Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Cut to :
SCENE 34 : EXT. HALAMAN RUMAH NAJELINA — PAGI
CAST : NAJELINA, ANGGARA DAN FARIZ
Keesokan harinya, Najelina berdiri dibalik pohon taman rumahnya. Ia menunggu Jey menyelipkan pesawat kertas di gerbangnya. Najelina berniat mengintip karena penasaran dengan wajah Jey.
Beberapa menit kemudian, Ang memakai jaket hingga menutupi kepalanya dan memakai masker hitam agar tidak diketahui wajahnya. Ang mengendap lalu menyelipkan pesawat kertas itu ke pagar besi.
Saat Ang menyelipkan pesawat kertas itu, Najelina langsung keluar dari balik pohon.
NAJELINA
Hayooo! Jey! (Tersenyum bahagia)
Ang kemudian kaget. Pesawat kertasnya jatuh ke tanah. Ang kemudian cepat-cepat naik ke atas motor milik Anrez yang ia pinjam sebentar untuk meletakkan pesawat kertas. Najelina kemudian berlari keluar gerbang.
NAJELINA
JEY! JANGAN PERGI JEY!
Najelina berteriak di pinggir jalan memanggil Jey yang sudah melaju cepat ke jalanan. Najelina kemudian mengambil pesawat kertas yang jatuh itu. Lalu membukanya.
Close up : Mengambil pesawat kertas
VO ANGGARA :
Aku akan selalu menjagamu dari jauh, Najelina. Dan ingat ya Najelina, aku jauh bukan berarti aku tidak ingin dekat. Justru ini caraku untuk dekat. Dekat dengan kerinduan. Karena rindu itu membuat kita lebih berkesan ketika bertemu. Salam dari 'J' lelaki pengagum rindu.
Najelina terlihat sangat senang sekali. Lalu Fariz berjalan menghampri Najelina dan berdiri di sampingnya.
FARIZ
Surat dari siapa itu? Siapa cowok tadi?
NAJELINA
Nggak siapa-siapa. Bukan urusan Kak Fariz!
Najelina kemudian berjalan masuk ke dalam gerbang meninggalkan kakaknya yang masih berdiri di pinggir jalan.
Cut to :
SCENE 35 : EXT. PARKIRAN KAMPUS — PAGI
CAST : NAJELINA
Beberapa menit kemudian, Najelina sudah sampai di kampus. Ia kemudian memarkirkan motornya. Di atas motor, Najelina melepaskan tas slempangnya lalu mengeluarkan kaca dan lip gloss. Najelina kemudian menggantungkan tasnya di setir motor. Lalu Najelina mengarahkan kaca kecilnya di depan wajahnya dan siap memoles bibir manisnya dengan lip gloss.
Selesai itu, Najelina meletakkan kaca dan lip glossnya ke dalam tas yang masih digantung. Lalu Najelina turun dari atas motor dan berjalan menuju kelasnya.
Cut to :
SCENE 36 : EXT. TERAS KELAS — PAGI
CAST : NAJELINA
Najelina menghentikan langkahnya di depan kelasnya.
NAJELINA
Lah, tas gue ke mana?
Najelina meraba pinggangnya. Lalu Najelina menepuk jidat.
NAJELINA
Yaelah, ketinggalan di atas motor.
Najelina kemudian membalikkan badan dan berjalan kembali ke parkiran.
Cut to :
SCENE 37 : EXT. PARKIRAN KAMPUS — PAGI
CAST : NAJELINA DAN ANGGARA
Saat sudah sampai di parkiran, Najelina menghentikan langkahnya ketika melihat Ang duduk di atas motor di samping motor Najelina. Terlihat Ang sedang merapikan rambutnya di kaca spion.
NAJELINA
Yaelah. Ada Angker lagi, di samping motor gue. Gimana cara gue ngambil tasnya. Gue takut kalau Ang terkam gue.
Najelina berfikir sejenak. Lalu Najelina melirik sebuah galah panjang yang tergeletak di tanah.
Close up : Galah
Najelina kemudian mengambil galah tersebut. Galah panjang itu, ia arahkan ke tasnya yang menggantung di setir motor. Pelan-pelan ujung galah itu masuk ke dalam tali tas dan diangkatnya galah itu.
Close up : mengambil tas
Saat tas itu sudah menyangkut di galah, Ang yang sedari tadi merapikan rambutnya itu kemudian melirik galah tersebut. Dan Ang kemudian menghadap ke belakang melihat Najelina yang membawa galah dengan ekspresi tegang.
Ang menahan tawa.
VO ANGGARA
Ekstrem banget cara ngambil tasnya. Padahal gue di sini jagain tasnya biar nggak di ambil orang. (tersenyum sambil geleng-geleng kepala)
Setelah berhasil mengambil tas, Najelina kemudian pelan-pelan meletakkan galah tersebut di tempat semula. Lalu ia cepat-cepat berlari terbirit-birit menuju kelasnya.
Cut to :
SCENE 38 : EXT. LAPANGAN KAMPUS — SIANG
CAST : SEMUA MAHASISWA/I
Semua mahasiswa/i berjalan keluar kelas menuju parkiran karena mata kuliah sudah selesai. Terlihat Najelina tergesa-gesa menghampiri motornya di parkiran dan Anggara melihat itu dari kejauhan. Najelina kemudian melaju ke jalanan.