Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Flashback On
177.INT. BUTTERFLY CLUB 2018-MALAM
Suara musik kencang terdengar, Dara dan Rima sedang asik berdansa mengikuti alunan musik sambil membawa minuman di tangan mereka.
Rima
DARA
Rima
DARA
Rima
(mendengar lagu favoritnya)
DARA
Di seberang sana Aji dan Farid mengamati kekasih mereka dari kejauhan. Wajah Aji begitu serius dan tajam penuh amarah.
FARID
INSERT: Pramusaji memberikan beberapa minuman di meja mereka.
AJI
FARID
(memberikan segelas minuman)
Aji menatap minuman tersebut dan meminumnya hingga habis, Farid yang berada di sampingnya hanya tersenyum puas.
Aji dengan cepat menghampiri Dara dan menarik tangannya. Dara tersenyum.
DARA
AJI
(menatap tajam)
Mereka lalu berdansa dengan tempo yang cepat, tertawa dan menikmati waktu bersama. Farid dan Rima pun ikut berdansa di tengah ruangan.
Setelah puas berdansa, Aji mengajak Dara ke sebuah ruangan pribadi. Hanya mereka berdua, Aji tidak bisa menahannya lagi. Dia mabuk, alkohol dan asmara. Malam itu mereka melakukan hubungan intim yang begitu hangat dan panas. Dunia hanya milik berdua.
Beranjak tengah malam, mereka berkumpul kembali berempat dan mulai melakukan kegiatan busuk itu.
Rima
DARA
(menyeringai)
Rima
DARA
Rima
Dara hanya mengangguk mendengar ocehan temannya. Farid kemudian datang membawa barang haram itu.
FARID
(menoleh kesana kemari)
AJI
Mereka semua mengangguk dan teler memakai shabu yang dibeli oleh Farid. Rima dan Dara benar-benar tidak sadarkan diri. Sedangkan Farid dan Aji tengah tinggi, mereka terkekeh tanpa alasan yang jelas.
178.INT. DI DALAM MOBIL-DINI HARI
Sekitar jam tiga pagi, mereka baru memutuskan untuk pulang ke rumah. Aji yang mulai sadar meraih kunci, walau masih setengah sadar tapi dirinya merasa mampu untuk mengendarai mobil.
FARID
AJI
FARID
Aji mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia ingin segera sampai tujuan. Keadaan masih baik-baik saja saat itu, sampai Aji mengantuk hingga konsentrasinya buyar. Dia salah jalur dan menabrak bis yang sedang melaju kencang.
Brak…
Keadaan sangat kacau, polisi dan ambulan di mana-mana. Farid sadar dan mengantar teman-temannya ke Rumah Sakit. Luka Aji dan Dara tidak terlalu parah namun Rima dinyatakan meninggal saat itu.
Farid menangis sejadi-jadinya, di pemakaman pun dia masih tidak percaya kekasihnya tiada. Aji dan Dara tidak kuasa menahan air mati, Dara menangis sesugukkan sedangkan Aji membuang wajahnya.
FARID
(marah pada Aji)
DARA
(membela Aji)
AJI
FARID
(ingin memukul Aji)
AJI
(menatap dalam)
Bruk...
Farid memukul wajah Aji hingga memerah.
DARA
(mendorong tubuh Farid)
DARA (CONT’D)
(mendekati Aji)
AJI
Tak lama berselang polisi datang dan meminta keterangan dari mereka. Alhasil Farid masuk penjara sedangkan Aji dan Dara bebas.
Flashback Off
CUT TO:
179.INT. KEDIAMAN TORO-PAGI
REGINA
DARA
REGINA
Dengan menahan emosi Dara melangkah pasti menemui keluarganya.
JUMP CUT TO:
180.INT. RUANG KERJA TORO-PAGI
Dara masuk dan tersenyum melihat Kakek dan Ayahnya begitu akrab. Mereka persis satu sama lain.
YUDHO
(terkejut)
TORO
DARA
(dengan angkuh membawa sebuah dokumen)
YUDHO
DARA
TORO
(menatap tajam cucunya)
DARA
(tersenyum miring)
YUDHO
DARA
YUDHO
(marah)
TORO
(menenangkan Yudho)
DARA
TORO
DARA
(tersenyum puas)
TORO
(tertawa jahat)
Dara memicing mendengar ucapan sang Kakek.
TORO (CONT’D)
(mendekati Dara)
DARA
TORO
Dara yang kesal mengepal tangannya kuat.
SFX: Ponsel Dara berdering.
DARA
INTERCUT WITH:
AJI
DARA
AJI
DARA
(berubah marah)
Dara menutup teleponnya begitu saja.
YUDHO
(sedikit panik)
TORO
Dara terdiam beberapa saat, dirinya menahan panik dan emosi luar biasa. Memutar otak untuk menyelamatkan anak semata wayangnya.
Dara kemudian menurunkan tubuhnya, dia bersimpuh di hadapan sang Kakek.
DARA
(berlutut)
Yudho bingung dengan keadaan ini, dia tidak tahu apa yang terjadi.
TORO
(duduk dengan angkuh)
DARA
TORO
DARA
(setengah menangis)
Hati Yudho teriris melihat anaknya seperti ini, dia yang sempat melihat Roy menyerahkan secarik kertas pada Toro tadi lalu diam-diam mendekati meja Toro dan mengambil sebuah kertas dengan alamat tertulis di sana.
TORO
DARA
(menangis frustasi)
YUDHO
(memotong omongan Dara)
Dara menatap Ayahnya dan mereka bertukar pandang. Ayahnya memberikan sinyal agar Dara tidak melakukan apapun.
DARA
(terdiam dan mulai berdiri)
TORO
(tersenyum)
Dara keluar dari ruangan itu dengan perasaan gundah, dia takut terjadi apa-apa. Saat melangkah lunglai, tiba-tiba sang Ayah menariknya ke kamar.
YUDHO
Yudho menatap dalam sebelum pergi dari ruangan tersebut. Dara membuka kertas yang ada di tangannya dan itu merupakan sebuah alamat. Dia langsung bergegas pergi ke sana.
DARA
(berlari kecil)
Dara menghubungi Aji,
DARA
INTERCUT WITH:
AJI
JUMP CUT TO:
181.INT. DI DALAM MOBIL-SIANG
Aji langsung pergi ke tempat yang diberikan Dara. Dia menginjak pedal gasnya dalam.
CUT TO:
182.INT. DI DALAM GEDUNG KOSONG-SIANG
NARYO
(menyeringai menatap Bintang)
GINTING
(tersenyum tipis)
Bintang hanya bisa menangis dengan tangan dan kaki yang terikat di kursi juga mulut yang ditutup.
BINTANG
NARYO
GINTING
(menatap anak itu setengah iba)
SFX: Suara mobil terdengar dari lantai dua gedung yang terbengkalai tersebut.
GINTING
(mengintip dari atas)
Mereka langsung bersiap dengan senjata, dan menyembunyikan keberadaan Bintang.
Aji menatap gedung kosong tersebut, dia membawa sebuah pisau untuk berjaga-jaga. Matanya sudah tajam penuh amarah.
AJI
(berlari kecil)
Dia mengelilingi gedung tersebut sampai tibalah di lantai dua.
AJI (CONT’D)
(teriak)
Aji lalu memicing melihat ada seseorang, yang keluar dari sebuah ruangan.
NARYO
AJI
GINTING
(keluar perlahan)
Aji tidak percaya begitu saja, dia terus mencari dimana keberadaan anaknya.
GINTING
AJI
Ginting lalu memberi isyarat pada Naryo untuk menghentikan Aji. Aji yang tidak sadar melangkah terus menyusuri seisi gedung.
NARYO
(menyentuh bahu Aji)
Brug…
Naryo menghajar Aji hingga dia terjatuh. Bibirnya sobek berdarah, karena kesal Aji balik berlari menyerang Naryo tanpa perhitungan. Melihat temannya terdorong, Ginting berlari dan memukul punggung Aji kencang. Lagi-lagi Aji terjatuh, kali ini tubuhnya mulai sulit bergerak, dia mengerang kesakitan.
SFX: Suara Bintang menangis.
Mata Aji sontak terbelalak, dia mencoba berdiri sekuat tenaga.
GINTING
Brag…
Kali ini Aji ditendang telak oleh Ginting. Tubuhnya ambruk ke lantai.
Dari kejauhan lalu terdengar suara perempuan berteriak.
DARA
NARYO
GINTING
Saat itu juga Dara melihat tiga pria, dua pria sedang berdiri dan satu pria lagi tersungkur di bawah.
DARA
(terkejut)
Dia berlari menghampiri mantan kekasihnya.
GINTING
(tersenyum miring)
Mereka berdua pergi dari sana meninggalkan Dara dan Aji.
AJI
Dara kemudian mengejar mereka, dengan jelas dia melihat seorang anak perempuan kecil yang digendong oleh Naryo. Masuk ke dalam mobil, Dara mengikuti kemana arah mobil mereka pergi. Dengan kecepatan tinggi dia tidak boleh kehilangan jejak. Dengan susah payah dan terus mengikuti, ternyata mereka menurunkan kecepatan dan membuat Dara membanting stirnya ke kanan menabrak pembatas jalan. Kap mobilnya terbuka dan dia tidak bisa berbuat apa-apa.
DARA
CUT TO:
183.INT. RUMAH SAKIT ANNA-SORE
Dara menunggui Aji yang dibawa ke rumah sakit. Keadaannya memang tidak terlalu parah, namun dia butuh perawatan yang baik.
AJI
DARA
AJI
(menatap wajah Dara yang terlihat datar)
DARA
(mengerjap beberapa kali)
AJI
DARA
(menghampiri Aji)
Aji sontak menelan ludahnya ketakutan.
INSERT: Yola datang dengan wajah panik.
YOLA
AJI
Menatap Dara sinis, Yola berjalan menghampiri.
YOLA
(memicing)
AJI
(mencoba menurunkan amarah sang kekasih)
DARA
(melipat kedua tangannya)
DARA (CONT’D)
(terdiam beberapa saat)
AJI
YOLA
Dara jadi malas mendengarnya, dia pergi dari tempat tersebut untuk mencari angin segar.
JUMP CUT TO:
184.INT. KANTOR LAKSMO CORP-SORE
LIA
WISNU
LIA
WISNU
(sedikit panik)
LIA
WISNU
LIA
WISNU
SFX: Ponsel Wisnu berdering.
WISNU
REGINA (V.O)
WISNU
Wisnu menutup ponselnya.
WISNU (CONT’D)
LIA
(penuh penekanan)
CUT TO:
185.INT. RUANG RAPAT LAKSMO CORP-SORE
Saat sedang berada di ruang rapat, kebetulan Lia duduk tepat di samping Toro. Sambil menarik kursinya untuk duduk, Roy yang tengah berdiskusi dengan Toro terlihat berbisik. Dia mengeluarkan tablet dan memperlihatkannya pada atasannya tersebut.
Lia tanpa sengaja melihat pemesanan sebuah tiket penerbangan ke suatu daerah. Tapi dia tidak jelas kemana tujuan penerbangan tersebut.
SFX: Suara ponsel berbunyi.
Dara menatap ponsel dan membaca pesan yang masuk.
LIA
CONTINUE: