Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Our Bad Memory
Suka
Favorit
Bagikan
11. Episode 11

126.INT. RUANG KERJA TORO-PAGI


LIA

Kenapa Kakek melakukan ini?


TORO

Kakek melakukannya bukan hanya kepadamu tapi juga terhadap yang lain. Keturunanku harus bisa lebih baik dari aku.


LIA

(terpaksa bicara jujur)

Tolong jangan libatkan Tian.


TORO

(tertawa kecil)

Kamu mencintainya?


LIA

(terdiam beberapa saat)

Dia orang yang berharga bagi saya.


TORO

Aku akan merestui kalian, dia tidak terlalu buruk.
(terdiam beberapa saat) Tapi kamu harus menjadi penerusku.


LIA

Saya tahu ini akan terjadi, saya tidak mau menariknya ke dalam keluarga ini.


TORO

Apa maksud kamu? Kamu mencintainya tapi tidak mau bersamanya?


LIA

Saya sudah melihat lebih dari cukup apa yang dilakukan kalian pada Dara dan Aji.


TORO

Ah, seandainya mereka tidak melakukan hal bodoh. Aku mungkin juga akan merestuinya.


LIA

Bagaimana dengan Kak Wisnu?


TORO

Wisnu, wisnu… Anak itu terlalu naif, demi perempuan dia rela melepaskan segalanya.


LIA

Sepertinya tidak akan ada yang cocok sebagai pasangan kami di mata Kakek.


TORO

Jangan salah sangka, aku setuju pada Tian. Aku hanya ingin kamu menjadi penerusku atau kalian mungkin tidak akan pernah bertemu lagi.


Lia langsung mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya kuat.


CUT TO:


127.INT. RUMAH DARA-SIANG

Hari ini semua media telah menyiarkan diskon produk-produk Ladara dan hadiah menarik. Mereka berusaha untuk kembali mendapat kepercayaan pelanggan. Produk mereka bahkan telah dibuka di beberapa outlet menengah baru.


DARA

(sambil menelepon dan minum teh)

Semua sudah selesai kita tinggal tunggu respon masyarakat.


INTERCUT WITH:


FARAH

Bu, saya sedang ada di cabang baru. Sepertinya tidak ada reaksi yang berarti.


DARA

(menghela napas)

Baiklah, kita tunggu saja.


Selesai menutup ponselnya, pembantu rumah tangga Dara masuk dan memberikan sebuah amplop.


DARA

Dari siapa ini Mba?


Mba Saroh

Saya nggak tahu Mba tadi dilempar ke halaman rumah.


Dara lalu membuka isi amplop tersebut, dia langsung terbelalak melihat isi amplop itu adalah foto Marcella yang sedang bercumbu dengan seorang pria. Pria ini dia tahu, seorang artis juga yang sedang naik daun namun dia sudah menikah.


Dara berlari keluar rumah ingin melihat si pengirim amplop, namun sayang sekali sudah tidak ada siapa-siapa disana.


DARA (V.O)

Siapa yang memberikan foto-foto ini?


CUT TO:


128.EXT. GELORA BUNG KARNO JAKARTA-MALAM

Aji berjalan menemui Farid.


AJI

Ada apa lo ngajak ketemuan di sini?


Farid menyeringai memberikan sebuah dokumen yang Aji baca lekat-lekat.


AJI

(meraih kerah Farid marah)

Apa-apaan lo? Dapat dari mana tes sialan ini?


FARID

(menyeringai)

Nggak sulit buat gue mendapatkan sampel rambut lo dan Bintang. Jadi benar ternyata Bintang adalah anak kandung lo.


AJI

(menarik Farid mendekat ke wajahnya)

Awas kalau lo sampai nyebarin berita ini.


FARID

Gue mah gampang Ji, kasih gue uang.


AJI

(melotot)

Brengsek, gue udah bilang stop pakai barang haram itu. Lihat diri lo begitu menyedihkan.


FARID

(menghajar Aji)

Nggak usah banyak bacot lo, ini semua gara-gara lo dan Dara gue kehilangan semuanya.


Aji yang tidak terima membalas pukulan Farid dengan kencang.


 AJI

Gua dan Dara sama menderitnya sama lo, jadi jangan sok jadi korban.


