Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Mata Aji mengerjap beberapa kali, ini sudah lima tahun semenjak dia tidak melihat wajah itu. Wajah ceria nan lembut. Beberapa saat mereka terdiam saling menatap sampai akhirnya Aji berpaling dan meneruskan lari paginya.
9.INT. TAMAN BERMAIN-PAGI
Aji menjemput Bintang di sebuah taman bermain dekat tempatnya berolahraga.
BINTANG
(berlari menghampiri Aji)
AJI
(tersenyum)
CUT TO:
10.INT. KANTOR LADARA FASHION-PAGI
Dara tengah berada di dalam ruang kerjanya. Seperti biasa dia akan membuat desain untuk peluncuran koleksi pakaian terbaru miliknya tiga bulan lagi. Kalau sedang mendesain dia terkadang lupa waktu.
INSERT: FARAH mengetuk pintu perlahan
DARA
FARAH
DARA
(mengangguk)
Farah asisten Dara langsung mengangguk dengan patuh. Dia membawa semua gambar desain yang dihasilkan atasannya itu. Dara memang pemilik perusahaan tersebut sekaligus desainer utama Ladara Fashion. Dia senang menggambar terutama pakaian dan tas.
DARA
(duduk di tengah ruang rapat)
Dara kemudian mempresentasikan semua desain yang ia buat untuk musim hujan di Indonesia ini.
DARA
HUSEIN
(Direktur Pemasaran)
(mengangguk)
DARA
Husein mengangguk, dia setuju dengan Dara kali ini. Anak itu walau masih muda tapi memiliki penglihatan yang tajam.
DARA
Semua orang diam mendengarnya, menatap anak buahnya satu per satu Dara menaikkan alisnya sambil tersenyum. Setelah itu baru dia kembali duduk di kursinya.
INTERCUT TO:
11.INT.RUANG KERJA DARA-SIANG
Dara memijat kepalanya pusing, entah kenapa tiba-tiba kepalanya sakit dan jadi pusing seperti ini.
FARAH
(mengamati Dara sejak tadi)
DARA
(menggeleng)
Saat merogoh tas keluaran Dior miliknya, Dara mendapatkan botol obat yang hanya tersisa satu butir tablet. Dia lupa kalau obatnya sudah mau habis. Mendesah kecewa, dia harus kembali menemui dokternya hari ini.
CUT TO:
12.INT. THE LANGHAM HOTEL JAKARTA-SORE
Farid datang dan langsung menghampiri Aji yang sedang menikmati kudapan sorenya.
FARID
AJI
Farid menyeringai mendengar perintah Aji.
FARID (V.O)
Dengan raut kesal, Farid akhirnya duduk di hadapan Aji.
AJI
FARID
(berpikir keras)
AJI
(mengangguk)
FARID
(tersenyum miring)
Farid kemudian menoleh menatap Aji
FARID (CONT’D)
AJI
(menghela napas)
FARID
Mendengarnya Aji langsung menatap temannya itu tajam.
AJI
FARID
Aji sontak menaruh sendoknya kasar.
AJI
(kesal)
FARID
(dengan mata berkaca-kaca)
AJI
FARID
(menyeringai menyepelekan)
Tangan Aji mengepal kuat, rasanya dia ingin sekali menghajar orang di depannya ini.
AJI
FARID
AJI
Farid tersenyum mendengarnya, dia lalu pergi dengan tatapan kesal.
CUT TO:
13.INT. RUMAH SAKIT DARMAWAN-MALAM
CU: Nama dr. Hana Dinata, Sp.KJ
DARA
HANA
(tersenyum getir)
DARA
HANA
DARA
(termenung bingung)
HANA
(tersenyum lembut)
Dara hanya terdiam tanpa membalas omongan Dokter tersebut.
HANA (CONT’D)
DARA
CUT TO:
14.INT. RUMAH DARA-MALAM
Dara sampai di rumahnya larut malam, meletakkan kunci mobilnya di atas nakas dia tiba-tiba terdiam saat melihat foto dirinya bersama ketiga temannya. Mereka dulu sangat dekat dan sering kumpul bersama. Tersenyum melihat foto itu beberapa saat, Dara meletakkannya kembali.
SFX: Suara ponsel nyaring terdengar meminta video call.
Dara mengangkat dengan senyum merekah.
DARA
WISNU
DARA
WISNU
DARA
WISNU
(tertawa)
Jun menoleh dan langsung menghampiri Ayahnya.
JUN
DARA
JUN
(menjawab malu-malu)
WISNU
Jun hanya tersenyum mendengar Ayahnya bicara.
DARA
JUN
(dengan raut wajah berpikir)
DARA
(tersenyum)
JUN
Setelah bicara Jun kembali bermain dengan mobil mainannya.
DARA
WISNU
(menghela napas)
Dara mengangguk, namun dia merasa ada sesuatu yang Kakaknya tutupi tapi dia tidak tahu apa itu.
DARA
WISNU
DARA
Dara menutup telepon dan berjalan ke kamarnya melemparkan tubuhnya yang lelah ke atas kasur.
CUT TO:
15.INT. KANTOR MODE INDONESIA-PAGI
Irfan dan Aji berjalan masuk ke dalam lobby. Di sana mereka telah ditunggu oleh para petinggi Perusahan Mode yang telah berdiri sejak lima belas tahun lalu.
MARWAN
(mengulurkan tangan)
IRFAN
(tersenyum mengambil jabat tangan Marwan)
MARWAN
(tertawa)
Marwan langsung mendampingi Irfan dan Aji menuju ruang rapat. Sampai di sana mereka duduk dan mengamati pemaparan yang disampaikan oleh Vino, anak buah Marwan. Dengan seksama mereka menyimak dengan tenang, setelah selesai barulah Irfan bicara.
IRFAN
AJI
VIN0
Aji lalu mengangguk sambil menoleh pada sang Ayah.
IRFAN
Menaikkan alisnya tersenyum, Irfan beranjak dari kursinya diikuti oleh Aji dan asistennya Aryo. Mereka kembali ke ruangan direksi ditemani dengan secangkir teh hangat.
IRFAN
ARYO
IRFAN
IRFAN (CONT’D)
AJI
IRFAN
AJI
Irfan hanya membersihkan tenggorokannya tanpa bicara.
IRFAN
AJI
Beberapa saat kemudian, Steven asisten Irfan datang mengetuk pintu ruangan.
STEVEN
IRFAN
STEVEN
Irfan menatap anaknya dengan tatapan menilai beberapa saat sebelum akhirnya pergi dari ruangan itu.
CUT TO:
16.INT. RUANGAN KANTOR IRFAN-SIANG
Dia berhadapan dengan Syarif untuk membicarakan bisnis yang mereka lakukan.
SYARIF
IRFAN
SYARIF
IRFAN
Syarif bertanya dengan ramah.
SYARIF
Mata Irfan sedikit terbelalak.
IRFAN
SYARIF
IRFAN
(tersenyum miring)
SYARIF
Mendengarnya Irfan seperti ingin tertawa terbahak-bahak. Bisa-bisanya pria di depannya ini meminta secara terang-terangan. Dia mengerti, sangat mengerti apa yang diinginkan pria ini.
CUT TO:
17.EXT. LUAR LOBBY LADARA FASHION-SORE
Dara sedang berjalan menuju mobil yang sudah disiapkan oleh supir pribadinya. Tepat sesaat sebelum meraih pintu mobil, Dara seperti melihat seseorang yang mengamatinya dari jauh. Menoleh mencari seseorang tersebut namun tidak ada siapa-siapa di sana. Dara kemudian meneruskan langkahnya masuk ke dalam mobil. Sepertinya itu hanya perasaannya saja.
Setelah masuk ke dalam mobil dan pergi, barulah Farid keluar tersenyum menyeringai.
FARID (V.O)
CUT TO:
18.INT. LIVING HOME GROUP-SIANG
Aji menemui teman bisnis lamanya yang biasa memamerkan karya perusahaannya. Berdiri sembari menunggu, Aji memindai seisi ruangan.
ANTON
(datang dengan langkah cepat)
AJI
ANTON
AJI
Anton terdiam seribu bahasa.
AJI
(mengerutkan dahi)
ANTON
(dengan wajah penuh rasa bersalah)
AJI
ANTON
Aji menaikkan kedua alisnya dan mulai menghela napas, dia jadi penasaran produk apa yang akan berada di sana.
INSERT: Datang beberapa orang dengan seragam ‘Ladara Fashion’ berjalan cepat menuju kantor Living Home Group.
Aji mengeraskan rahangnya kesal, dia tahu sekali siapa produk baru itu. Selama ini Ladara tidak pernah tertarik untuk masuk ke Living Home, kenapa tiba-tiba mereka masuk ke sini.
AJI
(berbisik pada Aryo)
Aryo mengangguk, mereka kemudian langsung pergi dari tempat itu.
CUT TO:
19.INT. FOUR SEASON HOTEL-MALAM
Dara sedang menikmati anggurnya dengan penuh kenyamanan. Dia sengaja ingin menenangkan diri dan menjauh dari orang-orang yang mengenalnya. Matanya menutup menikmati alunan musik yang menghibur hati.
Aji berdiri di samping Dara sambil menuangkan minuman ke gelas mantan tunangannya itu.
AJI
DARA
(Sontak membuka matanya terkejut)
AJI
(dengan tatapan menggoda)
DARA
(tersenyum miring)
AJI
DARA
AJI
(menggeleng tak percaya)
DARA
Dara mengucapkannya sembari menepuk dada Aji beberapa kali membuat hati laki-laki itu bergetar. Dara kemudian pergi tanpa berkata apa-apa. Aji tersenyum penuh makna.
FADE OUT
CONTINUE