Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. PUSAT PERBELANJAAN - AFTERNOON
Hari libur Batari mengajak Randi untuk menemaninya jalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan. Diantar oleh supir pribadinya lantaran Lesmana sedang ada kegiatan keluar kota, ibu dan anak ini tampak asyik menikmati akhir pekannya.
Mereka melihat-lihat koleksi pakaian wanita.
BATARI
Dulu kakakmu enggak pernah mau kalau di ajak mama belanja.
(beat)
Apalagi masuk ke tempat-tempat seperti ini.
RANDI
Kok bisa ya bu? Padahal tempat ini bagus.
Sambil memilih pakaian, Batari membalas.
BATARI
Ibu enggak tahu nak. Kakakmu gengsinya tinggi kali.
Randi tertawa, pun demikian dengan Batari.
BATARI
Ayo kita kesana.
INT. PUSAT PERBELANJAAN - LATER
Berselang kemudian, Batari keluar dari kamar ganti dengan memakai sebuah blus batik berwarna cerah.
BATARI
Gimana nak?
Randi terpukau kegirangan.
RANDI
Ibu cantik! Beli ini bu, beli ini!
Batari tersenyum mendengar ucapan anaknya yang kegirangan itu.
RANDI
Cocok buat mengajar di sekolah bu!
BATARI
Iya nak, ibu setuju.
Randi pun memegang bahan dari blus batik tersebut.
RANDI
Tapi tidak akan panas kan bu?
BATARI
Tidak kok nak, bahan katun ini bagus kok.
Randi mengangguk memahami maksud Batari.
INT. PUSAT PERBELANJAAN - CONTINUOUS
Kini giliran Randi yang berbelanja. Ia disuruh Batari untuk memilih dan membeli pakaian.
Sesaat Randi teringat akan suatu.
RANDI
Bu, Randi lupa! Jam 4 ada latihan bu.
BATARI
(gusar)
Hari Sabtu begini latihan?
RANDI
Iya bu, kan jadwalnya Selasa, Kamis, sama Sabtu.
Batari terdiam, dia melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul setengah empat.
BATARI
Ya sudah absen saja enggak apa-apa. Toh kita sampai sana juga sudah telat.
RANDI
(tidak yakin)
Tapi bu..
BATARI
Sudah, absen sekali tidak apa-apa kan?
RANDI
Enggak apa-apa sih bu... Tapi...
BATARI
Tapi apa?
RANDI
Ayah...
BATARI
(tertawa)
Sudah, sudah. Enggak apa-apa kok. Ayah kan diluar kota juga. Pulangnya malam kok.
RANDI
Ibu yakin?
BATARI
(tersenyum)
Yakin nak, kan ayah yang bilang.
Wajah Randi yang tegang mendadak rileks. Ia kembali melanjutkan untuk memilih baju dengan dibantu Batari.
INT. FOOD COURT - CONTINUOUS
Randi dan Batari menyantap makanan. Randi menyantap fried chicken kesukaannya, sementara Batari menyantap ice cream.
BATARI
Kamu kayaknya menikmati taekwondo ya nak?
RANDI
Menikmati bagaimana bu?
BATARI
Sampai-sampai enggak mau tertinggal begitu.
RANDI
Oh itu, enggak juga kok bu.
BATARI
Berarti kamu takut absen karena...
RANDI
Karena ayah.
Batari tertawa mendengar jawaban polos anaknya, Randi mengikutinya.
RANDI
Tapi bagaimana ya bu, kalau absen latihan itu jadi sayang, soalnya latihan sekarang jadi asyik gitu.
BATARI
Asyik bagaimana?
RANDI
Sejak kakak pergi dan Randi dilatih sama Pak Heru, latihannya jadi asyik, bebas gitu. Menyenangkan pokoknya.
BATARI
Memang kalau kakak yang melatih bagaimana?
RANDI
Entahlah bu, Randi tidak tahu bahasanya...
BATARI
Hmm.. Tertekan maksud kamu?
RANDI
Iya! Benar bu! Benar!
Sambil menghabiskan fried chickennya, Randi pun terus mengeluh.
RANDI
Pokoknya kalau ada kakak itu, Randi bawaannya mau nangis, tapi Randi tahan bu. Soalnya banyak orang sih.
BATARI
Nangis kenapa?
RANDI
Kakak suka enggak adil bu, suka beda melatih antara Randi dan anak-anak lain.
BATARI
Beda bagaimana?
RANDI
Ya beda pokoknya bu. Suka enggak adil!
Batari mencoba memahami maksud Randi. Sesaat ia teringat dengan masa lalu Lesmana yang melatih Tama.
FADE OUT.
INT. KAMAR RANDI - NIGHT
Selepas makan malam, Randi langsung menuju kamar dan duduk di meja belajarnya. Ia menggambar di sebuah kertas kosong.
Ia mencoba mengambar ibunya. Kali ini dengan blus yang persis ketika berbelanja tadi.
RANDI
Semoga ibu suka gambaran ini. Habisnya ibu cantik sih tadi.
Randi menggambar dengan sangat serius.
INT. RUANG TENGAH - CONTINUOUS
Lesmana dan Batari menghabiskan waktu dengan bersantai sembari menonton tv.
Batari memberikan sebuah gambaran kepada suaminya. Gambaran yang dijanjikan Randi untuk diberikannya lantaran sudah dinilai.
BATARI
Bagus ya?
LESMANA
Gambar siapa?
BATARI
Gambar Randi yah..
LESMANA
Randi?
BATARI
Iya.. Hebat kan dia? Bagus gambarannya.
LESMANA
Ya, lumayan.
Batari melihat Lesmana yang cuek melihat hasil karya Randi.
BATARI
Kok kayaknya ayah enggak suka?
LESMANA
Yang enggak suka siapa? Ayah suka.
BATARI
Tapi respon ayah.. Acuh begitu?
LESMANA
Ya bagaimana? Menurut ayah semua orang bisa menggambar kok.
BATARI
Tapi menggambar seperti ini memangnya ayah bisa?
Lesmana menghiraukan pertanyaan istrinya. Sementara Batari melihat terus ke hasil karya Randi.
BATARI
Sesekali hargai yah karya anak kita.
LESMANA
Iya ayah hargai, tapi buat apa? Orang cuma gambar kok.
CUT TO BLACK.