FARID

(berdengus terduduk di tanah)

Bintang anak Dara kan? Setahu gue lo sama sekali tidak punya hubungan dengan wanita lain selain Dara, dan kalian bertunangan karena Dara hamil, betul?


Aji kembali ingin memukul Farid namun dia menahannya. Tangannya ia turunkan kembali ke bawah.


AJI

Gue akan kasih lo duit, tapi tolong. Tolong jangan beritahu siapapun kalau anak Dara masih hidup.


FARID

(baru mengerti semuanya)

Jadi dia selama ini menganggap anaknya sudah mati?


Mereka akhirnya duduk di bangku taman.


AJI

Ceritanya panjang, Dara sudah sangat menderita jadi gue mohon jangan tambah penderitaan dia lagi.


FARID

Lo nggak berencana untuk memberitahu Dara soal ini semua?


AJI

Nanti, nanti ketika waktunya tiba gue pasti akan cerita.


CUT TO:


129.INT. KEDIAMAN LAKSMONO-MALAM


REGINA

(mengambilkan air untuk Yudho)

Mama bertemu dengan anak itu, dia persis seperti Dara waktu kecil.


YUDHO

Ngapain kamu bertemu anak itu? Dia sudah mati.


REGINA

Dia cantik Pa, mama terpesona.


YUDHO

(meletakkan gelasnya kasar)

Jangan dibahas lagi, kalau sampai Dara tahu kamu akan terima akibatnya.


REGINA

Tapi bagaimanapun dia cucu kita.


TORO

(datang tiba-tiba)

Dia bukan cucu kalian, dia hanya anak yang tidak seharusnya dilahirkan.


Sontak semuanya menjadi hening.


TORO

Jangan ada yang membicarakannya lagi atau kalian tidak akan mendapatkan apapun dariku.


CUT TO:


130.INT. KANTOR LADARA-SIANG

Sebulan telah berlalu namun tidak ada perbaikan yang terjadi, mereka malah rugi karena diskon dan member golf yang diberikan.


HUSEIN

(panik)

Nggak bisa begini, yang ada kita bangkrut lama-lama.


RATNO

Saya juga nggak setuju, ini nggak benar. Bakar-bakar duit sia-sia.


Dara hanya menyilangkan tangannya terdiam berpikir.


FARAH

Mohon jangan ribut dan membuat kepanikan, kita akan cari solusinya bersama.


RATNO

Bu Dara, sampai kapan mau kasih penawaran seperti ini. Bisnis kita sudah diujung tanduk.


HUSEIN

Anda harus segera bergerak, para pemilik saham juga sudah mulai resah.


DARA

Saya akan cari solusinya, namun saya butuh waktu. Data di atas meja memang buruk, namun saya akan mencoba memperbaikinya. Apa ada yang punya ide?


Semua terdiam.


DARA (CONT’D)

Kalau begitu rapat cukup sampai di sini, kita bertemu besok dan kalian harus memberikan saya ide untuk masalah ini. Bukan saya yang kerja sendiri di sini.


Dara berjalan cepat menuju ruang kerja khususnya, disana dia keluarkan semua alat-alat gambarnya. Dia gambar dengan sesuka hatinya, dia benar-benar sedang kacau gundah gulana.


CUT TO:


131.INT. KANTOR MODE INDONESIA 

Aji dan Ayahnya Irfan melangkah bersama menuju tempat perancang dan pekerja membuat sebuah pakaian mewah.


IRFAN

(terkesima)

Detilnya luar biasa, begitu cantik. Anggun dan menawan.


AJI

Bagas dan Rianti sangat mementingkan detil, kreatifitas mereka perlu diacungi jempol.


IRFAN

(tersenyum kagum)

Lihat payet-payet ini, seperti hidup.


AJI

Itulah kenapa saya percaya sekali pada mereka, mereka adalah tim solid saya.


Aji kemudian merangkul Bagas, Rianti dan tidak lupa Ihsan.


IHSAN

Bos, makan-makan dong.


RIANTI

Iya nih, kayaknya perlu ngumpul-ngumpul lagi.


AJI

(tertawa)

Hahaha, Ok ok. Nanti malam kita makan-makan.


BAGAS

(tos dengan Rianti)

Asik.


CUT TO:


132.INT. DI DALAM MOBIL-MALAM

Tian terus mengawasi Lia dari kaca spion dalam.


TIAN

Apa ada yang sedang mengganggu pikiran Anda?


LIA

Banyak.


TIAN

Anda mau beristirahat sebentar?


LIA

Istirahat?


Tian lalu membawa Lia ke sebuah pantai, dia memarkirkan mobil persis di depan pantai tersebut.


TIAN

Apa sekarang saya boleh menjadi teman Anda?


LIA

(tersenyum)

Boleh.


Tian keluar dari mobil dan duduk di sebelah Lia di bangku belakang.


 TIAN

(meraih pipi Lia dan menaruh kepala perempuan itu di pundaknya)

Tidurlah, kamu pasti lelah.


Lia tersenyum walau lemah, dia langsung memejamkan matanya di pundak Tian.


JUMP CUT TO:


Satu jam setelah tertidur, Lia akhirnya bangun. Dia tersenyum menatap Tian yang ternyata juga tertidur. Matanya menatap dalam lelaki di sampingnya itu. Perlahan namun pasti Dara menyentuh pipi Tian lembut yang membuatnya terbangun. 


Tian pun langsung menatap Lia dalam. Lia kemudian mendekatkan bibirnya dan mencium Tian hangat. Tian terbelalak namun tidak bisa dipungkiri dia juga mencintai Lia, dia membalas ciuman itu mesra.


CUT TO:


133.INT. RESTORAN REMBOELAN-MALAM

Menepati janjinya, Aji mengajak rekan timnya untuk makan di sebuah Restoran. Ada cumi saos padang, nasi liwet dan ikan bakar. Rianti mengeces melihatnya.


IHSAN

Heh, jangan norak ngapa.


RIANTI

Ih, rese banget sih lo.


AJI

(tertawa)

Silahkan dimakan.


BAGAS

Terima kasih banyak Pak.


Mereka kemudian mulai makan dengan lahap. Ketika cumi tinggal satu, Rianti dan Ihsan sama-sama menatap cumi itu tajam. Dan dalam sekejap Ihsan dengan cepat memakan cumi tersebut.


RIANTI

(kesal)

Argh, cumi gue.


IHSAN

(menjulurkan lidahnya meledak)

Hehehe, udah abis gue makan.


RIANTI

Awas lo ya.


BAGAS

Eh, udah udah. Nggak enak ada Pak Aji.


Rianti dan Ihsan langsung merasa malu.


AJI

(terkekeh)

Ternyata aslinya kalian begini ya, bar bar juga.


Rianti dan Ihsan tertawa.


AJI

(mengeluarkan kartu kreditnya)

Nih, bayar pakai ini. Kalian juga silahkan pilih pakaian yang kalian inginkan. Saya permisi dulu.


RIANTI

(terbelalak)

Makasih Pak, makasih.


Mereka semua senang sekali dengan apa yang Aji berikan. Dan Aji langsung pergi ke dalam untuk berbelanja, dia ternyata tidak sendiri. Dia membawa Bintang bersamanya.


CUT TO:



134.INT. KANTOR LADARA-PAGI

Dara mengetukkan jari telunjuknya pada meja, dia berpikir dan terus berpikir.

Tiara yang ada di sana bersama Farah diam-diam mengambil permen dari atas meja. Sontak tangan Tiara dipukul pelan oleh Farah.


TIARA

(bicara pelan)

Aduh, kan cuma mau makan permen.


FARAH

(berbisik)

Kamu nggak liat Ibu lagi kacau.


Tiara malah nekat mengambil permen tersebut, membuat Dara langsung menoleh.


TIARA

Hidup sudah pahit, jadi harus makan yang manis.


DARA

(tersenyum)

Saya minta permennya.


TIARA

(bahagia)

Tuh kan, Ibu aja mau


Seulas senyum keluar dari bibir Farah.


CUT TO:


135.INT. RUANG RAPAT LADARA-SIANG


RATNO

Jangan-jangan kita bisa kebobolan kalau ngasih diskon atau penurunan harga.


HUSEIN

Kita nggak punya jalan lain, apa kita tutup beberapa toko Ladara?


KILA

Saya setuju, ini bisa jadi solusi awal sambil kita memikirkan lagi cara lain.


RATNO

Jangan, para pelanggan pasti mengira kalau kita akan bangkrut. Tapi saya bingung, kita tidak mungkin berhutang lagi.


Dara mengamati anak buahnya berdebat dengan seksama.


DARA

Apa tidak ada yang memiliki ide lain? Kalian hanya memikirkan solusi untuk sementara, tidak menyelesaikan masalah.


KILA

Jujur, kami kehilangan akal Bu. Semua cara sudah dicoba.


RATNO

Sangat sulit untuk mendapatkan perhatian masyarakat kembali. 


FARAH

Bu, bagaimana kalau kita serang media dengan media.


DARA

Kemarin kita sudah melakukan itu kan?


FARAH

Ini beda, kita pakai artis ternama kalau perlu luar negeri. Kita endorse mereka semua.


HUSEIN

Biayanya pasti besar.


DARA

(terdiam)

Biaya kita saat ini sangat terbatas.


Mereka pun belum menemui solusi yang tepat.


CUT TO:


136.EXT. PASAR TANAH ABANG JAKARTA-SORE

Karena pikirannya sedang kalut, Dara pergi ke Tanah Abang untuk melihat trend-trend terbaru yang ada di Indonesia. Mengamati satu per satu, Dara membeli beberapa pakaian yang ia sukai dan mungkin akan menjadi inspirasinya. 

Tanpa sengaja saat melihat-lihat baju, Dara bertatapan dengan Aji yang juga berada di sana.


DARA

(terkejut)

Aji?


AJI

(tersenyum)

Nggak nyangka aku akan bertemu denganmu di sini.


Mereka kemudian berjalan dan ngobrol bersama


DARA

(tersenyum miring)

Aku dengar Yola sedang berada di luar negeri.


AJI

Ya, Ayahnya menugaskannya ke sana. Kamu ngapain kesini? Orang sepertimu biasanya tidak suka tempat seperti ini.


DARA

Banyak inspirasi yang saya dapatkan disini? Lalu kamu? Kenapa ada di sini?


AJI

Untuk menemui banyak orang.


DARA

Kenapa?


AJI

Kamu lihat, orang-orang di sini selalu bekerja keras. Tidak pernah mengeluh. Itu membuatku bersemangat.



DARA

(mengangguk)

Ah.


AJI

Kamu naik apa?


DARA

Taksi.


AJI

Mau aku antar pulang?


DARA

Tidak usah, aku naik taksi saja.


AJI

(menggeleng)

Kali ini aku memaksa. Sebagai teman.


Dengan tatapan dalam, Dara akhirnya luluh dan mau diantar pulang oleh Aji.


JUMP CUT TO:


137.INT. DI DALAM MOBIL-MALAM.


AJI

Mau mendengarkan musik? Masih suka Noah?


DARA

Boleh.


AJI

(tersenyum)

Ok.


AJI (CONT’D)

Dimana rumahmu?


DARA

Kita masuk tol saja nanti aku kasih tahu.


AJI

Ok.


JUMP CUT TO:


138.EXT. DI DEPAN RUMAH DARA-MALAM


DARA

Terima Kasih.


AJI

(meraih tangan Dara)

Tunggu.


DARA

Kamu mau apa lagi?


AJI

Aku… Aku.


Dara terdiam mengamati Aji lekat-lekat.


AJI

Aku nggak tahu Dar, tapi aku kangen sama kamu.


DARA

Kamu gila, pulanglah. Jernihkan pikiranmu.


Tangan Dara ditahan oleh Aji.


AJI

Perasaanku bimbang, aku membencimu tapi kenapa kamu selalu ada di kepalaku.


DARA

Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kamu sudah memiliki Yola lalu kenapa kamu terus mengejar aku.


AJI

Aku nggak tahu, semakin lama aku semakin menginginkanmu.


DARA

Kamu masih berhubungan dengan Yola.


AJI

Iya.


DARA

Kamu akan menikahinya?


AJI

Iya.


DARA

Lalu kenapa kamu berada disini menggenggam tangan aku.


AJI

Karena aku masih mencintaimu.


Dara terbelalak hebat.

AJI (CONT’D)

Sepertinya aku masih mencintaimu. Aku juga bingung, aku mau kamu berada di samping aku.


DARA

Harusnya kamu tidak meninggalkanku saat itu.


AJI

Dar, kamu harus tahu kalau kita dijebak. Keluargamu ingin kita berpisah.


DARA

(marah)

Kamu nggak usah bawa-bawa keluargaku. Mereka tidak ada hubungannya dengan ini. Apa karena itu kamu memberikan bukti-bukti itu? 


AJI

Mereka yang membuat perusahaan aku hampir bangkrut dan memaksa aku untuk pergi ke Paris.


DARA

Apa? Kamu sudah tidak waras.


AJI

(marah)

Mereka ada dibalik ini semua Dar, Kakekmu mengambil semua proyek yang aku inginkan. Dia sengaja melakukan itu agar aku pergi. Dan mereka juga yang melaporkan dugaan suap yang kami lakukan. Dia membuat hidup keluargaku berantakan.


DARA

Kalau kamu tahu lalu kenapa kamu masih mengejar aku?


AJI

Apa?


DARA

Kamu tahu aku tidak mungkin meninggalkan mereka. 
(dengan dalam) Aku ini Laksomono.


Aji tertampar bukan main.


DARA (CONT’D)

(berdengus)

Kamu kira aku rela melepaskan semuanya demi kamu? Jangan mimpi.


AJI

Kamu serius?


DARA

Kita saling membenci, aku membencimu karena meninggalkanku dan bayi yang bahkan tidak pernah melihat dunia. Sekarang tidak ada alasan untuk aku kembali sama kamu.


AJI

(tidak percaya)

Tatap aku, katakan kalau kamu tidak mencintaiku.


DARA

(dengan tatapan tajam)

Aku tidak mencintai kamu.


Sontak Aji terdiam, wajahnya terlihat kesal namun ada sendu di matanya. 


AJI

(kesal) 

Kamu akan menyesal.


Dia kemudian berbalik mengepal tangannya dan mengendarai mobil dengan kencang.


CUT TO:


139.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SIANG

Keesokan siang, suasana kacau karena berita soal perselingkuhan Marcella dengan salah satu pengusaha tambang terkenal terkuak di media. Aji dan tim berusaha untuk memperbaiki citra mereka kepada para pelanggan.


AJI

Sialan.


ARYO

(berada dalam telepon)

Iya Pak, tenang saja itu tidak akan mempengaruhi pelayanan kami. Bapak bisa percaya sekali lagi ya Pak.


AJI

Gimana?


ARYO

Pihak The Craft masih mau untuk bekerja sama.


AJI

Syukurlah.


ARYO

Ini aneh, siapa yang membocorkan semua ini.


AJI

Kamu tahu kalau Marcella memiliki hubungan terlarang dengan Artis senior itu?


ARYO

Saya tidak sengaja melihat mereka di sebuah Restoran, saya tidak menyangka kalau ini semua akan masuk ke media.


AJI

(kesal)

Kenapa kamu nggak ngasih tahu saya.


ARYO

Maaf.


CUT TO: 


140.INT. LAKSMO CORP-SIANG

Lia tanpa sengaja melihat beberapa petinggi perusahaan media keluar dari ruangan sang Kakek. Dia mengerutkan wajahnya bingung.


CUT TO:


141.INT. RUANG KERJA DARA-MALAM

Dara terkejut melihat berita soal Marcella yang sudah menyebar di media. 


FX: Suara ponsel berdering.


DARA

Halo.


INTERCUT WITH:


LIA

Entah kebetulan atau tidak tadi gue lihat petinggi media keluar dari ruang kerja Kakek. Dan sekarang tiba-tiba berita soal Marcella keluar.


DARA

(mengepal tangannya kuat)

Kakek. Li bantu gue. Kita harus menghentikan Kakek.


LIA

Itu juga yang gue pikirin Dar, ini nggak bisa terus berlanjut. Gue bantu lo sebisa gue.


DARA

Terima Kasih.


Dara kemudian mematikan ponselnya.


DARA (V.O)

Mereka pasti sedang kacau.


CONTINUE:



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar