126.INT. RUANG KERJA TORO-PAGI
LIA
Kenapa Kakek melakukan ini?
TORO
Kakek melakukannya bukan hanya kepadamu tapi juga terhadap yang lain. Keturunanku harus bisa lebih baik dari aku.
LIA
(terpaksa bicara jujur)
Tolong jangan libatkan Tian.
TORO
(tertawa kecil)
Kamu mencintainya?
LIA
(terdiam beberapa saat)
Dia orang yang berharga bagi saya.
TORO
Aku akan merestui kalian, dia tidak terlalu buruk.
(terdiam beberapa saat) Tapi kamu harus menjadi penerusku.
LIA
Saya tahu ini akan terjadi, saya tidak mau menariknya ke dalam keluarga ini.
TORO
Apa maksud kamu? Kamu mencintainya tapi tidak mau bersamanya?
LIA
Saya sudah melihat lebih dari cukup apa yang dilakukan kalian pada Dara dan Aji.
TORO
Ah, seandainya mereka tidak melakukan hal bodoh. Aku mungkin juga akan merestuinya.
LIA
Bagaimana dengan Kak Wisnu?
TORO
Wisnu, wisnu… Anak itu terlalu naif, demi perempuan dia rela melepaskan segalanya.
LIA
Sepertinya tidak akan ada yang cocok sebagai pasangan kami di mata Kakek.
TORO
Jangan salah sangka, aku setuju pada Tian. Aku hanya ingin kamu menjadi penerusku atau kalian mungkin tidak akan pernah bertemu lagi.
Lia langsung mengepalkan tangan dan mengeraskan rahangnya kuat.
CUT TO:
127.INT. RUMAH DARA-SIANG
Hari ini semua media telah menyiarkan diskon produk-produk Ladara dan hadiah menarik. Mereka berusaha untuk kembali mendapat kepercayaan pelanggan. Produk mereka bahkan telah dibuka di beberapa outlet menengah baru.
DARA
(sambil menelepon dan minum teh)
Semua sudah selesai kita tinggal tunggu respon masyarakat.
INTERCUT WITH:
FARAH
Bu, saya sedang ada di cabang baru. Sepertinya tidak ada reaksi yang berarti.
DARA
(menghela napas)
Baiklah, kita tunggu saja.
Selesai menutup ponselnya, pembantu rumah tangga Dara masuk dan memberikan sebuah amplop.
DARA
Dari siapa ini Mba?
Mba Saroh
Saya nggak tahu Mba tadi dilempar ke halaman rumah.
Dara lalu membuka isi amplop tersebut, dia langsung terbelalak melihat isi amplop itu adalah foto Marcella yang sedang bercumbu dengan seorang pria. Pria ini dia tahu, seorang artis juga yang sedang naik daun namun dia sudah menikah.
Dara berlari keluar rumah ingin melihat si pengirim amplop, namun sayang sekali sudah tidak ada siapa-siapa disana.
DARA (V.O)
Siapa yang memberikan foto-foto ini?
CUT TO:
128.EXT. GELORA BUNG KARNO JAKARTA-MALAM
Aji berjalan menemui Farid.
AJI
Ada apa lo ngajak ketemuan di sini?
Farid menyeringai memberikan sebuah dokumen yang Aji baca lekat-lekat.
AJI
(meraih kerah Farid marah)
Apa-apaan lo? Dapat dari mana tes sialan ini?
FARID
(menyeringai)
Nggak sulit buat gue mendapatkan sampel rambut lo dan Bintang. Jadi benar ternyata Bintang adalah anak kandung lo.
AJI
(menarik Farid mendekat ke wajahnya)
Awas kalau lo sampai nyebarin berita ini.
FARID
Gue mah gampang Ji, kasih gue uang.
AJI
(melotot)
Brengsek, gue udah bilang stop pakai barang haram itu. Lihat diri lo begitu menyedihkan.
FARID
(menghajar Aji)
Nggak usah banyak bacot lo, ini semua gara-gara lo dan Dara gue kehilangan semuanya.
Aji yang tidak terima membalas pukulan Farid dengan kencang.
AJI
Gua dan Dara sama menderitnya sama lo, jadi jangan sok jadi korban.
FARID
(berdengus terduduk di tanah)
Bintang anak Dara kan? Setahu gue lo sama sekali tidak punya hubungan dengan wanita lain selain Dara, dan kalian bertunangan karena Dara hamil, betul?
Aji kembali ingin memukul Farid namun dia menahannya. Tangannya ia turunkan kembali ke bawah.
AJI
Gue akan kasih lo duit, tapi tolong. Tolong jangan beritahu siapapun kalau anak Dara masih hidup.
FARID
(baru mengerti semuanya)
Jadi dia selama ini menganggap anaknya sudah mati?
Mereka akhirnya duduk di bangku taman.
AJI
Ceritanya panjang, Dara sudah sangat menderita jadi gue mohon jangan tambah penderitaan dia lagi.
FARID
Lo nggak berencana untuk memberitahu Dara soal ini semua?
AJI
Nanti, nanti ketika waktunya tiba gue pasti akan cerita.
CUT TO:
129.INT. KEDIAMAN LAKSMONO-MALAM
REGINA
(mengambilkan air untuk Yudho)
Mama bertemu dengan anak itu, dia persis seperti Dara waktu kecil.
YUDHO
Ngapain kamu bertemu anak itu? Dia sudah mati.
REGINA
Dia cantik Pa, mama terpesona.
YUDHO
(meletakkan gelasnya kasar)
Jangan dibahas lagi, kalau sampai Dara tahu kamu akan terima akibatnya.
REGINA
Tapi bagaimanapun dia cucu kita.
TORO
(datang tiba-tiba)
Dia bukan cucu kalian, dia hanya anak yang tidak seharusnya dilahirkan.
Sontak semuanya menjadi hening.
TORO
Jangan ada yang membicarakannya lagi atau kalian tidak akan mendapatkan apapun dariku.
CUT TO:
130.INT. KANTOR LADARA-SIANG
Sebulan telah berlalu namun tidak ada perbaikan yang terjadi, mereka malah rugi karena diskon dan member golf yang diberikan.
HUSEIN
(panik)
Nggak bisa begini, yang ada kita bangkrut lama-lama.
RATNO
Saya juga nggak setuju, ini nggak benar. Bakar-bakar duit sia-sia.
Dara hanya menyilangkan tangannya terdiam berpikir.
FARAH
Mohon jangan ribut dan membuat kepanikan, kita akan cari solusinya bersama.
RATNO
Bu Dara, sampai kapan mau kasih penawaran seperti ini. Bisnis kita sudah diujung tanduk.
HUSEIN
Anda harus segera bergerak, para pemilik saham juga sudah mulai resah.
DARA
Saya akan cari solusinya, namun saya butuh waktu. Data di atas meja memang buruk, namun saya akan mencoba memperbaikinya. Apa ada yang punya ide?
Semua terdiam.
DARA (CONT’D)
Kalau begitu rapat cukup sampai di sini, kita bertemu besok dan kalian harus memberikan saya ide untuk masalah ini. Bukan saya yang kerja sendiri di sini.
Dara berjalan cepat menuju ruang kerja khususnya, disana dia keluarkan semua alat-alat gambarnya. Dia gambar dengan sesuka hatinya, dia benar-benar sedang kacau gundah gulana.
CUT TO:
131.INT. KANTOR MODE INDONESIA
Aji dan Ayahnya Irfan melangkah bersama menuju tempat perancang dan pekerja membuat sebuah pakaian mewah.
IRFAN
(terkesima)
Detilnya luar biasa, begitu cantik. Anggun dan menawan.
AJI
Bagas dan Rianti sangat mementingkan detil, kreatifitas mereka perlu diacungi jempol.
IRFAN
(tersenyum kagum)
Lihat payet-payet ini, seperti hidup.
AJI
Itulah kenapa saya percaya sekali pada mereka, mereka adalah tim solid saya.
Aji kemudian merangkul Bagas, Rianti dan tidak lupa Ihsan.
IHSAN
Bos, makan-makan dong.
RIANTI
Iya nih, kayaknya perlu ngumpul-ngumpul lagi.
AJI
(tertawa)
Hahaha, Ok ok. Nanti malam kita makan-makan.
BAGAS
(tos dengan Rianti)
Asik.
CUT TO:
132.INT. DI DALAM MOBIL-MALAM
Tian terus mengawasi Lia dari kaca spion dalam.
TIAN
Apa ada yang sedang mengganggu pikiran Anda?
LIA
Banyak.
TIAN
Anda mau beristirahat sebentar?
LIA
Istirahat?
Tian lalu membawa Lia ke sebuah pantai, dia memarkirkan mobil persis di depan pantai tersebut.
TIAN
Apa sekarang saya boleh menjadi teman Anda?
LIA
(tersenyum)
Boleh.
Tian keluar dari mobil dan duduk di sebelah Lia di bangku belakang.
TIAN
(meraih pipi Lia dan menaruh kepala perempuan itu di pundaknya)
Tidurlah, kamu pasti lelah.
Lia tersenyum walau lemah, dia langsung memejamkan matanya di pundak Tian.
JUMP CUT TO:
Satu jam setelah tertidur, Lia akhirnya bangun. Dia tersenyum menatap Tian yang ternyata juga tertidur. Matanya menatap dalam lelaki di sampingnya itu. Perlahan namun pasti Dara menyentuh pipi Tian lembut yang membuatnya terbangun.
Tian pun langsung menatap Lia dalam. Lia kemudian mendekatkan bibirnya dan mencium Tian hangat. Tian terbelalak namun tidak bisa dipungkiri dia juga mencintai Lia, dia membalas ciuman itu mesra.
CUT TO:
133.INT. RESTORAN REMBOELAN-MALAM
Menepati janjinya, Aji mengajak rekan timnya untuk makan di sebuah Restoran. Ada cumi saos padang, nasi liwet dan ikan bakar. Rianti mengeces melihatnya.
IHSAN
Heh, jangan norak ngapa.
RIANTI
Ih, rese banget sih lo.
AJI
(tertawa)
Silahkan dimakan.
BAGAS
Terima kasih banyak Pak.
Mereka kemudian mulai makan dengan lahap. Ketika cumi tinggal satu, Rianti dan Ihsan sama-sama menatap cumi itu tajam. Dan dalam sekejap Ihsan dengan cepat memakan cumi tersebut.
RIANTI
(kesal)
Argh, cumi gue.
IHSAN
(menjulurkan lidahnya meledak)
Hehehe, udah abis gue makan.
RIANTI
Awas lo ya.
BAGAS
Eh, udah udah. Nggak enak ada Pak Aji.
Rianti dan Ihsan langsung merasa malu.
AJI
(terkekeh)
Ternyata aslinya kalian begini ya, bar bar juga.
Rianti dan Ihsan tertawa.
AJI
(mengeluarkan kartu kreditnya)
Nih, bayar pakai ini. Kalian juga silahkan pilih pakaian yang kalian inginkan. Saya permisi dulu.
RIANTI
(terbelalak)
Makasih Pak, makasih.
Mereka semua senang sekali dengan apa yang Aji berikan. Dan Aji langsung pergi ke dalam untuk berbelanja, dia ternyata tidak sendiri. Dia membawa Bintang bersamanya.
CUT TO:
134.INT. KANTOR LADARA-PAGI
Dara mengetukkan jari telunjuknya pada meja, dia berpikir dan terus berpikir.
Tiara yang ada di sana bersama Farah diam-diam mengambil permen dari atas meja. Sontak tangan Tiara dipukul pelan oleh Farah.
TIARA
(bicara pelan)
Aduh, kan cuma mau makan permen.
FARAH
(berbisik)
Kamu nggak liat Ibu lagi kacau.
Tiara malah nekat mengambil permen tersebut, membuat Dara langsung menoleh.
TIARA
Hidup sudah pahit, jadi harus makan yang manis.
DARA
(tersenyum)
Saya minta permennya.
TIARA
(bahagia)
Tuh kan, Ibu aja mau
Seulas senyum keluar dari bibir Farah.
CUT TO:
135.INT. RUANG RAPAT LADARA-SIANG
RATNO
Jangan-jangan kita bisa kebobolan kalau ngasih diskon atau penurunan harga.
HUSEIN
Kita nggak punya jalan lain, apa kita tutup beberapa toko Ladara?
KILA
Saya setuju, ini bisa jadi solusi awal sambil kita memikirkan lagi cara lain.
RATNO
Jangan, para pelanggan pasti mengira kalau kita akan bangkrut. Tapi saya bingung, kita tidak mungkin berhutang lagi.
Dara mengamati anak buahnya berdebat dengan seksama.
DARA
Apa tidak ada yang memiliki ide lain? Kalian hanya memikirkan solusi untuk sementara, tidak menyelesaikan masalah.
KILA
Jujur, kami kehilangan akal Bu. Semua cara sudah dicoba.
RATNO
Sangat sulit untuk mendapatkan perhatian masyarakat kembali.
FARAH
Bu, bagaimana kalau kita serang media dengan media.
DARA
Kemarin kita sudah melakukan itu kan?
FARAH
Ini beda, kita pakai artis ternama kalau perlu luar negeri. Kita endorse mereka semua.
HUSEIN
Biayanya pasti besar.
DARA
(terdiam)
Biaya kita saat ini sangat terbatas.
Mereka pun belum menemui solusi yang tepat.
CUT TO:
136.EXT. PASAR TANAH ABANG JAKARTA-SORE
Karena pikirannya sedang kalut, Dara pergi ke Tanah Abang untuk melihat trend-trend terbaru yang ada di Indonesia. Mengamati satu per satu, Dara membeli beberapa pakaian yang ia sukai dan mungkin akan menjadi inspirasinya.
Tanpa sengaja saat melihat-lihat baju, Dara bertatapan dengan Aji yang juga berada di sana.
DARA
(terkejut)
Aji?
AJI
(tersenyum)
Nggak nyangka aku akan bertemu denganmu di sini.
Mereka kemudian berjalan dan ngobrol bersama
DARA
(tersenyum miring)
Aku dengar Yola sedang berada di luar negeri.
AJI
Ya, Ayahnya menugaskannya ke sana. Kamu ngapain kesini? Orang sepertimu biasanya tidak suka tempat seperti ini.
DARA
Banyak inspirasi yang saya dapatkan disini? Lalu kamu? Kenapa ada di sini?
AJI
Untuk menemui banyak orang.
DARA
Kenapa?
AJI
Kamu lihat, orang-orang di sini selalu bekerja keras. Tidak pernah mengeluh. Itu membuatku bersemangat.
DARA
(mengangguk)
Ah.
AJI
Kamu naik apa?
DARA
Taksi.
AJI
Mau aku antar pulang?
DARA
Tidak usah, aku naik taksi saja.
AJI
(menggeleng)
Kali ini aku memaksa. Sebagai teman.
Dengan tatapan dalam, Dara akhirnya luluh dan mau diantar pulang oleh Aji.
JUMP CUT TO:
137.INT. DI DALAM MOBIL-MALAM.
AJI
Mau mendengarkan musik? Masih suka Noah?
DARA
Boleh.
AJI
(tersenyum)
Ok.
AJI (CONT’D)
Dimana rumahmu?
DARA
Kita masuk tol saja nanti aku kasih tahu.
AJI
Ok.
JUMP CUT TO:
138.EXT. DI DEPAN RUMAH DARA-MALAM
DARA
Terima Kasih.
AJI
(meraih tangan Dara)
Tunggu.
DARA
Kamu mau apa lagi?
AJI
Aku… Aku.
Dara terdiam mengamati Aji lekat-lekat.
AJI
Aku nggak tahu Dar, tapi aku kangen sama kamu.
DARA
Kamu gila, pulanglah. Jernihkan pikiranmu.
Tangan Dara ditahan oleh Aji.
AJI
Perasaanku bimbang, aku membencimu tapi kenapa kamu selalu ada di kepalaku.
DARA
Apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kamu sudah memiliki Yola lalu kenapa kamu terus mengejar aku.
AJI
Aku nggak tahu, semakin lama aku semakin menginginkanmu.
DARA
Kamu masih berhubungan dengan Yola.
AJI
Iya.
DARA
Kamu akan menikahinya?
AJI
Iya.
DARA
Lalu kenapa kamu berada disini menggenggam tangan aku.
AJI
Karena aku masih mencintaimu.
