Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 102. INT. RUMAH NADYA. PAGI
Pemain: Nadya, Papa,Mama, adik laki-laki Nadya, pengurus rumah.
Papa, Mama dan adik laki-laki Nadya duduk di meja makan, seorang pengurus rumah tengah menghidangkan sarapan pagi. Nadya muncul.
MAMA
Nadya? Kapan kau pulang?
PAPA
(Mengoles rotinya tanpa menatap Nadya).
Akhirnya kau pulang, kenapa? Apa karena kariermu lagi jatuh?
MAMA
Papa! Nadya itu putri kita!
PAPA
Dia sendiri yang mencoreng arang di wajahnya! Dia terlihat pongah saat itu seakan tak membutuhkan keluarga ini lagi, seakan kariernya adalah segalanya.
NADYA
Ini hanya kesalah pahaman antara aku dan Sam. Kalau Papa tidak ikut campur Sam tidak akan berkeras melakukan pernikahan itu... Dan semua ini tidak terjadi! Accident itu tidak akan terjadi! Papa jelas adalah penyebab semua ini!
PAPA
(Melihat Mama Nadya)
Lihat. Dia bahkan tidak berubah. Dia kembali bukan karena menyadari kesalahannya.
NADYA
Apa salahku? Apa aku salah kalau aku belum mau menikah?
(Nadya mendengus kesal).
Papa memang tidak pernah bisa memahamiku, tapi Sam pasti selalu memahamiku. Aku akan pergi dari sini.
(Nadya melangkah cepat).
MAMA
Nadya!
(Mama Nadya beralih menatap suaminya).
Papa keterlaluan tau!
(Lalu mengejar Nadya menaiki anak tangga).
CUT TO
SCENE 103.INT. SEBUAH RUMAH. PAGI
Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans, Hans, Isteri Hans
INSERT
(Dari balik jendela, isteri Hans mengendap-endap mengintip kejadian itu).
(Satu persatu anak buah Hans terjatuh. Wajah Hans terlihat penuh emosi).
HANS
Habisi dia sekarang juga!
(Bodyguard Hans 8 meraih sebuah kursi dari sudut ruangan. Sam saat itu sukses menghadapi serangan keroyokan dari bodyguard Hans. Bodyguard 8 menghampirinya dari arah belakang tubuh Sam dan memukulkan kursi ke punggung Sam).
(Agnes berlari menghadang kursi itu. Kursi itu menghantam keras tubuh Agnes hingga kursi itu berakhir berantakan. Sam segera memeluk tubuh Agnes yang tampak sempoyongan).
INSERT
Dari balik jendela isteri Hans membekap mulutnya sendiri.
HANS
(Melangkah mengitari keduanya dari jarak dua meteran).
Beraninya kau melawanku untuk pria itu, Bon-bon! Kalau kau menyukainya, baiklah aku akan membuatmu menangisinya siang dan malam.
(Hans mengarahkan pistolnya kepada Sam. Agnes berusaha memutar tubuhnya untuk menjadi tameng buat Sam, tapi Sam memeluknya dengan erat hingga dia bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya).
SAM
(Berbisik pada Agnes).
Jangan sok jadi pahlawan.
AGNES
Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku. Dia akan menembakmu.
SAM
Dia juga akan menembakmu. Kau pikir kau Superwoman yang kebal peluru? Kau punya dua adik yang membutuhkanmu, seorang sahabat yang menunggumu.
Hans berdecih kesal melihat keduanya.
HANS
Kalian pikir ini drama romantis?
Jeda sejenak.
Ini akan jadi pelajaran bagi semua orang untuk tidak pernah membohongiku dan menghianatiku. Setelah itu adikmu akan membayar semua perbuatanmu. Kau akan menangis di neraka, Bon-bon!
(Dor! Hans menembak pistol kearah Agnes dan Sam buru-buru memutar tubuh Agnes dan membiarkan punggungnya menampung peluru).
AGNES
(Berteriak)
Sam!
Suara tembakan bersamaan dengan tertembaknya Sam di depan matanya membuat isteri Hans refleks mudur. Lalu kakinya menginjak sebuah kaleng minuman. Suara yang tercipta membuat Hans menyadari ada seseorang yang mengintip mereka.
HANS
Siapa itu?!
INSERT
(Isteri Hans segera berlari).
(Hans menatap anak buahnya).
Kejar orang itu dan bawa dia kehadapanku! Cepat!
(Anak buah Hans segera berlari pergi. Hanya satu bodyguard dan Hans yang tinggal. Hans kemudian menatap Agnes yang tengah menangis sambil memeluk Sam dengan sinis. Dia mengarahkan senjatanya ke kepala Agnes lalu menariknya).
