Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Idola Indonesia
Suka
Favorit
Bagikan
3. #3. Pernyataan Cinta Hans

SCENE 12. INT/ CLUB MALAM/ MALAM HARI

Pemain: Agnes, Penari, Hans, Ridwan, Deni, Pengunjung club

Club nampak ramai. Para pengunjung bergoyang dan bersorak diantara suara Agnes dengan lagu bertempo beat dan di iringi para penari.

Di sudut ruangan, di sebuah meja empat orang pria tengah asyik menonton penampilan Agnes. Hans menghampiri mereka.

HANS

Boss Ridwan rupanya.

RIDWAN

(Tersenyum menatap Hans)

Aku tidak melakukan sesuatu yang buruk, Hans. Aku kesini sama seperti pengunjung lainnya hanya ingin menikmati suara indah Bon-bon.

(Hans mengalihkan pandang pada performa Agnes dan tim tarinya di panggung).

HANS

(Beralih menatap Ridwan dan para pengawalnya)

Dia milikku dan tidak ada seorang pun yang boleh mengambilnya dariku.

RIDWAN

(Tertawa)

Dari ucapanmu kau sepertinya menjadikan ini masalah pribadi, Hans. Profesional lah. Bagaimana jika Bon-bon yang menginginkan pindah?

HANS

(Mengepalkan tangannya keras, tapi mencoba menahan amarahnya dan menatap meja yang ada di hadapan rivalnya)

Minuman ini aku berikan gratis. Anggap saja hari ini aku sedang berbaik hati, tapi kau bukan tamu yang kami harapkan di sini...

RIDWAN

Kau mengusir tamumu?

Para pengawal Ridwan memasang badan lebih serius siap bertempur.

HANS

(Melirik para penjaga club yang nampak sedang menyusup diantara para tamu dan segera bergerak ke sisi Hans)

Aku memintamu pergi.

Ridwan memandang para penjaga club yang telah berada di sisi Hans. Jelas mereka kalah jumlah. Ridwan memilih berdiri rapat saat Agnes mengakhiri lagunya.

RIDWAN

Kita pergi dari sini. Lagi pula lagunya sudah selesai.

HANS

(Memerintah para bodyguard club)

Antar mereka keluar.

BODYGUARD CLUB

Baik, Boss.

Ridwan melangkah bersama ke tiga pengawalnya. Hans memanggilnya dan membuat Ridwan menoleh.

HANS

Ridwan, aku memperingatkanmu: jangan pernah berpikir untuk merebut Bon-bon dariku karena hari itu akan menjadi hari yang paling kau sesali di hidupmu.

(Ridwan hanya tertawa merendahkan).

CUT TO

SCENE 13. INT/ CLUB Malam/ Malam hari

Pemain: Agnes, Dokter, Hans, para pengunjung club.

Agnes menyandarkan tubuhnya di sisi loker pakaiannya. Mengganti pakaiannya. Dia telah mengenakan mini dress hitam tanpa lengan dengan blink-blink di sana sini. Perlahan dia melangkah ke atas panggung.

Kehadirannya disambut riuh rendah suara para pengunjung club, Agnes ingat kembali ucapan dokter padanya siang tadi.

VOICE OVER DOKTER

Kita tidak pernah tahu sekeras apa dia mengalami kecelakaan itu, tapi hasil diagnosa dan IMR atau ronsen kepala menyatakan operasi wajib dilakukan secepatnya. Karena sebenarnya retina mata Sisil telah mengalami kerusakan yang cukup parah dan jika operasinya ditunda-tunda, saya kwatir dia akan mengalami kerusakan pada saraf-saraf matanya dengan konsekuensi terburuk yang akan kita hadapi adalah kebutaan permanen pada mata Sisil.

AGNES

(Bernyanyi lagu someone you loved)

Iam going under and this time I fear there's no one to save me

This all or nothing really got a way driving me of crazy

I need somebody to heal somebody to know

Somebody to have, somebody to hold

Para pengunjung terdiam mendengar lagu pilu yang dinyanyikan Agnes dengan penuh penjiwaan.

Sementara Hans memperhatikan seluruh pengunjung club, mendesah pelan dan diakhir lagu dia segera beranjak pergi kembali ke ruangannya setelah menutup pesan pada seorang waiters club untuk meminta Agnes ke ruangannya.

HANS

Usai performa minta dia ke ruangan saya segera.

WAITERS

Baik, Pak.

CUT TO

SCENE 14. INT/ HANS NIGHT CLUB/ Malam

Pemain: Agnes dan Hans

Diketuk Agnes ruangan yang ada di belakang club, ruangan tempat Hans bekerja.

HANS

Masuk.

Agnes membuka pintu itu dan Hans segera berdiri dari kursinya sambil tersenyum hangat pada Agnes.

HANS

(Menarik kursi yang ada di depan meja buat Agnes)

Duduklah.

(Agnes duduk dan Hans menyentuh pundak Agnes dari belakang tubuh Agnes sambil berbisik)

Aku senang kau mengenakan gaun yang kuberikan padamu. Kau terlihat benar-benar cantik dan seksi malam ini. Tapi ada yang aku kecewakan dari penampilanmu malam ini...bukankah kau salah memilih lagu kali ini?

AGNES

Aku tidak tahu. Menurutku semua orang menikmatinya.

HANS

Tapi ini club, lagu melankolis tidak seharusnya dinyanyikan di sini. Di sini seharusnya yang ada lagu happy-happy, lagu yang membuat orang lupa rasa penat, marah dan sedih dan menikmati kebahagiaan hidup.

AGNES

(Mendesah)

Baiklah. Sekali lagi aku akan ingat hal itu.

HANS

(Tersenyum sambil mendekatkan wajahnya pada lekuk leher Agnes membuat Agnes menggeliat menghindar dan berdiri)

AGNES

Maaf, Pak Hans, tapi saya kemari hanya ingin mengambil gaji saya dan tolong jaga tangan Anda dari tubuh saya.

HANS

(Tersinggung dan menahan amarah)

Bon-bon. Bon-bon, apa kau pikir kau bisa bertahan dengan uang yang sebegitu? Kau tahu sekali aku bisa memberimu segala yang kau inginkan dan kau tak perlu bekerja seperti ini lagi. Hanya tetap di sampingku.

AGNES

(Berdiri angkuh dan dingin)

Terimakasih atas kebaikan anda, Pak Hans. Tawarkan saja itu pada orang lain. Saya hanya berharap Anda tidak melupakan kesepakatan kita bahwa saya adalah penyanyi profesional dan saya ingin semua orang menghormati itu, termasuk Anda.

HANS

(Bergerak ke sisi laci meja kerjanya. Meraih sebuah amplop dan meletakkannya di atas meja)

Kau masih juga sombong, Bon-bonku. Baiklah, terserah padamu. Tapi aku yakin kau akan berubah pikiran dan jika itu terjadi, aku ingin kau tahu aku masih menunggumu. Aku selalu menunggumu.

AGNES

(Meraih amplop di atas meja)

Baiklah, akan saya ingat itu.

(Agnes tersenyum sebagai basa-basi)

HANS

Aku menambah bonus untukmu.

AGNES

(Menatap Hans)

Terima kasih,Pak Hans.

(Melangkah keluar ruangan kerja Hans diantara tatapan mata Hans yang terus mengikuti. Setelah keluar dan menutup pintu ruangan Hans. Di balik pintu itu Agnes menyandarkan tubuhnya, mengintip hasil kerjanya dan menangis)

VO AGNES

Tujuh puluh juta, Tuhan atau Sisil akan menjadi buta untuk selamanya, darimana aku bisa mendapatnya?

CUT TO

SCENE 15. EXT/ PANTAI/ Malam hari

Pemain: Sam dan Mario

Di tepi pantai, Sam menekuk erat-erat kedua lututnya. Ringtone ponselnya terdengar dari dalam mobilnya yang teronggok beberapa meter di belakangnya. Sam tak menggubris. Matanya lekat memandang ombak. Tanpa menyadari dari belakang punggungnya Mario muncul.

MARIO

(Menepuk pundak Sam, Sam menoleh sekilas lalu kembali memandang jauh kelautan)

Kau di sini rupanya. Aku mencarimu sedari tadi. Apa kau sadar kalau Mamamu mencemaskanmu? Beliau memintaku mengajakmu pulang.

SAM

(Tak menoleh sedikit pun pada Mario)

Kau selalu bilang aku sudah dewasa kan dan pantas pulang tanpa jam malam Mamaku. Kenapa sekarang kau tidak mengatakannya sendiri pada Mamaku?

MARIO

(Tertawa dan duduk di sisi Sam)

Tante mencemaskanmu setelah kejadian tadi pagi.

SAM

Tapi aku bukan anak-anak lagi.

MARIO

(Tertawa dan membuat Sam mempelototinya karena tawanya itu)

Memang tak ada anak-anak yang mengalami masalah sepertimu ini kan?

(Wajahnya menyengir tak berdosa)

SAM

(Berdiri dengan marah dan menarik kerah baju Mario, memaksa Mario ikut berdiri berhadapan dengannya)

Apa kau pikir ini lucu? Ohh, ya, ini pasti sangat lucu bagimu. Ayo, tertawa! Tertawalah lebih kencang! Kau senang kan akhirnya hubunganku dan Nadya berakhir seperti ini?!

MARIO

Kau pikir aku pria seperti apa?!

SAM

Semua orang menyukai Nady dan aku tahu kau juga menyukainya. Kau suka padanya kan?!

MARIO

(Menepiskan tangan Sam dari dadanya. Ia juga nampak emosi)

Aku tidak seburuk itu, Sam. Kau pikir jika aku tidak menghargai persahabatan ini buat apa aku berlelah-lelah mencarimu?! Dan jika sedari dulu aku tidak menghargai persahabatan ini, aku bisa saja membuat Nadya membencimu lalu merebutnya! Aku selalu punya waktu mengikutinya ke Paris dan membuktikan bahwa aku jauh lebih mencintainya daripada dirimu yang tak pernah ingin mengikutinya ke Paris!

SAM

(Tertegun dan bergumam dengan linglung)

Paris. Ya, Nadya pasti kembali ke Paris. Aku harus ke Paris.

(Sam memutar arah tubuhnya dengan tergesa-gesa bahkan nyaris terjatuh andai tak ditangkap Mario, Sam menuju ke mobilnya. Sam meronta marah.)

Lepasin gue! Gue harus ke Paris! Gue harus tahu kenapa Nadya melakukan ini sama gue?!!

MARIO

Biarkan saja dia kembali ke Paris atau ke ujung dunia sekalipun, di sini juga banyak gadis cantik yang bisa kau pilih.

(Mario gagal menahan amarah Sam, dia terdorong jatuh ke pasir putih pantai begitu juga Sam.)

Lepaskan dia, Sam. Anggap ini awal baru buat hidupmu. Kau sudah menunggunya lebih dari tujuh tahun dan itu cukup! Berhenti membuat Nadya keras kepala dengan terus menantinya!

SAM

Aku tidak bisa. Kau tidak akan paham karena kau tidak pernah jatuh cinta!

MARIO

Dan aku tidak keberatan tidak jatuh cinta, jika hal itu akan membuatku sebodoh ini.

(Mario bangkit dari duduknya,sambil menepuk-nepuk pantatnya dia berkata)

Berhenti mengasihani dirimu. Sekarang ayo, ikut aku. Aku akan membuat kepalamu menjadi jernih.

(Menarik tangan Sam dengan keras)

SAM

(Protes)

Apa maksudmu?! Kau mau membawaku kemana ini?!

Mario cuek saja dan menarik tangan dan kaki Sam menuju bibir pantai tanpa mempedulikan protesan Sam. Ketika kaki Sam menyentuh air laut yang dingin Sam segera protes)

SAM

Apa yang kau lakukan, Mario?!!! Kau tahu air ini dingin sekali!

MARIO

(Mario menarik Sam lebih keras lagi saat mendapat penolakan dari Sam. Alhasil keduanya kecebur ke air laut)

Ini akan menjernihkan otakmu.

SAM

(Kabur)

Kau gila!

MARIO

Bagaimana kalau aku menantangmu berendam di air ini?! Kita akan menentukan siapa yang paling jantan diantara kita.

SAM

(Tak berbalik hanya menjawab Mario sambil berteriak)

Aku tidak butuh pembuktian semacam itu.

MARIO

(Berteriak menyambut Sam)

Bilang saja kau takut karena kau pasti kalah dariku! Kalau begitu mengakulah saja padaku kalau kau kalah dari seorang Mario!

SAM

(Berbalik dengan serius)

Kau bilang apa?! Jangan menyesali ucapannu karena aku akan membuktikan padamu kalau aku pasti menang!

Sam kembali ke dalam air laut dan keduanya berendam di dinginnya air laut malam ini.

MARIO

Beritahu padaku kalau kau tidak tahan lagi.

SAM

Bagaimana jika kau saja yang memberitahu aku kalau kau tidak sanggup.

MARIO

Itu tidak akan pernah terjadi!

Sam tidak membalas ucapan Mario,air laut membuat tubuh merinding ke dinginan.

MARIO

(Kembali mengejeknya dengan tawa ngakak.)

SAM

Hentikan tawamu. Kau tahu pribahasa yang tertawa terakhir adalah pemenangnya?

(Sam melirik Mario).

Yakin seribu persen kau pasti tidak tahu makanya kau tertawa diawal.

(Mario menatap Sam bete. Sam malah nyengir puas).

CUT TO

SCENE 16. INT/ Club Malam/ Malam hari

Pemain: Agnes, Franca, Roy, Hans, Sandy

Agnes baru akan melangkah pulang dari club. Jam telah menunjukkan pukul tiga dini hari. Sesaat dia celingak-celinguk ke penjuru club karena ingin berpamitan kepada sahabatnya. Pandangannya terhenti pada sosok wanita berpakaian putih hitam dengan bandana kuping kelinci yang nampak sedang bertengkar dengan seorang pelanggan.

Memandang dari tempatnya, Agnes menyadari tamu wanita yang tengah dilindungi Sandy adalah Franca yang tengah pingsan di sudut club' bersama Roy yang terlihat mabuk berat. Bergegas Agnes menghampiri ketiganya.

AGNES

Franca, apa yang kau lakukan di sini?! Ayo bangun! Franca!

(Agnes mencoba membangunkan Franca, tapi Franca yang telah tergeletak di sofa tak juga bangun. Agnes beralih menatap Roy dengan pandangan penuh amarah).

Beraninya kau lakukan ini pada adikku! Kau pikir dia siapa?! Dia gadis baik-baik!

ROY

(Tertawa dalam mabuknya)

Apa kau pikir gadis baik-baik mau saja diajak kesini?

AGNES

(Agnes dan Sandy memapah Franca yang masih tak sadarkan diri)

Kau tahu jelas dia masih di bawah umur. Dia tidak akan pernah kemari jika bukan kau yang mengajaknya kemari. Aku tidak akan membiarkan kau melakukan hal buruk pada adikku.

ROY

(Sempoyongan bergerak mendekati Agnes. Mendekatkan wajahnya pada wajah Agnes)

AGNES

Jangan berani-berani padaku!

ROY

Tertawa kecil melihat ketegangan di wajah Agnes lalu berbisik di telinga Agnes)

Bon-bon, jangan jual mahal padaku.

Roy menarik keras tubuh Agnes ke dalam pelukannya hingga Franca hanya disangga oleh Sandy.

AGNES

(Meronta sambil berteriak)

Lepaskan aku!

(Keributan itu menarik perhatian para pengunjung club dan dua penjaga club muncul bersama Hans. Dengan gerak tangan Hans kedua penjaga club segera menarik Roy dari sisi Agnes dan memegangi kedua tangan Roy yang meronta dengan keras untuk melepaskan diri).

HANS

(Membenahi rambut Agnes yang terlihat sedikit kusut)

Kau baik-baik saja, Bon-bon?

(Agnes menatap Hans dan mengangguk lalu mengucapkan terima kasih dan segera menghampiri Sandy yang terlihat nampak kesusahan dalam menahan bobot tubuh Franca. Sementara Hans beralih menatap Roy yang masih meronta dalam pegangan bodyguard Hans).

(Perlahan tangan Hans mencengkram kuat rahang Roy).

Aku peringatkan padamu, jangan pernah lagi memperlihatkan wajahmu di sini jika kau masih mau selamat. Dan jauhi Bon-bon karena jika sesuatu yang buruk terjadi padanya kau juga tidak akan bisa melihat matahari lagi.

(Hans menampar wajah itu dengan keras diantara tatapan mata penuh kemarahan dari sorot mata Roy. Hans melap tangannya di pakaian Roy lalu beralih menatap kedua bodyguard-nya).

Usir dia keluar dari club ini dan pastikan kalau dia tidak akan pernah bisa memasuki club ini lagi.

SALAH SATU BODYGUARD CLUB

Baik, Boss.

(Sepeninggal kedua bodyguard-nya, Hans mengedarkan pandangannya ke penjuru club. Suasana sudah kembali riuh oleh musik disko. Lalu pandangan Hans tertuju pada Agnes dan Sandy yang berusaha membangunkan Franca. Dia melangkah menghampiri ketiga wanita itu saat itu, Agnes sedang sibuk dengan ponselnya).

Bagaimana keadaannya?

AGNES

(Kaget dan buru-buru membalikkan tubuhnya menatap Hans yang kini ada di belakangnya)

Dia belum sadar juga.

HANS

Sepertinya dia teler berat. Bawa dia pulang sesegera mungkin. Aku akan meminta salah satu pegawai club untuk menghantarkan kalian pulang.

AGNES

Terima kasih, Pak Hans.

HANS

(Meletakkan telunjuk di bibirnya dan mendekati Agnes)

Jangan memanggilku Pak, bukankah sudah kubilang berkali-kali? Cukup Hans.

Hans melambaikan tangannya pada dua orang pegawai club dan segera meminta mereka membawa Franca ke mobil.

Antarkan mereka pulang. Gunakan mobilku dan bawa gadis itu ke dalam mobil.

(Hans menoleh pada pegawai club lainnya).

Bantu Deni membawa gadis itu ke dalam mobilku.

KARYAWAN CLUB

Baik, Pak Hans

(Mereka membawa Franca ditemani Sandy karena Hans menahan langkah Agnes. Sepeninggal keempatnya, Hans buka suara):

HANS

(Dengan tangan masih memegang pergelangan tangan Agnes)

Oya, aku dengar Sisil dapat masalah. Kenapa kau tidak memberitahukan hal itu padaku? Apa kau punya uang untuk perobatannya?

AGNES

Menunduk dan menggeleng.

HANS

Aku tidak suka melihatmu semenderita ini. Kau tahu aku mencintaimu, Bon-bon dan kau tahu aku bisa memberikan apa pun buatmu. Kau cukup menerima cintaku dan membiarkan aku menjagamu dan adik-adikmu, itu janjiku.

AGNES

(Berdiri tegang di sisi Hans yang begitu dekat dengannya)

Kenapa kau mencintaiku, Hans?

VO AGNES

Karena kau cantik.

HANS

Karena kau cantik.

VO AGNES

Karena kau pintar, suaramu bagus, matamu indah, bibirmu menggoda dan kau seksi. Tapi apa cinta butuh alasan? Aku suka semua dari dirimu. Cuiih..., Alasan basi. Cintamu tidak pernah tulus, Hans. Tapi apa masih ada ketulusan di dunia ini buat orang-orang seperti aku?

HANS

(Tertawa kecil dan menggoda)

Karena kau pintar, suaramu bagus, matamu indah, bibirmu menggoda dan kau seksi. Tapi apa cinta butuh alasan? Aku suka semua yang ada dari dirimu. Jadi?

AGNES

Bagaimana dengan nyonya Hans?

HANS

(Tertawa)

Dia tidak akan mengetahui apa-apa. Ini akan jadi rahasia kita dan seluruh Hans Club.

AGNES

(Tersenyum kecut)

Aku akan memikirkannya, Hans. Beri aku waktu memikirkannya. Hanya saja..., boleh aku meminjam uang padamu?

(Tawa Hans terlihat lebar).

HANS

Jangan sekikuk itu padaku. Kau tidak perlu merasa tidak enak hati. Aku akan membantumu dengan sekuat tenagaku. Ayo,ke ruanganku. Kau butuh berapa?

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar