Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
45.INT. DALAM MOBIL DARA-MALAM
Sepulang dari kantor, Dara merasakan pusing di kepalanya kembali muncul. Dia lalu mencoba bersandar beberapa saat, setelah lebih baik dia pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Mencari obat yang biasa ia minum, ia lupa kalau obatnya tertinggal di kantor. Dara kemudian meminum segelas air, merasa baikan dia melangkah kembali mengendarai mobil pribadinya. Kali ini dia sendirian, tidak ada yang menyupiri.
Di pertengahan jalan tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, sakit menghantam kepalanya tiada ampun. Memegangi kepalanya, untungnya dia sempat menghentikan laju mobilnya walau mendadak. Dia sudah tidak peduli lagi dengan sekitar, kepalanya sakit sekali.
INTERCUT TO:
Aji langsung menggendong Dara dan membawanya ke rumah sakit. Dara sempat pingsan di mobilnya namun Aji dengan sigap membawanya ke rumah sakit, dia di infus dengan Aji berada di sampingnya. Menatapnya dalam, banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya. Apa yang terjadi hingga Dara menjadi seperti ini?
CUT TO:
46.INT. RUMAH SAKIT GADING MULYA-MALAM
DOKTER
AJI
DOKTER
AJI
DOKTER
(terdiam)
Aji mengangguk sambil melihat dokter tersebut pergi, tak lama berselang suara ponsel berdering.
INTERCUT WITH:
YOLA
AJI
YOLA
AJI
YOLA
(menghela napasnya lalu mengangguk)
Yola yang sedikit marah langsung menutup ponselnya, hari ini dia gagal menghabiskan waktunya bersama sang kekasih. Sedangkan Aji menutup matanya kecewa, ada-ada saja kejadian ini.
CUT TO:
47.INT. RUMAH SAKIT GADING MULYA-DINI HARI
Dara mulai sadarkan diri, dia membuka matanya perlahan. Samar-samar dia mengenali lelaki di hadapannya itu, melihat itu adalah Aji Dara terkejut. Dia mengerjapkan mata beberapa kali, tidak salah lagi itu Aji. Hidung dan bibir itu sangat ia kenal.
Dokter jaga kemudian membuka tirai ruangan mereka
DOKTER
Suara Dokter langsung membangunkan Aji
DARA
(dengan suara lemah)
Dokter tersebut kemudian bertanya beberapa hal pada Dara soal obat yang ia minum. Aji hanya terdiam mendengar perbincangan tersebut. Dia sama sekali tidak tahu apapun soal Dara selama beberapa tahun belakangan ini. Ini sedikit memberikannya pukulan.
CUT TO:
48.INT. RUANG PERAWATAN VIP-PAGI
Keadaan begitu canggung di antara mereka berdua. Dara tidak tahu harus berkata apa dan Aji termenung dengan berbagai pertanyaan.
AJI
(sedikit marah)
DARA
(terdiam ragu-ragu)
AJI
DARA
(mengerutkan dahinya bingung)
AJI
(berdengus)
Aji yang terbawa emosi lupa akan sesuatu, dia tidak bisa membicarakannya.
DARA
INSERT: Lia datang dan langsung menghampiri Dara.
Aji tidak jadi melanjutkan ucapannya, untunglah dia tidak keceplosan dan langsung pergi meninggalkan Dara bersama Lia.
Dara yang terkejut karena kehebohan Lia hanya bisa menatap Aji pergi dari belakang.
CUT TO:
49.INT. KANTOR MODE INDONESIA-PAGI
Aji datang ke kantornya dengan wajah penat, dia kurang tidur dan lelah. Pikirannya terus kembali pada Dara, sebenarnya apa yang terjadi saat dia berada di Prancis. Ini aneh, sangat aneh. Suara ketukan membuat lamunan Aji bubar, Yola ternyata datang menghampirinya.
YOLA
Tanpa banyak bicara, Aji menahan tangan Yola dan memeluknya.
AJI
YOLA
(tersenyum sumringah)
AJI
YOLA
Aji mengangguk, dia lalu melepaskan genggamannya. Dia menatap Yola dalam, ada sesuatu yang hilang. Ada sesuatu yang kosong. Entah apa itu.
CUT TO:
50.INT. LOBBY RUMAH SAKIT GADING MULYA-SIANG
Dara dan Lia berjalan cepat keluar dari Lobby Rumah Sakit.
LIA
DARA
(sambil berjalan)
LIA
DARA
(seketika berhenti melangkah dan menatap Lia)
Lia yang melihat tatapan Dara langsung berhenti, dia membiarkan sepupunya untuk pergi. Apapun yang dia katakan tidak akan mengubah keputusan Dara.
CUT TO:
51.INT. MALL CASSABLANCA-SORE
Regina sedang berbelanja kebutuhan dapur bulanan bersama karyawannya. Dengan semangat dia memilih buah dan sayur untuk dibeli, semua segar dan enak dipandang. Saat sedang berkeliling, dia tak sengaja menabrak seorang anak perempuan. Anak itu lalu terjatuh.
REGINA
Anak itu hanya mengangguk sambil memandang Regina polos, sontak jantung Regina terhenti melihat tatapan anak itu. Dia penasaran, sungguh penasaran. Saat anak itu berlari, Regina mengikuti kemana arah anak itu pergi. Dia lalu mengerjap beberapa kali saat anak itu menghampiri Nani.
Regina menghela napasnya panjang.
JUMP CUT TO:
52.INT. DI DALAM MOBIL-SORE
Di dalam mobil, Regina termenung menatap langit biru cerah seakan tidak ada lelahnya. Dia terus menatap langit beberapa saat sampai seulas senyum keluar dari bibir manisnya.
CUT TO:
53.INT. LADARA FASHION-MALAM
Dara sibuk sekali dengan timnya, paling tidak malam ini harus ada satu pakaian yang jadi untuk mereka peragakan.
ANDIN
DARA
ANDIN
Menggantungkan kedua tangannya ke pinggang, Dara memeriksa bahan itu dengan seksama. Dia sentuh bahan berwarna merah tersebut, kemudian memakaikannya pada manekin. Dengan cepat dia melilitkan bahan tersebut, menusukkan beberapa jarum dan berbagai ornamen. Dalam sekejap sehelai bahan tadi menjadi pakaian yang cantik. Dara tersenyum puas menatap kreasinya.
DARA (LS)
Dengan satu kata itu semua orang serasa bersorak sorai gembira. Akhirnya beban di pundak mereka sedikit berkurang.
CUT TO:
54.INT.LIVING HOME GROUP-MALAM
Peragaan akhirnya akan segera dimulai, banyak sekali tamu-tamu penting yang sudah hadir salah satunya yaitu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Perwakilan dari Gubernur Jakarta, para pengusaha dan petinggi Living Home dan para pekerja seni lainnya.
Di belakang panggung, Dara tengah sibuk menangani kostumnya. Ada salah satu kostum yang robek jadi Dara harus menjahitnya kembali. Sedangkan Aji berkonsultasi dengan para perancang, stylish dan tim lainnya untuk bisa memberikan hasil maksimal.
Ternyata rancangan dari pihak Aji tampil lebih dulu. Dia menampilkan tema tebing dengan bunga dan warna cerah. Para juri tersenyum melihatnya, ini seperti sedang jatuh cinta.
INSERT: Toro hadir bersama asistennya.
Beberapa peragaan dari berbagai perusahaan mode telah selesai, terakhir Ladara akan menunjukkan karya-karyanya. Dengan bahan yang sangat nyaman Dara meluncurkan Haute Couture rancangannya yang dibuat secara detail oleh dirinya sendiri. Baju ini hanya ada dua untuk saat ini. Para juri terlihat senang namun sepertinya belum melampaui ekspektasi yang ada.
INSERT: Yola hadir dan duduk di bangku penonton.
Setelah acara selesai jamuan makan pun digelar. Mereka menikmati sajian dengan suguhan romantis. Yola mengajak Aji berdansa dan tentu saja Aji mau. Dara hanya mengamati dari jauh. Dia duduk bersama Ayah dan anak buahnya.
Semua orang berdiri saat Toro datang.
DARA
TORO
(menepuk pundak Dara)
Toro kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.
Beberapa jam berlalu, saat mengambil minum tanpa sengaja Dara melihat Ayahnya berbicara akrab dengan Bapak Prayoga Alim selaku Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Matanya memicing, dia lalu mengikuti mereka yang masuk ke sebuah ruangan. Dara menguping dari luar.
PRAYOGA (VO)
YUDHO (VO)
Dara terkejut mendengarnya, ini tidak seperti apa yang ia bayangkan.
Saat berbalik Dara begitu terkejut mendapati Aji berada di ujung lorong berdiri menatapnya tajam. Dara sontak gugup, dia berjalan lemas perlahan melintas melewati Aji.
AJI
DARA
(gugup)
Aji langsung menahan tangan Dara yang ingin pergi.
AJI
DARA
AJI
(menggeleng)
DARA
(menatap Aji tajam)
Tangan Dara semakin keras dipegang oleh Aji.
DARA
Aji malah terus menyentuh tangan Dara dan mendekatkan tangan tersebut ke bibirnya hingga Yudho keluar dari ruangan dan membuat Dara maupun Aji bubar seketika. Mereka langsung pergi tanpa terlihat oleh Yudho. Dan Aji kembali merangkul Yola. Dara menyeringai tak percaya melihatnya.
Malam itu juga, pengumuman pemenang keluar dan Ladara berhasil menjadi nomor satu. Semua orang bertepuk tangan pada Dara yang naik ke atas panggung tersenyum sumringah menerima lambang dari Pemerintah sekaligus menjadi pemasok utama untuk Living Home Group.
AJI (VO)
(menggelengkan kepala tak percaya)
YOLA
AJI
INSERT: Aryo datang membisikkan Aji sesuatu
Aji tersenyum penuh arti, saat tadi dia juga mengikuti Yudho, dia tahu hal seperti ini akan terjadi. Soal pajak kemarin hanyalah jebakan.
CUT TO:
55.INT. DI DALAM MOBIL YUDHO-MALAM
YUDHO
DARA
(tersenyum getir)
YUDHO
DARA
(menoleh menatap Yudho tajam)
YUDHO
(bingung)
DARA
YUDHO
DARA
(menyeringai tak percaya)
LS: Mobil tersebut pun menepi dan Dara keluar dengan raut kesal. Dia berjalan cepat ditinggalkan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.
CUT TO:
56.INT. KEDIAMAN LAKSMONO-MALAM
Yudho mengendurkan dasinya kesal, dia berjalan menuju ruang tamu dan ternyata Toro ada di sana sedang membaca koran.
TORO
YUDHO
TORO
(tertawa lepas)
YUDHO
TORO
Toro kemudian berjalan merenung menatap kaca rumahnya yang menghadap ke langit.
TORO
FADE OUT
FADE IN
57.INT. RUMAH IRFAN COKROATMOJO-MALAM
Irfan akhirnya bisa menghubungi orang yang sangat sibuk belakangan ini.
IRFAN
SYARIF (V.O)
IRFAN
Irfan yang kesal langsung menutup panggilan ponselnya, Aji yang duduk di sana kemudian berdiri.
AJI
IRFAN
Irfan kemudian melirik anak laki-lakinya tajam.
IRFAN
Aji hanya diam tanpa berkata apa-apa.
CUT TO:
58.INT. RUMAH DARA-MALAM
Dara termenung melihat rancangan-rancangannya. Ruangan itu adalah ruangan khusus Dara untuk menggambar sketsanya. Ruangan tenang dengan tanaman dan peralatan juga meja yang rapi. Pertanyaan demi pertanyaan timbul di benaknya, Apakah dia kurang berbakat? Apakah dirinya harus selalu bergantung pada nama keluarganya. Dara merasa marah dan kesal. Entah kenapa dia baru sadar kalau selama ini kehidupannya dikontrol oleh keluarganya.
Karena kesal Dara merobek semua rancangan yang ia buat hingga berkeping-keping. Dia marah, kesal dan kecewa. Dia kemudian duduk dengan mata berkaca-kaca.
CUT TO:
59.INT. CAFE RUMAH-PAGI
Aji duduk manis di sana menikmati kopi hangat sembari memeriksa pesan di ponselnya.
FARID
(datang terburu-buru)
AJI
(terkejut sambil memindai Farid lekat-lekat)
FARID
AJI
FARID
AJI
(meraih kerah Farid kesal)
FARID
AJI
FARID
(Farid menepis tangan Aji keras)
AJI
(menatap Farid tajam)
FARID
(berdengus menyepelekan)
AJI
FARID
AJI
(terkejut)
FARID
FARID (Cont’d)
AJI
(mencoba mencerna)
Saat sedang bicara serius, Farid sudah tidak tahan. Tubuhnya terasa sakit semua, rasanya gelisah dan cemas. Dia kemudian mengambil pulpen yang ada di saku Aji.
FARID
Dia langsung pergi meninggalkan Aji yang terdiam tak percaya. Kelakuan temannya itu sangat membahayakan.
60.INT. LAKSMO CORP-SIANG
Titi masuk ke ruangan Kakaknya dan melihat Yudho sedang membaca sebuah laporan. Dia datang karena ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.
TITI
(langsung duduk di sofa)
YUDHO
(menghentikan kegiatannya)
TITI
YUDHO
(menghela napasnya kesal)
TITI
YUDHO
(menatap adiknya tajam, lalu tersenyum menyeringai)
TITI
YUDHO
(mengerutkan wajahnya kesal)
TITI
(tersenyum menang)
61.INT. KEDIAMAN COKROATMOJO-MALAM
Aji dan Nani sedang menikmati waktu istirahat mereka sambil mengawasi Bintang yang sedang bermain. Buah dan teh tersaji dengan cantik.
Bintang
AJI
(tersenyum)
Bintang mengangguk kemudian pergi setelah rambutnya dibelai oleh Aji.
NANI
AJI
Nani tersenyum hangat sangat mendengar perkataan sang anak. Tidak ada yang menyangka bahwa Aji akan berubah drastis saat memiliki Bintang.
Berita tv lalu memberitakan masalah kemenangan Dara untuk maju mewakili Indonesia untuk peragaan di Paris. Wajah Dara terlihat jelas cantik tersenyum menerima lambang hadiah. Bintang kebetulan menoleh.
BINTANG
(ucap Bintang lantang)
Aji dan Nani sontak menoleh terkejut.
CONTINUE: