Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
NAJELINA
Suka
Favorit
Bagikan
11. #11 Diintrogasi sahabat

Cut to :

SCENE 68 : EXT. PARKIRAN KAMPUS — PAGI

CAST : NAJELINA DAN ANGGARA

Keesokan harinya, Ang duduk di atas motornya yang diparkir di parkiran kampus. Najelina kemudian datang dan memarkir motornya di samping Ang.

ANGGARA

Udah mau, parkir motor di sebelah gue?

NAJELINA

Emangnya nggak boleh?

ANGGARA

Boleh lah. Emang ini tempat udah gue siapin buat lo.

NAJELINA

Oh ya? Baik banget sih.

ANGGARA

Iya lah, sama pacar sendiri ya harus baik.

NAJELINA

Emang kita pacaran? Sejak kapan? (Menggoda)

ANGGARA

Lo lupa? Jam 10 lebih 30 menit kita jadian?

NAJELINA

Masa sih? Jam berapa? Gue nggak inget.

ANGGARA

Jam 10 lebih 30 menit, Jeliii! Lo pikun?

NAJELINA

Nggak pikun. Gue pura-pura lupa aja, biar lo ingetin!

Najelina kemudian turun dari motor dan berjalan menuju kelas. Ang kemudian mengikuti Najelina mencoba mensejajarkan langkahnya di samping Najelina.

ANGGARA

Kenapa minta di ingetin?

NAJELINA

Biar gue tau, lo hafal nggak sama jam dimana dua hati yang menyimpan rasa disatukan menjadi sebuah cinta.

ANGGARA

Gue selalu inget kok. Jam 10 lebih 30 menit, gue nembak lo. Dan 15 menit sebelumnya, lo nembak gue duluan. Hahaha. (Seraya mencubit gemas hidung Najelina)

NAJELINA

Ih, nyebelin. Oke, sekarang gue akuin kalau gue kemarin nembak lo duluan. Tapi soal cinta, lo duluan kan yang jatuh cinta sama gue?

ANGGARA

Iya, iya, Jeliii. Gue ngalah.

NAJELINA

Nah gitu dong. Kan nggak nyebelin jadinya.

Najelina kemudian menggandeng tangan Ang dan bersandar di bahu Ang seraya berjalan.


Cut to :

SCENE 69 : EXT. PARKIRAN KAMPUS — PAGI

CAST : ALVI DAN SANDRA

Alvi dan Sandra melihat Najelima dan Anggara bergandengan tangan di kejauhan. Alvi dan Sandra merasa aneh.

ALVI

Lo nggak salah lihat, San?

SANDRA

Itu beneran Najelina apa bukan sih? Atau jangan-jangan jelmaan Najelina?

ALVI

Ini pertama dalam sejarah, keong racun jalan sama nata de coco.

SANDRA

Iya betul. Kita harus tau apa yang terjadi pada diri Najelina. Apakah dia datang ke kampus masih nyangkut di alam bawah sadar?

ALVI

Bisa jadi. Kita harus introgasi dia di perpus. Siapa tau dia datang ke kampus tanpa kesadaran!

SANDRA

Let's Go! Kita sembur mukanya pake air biar sadar!


Cut to :

SCENE 70 : INT. PERPUSTAKAAN — PAGI

CAST : NAJELINA, ALVI DAN SANDRA

Di dalam perpus, Sandra dan Alvi mengintrogasi Najelina. Najelina duduk di kursi sedangkan Sandra dan Alvi berdiri di sampingnya.

NAJELINA

Lo ngapain bawa gue ke sini?

ALVI

Kita akan kasih lo pertanyaan dan lo harus jawab sejujurnya.

SANDRA

Kita akan kupas tuntas apa yang ada difikiran lo.

NAJELINA

Apaan sih, nggak jelas deh lo berdua.

ALVI

Lo semalem mimpi apa?

NAJELINA

Mimpi apa? Gue nggak mimpi apa-apa? Kenapa sih?

SANDRA

Apa jangan-jangan lo kesambet pas lewat jembatan ya?

NAJELINA

Ya nggak lah. Gue nggak lewat jembatan tadi pagi. Lo berdua kenapa sih? Gue nggak kenapa-kenapa ini.

ALVI

Tapi hari ini lo aneh, Naj. (Seraya duduk di depan Najelina bersama Sandra)

NAJELINA

Aneh kenapa sih?

ALVI

Gue lihat ada pemandangan langka tadi pagi. Sejak kapan, lo mau mensejajarkan langkah lo di samping Ang? Terus pake gandengan segala. Aneh banget tau.

SANDRA

Iya aneh banget. Selama ini kan, lo jaga jarak sama Ang. Jarak lo sama Ang sepanjang jalan kenangan.

ALVI

Sepanjang jalan kenangan itu lagu, San.

NAJELINA

Hahaha. Jadi, masalah itu yang kalian mau tanyakan? Ya iya lah gue jalan sama Ang. Gue sama Ang udah jadian!

ALVI

APA?

SANDRA

APA? JADIAN?

SANDRA

Oh My God. I'm so shocked.

ALVI

Gue nggak salah denger? Lo jadian sama Ang?

Najelina mengangguk-angguk. 

NAJELINA

Iya gue jadian sama Ang. Baru kemarin jadiannya. Dan ini kalung yang gue pake adalah kalung pemberian Ang.

Najelina menunjukkan kalung yang melingkar di lehernya itu.

Alvi dan Sandra mulutnya masih menganga tak percaya melihat Najelina.

ALVI

San! Kayaknya kita masih berada di alam mimpi deh.

SANDRA

Coba gue cubit.

Sandra mencubit pipi Alvi.

ALVI

Aduh sakit.

SANDRA

Kita nggak berada di alam mimpi, Vi!

NAJELINA

Lo nggak usah kaget napa sih. Gue sekarang akur sama Ang karena ternyata Jey yang nyelametin gue malem itu, adalah Ang. Ang yang nyelametin gue, Vi, San.

ALVI

Jey itu Ang? Kok bisa?

NAJELINA

Ang itu panggilannya Jaka kalau di rumahnya.

SANDRA

Dan elo serius cinta sama Ang?

NAJELINA

Gue cinta banget sama Ang, San, Vi. Gue tergila-gila sama dia. Dia itu pangeran di hati gue. (Tersenyum membayangkan)

Alvi dan Sandra tampak geli melihat Najelina.

SANDRA

Ini nih yang namanya senjata makan tuan. Bilangnya nggak bakal cinta sama Ang. Sekarang, bucin kan?

NAJELINA

Gimana nggak bucin, San. Kalau ada cowok yang tulus banget cinta sama gue. Jagain gue. Bikin gue tersenyum setiap hari.

SANDRA

Iya, iya. Lo nggak peduli lagi sama tampang Ang yang kayak preman?

NAJELINA

Nggak lah. Yang penting itu hatinya.

ALVI

Haha kemarin-kemarin lo ke mana aja. Benci jadi cinta kan sekarang? (Seraya mencolek dagu Najelina)

SANDRA

Bakal jadi hari patah hati se-kampus dong hari ini. Cewek-cewek di kampus yang naksir Ang bakal kecewa gara-gara Ang jadian sama Jeli nata de coco.

NAJELINA

Apaan sih. (Tersipu malu)

SANDRA

Gue dari awal udah nebak kalau Ang itu memendam rasa sama Najelina. Dan ternyata bener kan tebakan gue, kalau Ang cinta sama Jeli.

NAJELINA

Iya, San. Ternyata Ang suka sama gue dari dulu dari pertama masuk kampus. Gue jadinya makin cinta deh sama si Ang.

SANDRA

Oh ya? Cinta sejati dong?

ALVI

Kalau gitu, selamat ya bestiekuuu... semoga lo sama Ang bersama selamanya.

SANDRA

Iya, Naj. Semoga selalu bahagia ya. Jangan diajak berantem terus pacarnya, hehe.

NAJELINA

Thanks ya. Gue seneng banget.


Cut to :

SCENE 71 : INT. KANTIN — SIANG

CAST : ANGGARA, ANREZ DAN RIAN

Anrez dan Rian juga mengintrogasi Ang di kantin.

ANREZ

Lo sama Najelina jadian, Ang? (Seraya mengaduk minumannya dengan sedotan)

RIAN

Iya, Ang. Lo jadian sama Najelina? Gue lihat Najelina udah nempel aja di bahu lo.

ANGGARA

Iya, gue udah jadian sama Najelina baru kemarin. (Sambil menyeruput minumannya dengan sedotan)

ANREZ

Wah, keren nih. Dia udah tau kalau lo yang nyelametin dia malem itu?

ANGGARA

Iya, gue udah jujur sama dia. Dan ternyata cinta gue nggak bertepuk sebelah tangan. Najelina juga cinta sama gue. (Senang)

Kedua temannya terlihat senang mendengar berita bagus itu. Mereka sangat mendukung dengan apa yang dilakukan Ang. Karena kedua temannya itu sangat tahu bahwa Ang mempunyai cinta yang tulus untuk Najelina. 

ANREZ

Pertahanin, Ang. Najelina pasti nggak akan kecewa kalau pacaran sama lo. Karena gue tahu cinta lo itu tulus sama satu wanita dan nggak pernah main-main.

ANGGARA

Pasti, Rez. Gue nggak akan sia-siain cinta Najelina. Gue harus bisa bahagiain dia.

RIAN

Mantep, Ang. Gue suka semangat lo. Tapi, selain lo bahagiain Najelina, lo juga harus bahagiain kita-kita kali. Traktir kek yang baru jadian. (Sindir Rian kepada Ang seraya melirik Anrez)

ANREZ

Iya kali. Traktir kita. Biar kita juga ikut seneng gitu.

ANGGARA

Iya, iya. Gue traktir sepuas lo. Pesen gih.

RIAN

Beneran? Let's go Rez. Kita habisin uangnya si Ang. (Seraya keluar dari kursinya)

ANREZ

Siap, Yan. Uangnya habis nggak akan marah dia. Dia kan lagi jatuh cinta. Nggak mungkin juga mikirin isi dompet, hahaha. (Sindir Anrez seraya berjalan bersama Rian menuju penjual makanan)

Anrez dan Rian memesan soto tan minuman serta cemilan yang banyak.

ANGGARA

Lah emang. Gue nggak mikirin isi dompet. Soalnya dompet gue sekarang nggak ada isinya. Jadi, sekarang lo bayar sendiri-sendiri aja. Bulan depan gajian gue ganti, hahaha.

Anrez yang saat itu asyik nyemil gorengan tiba-tiba tersedak mendengar perkataan Ang.

ANREZ

Sialan lo! 

Rian yang sedari tadi sibuk mengambil gorengan dengan penjepit gorengan dan di masukkan ke kantong kresek seketika langsung mengembalikan gorengan yang di ambilnya ke tempat semula.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar