Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR RANDU — SORE
Cast: RANDU
FADE IN
Randu tiba di apartemennya, ia masuk ke kamarnya, meletakkan barang-barang yang tadi dia bawa pulang dari kantor. Randu membuka tempat barang-barang itu, tapi hanya satu barang yang ia keluarkan. Photonya bersama Chata.
RANDU (VO)
Randu meletakkan photo itu pada sebuah meja di samping cermin.
Suara teriakan tiba tiba memekak kencang di telinga Randu.
(V.O)
Suara itu terdengar sangat keras di kepala Randu.
Randu menekan telinganya dengan dua tangan.
RANDU
Randu berteriak kencang membalas suara itu, ia masih menekan telinganya sampai posisi tubuhnya berlutut hingga terjatuh. Randu meringkuk di lantai, menempel pada sudut tempat tidur sambil masih menutup telinganya.
Sebuah pesan singkat dari Chata masuk ke handphone Randu.
CHATA (Pesan)
Perlahan Randu mencoba sekuat tenaga menenangkan diri dan bangkit. Dia memindahkan posisi tubuhnya ke atas tempat tidur dan terlentang di atas tempat tidur itu.
Dalam posisi terlentang, Randu menatap kosong ke arah langit-langit kamarnya.
CUT TO
INT. KOST RIANA — MALAM
CAST: RIANA, BU RATRI
FADE IN
Riana kembali ke kamar kostnya. Duduk di sudut tempat tidur. Menarik napas perlahan.
Seakan Randuadhum.
Wajah dan nama itu sedari tadi masih saja mengelilingi kepalanya.
RIANA
Dering telepon menyadarkan Riana dari lamunan.
RIANA
Ceria sekali Riana menjawab telepon dari ibunya.
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RATRI antusias mendengarkan cerita anaknya.
RIANA
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
Kalimat Riana terhenti, pikirannya kembali teringat pada pertemuan pertamanya tadi pagi dengan Randu. Wangi tubuh Randu seakan melintas dan tercium segar. Mata Riana terpejam, ditariknya nafas dalam-dalam. Senyum Riana terukir tipis, manis.
BU RATRI
Ibu Riana memanggil Riana yang berdiam sedari tadi.
Riana tersadar dari lamunannya.
RIANA
BU RATRI
Ibu Riana mengulang kalimat Riana yang tadi terhenti.
RIANA
Terang Riana dengan malu-malu pada ibunya.
BU RATRI
Terdengar tawa kecil Ibu Riana.
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
RIANA
Riana pesimis dia mampu melupakan Randu.
BU RATRI
RATRI menanggapi dengan santai.
RIANA
Riana kembali ceria.
BU RATRI
RIANA
BU RATRI
Ratri menutup telepon.
Riana kembali membayangkan sesuatu.
Ya benar, semoga besok dia kembali untuk mengemas sisa barang-barangnya. Setidaknya agar Riana dapat melihat pesona itu sekali lagi. Seakan Randuadhum.
Sebenarnya Ratri sangat paham apa yang sedang dirasakan anaknya. Persis seperti dulu ketika dia bertemu dengan ayah Riana.
DISSOLVE TO
FLASH BACK
Ayah Riana benar-benar menghipnotis Ratri, sampai-sampai hilang kendali. Menutup pandangan pada saudari.
Ratri terisak mengenang. Mengingat dahulu yang kelam. Air lembut mengalir dari mata menuju rahang. Sore turut berduka menyambut malam.
Ada salah yang tak akan pernah hilang.
Ayah Riana, seseorang yang tidak pernah bisa Riana tatap matanya. Seorang ayah yang tidak pernah mengecup kening putrinya. Seseorang yang belum pernah sekalipun Riana temui. Hingga Riana mampu menghidupi diri sendiri.
Bahkan ketika Riana kecil bertanya,
RIANA KECIL
RATRI
DISSOLVE
Ratri meneteskan air mata.
FADE OUT