Dara terbelalak hebat.
AJI (CONT’D)
Sepertinya aku masih mencintaimu. Aku juga bingung, aku mau kamu berada di samping aku.
DARA
Harusnya kamu tidak meninggalkanku saat itu.
AJI
Dar, kamu harus tahu kalau kita dijebak. Keluargamu ingin kita berpisah.
DARA
(marah)
Kamu nggak usah bawa-bawa keluargaku. Mereka tidak ada hubungannya dengan ini. Apa karena itu kamu memberikan bukti-bukti itu?
AJI
Mereka yang membuat perusahaan aku hampir bangkrut dan memaksa aku untuk pergi ke Paris.
DARA
Apa? Kamu sudah tidak waras.
AJI
(marah)
Mereka ada dibalik ini semua Dar, Kakekmu mengambil semua proyek yang aku inginkan. Dia sengaja melakukan itu agar aku pergi. Dan mereka juga yang melaporkan dugaan suap yang kami lakukan. Dia membuat hidup keluargaku berantakan.
DARA
Kalau kamu tahu lalu kenapa kamu masih mengejar aku?
AJI
Apa?
DARA
Kamu tahu aku tidak mungkin meninggalkan mereka.
(dengan dalam) Aku ini Laksomono.
Aji tertampar bukan main.
DARA (CONT’D)
(berdengus)
Kamu kira aku rela melepaskan semuanya demi kamu? Jangan mimpi.
AJI
Kamu serius?
DARA
Kita saling membenci, aku membencimu karena meninggalkanku dan bayi yang bahkan tidak pernah melihat dunia. Sekarang tidak ada alasan untuk aku kembali sama kamu.
AJI
(tidak percaya)
Tatap aku, katakan kalau kamu tidak mencintaiku.
DARA
(dengan tatapan tajam)
Aku tidak mencintai kamu.
Sontak Aji terdiam, wajahnya terlihat kesal namun ada sendu di matanya.
AJI
(kesal)
Kamu akan menyesal.
Dia kemudian berbalik mengepal tangannya dan mengendarai mobil dengan kencang.
CUT TO:
139.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SIANG
Keesokan siang, suasana kacau karena berita soal perselingkuhan Marcella dengan salah satu pengusaha tambang terkenal terkuak di media. Aji dan tim berusaha untuk memperbaiki citra mereka kepada para pelanggan.
AJI
Sialan.
ARYO
(berada dalam telepon)
Iya Pak, tenang saja itu tidak akan mempengaruhi pelayanan kami. Bapak bisa percaya sekali lagi ya Pak.
AJI
Gimana?
ARYO
Pihak The Craft masih mau untuk bekerja sama.
AJI
Syukurlah.
ARYO
Ini aneh, siapa yang membocorkan semua ini.
AJI
Kamu tahu kalau Marcella memiliki hubungan terlarang dengan Artis senior itu?
ARYO
Saya tidak sengaja melihat mereka di sebuah Restoran, saya tidak menyangka kalau ini semua akan masuk ke media.
AJI
(kesal)
Kenapa kamu nggak ngasih tahu saya.
ARYO
Maaf.
CUT TO:
140.INT. LAKSMO CORP-SIANG
Lia tanpa sengaja melihat beberapa petinggi perusahaan media keluar dari ruangan sang Kakek. Dia mengerutkan wajahnya bingung.
CUT TO:
141.INT. RUANG KERJA DARA-MALAM
Dara terkejut melihat berita soal Marcella yang sudah menyebar di media.
FX: Suara ponsel berdering.
DARA
Halo.
INTERCUT WITH:
LIA
Entah kebetulan atau tidak tadi gue lihat petinggi media keluar dari ruang kerja Kakek. Dan sekarang tiba-tiba berita soal Marcella keluar.
DARA
(mengepal tangannya kuat)
Kakek. Li bantu gue. Kita harus menghentikan Kakek.
LIA
Itu juga yang gue pikirin Dar, ini nggak bisa terus berlanjut. Gue bantu lo sebisa gue.
DARA
Terima Kasih.
Dara kemudian mematikan ponselnya.
DARA (V.O)
Mereka pasti sedang kacau.
CONTINUE: