Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. HUTAN - DAY
TEXT: LIMA BULAN KEMUDIAN
Lesmana mengajak Tama untuk pergi berburu. Dari kejauhan mereka berdua mengamati seekor burung puyuh di atas pohon.
Lesmana terus memperhatikan lewat lensa senapan angin miliknya, sementara Tama memperhatikan lewat lensa binocular.
TAMA
Bagaimana yah? Sekarang?
Beat.
LESMANA
Sebentar... Sebentar..
Lesmana fokus membidik burung puyuh itu. Jarinya siap untuk melepaskan tembakan.
LESMANA
Lihat dan perhatikan..
Lesmana melepaskan tembakan ke arah burung puyuh tersebut. Burung puyuh tersebut terjatuh.
TAMA
Ayah hebat!
Lesmana hanya membalas dengan senyuman lebar.
EXT. HUTAN - LATER
Lesmana membakar hasil buruannya yaitu dua ekor burung puyuh. Keterampilannya sebagai tentara yang pernah dilepas di hutan membantunya menyiapkan ini semua.
LESMANA
Bagaimana rasanya?
Tama makan dengan lahap. Padahal dia baru makan daging burung untuk pertama kalinya.
TAMA
(mengunyah)
Enak yah. Seperti daging ayam.
Lesmana tersenyum sambil memutar bagian burung puyuhnya agar tidak gosong.
LESMANA
Dulu ayah sering makan ini. Bahkan senjatanya hanya dari ketapel karet.
TAMA
Ayah hebat. Nanti ajarkan aku dong.
(beat)
Eh tapi kayaknya lebih asik pakai senapan. Lebih keren.
Lesmana mengangkat daging burung puyuhnya lalu memakannya sedikit demi sedikit lantaran masih panas.
Ia duduk di samping Tama.
LESMANA
Itu semua gampang, cepat besar makanya.
TAMA
Iya yah. Pokoknya kalau Tama besar nanti, Tama mau seperti ayah.
(beat)
Masuk militer dan bertanggung jawab kepada negara. Rasanya pasti bangga!
LESMANA
Tidak usah jauh-jauh dulu. Bertanggung jawab di sekitarmu dulu saja.
Tama terdiam bingung mencerna maksud ayahnya. Lesmana paham.
LESMANA
Mulailah dari menjaga ibu dan adikmu yang sebentar lagi akan hadir.
TAMA
Ayah tahu? Rasanya tidak sabar Tama menunggu kehadiran adik.
(beat)
Tama akan jadi kakak!
Lesmana tersenyum.
LESMANA
Jadi kakak itu kamu harus siap dengan segalanya. Karena kamu akan menjadi contoh bagi adikmu nanti.
Tama setuju dengan ucapan ayahnya itu.
LESMANA
Nih daging buat kamu. Punyamu sudah habis tuh.
TAMA
(terkekeh)
Habisnya enak sih yah.
EXT. HUTAN - LATER
Langit memerah, senja pun tiba. Lesmana dan Tama bergegas pulang.
Mereka menaruh perlengkapan berburu ke dalam bagasi mobil.
LESMANA
Hati-hati nak.
Lesmana membantu Tama mengangkat kursi lipat karena anaknya terlihat kesulitan.
Setelah semua selesai dimasukkan, bagasi pun ditutup.
LESMANA
Ayo pulang.
Langkah Lesmana untuk masuk ke dalam mobil terhenti ketika handphonenya berdering. Sementara Tama sudah masuk ke dalam mobil.
Lesmana melihat handphonenya, ternyata yang menelepon adalah Laras, adik Batari yang sedang ada di rumahnya mengawasi istrinya.
LESMANA
Halo?
LARAS (V.O.)
Mas dimana? Air ketuban kakak pecah!
LESMANA
Yang benar?
LARAS
Iya. Ini aku lagi perjalanan ke rumah sakit sama kakak.
Lesmana langsung menutup telepon. Dengan cepat ia masuk ke dalam mobil.
INT. MOBIL LESMANA - CONTINUOUS
Lesmana terlihat tergesa-gesa. Tama yang duduk disebelahnya nampak heran.
TAMA
Ada apa yah?
LESMANA
Ibumu, mau melahirkan.
TAMA
Yang benar yah?
Mobil pun berjalan meninggalkan area hutan.
LESMANA
Iya nak. Ibu sudah dibawa tante Laras ke rumah sakit.
Adrenalin Tama meningkat, ia tidak mau melewatkan momen ini.
TAMA
Ayo Yah! Cepat! Cepat!
(beat)
Tama mau lihat adik baru!
Lesmana terkekeh melihat tingkah anaknya seraya memacu kecepatan mobilnya.
CUT TO:
EXT. RUMAH SAKIT - NIGHT
Lesmana memarkirkan mobilnya. Setelah itu ia bergegas keluar dan Tama mengikutinya seraya berpegangan tangan kepadanya.
Mereka berdua berlari ke dalam rumah sakit.
INT. LORONG RUMAH SAKIT - CONTINUOUS
Lesmana dan Tama berlari menuju ruang persalinan. Ayah dan anak ini tidak sabar untuk melihat kehadiran keluarga baru.
Mereka tak merasa lelah walau baru pulang berburu.
INT. RUANG BERSALIN - CONTINUOUS
Lesmana bertemu dengan Laras yang duduk cemas.
LARAS (O.S.)
Cepat temani mbak mas!
Lesmana melihat dari kaca pintu kamar persalinan. Istrinya terus mengerang. Seorang suster yang melihat dari dalam kamar, menghampirinya.
SUSTER
Bapak....
LESMANA
Saya suaminya. Izinkan saya masuk!
Suster pun memperbolehkan Lesmana masuk. Tama yang sedari tadi digandeng Lesmana, ingin ikut masuk.
SUSTER
Maaf, untuk anaknya diluar saja pak.
Lesmana paham dengan maksud suster tersebut. Ia duduk jongkok memegang pundak Tama.
LESMANA
Kamu disini saja ya nak, sama Tante Laras.
(beat)
Berdoa untuk keselamatan ibu dan adikmu..
Tama terlihat kecewa. Sementara Lesmana langsung masuk ke dalam kamar persalinan.
FADE OUT.
INT. LORONG RUANG BERSALIN - CONTINUOUS
Beberapa jam kemudian, pintu kamar terbuka. Seorang suster mendatangi Laras dan Tama.
SUSTER
Proses kelahiran Ibu Batari sudah selesai.
(beat)
Silahkan ibu dan adik bila hendak menjenguk Ibu Batari.
Laras tersenyum girang, begitupun dengan Tama yang langsung ngacir masuk ke dalam.
INT. KAMAR BERSALIN - CONTINUOUS
Tama terkejut. Seakan tidak percaya mendengar suara tangisan itu adalah suara tangisan adiknya.
LESMANA
Tama, sini!
(beat)
Ini adikmu..
Tama menghampiri ayahnya yang sedang duduk di kursi sembari menggendong adiknya.
TAMA
Ternyata benar... Laki-laki...
Untuk pertama kalinya Tama melihat adik kecilnya. Tama tersenyum bangga sembari matanya berubah memerah.
DOKTER (O.S.)
Wih kakaknya laki-laki juga..
(beat)
Ibunya pasti akan aman selalu.
Lesmana tersenyum mendengar ucapan dokter itu, begitupun Batari. Sedangkan Tama masih terus melihat adiknya yang mulai tenang ketika melihat kehadiran Tama dan Laras.
TAMA
Namanya.. Namanya.. Sudah ada namanya kah yah?
LESMANA
Coba tanya ibumu...
Tama berbalik badan, lalu berjalan mendekati Batari yang masih tertidur lemas di kasur.
TAMA
Namanya siapa bu?
Batari mengusap rambut anaknya seraya tersenyum pelan.
BATARI
Namanya.. Randi Laksana Putra.
CUT TO: