Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MUSKIL (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
29. ADHUM KEMBALI

EXT. JALANAN — NIGHT

Cast: ADHUM, CHATA

ADHUM

BANGSAAAAAT!

Chata terkejut dengan cara bicara Randu...

CHATA

Adhum?

ADHUM

Mati kamu Cha!

Tegas pria itu.

CHATA

Tenang Adhum...

ADHUM

Persetan!

Kalimat Pria itu semakin meninggi.

CHATA

Kamu dimana sekarang?

ADHUM

(Berteriak) F*ck!

CHATA

Berenti kamu Sekarang! Stop! Adhum! Diam! Adhum! Stop! Adhum! Pergi!

ADHUM

Anjing kamu!

Adhum terus memaki. Ia tutup ponsel dan melemparnya ke kursi samping kemudi.

Adhum menginjak pedal gasnya sangat dalam. Raut wajah Adhum Penuh amarah

CUT TO

INT. APARTMENT CHATA — NIGHT

Cast: Adhum, Chata

FADE IN

Chata menenangkan diri. Dia singkirkan lukisan Randu dari sudut ruangan, memasukkannya ke dalam kotak berkunci dan menyimpannya ke ruangan lain.

Lalu Chata mempersiapkan beberapa barang di sebuah meja. Jarum suntik, sebuah tabung kecil berisi cairan, dan tali pengikat. Chata menarik napas dalam, lalu menyelipkan senjata api di pinggangnya.

Adhum tiba di area parkir apartment Chata. Dia mengambil sebuah senjata api di dashboard mobil. Bergegas Randu menuju kamar apartement Chata. Berjalan penuh amarah.

Adhum menggedor kamar apartement Chata.

Chata dengan tenang membuka pintunya.

Seketika Adhum menodongkan pistolnya ke arah kepala Chata.

ADHUM

Bangsat kamu!

CHATA

Tenang, Adhum. Ada apa?

Chata dengan sangat tenang menghadapi Adhum dengan pistol tertodong di hadapan wajahnya.

Chata menyenandungkan sebuah lagu. Sebuah lagu indah yang menenangkan. Lagu yang dulu hampir selalu ia nyanyikan untuk Randu. Lagu yang sebenarnya sangat tidak ingin dia nyanyikan lagi.

Disela-sela nyanyian dan irama itu. Chata terus mengeluarkan kalimat-kalimat yang membuat pikiran Adhum menjadi berkecamuk.

CHATA

Rayya itu gak ada Ran. Semua itu cuma imajinasi di pikiran kamu aja
Rayya itu gak ada, buktinya... mana dia sekarang?
Semua itu cuma isi pikiran kamu, kamu lelah.

Perlahan Chata mendekat ke arah Randu

CHATA

Aku gak mungkin bohongin kamu.

Randu yang semakin kebingungan kehilangan kontrol pikirannya. Hingga Chata mampu merebut pistol yang Randu pegang dengan tenang, lalu menjauhkannya dari jangkauan Randu.

Chata masih terus bicara.

CHATA

Aku gak mungkin sembunyikan apapun dari kamu. Tenang.

Lonjakan emosi yang naik turun sangat kencang membuat Randu mulai terduduk di lantai.

Chata meraihnya, menyuntikkan sesuatu ke lengan Randu. Suntikan itu membuat Randu tak sadarkan diri.

Chata terus melanjutkan nyanyiannya. Membisikkan nyanyian itu semakin pelan ke telinga Randu.

CUT TO

Randu berbaring di atas tempat tidur. Perlahan Randu membuka matanya.

CHATA

Hei selamat pagi!

Sapa Chata sangat gembira menyambut Randu yang baru saja membuka matanya.

CHATA

Ini teh sama sarapan buat kamu.

Chata sembari menyuguhkan makanan dan teh untuk Randu.

Randu terlihat sangat senang pagi ini. Tapi tidak mengucapkan sepatah katapun. Ia segera menyantap suguhan dari Chata.

Chata membuka kain penutup jendela kamarnya. Cahaya yang masuk sedikit menyilaukan Randu. Desiran angin laut seperti memanggilnya keluar menyapa pagi.

Rayya keluar dari kamarnya menuju balkon. Menatap jauh ke arah lautan.

Randu mengangkat gelasnya mendekati Rayya diluar jendela, berdiri di balkon menatap laut.

Chata sedikit merapikan rambut Randu yang berdiri di sampingnya menatap jauh ke arah laut, dalam tatapan yang kosong.

FADE OUT

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar