermin. Matanya memerah. Rasanya ia membuat mimpi Randi hancur, lantaran gagal menepati janji dengan Randi.
CUT TO BLACK.