Aku akan menghukummu nanti. Sekarang perhatikan bagaimana dia mati pelan-pelan.
(Hans berlalu pergi dari tempat itu bersama seorang bodyguard).
CUT TO
SCENE 104.INT. SEBUAH RUMAH. PAGI
Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans, Isteri Hans
(Sam melepaskan pelukan Agnes. Memeriksa punggung Agnes).
SAM
(Bicara sambil menahan sakit).
Apa punggungmu baik-baik saja?
AGNES
(Menjawab sambil terisak).
Iya.
(Agnes memaksa membuka jas Sam).
SAM
Apa yang kau lakukan?
AGNES
Kau bisa kehilangan banyak darah.
(Agnes melangkah ke belakang tubuh Sam. Menekan luka di punggung Sam dengan jas Sam agar tidak makin mengeluarkan darah. Tangan Agnes telah memerah karena darah Sam. Bagian belakang kemeja putih Sam telah memerah.
SAM
Kau yakin? Kursi itu sampai remuk...
AGNES
Mungkin itu kursi tua. Aku baik-baik saja.
(Makin terisak).
Tapi kau berdarah. Darahmu keluar banyak sekali, Sam.
SAM
Aku juga baik-baik saja.
AGNES
(Makin terisak).
Pembohong.
SAM
Agnes, berhenti menangis. Sekarang waktu yang tepat, aku akan membantumu keluar dari sini melalui lobang angin itu selagi mereka masih disibukkan pengintip itu.
AGNES
(Masih dibelakang punggung Sam, menekan luka Sam).
Tidak. Tidak mau. Aku tidak akan meninggalkanmu. Kau terluka karena aku.
SAM
Kau harus pergi.
AGNES
Aku tidak mau.
SAM
Kau tidak bisa menyelamatkanku jika kau tetap di sini. Kau harus keluar sesuai rencana kita dan melaporkan hal ini ke polisi. Mereka yang akan menyelamatkanku. Menekan luka itu tidak akan menyembuhkanku.
(Agnes berpindah kehadapan Sam, menatap Sam. Sam menyeka air matanya dan Agnes memegang tangan itu erat).
Hanya kau harapanku saat ini. Selamatkan aku.
AGNES
(Mengangguk).
Tapi kau harus berjanji satu hal padaku. Kau harus tetap hidup.
(Sam meraih wajah Agnes. Mendekatkan wajah itu pada wajahnya. Lalu mengangguk. Dan segera bangkit dari posisinya sambil menggandeng tangan Agnes menuju ke bawah lubang angin).
SAM
Naiklah ke punggungku.
(Agnes menahan gerak Sam ketika hendak membungkukkan tubuhnya. Lalu mengecup bibir Sam. Sesaat Sam menatap wajah Agnes sebelum kemudian membungkukkan badannya).
(Agnes naik ke atas pundak Sam yang kemudian berdiri sambil menahan rasa sakit).
(Kamera menunjukkan pandangan Sam yang berkunang-kunang dan tubuh Sam yang goyah namun bertahan tetap tegak dan tegar. Tangan Agnes menggapai plat lobang angin dan merangkak naik. Sam melemparkan senyuman saat Agnes tiba di lubang angin lalu dengan tertatih Sam melangkah ke sisi tembok dan menyandarkan tubuhnya di sana).
CUT TO
SCENE 105. INT. RUANG RAWAT INAP/ PAGI
Pemain: Sandy, Franca, Sisilia
(Sisilia duduk di atas ranjang. Matanya terbalut kain kasa dan Sandy sedang menyuapinya. Di sofa Franca sibuk mencoba menelpon).
(Sandy menatapnya dan Franca menggelengkan kepalanya).
SANDY
(Bertanya tanpa suara)
Pak Sam?
(Franca kembali menggelengkan kepalanya. Keduanya terlihat kwatir).
SISIL
Kak Agnes akan datang ke sinikan?
(Franca dan Sandy saling berpandangan).
SANDY
Tentu saja, tapi mungkin bukan pagi ini, Si. Kak Agnes sekarang sedang ikutan lomba nyanyi, jadi...kak Agnes tidur dan berlatihnya di asrama.
(Sandy mendesah dengan wajah perih sambil membentuk X dengan jari telunjuk dan tengahnya).
FRANCA
Kita doakan saja Kak Agnes baik-baik saja dan menang dalam lomba itu, ya, Si.
(Sisil mengangguk sambil tersenyum).
SISIL
Sisil pasti mendoakan Kak Agnes menang.
VO FRANCA
Ya, Tuhan, apa yang terjadi pada Agnes? Dimana dia? Tolong jaga dia untuk kami. Juga pria bernama Samuel Seda itu jaga dia.
SANDY
Oke, Sisil sudah selesai makan. Tinggal minum obat dengan Kak Franca, ya. Kakak pergi dulu. Oke?
(Sandy meletakkan alat makan di atas meja dorong dan menggesernya di sisi dinding).
SISIL
Memang Kak Sandy mau kemana?
SANDY
Nggg...Kakak mau interview kerja. Sisil tinggal sama Kak Franca dulu, ya. Jangan berantam.
Sisil mengangguk.
SISIL
Kak Franca dan Kak Agnes tuh yang suka bertengkar. Aku sih anak baik.
Franca hanya tersenyum. Lalu menatap Sandy yang bicara tanpa suara.
SANDY
Aku cari Agnes ke teman-teman club dan televisi.
Franca mengangguk. Sandy bersuara.
Jaga, Sisil. Pak Sam memberikan kamar VVIP. Ini seharusnya lebih aman, tapi tetaplah berhati-hati.
Franca mengangguk.
Kakak pergi, Sisil.
SISIL
Sisil bakal doain Kak Sandy dapat kerjaan bagus.
SANDY
(Tersenyum)
Terima kasih, Sisil baik.
Sandy berlalu dari kamar itu.
CUT TO
SCENE 106. EXT. PERKEBUNAN TEH. PAGI
Pemain: Agnes, Isteri Hans, Bodyguard Hans
Kamera menunjukkan Agnes dan isteri Hans yang tengah berlari di sepanjang perkebunan teh. Sementara bodyguard Hans mengejar-ngejar.
VO AGNES
Aku akan menyelamatkanmu, Sam. Bertahanlah.
INSERT
Bodyguard Hans sukses menangkap isteri Hans. Isteri Hans meronta-ronta. Lalu ditarik dengan keras untuk mengikuti mereka.
Agnes berlari menuju jalan raya dan menyetop sebuah mobil yang lewat. Tapi mobil itu melaju terus. Sebuah mobil sayuran berhenti saat Agnes menyetopnya.
AGNES
Bawa aku ke kantor polisi terdekat.
Supir pickup sayur itu menatap keadaan lusuh Agnes termasuk pakaiannya yang ternoda darah dan kakinya yang tanpa alas kaki.
Bawa aku ke kantor polisi terdekat, aku mohon. Tolong.
(Agnes bicara dengan mata berkaca-kaca).
SUPIR PICKUP
Naiklah.
CUT TO
SCENE 107. INT. STUDIO TELEVISI. MALAM
Pemain: Sandy, Rena, Cece, Jos, Rama.
Acara pencarian bakat sudah dimulai. Para peserta mulai berbaris di belakang panggung untuk memasuki panggung. Musik terdengar. Januari memastikan kesiapan para kontestan itu.
RAMA
(Berbicara dengan warless kepada tim).
Sampai saat ini kita bahkan tak bisa menghubungi Pak Sam. Aku tidak tahu apa acara hari ini harus lanjut atau tidak. Kenapa kalian memaksaku berada pada posisi Pak Sam.
RENA
(Sibuk mempersiapkan gaun para kontestan. Berbicara dengan warless).
Tidak biasanya Pak Sam begini. Dia adalah orang yang paling tepat waktu dan tepat janji. Tapi acara ini tentu saja harus berlanjut. Kau mau mati jika kau menghentikannya? Dirut sudah ada di kursi penonton terdepan.
SANDY
(Sandy memasuki backstage itu dan menghampiri Rena)
Apa kau tahu dimana Pak Sam berada?
RENA
Kami juga sedang mencarinya.
SANDY
Makksudmu...
CECE
(Berteriak sambil berlari dari lorong backstage).
Ya, ampun! Kalian tahu dimana Pak Sam?! Pak Sam diculik dan dia tertembak!
RAMA
Kau bilang apa?!
CECE
Itu sudah jadi berita nasional di seluruh saluran televisi! Aku menontonnya di ruang make up Alex, dia bersama salah satu kontestan bernama Agnes.
Tubuh Sandy terhuyung. Para kontestan saling berpandangan.
JANUARI
Gue ke rumah sakit. Kalian lanjutkan syuting.
CROWDIED TIM:
Baik. Beritahu kami perkembangan Pak Sam setelah kau ada di sana.
(Januari mengangguk sambil menatap Cece dan meminta Cece menggantikan tugasnya).
CROWDIED RENA dan RAMA:
Ya, Tuhan semoga dia baik-baik saja.
CROWDIED TIM
Amien.
(Januari membuka wearlessnya dan beranjak).
SANDY
Aku ikut. Aku teman Agnes.
(Januari mengangguk).
CUT TO
ESTABLISHED
Kesibukan di gedung rumah sakit.
SCENE 108. INT. RUMAH SAKIT. MALAM
Pemain: Agnes, Sam, Perawat, Dokter, Ibu Sam, Mario
Agnes menangis di sisi ranjang Sam. Sam terbaring di tempat tidur. Seorang dokter dan perawat muncul.
INSERT
Mama Sam dan Mario berjalan bergegas di koridor rumah sakit.
DOKTER
Anda juga butuh perawatan. Kami harus memeriksa kondisi Anda.
AGNES
Aku baik-baik saja. Aku mau tetap di sini.
DOKTER
Tapi kami bertanggung jawab melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Anda atas perintah kepolisian. Kami harus membuat laporan visum untuk kepolisian.
Mama Sam dan Mario menyeruak masuk dan menghampiri ranjang Sam dengan terisak.
MAMA SAM
Sam. Sam. Apa yang terjadi sama kamu, Nak. Kenapa kamu bisa begini.
AGNES
(Meneguk ludahnya. Dan menghamiri Mama Sam).
Maaf, Tante. Maafkan saya.
(Mama Sam menoleh pada Agnes).
MAMA SAM
Kenapa kamu harus minta maaf?
AGNES
(Masih menangis).
Karena ingin menyelamatkan saya, Pak Sam jadi seperti ini. Kalau dia membiarkan saya diculik... Kalau dia tidak menolong saya malam itu...
(Agnes jatuh tersungkur di depan mama Sam).
CUT TO
SCENE 109. EXT. JALANAN. MALAM
Pemain: Sam, Agnes, Dua Bodyguard Hans
FLASHBACK
Sam muncul saat para bodyguard Hans telah membuat Agnes tersudut ke dinding gang. Perkelahian antara Sam dan dua bodyguard Hans berlangsung. Sam terjatuh. Agnes menarik tangan Sam untuk kabur. Agnes dan Sam berlari bersama diantara kejaran dua bodyguard Hans.
CUT TO
SCENE 110. INT. RUMAH SAKIT. MALAM
Pemain: Agnes, Sam, Perawat, Dokter, Ibu Sam, Mario, Sandy, Januari
Januari dan Sandy tiba di kamar Sam dan menatap Agnes.
Agnes tersungkur di bawah kaki mama Sam. Menangis. Mama Sam memperhatikan seluruh penampilan Agnes. Baju Agnes yang kotor oleh darah, rambutnya yang acak-acakan, kakinya yang terluka dan tanpa alas kaki.
Air mata turun di pipi Mama Sam. Dia meraih pundak Agnes dan mengangkatnya bangkit.
MAMA SAM
Bagaimana bisa ini kesalahanmu? Kau adalah korban. Penjahat itulah yang bersalah. Terima kasih karena tidak meninggalkan putraku di sana.
(Agnes dan mama Sam berpelukan dan bertangis-tangisan).
(Mama Sam melepaskan pelukannya dan menyeka wajah Agnes).
Sudah jangan menangis lagi. Sam akan sembuh.
(Sandy menghampiri Agnes)
SANDY
Nes...
Agnes memeluk tubuh Sandy. Dan Agnes meringis.
Kau terluka?
(Sandy melepaskan pelukannya dan menatap Agnes).
DOKTER
(Menghampiri Agnes dan Sandy)
Biar kami memeriksamu.
(Januari menghampiri dokter).
JANUARI
Maaf, Dok, tapi bagaimana keadaan Pak Sam, Dok?
DOKTER
Beliau mengalami beberapa lembam di wajah akibat luka pukulan dan luka tembakan di punggungnya. Untungnya hanya dangkal. Setelah pengangkatan peluru, dia akan sembuh. Mungkin sejam lagi bahkan efek obat bius dari operasi akan hilang sepenuhnya dan dia akan sadar.
(Semua di ruangan itu menarik nafas lega. Dokter kembali menatap Agnes).
Kita lakukan visum pada kamu. Dan mengobati luka kamu.
JANUARI
Aku akan telpon tim Idola Indonesia untuk mengabarkan kabar baik ini.
MARIO
Ohh, iya. Acara itu sudah dimulai, ya. Aku rasa Sam akan bangun jika mendengar acara itu.
(Mario meraih remote televisi dan mulai menghidupkan televisi. Mama Sam menghampiri Agnes).
MAMA SAM
Pergilah berobat dan bernyanyilah di sana. Tante mendukungmu.
SANDY
Tante juga nonton?
MAMA SAM
(Tersenyum).
Tentu saja. Itu acara bagus dan buatan Sam. Tante bahkan taruhan sama teman-teman Tante kalau Agnes akan jadi juara.
SANDY
Tuh lo dengar, Nes? Lo harus ikutan. Ini finalnya.
(Agnes masih diam).
Ayo, lu berobat dulu terus ke stasiun televisi.
CUT TO