Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
28.EXT. TERAS RUMAH DARA-MALAM
FARID
DARA
(tersenyum getir)
FARID
(tersenyum)
JUMP CUT TO:
29.INT. KEDIAMAN DARA-MALAM
Farid memindai seisi ruangan. Dari barang-barang yang terlihat di sana dia bisa tahu kalau hidup Dara sungguh bergelimang harta.
DARA
FARID
DARA
FARID
Beberapa menit kemudian, datanglah Dara membawa dua cangkir teh hangat.
FARID
(menyesap tehnya)
DARA
(canggung)
FARID
DARA
(tersenyum)
FARID
DARA
FARID
DARA
(terdiam merasa bersalah)
FARID
DARA
(kaget dan penasaran)
FARID
(terkejut)
DARA
FARID
(tersenyum miring)
Farid kemudian berdiri ingin pergi, namun dia ingin menyampaikan satu hal lagi.
FARID
Farid lalu pergi meninggalkan Dara dengan seribu pertanyaan.
CUT TO:
30.INT. RUANG KERJA YUDHO-MALAM
Suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi Yudho yang sedang membaca laporan perusahaan
YUDHO
JUKI
YUDHO
JUKI
YUDHO
Juki mengangguk sebelum pergi meninggalkan ruang kerja Yudho. Tak lama berselang, Regina datang membawakan segelas kopi dan buah segar
REGINA
YUDHO
REGINA
(menghela napasnya)
YUDHO
(terdiam seribu bahasa)
Ehm, Papa tidak akan biarkan itu terjadi.
31.INT. BUTTERFLY CLUB-MALAM
Musik kencang melantun bagai hidup akan selamanya. Farid bersama teman-temannya tengah mengadakan pesta narkoba. Setelah bertemu dengan Dara dirinya semakin diselimuti kemarahan. Dia ingin melepaskan itu semua. Setelah semua yang terjadi Farid masih belum jera dengan dunia kelamnya.
FARID
COKI
FARID
(dengan wajah senang)
HERNI
COKI
FARID
(teler)
HERNI
(menggeleng tak percaya)
Herni kemuda pergi meninggalkan kedua temannya yang sedang tinggi. Mereka pasti akan mengkhayal yang macam-macam.
32.EXT. TEMPAT PEMAKAMAN UMUM JAKARTA-PAGI
Terngiang akan perkataan Farid, Dara akhirnya berziarah ke makam Rima. Dengan memakai kaca mata dan baju hitam dia menunduk menatap pusara sahabat karibnya itu.
DARA
Dara menangis beberapa saat. Setelah puas, dia meletakkan setangkai bunga mawar merah cantik untuk temannya itu.
DARA
Berdoa beberapa saat, Dara kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
33.INT. RESTORAN JEPANG-SIANG
Irfan bersama beberapa pejabat dan pengusaha lain sedang menikmati makan siang mereka sembari membahas proyek-proyek mendatang. Mereka tertawa bersama.
BUDI
IRFAN
SYARIF
WOWIEK
DODI
WOWIEK
Mereka semua tertawa.
BUDI
DODI
(melihat jam)
Syarif yang mendengar nama musuh bebuyutannya disebut langsung menghela napas panjang. Semoga musuhnya itu tidak datang, dia sangat muak melihat wajahnya.
Tak lama berselang, pintu terbuka dengan wajah Yudho tersenyum menatap semua orang di sana.
BUDI
YUDHO
Sontak Irfan dan Yudho saling menatap tajam satu sama lain.
BUDI
Budi menoleh pada Irfan dan Wowiek.
BUDI
YUDHO
Seketika semua orang tertawa mendengar perkataan Yudho. Hanya Irfan yang tersenyum getir di tempat itu.
34.INT. DI DALAM MOBIL IRFAN
Satu jam kemudian acara pun selesai, Irfan pulang diantar supirnya. Dengan kesal, dia melonggarkan ikatan dasinya.
IRFAN
(berdengus, ngedumel sendiri)
Mobil Irfan perlahan jalan meninggalkan Restoran tersebut.
35.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SORE
Aji sedang mendiskusikan tentang pakaian yang akan mereka buat untuk acara Living Home. Semua orang termenung mencari ide segar.
BAGAS
RIANTI
IHSAN
AJI
Aji terus berpikir,
AJI
(menjetikkan jarinya)
BAGAS, RIANTI, IHSAN
36.INT. KANTOR LADARA FASHION-SORE
Dara sibuk membuat sketsa pola pakaian yang akan mereka buat. Dengan semangat membara Data, dia memadupadankan batik dengan tema tebing yang diberikan. Sore ini setelah selesai, sketsa ini akan langsung ia presentasikan. Ia sungguh bertekad untuk menang dan menjadi perwakilan Indonesia yang akan dibawa peragaan di Paris.
Tiga jam kemudian, ruang rapat sudah dipenuhi oleh para Direksi. Dara memajangkan sketsanya dengan sangat rapi.
HUSEIN
RATNO
DARA
RATNO
Dara termenung mendengar perkataan Ratno, magis? Dia menatap Ratno penuh pertanyaan.
Beberapa jam kemudian rapat selesai, Dara diikuti oleh Farah masuk ke dalam ruangannya.
DARA
(menangkupkan kedua tangan dengan dagu yang menopang)
FARAH
(tersenyum)
DARA
FARAH
DARA
(menyilangkan kedua tangannya)
Sontak Farah menutup mulutnya saat Dara berkata seperti itu.
DARA
(dengan mata tajam penuh antusias)
INTERCUT TO:
37.KANTOR LADARA DAN MODE INDONESIA-PAGI
Dara dan Aji sama-sama sibuk mempersiapkan produk mereka untuk diperagakan. Siang dan malam design terus diotak-atik agar menjadi sebuah mahakarya besar. Bedanya di sini Aji bukan seorang perancang atau designer sedangkan Dara, selain menjadi pemilik saham terbesar Ladara dia juga perancang yang mempersembahkan karya-karyanya.
SPLIT SCREEN
Aji sampai pusing tujuh keliling mengatur konsep untuk peragaan mereka. Berulang-ulang mengganti design dan bahan. Mereka masih belum menemukan busana yang pas. Anak buah Aji berlarian kesana kemari mencari sesuatu yang mampu menaklukan industri fashion
Disisi lain, Dara bersama timnya terus mengupayakan yang terbaik. Membuat semua orang tersihir bukanlah ide yang buruk. Itu bisa menjadi batu loncatannya agar bisa bermain di kancah dunia. Tapi, menemukan magic dalam sebuah seni bukanlah hal yang mudah, butuh rasa dan penglihatan yang jelas
Dua bulan berlalu, mereka sudah berhasil membuat beberapa busana istimewa yang akan mereka perkenalkan untuk pertama kalinya. Ini akan jadi kompetisi yang sengit
CUT TO:
38.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SIANG
Hendi berlarian menghampiri Aryo, dia terlihat gusar dan panik. Melihat Aryo di depan pintu ruangan, Hendi langsung membisikkannya sesuatu. Aryo sontak membuka pintu ruangan Aji dan langsung berjalan tergesah-gesah diikuti oleh Hendi.
Setelah tahu semuanya, Aji berjalan cepat menuju ruang rapat.
AJI
ARYO
Dengan berdecak kesal, Aji menghampiri mereka. Sesampainya di ruang rapat ada tiga orang yang sudah menunggu. Mereka kemudian memperkenalkan diri sebagai, Dani, Surya dan Irman. Aji lalu berjabatan tangan dengan mereka setelah itu Hendi selaku perwakilan perusahaan menjamu mereka dengan baik. Mereka dibawa melihat keadaan perusahaan. Semuanya berjalan dengan baik, mereka pun ramah.
Sampai akhirnya mereka kembali dan membahas masalah pajak perusahaan. Satu demi satu mereka memeriksa semua dana keluar dan masuk. Pajak dan keuntungan perusahaan, Aji hanya mengamati di tempat duduknya. Dilihatnya para pegawai pajak itu tengah memeriksa dengan seksama semua laporan keuangan perusahaan mereka.
SURYA
AJI
(melangkah maju karena merasa ada sesuatu yang janggal)
Seketika Surya, Dani dan Irman saling bertatapan satu sama lain.
IRMAN
Aji menghela napasnya kesal, dia lalu teringat sesuatu dan langsung meraih ponselnya.
INTERCUT:
IRFAN
(melihat nama Aji di layar ponselnya)
AJI
IRFAN
AJI
IRFAN
(sontak mengetahui semuanya)
AJI
39.INT. KEDIAMAN COKROATMOJO-PAGI
Keesokan pagi berita sudah tersebar di seluruh media, termasuk cetak dan televisi. Aji yang sedang menikmati sarapannya terkejut bukan main. Irfan terbelakak, dia kaget melihat berita yang begitu heboh tentang perusahaannya yang dicurigai menghilangkan uang pajak.
Prank… Irfan membanting gelas minumnya ke lantai hingga berserakan.
IRFAN
AJI
ARYO
(berlari menghampiri Aji)
AJI
(menutup matanya mengambil napas panjang)
ARYO
Melihat Ayahnya yang sibuk menghubungi Syarif dan media, Aji dengan cepat meraih jas dan tasnya. Ia harus menemui seseorang.
40.INT. KANTOR LADARA FASHION-PAGI
Dara baru saja sampai ke ruang kerjanya, beberapa dokumen ia selesaikan dengan baik, hingga Aji datang mendobrak pintu ruangan Dara.
DARA
(terkejut melihat Aji berada di hadapannya)
AJI
DARA
AJI
DARA
(mengerutkan dahinya bingung)
Saat itu juga Farah datang tergesah-gesah dan menyalakan televisi yang ada di ruangan. Dara terdiam seribu bahasa.
AJI
(melihat Dara yang bingung)
DARA
AJI
(telunjuk Aji melayang mengarah pada Dara
Dara
(menatap tajam Aji)
AJI
DARA
AJI
Dengan amarah memuncak Aji melangkah pergi dari kantor Ladara, dia kesal dan sungguh marah. Ini namanya curang, sedangkan Dara berpikir keras. Apa yang sebenarnya terjadi. Apa mungkin orang tuanya?
41.INT. LAKSMO CORP-SIANG
Karena merasa ada yang tidak beres, Dara akhirnya datang menemui Ayahnya. Dalam hatinya ia tahu kalau keluarganya lebih dari mampu untuk melakukan itu semua.
DARA
(menghampiri Gian, asisten Yudho)
Gian
DARA
(tersenyum ramah)
Baru ingin membuka pintu ruangan ayahnya, Dara mendengar Yudho sedang bicara dengan seseorang. Dara akhirnya memutuskan untuk menguping pembicaraan tersebut
YUDHO (V.O)
INSERT: Dara masuk membuat Yudho sedikit terkejut.
YUDHO
(masih bicara lewat telepon)
Yudho kemudian menutup ponselnya.
YUDHO
DARA
(menaikkan satu alisnya)
YUDHO
DARA
YUDHO
DARA
YUDHO
(membersihkan tenggorokannya)
DARA
(mengangguk)
YUDHO
DARA
Suara dering ponsel membuat Dara merogoh tasnya. Saat dilihat nama Farah yang ada di layar.
DARA
YUDHO
Dara kemudian kembali ke kantornya. Di saat itu juga Okta tanpa sengaja melihat Dara keluar dari kantor Yudho. Seketika otaknya menampilkan berbagai macam kemungkinan.
CUT TO:
42.INT. MOBIL PORSCHE YOLA-SIANG
Membaca berita yang beredar membuat darah Yola mendidih.
YOLA
RENDI
YOLA
RENDI
(bingung)
YOLA
(mengangguk)
Rendi hanya berpikir dalam diam. Atasannya ini kadang-kadang seperti teka-teki silang.
Dalam hitungan jam, pemberitaan penyelewengan pajak PT. Mode Indonesia teralihkan dengan video penyelewengan seorang artis.
CUT TO:
43.INT. KANTOR MODE INDONESIA-MALAM
Aji terbelalak melihat betapa berpengaruhnya sebuah media di masyarakat. Mengeluarkan senyum tipis lega, dia tahu siapa yang melakukan ini. Tak lama berselang, ponselnya berdering.
INTERCUT WITH:
AJI
YOLA
AJI
(tersenyum)
YOLA
AJI
(kembali tersenyum)
Tersenyum penuh semangat, Aji membersihkan pakaiannya dan memakai parfum terbaiknya. Dia langsung mengeluarkan mobil dan menuju Hotel yang dimiliki Yola.
JUMP CUT TO:
44.INT. DI DALAM MOBIL AJI-MALAM
Mengendarai mobilnya santai sambil mendengarkan lagu Coldplay, Aji bersenandung sepanjang jalan. Tidak bisa dipungkiri dia senang sekali karena masalahnya telah selesai. Dia hanya tinggal menikmati waktunya dengan sang kekasih.
Sedang asik-asiknya berkendara tiba-tiba mobil di depannya berhenti mendadak membuat Aji terkejut. Mobilnya tidak bisa mengerem lagi. Kendaraan di belakang bisa saja menabraknya, mau tidak mau dia menabrak mobil di depannya itu. Walau tidak begitu kencang namun kepalanya sempat terbentur.
Karena kesal, Aji keluar dari mobil membanting pintu. Rencana dan angan-angan buyar begitu saja. Menghampiri mobil di depannya, dia mengetuk kaca mobil tersebut, tapi tidak ada pergerakan, setelah dilihat ternyata wanita di dalam mobil tersebut mengerang kesakitan memegangi kepalanya. Karen pintu terkunci, Aji akhirnya berinisiatif memecahkan kaca mobil.
Dia makin terkejut satu tahu yang ada di dalam mobil tersebut adalah Dara.
AJI
CONTINUE