Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
186.INT. DI DALAM MOBIL-SORE
Dara mengendarai mobilnya cepat, dia begitu gugup dan takut. Dia tidak mau lagi kehilangan anaknya. Wajahnya terlihat panik dan pucat.
JUMP CUT TO:
187.INT. BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO-HATTTA-MALAM
Berkeliling semua sudut, mata Dara terus mencari dimana keberadaan Bintang. Hatinya berdetak begitu kencang, rasa takut menyeruak menyelimutinya. Terus melangkahkan kakinya, dia sama sekali tidak menemukan wajah sang anak. Saat itu juga Dara tersadar bahwa dia tidak bisa melakukannya sendiri.
Menabrak seseorang sangking kalutnya, Dara tidak sadar kalau orang yang ada di depannya adalah Wisnu.
WISNU
(mengangkat bahu Dara)
DARA
(dengan mata berkaca-kaca)
WISNU
Dara menatap Kakaknya terharu dan mereka langsung berpencar mencari. Keduanya terus meneriaki nama Bintang namun dia tidak juga ditemukan. Dara sudah lemas, dia tidak tahu harus bagaimana lagi.
Wisnu tiba-tiba melihat dua orang laki-laki yang duduk menutupi wajahnya dengan topi bersama anak kecil yang terlihat tertidur. Dia curiga, perlahan melangkah mendekati orang tersebut sepertinya sadar. Dia menggendong anak itu dan pergi.
Wisnu tidak percaya begitu saja, dia mengikuti kemana arah kedua orang itu pergi. Lama kelamaan, kedua orang mencurigakan tersebut mempercepat langkahnya membuat Wisnu mau tidak mau juga mengikuti. Saat mereka mulai menjauh, Wisnu menabrak koper besar seorang penumpang yang membuatnya menjadi kehilangan jejak mereka.
Dara kemudian berlari menghampiri.
DARA
WISNU
(mencari sesuatu)
Mereka lalu berlari menuju tempat dimana dua orang tadi menghilang.
DARA
WISNU
Seketika mata dara berkaca-kaca.
DARA
WISNU
Mereka lalu berpencar kembali. Penglihatan Dara teralih pada seorang yang agak jauh di depannya menabrak seorang Pria. Pria yang ditabrak tidak bicara banyak dan hanya mengangguk. Dia mengenakan kacamata dan pakaian hitam. Itu membuat Dara curiga.
Dara mengikuti Pria itu diam-diam, perlahan kakinya melaju dengan hati-hati. Namun sepertinya laki-laki itu tahu sedang diikuti. Dia mempercepat langkah kakinya dan perlahan berlari. Kecurigaan Dara semakin kuat, dia langsung berlari mengikuti Pria itu.
DARA
(kehilangan jejak)
Pemberitahuan Bandara (V.O)
Dara yang mendengar hal tersebut langsung menoleh, benar saja orang yang tadi masuk perlahan melewati penjaga. Dara mengamati pria tersebut, ternyata tidak jauh di depannya ada seorang laki-laki lain yang menggendong seorang anak. Matanya terbelalak saat sadar itu adalah Bintang.
Dengan cepat dia berlari, hatinya begitu tak karuan. Tentu saja Dara dicegat oleh petugas Bandara.
PETUGAS
DARA
(kesal dan panik)
PETUGAS
(bingung)
DARA
(menyisir rambutnya kesal)
Burg…
Tiba-tiba Petugas tersebut dipukul oleh Wisnu.
WISNU
Dar mengangguk dan langsung berlari, dia mengejar jangan sampai mereka terbang. Karena akan sulit melacak sang anak jika sudah di Luar Negeri.
Sampai di dalam pesawat, Dara melihat satu persatu penumpang yang duduk. Dia berharap sekali ada Bintang di sana, namun seiring langkahnya berlalu wajah Bintang tidak juga terlihat. Terus melangkah, dirinya sudah sampai di ujung sudut pesawat.
DARA (V.O)
(bingung)
Suara anak kecil lalu membuatnya menoleh.
BINTANG
(mulutnya ditutupi oleh para pria tersebut)
Dara langsung berbalik dan mencari sumber suara itu. Kecurigaannya sepertinya benar, perlahan dia melangkah dan tiba-tiba saja matanya melihat dua orang yang sama yang tadi dia ikuti hanya saja mereka memakai jaket.
DARA
BINTANG
(teriak)
Mata Dara terbuka lebar, dia melihat Bintang yang ditutupi oleh jaket besar, dengan cepat tangan Dara meriah bocah itu. Belum sampai menyentuh, salah satu pria di sampingnya menahan tangan Dara. Ya, tentu saja ini tidak akan mudah.
Dara tidak mau berhenti, dia melawan dan mencoba menolong anaknya. Namun dua orang seketika berdiri dan membuat dirinya naik pitam. Dengan wajah marah, Dara berusaha mendapatkan anaknya tapi apa daya dia ditampar keras hingga terjatuh oleh dua preman itu.
PREMAN 1
DARA
Dara bangun dan memukul pria itu lemah. Pria itu hanya tergelitik dan tersenyum menatap Dara sinis.
PREMAN 2
Brag…
Tubuh Dara dilempar membentur kursi pesawat. Di dalam Pesawat itu kebetulan tidak banyak penumpang. Apalagi mereka berada di kelas satu. Para pramugari pun tidak ada yang berani mendekat. Bintang menangis melihat kejadian itu.
Wajahnya memar dan hidungnya berdarah. Kepalanya pusing dan tubuh sakit semua. Dia kemudian menatap dua preman itu lemah, mencoba berdiri preman pertama menendang perut Dara.
Brug…
Karena menangis Preman kedua menghampiri Bintang dan menutup mulut dengan lakban.
DARA
(suara lemah)
Kembali dia mencoba mengambil anaknya, Dara menarik jaket preman kedua tersebut dan menjambak rambutnya kencang.
PREMAN 2
Preman satu yang melihatnya tak tinggal diam, dia menarik Dara dan mencekiknya habis.
PREMAN 1
(sembari mencekik)
Semua orang sontak berteriak ketakutan dan berlarian keluar pesawat. Wajah Dara memerah, dia hampir tidak bisa bernapas. Cengkraman lelaki itu begitu kuat. Lama kelamaan dia mulai lemas, matanya sudah ingin menutup. Yang dia ingat hanya suara tangisan Bintang yang mungkin akan menjadi suara terakhir yang dia dengar.
Tak lama berselang suara pukulan keras terdengar membuat Preman itu melepaskan cengkramannya dan menjatuhkan Dara.
DARA
(Dara terbatuk)
Dilihatnya Aji datang bersama Farid. Mereka di hadapannya berdiri tegap melawan preman tersebut.
AJI
(menoleh ke belakang)
Dara mengangguk dan dengan sisa tenaganya menggendong Bintang membawanya keluar.
Sampai di luar, sungguh pemandangan luar biasa yang ia lihat. Kakeknya telah mengepung tempat tersebut dengan membawa begitu banyak algojo. Dan yang lebih parah lagi, ibunya menjadi sandra.
DARA
(terkejut)
Regina hanya tersenyum getir, wajahnya basah karena menangis.
WISNU
(mengepal tangannya kuat)
TORO
DARA
TORO
(menyeringai)
Dengan satu gerakan kepala, anak buah Toro maju.
DARA
(marah)
Dengan mudah mereka mengambil Bintang.
DARA
(gemetar menahan kesal)
TORO
Dara melirik pistol yang ada di tangan anak buah sang Kakek. Dia dengan cepat merampas senjata itu dan menodongkan di kepalanya.
REGINA
(menangis)
DARA
TORO
(tersenyum)
Toro menarik Bintang.
TORO
Salah satu orang kepercayaan Toro lalu mengarahkah pistolnya pada Bintang. Dara yang melihatnya terbelalak.
Saat tahu tembakan dilepas. Dara berlari untuk menyelamatkan anaknya. Semua orang terkejut dan ketakutan.
Dar…
Aji yang baru keluar dan melihat kejadian itu kaget bukan main. Dara ternyata terkena tembakan di bagian perut. Regina, Aji dan Farid segera berlari sedangkan Toro mundur, dirinya terhentak seketika.
Bintang diam ketakutan, dirinya gemetar dan untungnya Tian yang ada di sana menggendongnya dan membawanya pergi. Aji sempat melihat dan meminta Tian untuk menjaga anaknya dengan gerakan bibir.
AJI
(berlari menghampiri Dara)
DARA
(terbata-bata)
REGINA
(menangis)
AJI
Dara tersenyum sebelum akhirnya tidak sadarkan diri.
CONTINUE: