Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SEKUENS 4
EXT. BUTIK FITRI - AFTERNOON
Sepulang mengajar, Batari mendatangi Butik untuk bertemu dengan Fitri sendirian.
BATARI
Mungkin kemarin adalah hari terakhir Randi belajar bersama anda.
(beat)
Sekali lagi saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada anda, Fitri. Yang sudah membantu anak saya dalam segala hal.
Fitri terlihat kaget. Ia memperbaiki posisi duduknya hingga dekat kepada Batari.
FITRI
Kok mendadak Bu? Ada apa? Ada masalah kah?
BATARI
(ragu)
Hmm.. Tida.. Tidak ada...
Fitri lantas memegang tangan Batari.
FITRI
Ibu Batari, ibu bisa percaya dengan saya. Jika tidak keberatan, sebenarnya ini ada apa?
Batari masih terlihat ragu. Fitri berusaha terus meyakinkan Batari.
FITRI
Ibu...
Akhirnya Batari memberanikan diri untuk mengungkapkan masalahnya.
BATARI
Begini.. Ayah Randi tidak setuju jika Randi melanjutkan latihan menggambarnya itu.
FITRI
(bingung)
Mem.. Memangnya salah ya bu? Saya cuma membantu Randi untuk melatih apa yang dia sukai.
(beat)
Ibu pasti setuju akan hal itu.
BATARI
Iya Fit, tapi saya.. Saya tidak bisa mengajak suami saya untuk satu prinsip dengan saya.
Fitri menarik napas panjang.
FITRI
Ibu, alangkah baiknya bila saya berbicara hal ini kepada suami ibu secara langsung... Sejujurnya saya tidak ingin melihat Randi menderita, menderita karena dia melakukan apa yang dia tidak sukai.
Mata Batari memerah, perlahan air matanya jatuh membasahi pipinya.
BATARI
Orang tua mana sih Fit yang tidak ingin melihat anaknya bahagia?
(beat)
Tapi untuk saat ini.. Saya rasa saya belum bisa melepaskan Randi sepenuhnya untuk jalan di minatnya itu.
Fitri terdiam, begitu pula dengan Batari yang mencoba mengeringkan air matanya dengan tisu yang dibawanya di dalam tas.
Setelah hening lama, pembicaraan kembali berlanjut..
FITRI
Bagaimana bila saya menyesuaikan jadwal Randi?
Batari melihat Fitri dengan tajam.
BATARI
Maksudnya?
FITRI
Randi dulu pernah bercerita kepada saya bahwa ada hari-hari dimana dia pergi latihan Taekwondo, tapi kelas mengajar saya membuatnya selalu absen.
Batari masih terdiam, sementara Fitri terus berbicara,
FITRI
Jika itu permasalahannya, saya bisa atur jadwal latihan dengan Randi. Saya tidak mau bu melihat anak dengan bakat yang besar seperti Randi harus memendam bakatnya.
Beat.
FITRI
Jika Ibu Batari sayang kepada Randi, ada baiknya ibu ikut selalu menemani pembelajarannya.
(beat)
Ia menyayangi anda Bu. Ia mengatakannya langsung kepada saya.
Batari memegang tangan Fitri dengan erat.
BATARI
Saya setuju.
(mengangguk)
Terima kasih telah ada untuk Randi selama ini Fit.
Fitri tersenyum melihat persetujuan dari Batari.
CUT TO:
INT. KAMAR RANDI - NIGHT
Randi sedang belajar malam, Batari menemaninya sambil menilai hasil ulangan kelasnya.
BATARI
Sore tadi ibu bertemu dengan Fitri.
Randi nampak acuh sambil terus mengerjakan tugasnya.
BATARI
Ibu dan Fitri sudah sepakat. Tinggal menunggu keputusan kamu.
Randi berhenti menulis, ia menghadap ke Batari.
RANDI
Sepakat? Sepakat soal apa bu?
Batari menutup buku nilainya lalu duduk mendekati Randi dan berbicara dengan suara pelan.
BATARI
Sepakat bahwa kamu masih bisa ikut latihan dengan Fitri.
Wajah Randi ragu mendengar jawaban ibunya.
BATARI
Tapi, dengan jadwal menyesuaikan.
(beat)
Kamu berlatih taekwondo di jadwal seperti biasa, lalu berlatih bersama Fitri kamu pilih mau hari apa.
Randi masih tidak yakin dengan Batari. Batari lalu memegang tangan Randi.
BATARI
Ibu tahu kamu masih kesal dengan ibu lantaran janji ibu yang gagal pada waktu itu. Sebagai permohonan maaf ibu, ibu akan selalu hadir ketika kamu berlatih bersama Fitri.
RANDI
Benarkah?
BATARI
(mengangguk)
Benar nak, ibu bersungguh-sungguh.
Randi memeluk Batari.
RANDI
Terima kasih ya bu. Hanya ibu yang perhatian dengan Randi. Randi tidak akan mengecewakan ibu. Randi sayang ibu.
BATARI
Ibu juga sayang kamu nak. Ibu hanya ingin kamu bahagia dengan apa yang kamu jalankan nak.
(beat)
Maafkan soal waktu itu ya nak.
INT. KELAS MENGGAMBAR - AFTERNOON
Akhirnya Batari menemani Randi belajar di kelas Fitri. Randi terlihat senang dengan kehadiran ibunya.
FADE IN:
INT. GELANGGANG OLAHRAGA - ANOTHER DAY
Randi mengikuti latihan sore. Ia mengikuti dan mencoba memahami setiap gerakan dari pelatih lantaran ia tertinggal cukup jauh dari teman-temannya.
INT. KELAS MENGGAMBAR - ANOTHER DAY
Randi terlihat bahagia dan senang dengan pelajaran Fitri.
Batari senang dengan perkembangan anaknya.
INT. GELANGGANG OLAHRAGA - ANOTHER DAY
Beberapa minggu berselang, akhirnya Randi mampu mensejajarkan gerakan dengan beberapa teman lainnya.
Ketika Randi beristirahat, Randi melihat di tribun ada seorang laki-laki yang duduk memperhatikan.
Itu adalah Lesmana. Randi hanya melemparkan senyum.
INT. KELAS MENGGAMBAR - ANOTHER DAY
Fitri mengajak Batari duduk disebelahnya. Mereka memperlihatkan Randi yang sedang presentasi salah satu pakaian.
RANDI
Jadi dengan corak warna seperti ini, maka kesan budaya juga masih terasa.
Batari terpukau akan penjelasan anaknya itu.
RANDI
Sekian.. Terima kasih..
Batari berdiri dan bertepuk tangan.
BATARI
Hebat nak, kamu hebat! Kamu seperti Mbak Fitri di tv! Hebat kamu.
RANDI
(tertawa)
Ah ibu... Jangan buat Randi malu..
Fitri yang duduk di kursi sebelah Batari tertawa melihat tingkah Randi dan Batari.
BATARI
Aduh.. Aduh...
Sesaat, Batari langsung duduk sambil memegang kepalanya yang sakit. Fitri yang ada di sebelahnya langsung bertanya.
FITRI
Kenapa bu Batari?
BATARI
Enggak.. Enggak apa-apa. Cuma tiba-tiba pusing.
Randi menghampiri ibunya.
RANDI
Ibu kenapa?
BATARI
Enggak apa-apa nak, cuma pusing saja.
RANDI
Ya sudah kita pulang saja bu kalau begitu.
FITRI
Iya bu Batari, tidak apa-apa kok, bisa dilanjutkan lain hari.
Batari hanya mengangguk sambil terus memegang kepalanya yang terasa nyeri.
CUT TO BLACK.