Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUMAH - AFTERNOON
TEXT: 5 BULAN KEMUDIAN
Sepulangnya dari sekolah, Tama langsung berlari menuju kamar orang tuanya untuk melihat adiknya.
INT. RUANG TENGAH - LATER
Tampak beberapa koper tersusun, tapi Tama menghiraukannya dan tetap berlari ke dalam kamar orang tuanya.
INT. KAMAR UTAMA - LATER
Setibanya di kamar orang tuanya, Tama terdiam ketika melihat ayahnya Lesmana yang memakai pakaian dinas. Lesmana melihat Randi yang sedang tertidur dan juga Batari yang melihat ke arah Lesmana.
INT. RUANG TENGAH - CONTINUOUS
Lesmana duduk di kursi sofa, di sampingnya ada Tama. Sedangkan Batari berada di kamar menjaga Randi yang tertidur.
TAMA
Ayah kok harus pergi sih?
LESMANA
Ya bagaimana lagi nak? Namanya juga tugas.
TAMA
Tapi... Tapi kan, Randi....
Lesmana mendekati Tama.
LESMANA
Ayah tahu nak, ayah juga sedih. Apalagi sama ibu.
(beat)
Tapi ini tugas nak...
Tama terdiam murung.
LESMANA
Inilah saatnya kamu bertanggung jawab nak. Kali ini kamu tidak hanya menjaga ibumu saja, melainkan adik barumu.
TAMA
Tapi Tama belum siap yah. Tama masih kecil...
Lesmana tersenyum melihat anaknya,
LESMANA
Tanggung jawab itu tidak dilihat dari usia. Melainkan seberapa besar keberanian yang kamu miliki..
Beat.
LESMANA
Toh, ayah kan sudah mengajarkan banyak hal kepadamu. Sekarang saatnya kamu melaksanakannya.
Tama masih terdiam.
LESMANA
Ingat nak, cepat atau lambat ayah pasti meninggalkanmu, dan cepat atau lambat kamu akan merasakan apa itu tanggung jawab.
Tama pun memeluk ayahnya dengan erat, Tama menangis.
TAMA
Tama janji, Tama akan jaga mama dan juga Randi.
(beat)
Ayah perginya jangan lama-lama ya??
Lesmana pun melepaskan pelukan anaknya, lalu menghapus air mata anaknya.
LESMANA
Jangan nangis nak. Kan ayah sudah bilang, anak laki-laki itu tidak boleh cengeng.
Tama pun mencoba menghentikan tangisannya, tapi tidak bisa.
EXT. RUMAH - CONTINUOUS
Mobil yang mengantar Lesmana untuk dinas sudah tiba. Salah seorang ajudannya keluar dari mobil dan dengan tangkas mengambil beberapa barang milik Lesmana.
Lesmana mengayunkan tangannya dengan gestur sampai jumpa. Tama membalas hal yang sama hingga mobil tersebut meninggalkan rumah.
CUT TO:
INT. RUMAH - NIGHT
TEXT: 3 TAHUN KEMUDIAN
Di ruang tengah, Tama menonton televisi bersama Randi yang sudah mulai beranjak tumbuh.
Terlihat mereka menyaksikan film dokumenter perang milik ayahnya.
TAMA
Tuh kan, hebat kan mobilnya...
RANDI
(bertepuk tangan)
Iya.. hebat, bisa jalan di air juga..
Tama tersenyum melihat adiknya. Ia berhasrat untuk menanamkan jiwa militer seperti yang ia dapat dari ayahnya.
Tayangan berubah ke arah pertempuran, ada tank baja yang terus menerus menembakkan misil ke arah musuh.
RANDI
Mobil apa kak itu namanya? Kok hebat ada senjatanya...
TAMA
Itu namanya Tank Ran.. Hebat tahu mobilnya, susah dihancurkan.
Terlihat gambar televisi yang memperlihatkan tank baja sedang menggilas mobil.
RANDI
Wih.. nggak hancur.. Mobil ajaib...
Randi bertepuk tangan, Tama hanya tersenyum melihat tingkah adiknya.
Sesaat berselang Batari hadir di tengah-tengah mereka.
BATARI
Tama!
Batari langsung berlari cepat lalu mematikan televisi langsung dari powernya.
TAMA
Lah kok dimatikan bu?
BATARI
Kamu itu gimana, adikmu masih kecil udah diajari nonton kekerasan.
TAMA
Kekerasan dari mana bu?
(beat)
Itu kan lagi perang..
BATARI
Ibu enggak mau tahu, sekali lagi ibu lihat kamu ngajak adikmu nonton begitu.. Uang jajan kamu akan ibu potong!
Randi hanya terdiam menyaksikan Tama diomeli oleh ibunya.
BATARI
Ayo nak, ikut ibu. Temani ibu saja menilai ulangan.
Randi turun dari kursi sofa lalu mengandeng ibunya ke dalam kamar.
Tama masih terlihat kesal.
BATARI (O.S.)
Kembali ke kamar Tama, PR dikerjakan!
TAMA
(keras)
Tapi tidak ada PR ibu!
FADE OUT.
EXT. HALAMAN RUMAH - DAY
Akhir pekan tiba, Batari,Tama dan Randi menghabiskan waktu di halaman rumah. Tama berlatih memukul dengan samsak menggantung milik ayahnya, sementara Batari bersama Randi sedang menanam dan menyiram bunga.
Beberapa kali memukul, Tama terlihat tidak menyukai Randi yang melakukan kegiatan menanam bunga.
TAMA
(keras)
Bu, Randi suruh sini lah. Olahraga.
Batari dan Randi melihat ke arah Tama,
BATARI
Tadi pagi dia sudah temani ibu senam. Lagipula enggak cocok adikmu berlatih begitu, ia masih kecil.
Batari dan Randi pun kembali melanjutkan kegiatan mereka.
Suara kecil terdengar dari mulut Tama.
TAMA
Perasaan dulu waktu aku sekecil Randi, aku langsung diajari Taekwondo sama ayah..
CUT TO: