Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
73.INT. KEDIAMAN LAKSMONO-SIANG
JUKI
YUDHO
JUKI
(memberikan beberapa lembar foto)
Yudho menatap tajam pada foto tersebut, dahinya mengerut kesal.
YUDHO
LS: Yudho tampak belakang mengamati foto tersebut di ruang kerjanya sambil menangkupkan kedua tangan.
CUT TO:
74.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SIANG
Mita datang ke ruangan Aji untuk melaporkan sesuatu, dengan membawa berkas dan ponsel dia menghampiri atasannya.
MITA
AJI
(kaget)
MITA
(tersenyum)
AJI
MITA
AJI
MITA
CUT TO:
75.INT. RUANG KANTOR AJI-SIANG
Aji duduk bersama Marcella berhadapan ditemani dua cangkir teh.
AJI
MARCELLA
AJI
MARCELLA
AJI
(tersenyum)
MARCELLA
AJI
(dengan pertimbangan matang)
JUMP CUT TO:
76.INT. KANTOR MODE INDONESIA-SORE
Setelah bicara dengan Marcella, Aji langsung mengadakan rapat bersama timnya dan menyampaikan apa yang diucapkan Marcella.
AJI
RIANTI
AJI
(menatap Rianti dan Bagas)
Rianti dan Bagas mengangguk, itu artinya mereka sudah mendapatkan kepercayaan penuh.
AJI
IHSAN
AJI
Mereka mengangguk dan langsung bergerak tanpa banyak bicara, Aji beruntung memiliki tim yang solid dan sangat bertalenta. Mereka idealis namun tidak menutup masukan-masukan yang ada. Cepat dan dapat diandalkan.
Ihsan langsung mencari informasi soal Marcella di Internet, semua yang pernah ia kenakan dan latar kehidupannya. Rianti dan Bagas mencoba mencari tipe-tipe gaun terbaru yang unik namun nyaman.
CUT TO:
77.INT. KANTOR LADARA-MALAM
Dara tengah sibuk mempersiapkan gaun yang akan dipakai untuk acara peragaan mereka di Paris. Dengan warna cerah bernuansa kebaya, kini Dara mencoba memadupadankan warisan khas nusantara dengan warna beragam. Seharian dia menggambar serta membentuk baju tersebut hingga menjadi karya yang indah.
LS: Dara dan Farah melihat gaun tersebut dari kejauhan.
DARA
FARAH
DARA
(menoleh pada Farah)
FARAH
(posisi hormat)
CUT TO:
78.INT. RESTORAN MENTARI-MALAM
LIA
TIAN
LIA
TIAN
LIA
(menatap Tian gemas)
TIAN
LIA
TIAN
LIA
TIAN
LIA
TIAN
Wajah Lia langsung berubah, kenapa dia jadi maksa gini sih. Karena tidak enak, akhirnya mereka berdua pergi menonton film John Wick di bioskop. Filmnya seru dan menegangkan, sudah lama juga mereka tidak nonton di Bioskop.
JUMP CUT TO:
79.INT.BIOSKOP METROPOLE-MALAM
Ternyata Lia menikmati waktunya bersama Tian, tanpa sadar mereka tertawa dan bersenda gurau bersama. Setelah selesai, mereka berjalan beriringan keluar dari Bioskop.
TIAN
LIA
TIAN
(tersenyum menatap Lia)
LIA
Tian hanya tertawa sambil melihat Lia dalam sebelum dia perlahan memberanikan diri meraih tangan teman dekatnya itu. Sudah lama Tian ingin mengutarakan isi hatinya namun selalu saja ada halangan, sedangkan Lia sepertinya tidak mengerti kenapa dia selalu datang ke Restorannya. Kali ini pula saat ingin memegang tangan Lia, sesuatu terjadi.
Tiba-tiba ponsel Lia berdering membuatnya merogoh tas yang ia selempangkan. Tian buru-buru menarik tangannya kembali.
LIA
(mengangkat telepon)
Tian langsung tahu diri, dia hanya orang biasa yang bekerja susah payah dan belajar untuk menjadi seorang Dokter. Dia bahkan butuh beasiswa untuk melakukan penelitiannya. Sepertinya dunianya dan Lia berbeda sekali. Alhasil mereka kembali pulang tanpa ada hal yang berarti. Tian lalu pamit dan mengusap kepala Lia sebelum pergi.
Untuk Lia, dia sebenarnya tahu kalau Tian menaruh hati padanya. Dia menatap Tian yang pergi dari belakang dengan hati yang berat. Bukan apa-apa, dia takut kalau dia akan membuat Tian menderita. Keluarganya bukan keluarga biasa, dia sudah melihat apa yang terjadi pada Dara dan dia tidak mau itu terjadi padanya. Dilema luar biasa menimpanya karena di sisi lain, dia juga ingin Tian tetap berada di dekatnya.
CUT TO:
80.INT.LAKSMO CORP-SIANG
Hari ini rapat besar-besaran pemegang saham digelar membahas semua masalah perusahaan termasuk kerugian yang terjadi akibat kelakukan Titi. Semua jadi kacau karena ulah anak perempuan Toro itu. Semua orang datang tak terkecuali Dara dan Lia, namun sang pembuat masalah malah tidak datang. Titi dan Okta menghilang dari permukaan.
Toro berdiri bersama seluruh keluarga dan jajaran Direksi. Dia lalu menyadari ada sesuatu yang aneh. Menoleh dan memindai ke belakang, matanya seketika menatap Lia. Lia yang merasa tidak enak langsung menghampiri sang Kakek.
LIA
TORO
(membersihkan tenggorokan)
LIA
(tersenyum manis)
Tanpa membalas cucunya, Toro melangkah maju menuju ruang rapat. Di sana semua orang sudah menunggunya. Lia dan Dara saling bertukar pandang satu sama lain.
JUMP CUT TO:
80.INT. KANTOR MODE INDONESIA-MALAM
Bagas dan Rianti sedang mempresentasikan ide mereka untuk diwujudkan sebagai sebuah mahakarya. Ihsan pun sudah memberikan gambarannya untuk busana Marcella.
BAGAS
AJI
(mengangguk)
RIANTI
IHSAN
AJI
Ihsan mengangguk langsung tersenyum sumringah.
AJI
BAGAS
AJI
Mendengar perkataan Aji, Bagas dan Rianti tersenyum namun juga gugup. Ini akan mengubah hidup mereka jika berhasil.
AJI
RIANTI
AJI
Mereka semua kemudian mengakhiri rapat hari itu.
CUT TO:
81.INT. DI DALAM MOBIL-MALAM
Yudho menemui seseorang di depan bangunan sepi yang tak berpenghuni. Orang tersebut lalu menghampirinya.
YUDHO
(memberikan sebuah amplop)
SALEH
(tersenyum miring)
YUDHO
SALEH
Tanpa banyak basa-basi, Yudho menutup kaca mobilnya dan segera pergi dari tempat tersebut.
CUT TO:
82.EXT. TAMAN JOGGING-PAGI
Seperti biasa, saat libur Dara akan berusaha untuk olahraga pagi. Dia ingin menjaga tubuhnya agar tetap bugar. Berlari perlahan demi perlahan dia terhenti di depan sebuah pohon besar. Dirinya terengah-engah mencoba mengambil napas, lumayan dia lari hari ini. Sudah sekitar 30 menit. Matanya kemudian menatap sebuah gadis yang sedang menggambar di bawah pohon besar tersebut. Anak itu mungkin sekitaran SMA, Dara lalu menghampirinya.
DARA
(melihat lukisan tersebut)
DITA
(malu dan langsung menutup bukunya)
DARA
Dita ragu-ragu mengintip gambar yang ia kerjakan, kemudian dengan takut-takut memberikannya pada Dara.
DARA
(tersenyum melihat gambar tersebut)
DITA
DARA
(tersenyum ramah)
Sontak Dita terkejut bukan main, dia hanya menggambar asal. Mengamati orang-orang yang berlalu-lalang, dia kemudian mencoba menggambar sebuah manusia dengan busana yang ia lihat sepanjang hari namun mengubahnya menjadi sebuah gaun malam yang sangat cantik.
DITA
DARA
(terkejut)
DITA
DARA
(terkekeh)
DITA
DARA
(memberikan kartu nama)
Dita hanya mengangguk tanpa mengerti apa maksud Dara. Dara yang terkesima meninggalkan Dita dengan senyum senang.
Kembali berlari, Dara melewati bangku tempat dia waktu itu bertemu dengan Bintang. Ingat anak itu Dara jadi mencarinya, waktu itu mereka bertemu juga di jam seperti saat ini. Namun saat menoleh kesana kemari sepertinya dia tidak ada, Dara kemudian melanjutkan larinya.
CUT TO:
83.INT. DI DALAM SEBUAH CAFE-PAGI
Selesai berolahraga Dara pergi ke sebuah cafe untuk membeli minuman. Saat mengantri tiba-tiba terdengar suara laki-laki yang begitu ia kenal.
AJI
DARA
(memicingkan matanya)
AJI
(bingung)
DARA
AJI
(menyeringai)
DARA
(menghela napas tak nyaman)
AJI
DARA
AJI
(meledek)
DARA
(memindai Aji dari atas sampai bawah)
AJI
(tersenyum menaikkan alisnya)
Aji mempersilahkan Dara duduk sebelum dirinya pun ikut duduk. Saling bertatapan mereka canggung satu sama lain, saling mempersilahkan lawan bicara untuk memulai lebih dulu.
AJI
DARA
(terlihat heran)
AJI
DARA
AJI
DARA
(melipat bibirnya)
AJI
DARA
AJI
(tersenyum penuh arti)
DARA
AJI
Aji kemudian membisikkan sesuatu pada Dara.
DARA
(sedikit terkejut)
AJI
(terdiam penuh pemikiran)
Aji mengedipkan satu matanya kemudian berdiri dan pergi membuat Dara bingung.
DISSOLVE TO:
84.EXT. DI DEPAN CAFE-PAGI
Aryo yang menunggu Aji langsung membukakan pintu mobil saat atasannya itu melangkah menghampiri.
AJI
ARYO
AJI
Aji lalu masuk ke dalam mobil dan berjalan pergi.
CUT TO:
85.INT. PALAIS DE TOKYO PARIS-MALAM
Malam indah di Paris, Dara bersama para perancang dari seluruh Asia berkumpul untuk menunjukkan karya mereka di Negara Mode tersebut. Beberapa merk terkenal pun turut menghiasi peragaan malam itu. Ada Rei Kawakubo, Vera Wang, dan Yohji Yamamoto.
Peragaan pun digelar dan satu persatu busana mereka pamerkan, dengan percaya diri Dara mempersembahkan rancangannya yang begitu mewah. Tanpa disangka orang-orang tertarik dengan rancangannya. Mata mereka terlihat penasaran.
Farah datang dengan sebuah berkas setelah acara selesai.
FARAH
Lekat-lekat Dara membuka dan melihat dokumen tersebut, tangannya kemudian mengepal kuat dan ia menggigit bibirnya cemas.
JUMP CUT TO:
86.INT. RIVIERA BAR CRAWL TOURS PARIS-MALAM
Pesta setelah peragaan pun digelar, musik dimainkan begitu asik. Dara di depan meja Bar menunggu minumannya.
Bartender
Dara
Dengan cepat Dara meminumnya dalam sekali teguk. Kepalanya berat dan pusing dia butuh minuman ini.
AJI
Dara langsung tersedak mendengar suara tersebut.
DARA
AJI
(mengerutkan dahi)
Aji lalu memesan minuman pada Bartender.
DARA
(memutar bola matanya)
Dara sontak pergi meninggalkan pesta tersebut, untung Ayah dan Kakeknya tidak berada di sana. Aji lalu menyusul.
AJI
Dara menoleh menatap dengan sinis tangan Aji yang langsung dilepas oleh lelaki itu.
DARA
AJI
DARA
AJI
DARA
Aji yang bingung mengangkat tangannya ke udara.
AJI
DARA
AJI
DARA
(menyeringai menahan tangis)
AJI
DARA
AJI
DARA
(menggeleng tak percaya)
Dara yang marah melangkah pergi, namun ternyata Aji tidak tinggal diam. Dia mengejar Dara, menarik tangannya dan menciumnya mesra.
CONTINUE