Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 79. INT. STUDIO TELEVISI. MALAM.
Pemain: Sam, para juri, Tim Pencarian Bakat.
SAM
(Berbicara dengan warless di telinga)
Bagaimana di luar, Januar? Apa masih ada kontestan?
JANUARI
Nggak ada, Pak. Fix habis. Kita sedang beres-beres.
SAM
Oke.
(Sam mematikan warless di telinganya. Menatap seluruh penjuru studio).
Kontestan terakhir kita adalah Revan dengan berakhirnya penilaian atas Revan tadi audisi Idola Indonesian ditutup.
(Tepuk tangan berkumandang di studio).
Suasana studio televisi berubah nampak lebih sibuk. Josh (salah satu dalam tim pencari bakat yang dipimpin Sam dan bertindak sebagai kameramen) mematikan kamera, lighting, mengulung wayar bersama Cece.
Juri ketiga- Alex: seorang penyanyi muda yang ternama menyerahkan kertas hasil penilaian dan biodata kontestan pada Mbak Yuni : juri kedua sang penyanyi wanita yang telah menginjak usia empat puluh tahun, tapi tapi merupakan penyanyi wanita paling terkenal. Juri kedua menyerahkan kertas hasil penilaian mereka pada Mas Sandro: pemilik label musik paling terkenal di Indonesia. Mas Sandro melangkah dari kursinya menyerahkan berkas tersebut kepada Sam dan berbincang bersama Sam di kursi penonton.
JURI 2: MBAK YUNI
(Berdiri dari kursinya dan menggerak-gerakkan badannya ke kanan ke kiri untuk melepas penat).
Penat juga. Seperti touring panjang.
CUT TO.
SCENE 80. INT. STUDIO TELEVISI. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam, para juri, Tim Pencarian Bakat.
Agnes berlari-lari menerobos masuk ke dalam studio. Faiz yang ada di luar studio yang sibuk membereskan baner mencoba mengejarnya namun gagal.
Ketiga juri telah melangkah keluar ruangan ketika Agnes muncul di hadapan mereka nyaris menubruk tubuh Sandro.
SANDRO
Hati-hati kamu....
AGNES
(Memotong ucapan Sandro).
Kalian belum mengaudisiku.
JURI 1-SANDRO
Jelas audisi sudah ditutup, Nona.
JURI 2- YUNI
Memangnya kamu dari mana saja? Mana nomormu?
(Agnes celingak-celinguk bingung. Dia menyodorkan lembaran formulir pendaftaran di surat kabar yang diambil oleh JURI 3- ALEX namun segera ditarik Yuni dan dikembalikan ke Agnes).
Kita tidak punya kewajiban apapun padanya.
AGNES
Tapi kalian harus mendengar suaraku. Sebentar saja.
(Agnes mendorong kan kembali formulir ke pada Yuni).
INSERT
Rena berjalan dengan membawa properti panggung dibelakangnya Rama menikut dan berusaha merebut properti panggung yang dibawa Rena.
RAMA
Itu pasti beratkan? Cewek cantik macam kamu nggak bakal kuat bawanya, biar gue aja.
RENA
Apaan sih lo? Jauh-jauh dari gue.
(Rena menghindar dan memilih melangkah ke sisi Agnes. Agnes yang melihat itu meraih sebuah gitar yang hendak dibawa Rena yang terus dibuntuti Rama).
Tanpa menunggu persetujuan. Agnes mulai memetik gitar.
JURI 3-ALEX
Bagaimana kalau kita dengan dia sebentar?
Sandro dan Yuni tak menjawab. Melangkah terus.
AGNES
(Bernyanyi)
Setiap tetes air mataku telah kuberikan untuk kisahku.
Langkah Sandro dan Yuni terhenti begitu juga langkah seluruh tim kerja Sam dan Sam yang baru menguak pintu studio setelah kembali dari kamar mandi.
CUT TO
SCENE 81. INT/EXT. DI DALAM MOBIL/ DI JALAN. SIANG
Pemain: Sam dan Nadya
FLASHBACK
Mobil terhenti di pinggir jalan. Mata Sam terpejam. Nadya meraih sebuah kertas dari dalam tasnya dan memamerkannya di depan Sam yang masih terpejam.
NADYA
Jeng...jeng...Sekarang kau bisa membuka matamu, Sam.
(Sam membuka matanya dan nampak kaget menatap kertas yang ada di hadapannya. Diraih Sam kertas itu).
Mereka memberiku penawaran, Sam.
(Sam diam. Nadya merengek).
Sam.
SAM
Tapi kita tidak akan bisa bertemu, Nadya.
NADYA
Ini hanya Singapura, Sam. Tidak sejauh yang kau pikirkan.
SAM
Kita sudah membicarakan ketentuan di agensi itu, Nadya. Itu lebih berat dari long distance.
NADYA
(Nadya memeluk Sam).
Sam kau orang yang paling memahamiku. Kau adalah orang pertama yang diberitahu berita ini...karena kau adalah pendukungku satu-satunya. Jangan bersikap seperti ini padaku, please.
(Nadya menatap wajah Sam dengan mata memohon, telapak tangannya bersatu di dadanya).
SAM
(Mengucek ubun-ubun Nadya sambil tersenyum).
Apa itu membuatmu bahagia, Nady?
NADYA
(Melepaskan posisi tangannya dan menatap Sam dengan bersemangat).
Tentu saja. Bayangkan Top model kita tahun ini adalah Nadya Seda....
SAM
(Sam tersenyum lalu mencolek batang hidung Nadya).
Kau yakin ingin menempatkan nama itu disana?
NADYA
Tentu saja. Kenapa tidak?
CUT TO
SCENE 82. INT. STUDIO TELEVISI. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam, para juri, Tim Pencarian Bakat
VOICE OVER/ VO SAM
Karena kini kau meninggalkanku di hari pernikahan kita, Nady.
AGNES
(Menyanyi)
Aku sangat mengenalmu. Dulu kau tak begitu. Kau bintang di hatiku jadilah yang kumau. Kusenang. Kusedih. Kau ada denganku.
CROWDIED TEPUKAN TANGAN.
Agnes menanarkan pandangan. Matanya dan mata Sam bertemu. Mereka saling bertatapan lama.
VOICE OVER (VO) AGNES
Bukannya dia...??
VO SAM
Dia...?
JURI 2 dan JURI 1
(Berebutan berlari ke arah Agnes yang masih menatap Sam).
Saya Yes buat kamu.
(Agnes memandang kedua juri itu dengan senyum dan menerima tiket).
AGNES
Terima kasih Mbak-Mas.
JURI 3-ALEX
Katanya tadi...
JURI 2-YUNI
Jangan dengarkan dia. Oke. You are the next idol.
JURI 1-SANDRO
Bersiaplah mulai besok karena tahap penyisihan awal akan dimulai besok.
AGNES
Besok?
JURI 1-SANDRO
Ya, besok kamu dan semua kontestan yang telah melalui tahap pra penyisihan ini akan memulai persaingan awal yang ditayangkan langsung oleh televisi. Dengan sistem gugur.
CUT TO
SCENE 83. EXT. PELATARAN DEPAN STUDIO TELEVISI. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam, para juri, tim pencari bakat.
Di depan gedung televisi terparkir tiga mobil yang cukup mewah.
JURI 3-ALEX
Kamu nggak ikut saja? Dimana rumah kamu, biar saya antar.
(Agnes tersenyum sambil menggeleng).
AGNES
Nggak usah, Mas Alex. Saya pulang sendiri saja. Sudah pesan taksi juga.
JURI 2- YUNI
Kalau kamu nggak nyaman sama Alex, biar kamu, saya aja yang antar...kita sama-sama wanitakan?
Alex mengagguk.
JURI 3-ALEX
Iya, sudah malam juga nggak bagus loh peempuan di kuar sendirian malam-malam seperti ini.
AGNES
Nggak apa, Mas-Mbak beneran kok bentar lagi taksi saya datang.
Alex dan Yuni saling bertatapan. Yuni mendesah sambil angkat bahu.
ALEX
Ya, kalau begitu sampai jumpa besok, ya.
Alex memasuki mobilnya disusul Yuni dan Sandro. Mobil mereka berjejer meninggalkan halaman gedung televisi.
Agnes memperhatikan kepergian mobil para juri dan kemudian rombongan tim pencari bakat muncul bersama Sam. Suara mereka berisik.
CECE dan RENA
Duluan, ya, Pak.
(Sam mengagguk. Rama menangkap lengan Rena).
RAMA
Gue antar.
RENA
Nggak usah, gue pulang bareng Cece.
Cece memaduki.mobolnya. Menunggu di belakang setir sambil memandangi Rena. Rena menurunkan tangan Rama dan bergegas memasuki mobil Cece.
CROWDIED FAIZ,JANUARI, JOSH
Duluan, Pak.
SAM
(Mengangkat tangannya).
Oke,tapi besok ingat datang lebih pagi.
CROWDIED FAIZ,JANUARI, JOSH
(Sambil menghormat. Agnes menatap dari jauh rombongan itu).
Siap boss.
(Mobil-mobil itu melintasi Sam yang segera beranjak menuju parkiran depan gedung tempat mobilnya berada. Sam menatap Agnes yang masih berdiri di bagian luar depan lobby gedung).
SAM
Belum pulang?
(Agnes menggeleng lalu melirik aplikasi di ponselnya. Sam melirik ponsel itu dan menatap Agnes.
SAM
Agak sulit mencari taksi online subuh-subuh begini. Kalau kamu mau bisa bareng aku.
(Agnes menatap wajah Sam sebentar lalu mengagguk).
SAM
Ayo. Yang disana itu mobil aku,sudah sebatang kara juga di parkiran.
Agnes tersenyum kecil karena ucapan Sam dan mengikuti langkah Sam menuju ke mobilnya.
CUT TO
SCENE 84. EXT/INT. JALANAN/ DI DALAM MOBIL. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam.
Sam menyetir mobil dan Agnes ada di sisinya. Mereka terdiam beberapa saat lalu berbicara dalam waktu bersamaan.
AGNES
Ter...
SAM
Kam..
Keduanya berhenti berkata. Saling menatap dan tertawa bersama.
Jeda sejenak. Terulang lagi.
AGNES
Kena...
SAM
Kena...
Agnes dan Sam kembali tertawa geli bersama.
SAM
Sebenarnya kamu mau ngomongin apa?
AGNES
Aku cuma nggak menyangka kita bisa bertemu lagi. Terima kasih karena kamu mau menolong aku.
SAM
Kamu sudah bilang itu berkali-kali. Tapi kenapa kamu masih saja keluyuran sendirian malam-malam begini? Bukannya aku sudah bilang...
AGNES
Aku baru melihat pengumuman lomba itu tadi siang. Aku perlu bersiap-siap dan tentu saja aku harus datang malam-malam seperti ini karena ini hari terakhir babak penyisihan awal perlombaan itu.
SAM
(Menatap Agnes).
Kau suka bernyanyi?
(Agnes mengangguk. Sam melirik lalu fokus menyetir kembali).
Kemarin apa kau baru pulang dari tempatmu bekerja?
AGNES
(Tertawa kecil).
Sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan jati diriku darimukan?
Agnes membuang pandangannya keluar jendela mobil yang tertutup.
Ya, aku penyanyi club.
SAM
Sudah kuduga kau penyanyi.
(Agnes menoleh kembali menatap Sam).
Suaramu bagus.
(Mobil berhenti di sebuah lampu merah. Di jalanan depan lampu merah, sebuah billboard iklan besar yang ada di jalanan menampilkan wajah Nadya. Agnes menatap papan iklan itu lekat-lekat. Begitu juga Sam...)
AGNES
Aku dan temanku selalu memandangi papan iklan itu setiap malam saat kami melintasinya berpikir betapa beruntungnya gadis itukan? Dia cantik seperti putri di negeri dongeng dan beruntung.
(Sam terkekeh kecil dan pedih).
AGNES
Menoleh menatap Sam.
Ada apa denganmu? Kau nampak patah hati...
Agnes menatap wajah Sam lebih dekat. Sam menjauhkan wajahnya.
Kau menyukainya? Yayaya... Aku pernah baca banyak pria yang menyukai Nadya dan selaku kalian dua orang di dunia pertelevisian mungkin kalian pernah berjumpa dan kau mengalami cinta sepihak?
Sam menggeleng, menarik bibirnya, menciptakan senyum tipis sambil membuang wajahnya ke arah lain.
Jika aku pria aku mungkin juga jatuh cinta padanya.
SAM
Oya?
AGNES
Tentu saja.
SAM
Kau pernah jatuh cinta?
CUT TO
SCENE 85. EXT. JALAN DEPAN RUMAH- JALANAN. SORE
Pemain: Agnes, Sam, Agnes remaja, Nadya, Orang-orang di jalanan dan sebuah keluarga bahagia dengan ayah, ibu dan dua anak kecil.
FLASH BACK
ESTABLISHED
Sebuah rumah sederhana berwarna putih dengan halaman yang luas dan berpagar pendek. Sebuah keluarga dengan ayah, ibu dan dua anaknya nampak bermain di halaman. Agnes memandangi mereka dari luar pagar.
VO AGNES
Ayah kau dimana? Aku rindu. Kenapa kau tidak pulang juga. Ayah apa kau tahu ibu sudah menikahi Om Surya dan kami sudah pindah rumah. Mungkin sebentar lagi aku bahkan tidak bisa lagi mengujungi rumah kita.
Agnes melangkah meninggalkan sebuah rumah sederhana itu. Keluarga di rumah itu nampak berkejaran bahagia.
Agnes berjalan melintasi jalan raya. Dan tak menyadari orang-orang yang menepi untuk berteduh karena hujan turun. Lalu sebuah bus melaju di sisinya.
AGNES
Stop! Berhentikan busnya!
Agnes remaja dengan seragam SMA nya mengejar bus kota yang makin jauh diantara deras hujan. Lalu sebuah mobil merem keras dan Agnes terjatuh. Mobil itu kabur.
Sebuah mobil yang ada di belakang menghentikan lajunya. Sam hendak membuka handel pintu.
NADYA
Sam hujan.
SAM
Kamu tunggu di sini saja. Biar aku yang tolong adik itu. Kasihan.
Sam membuka pintu mobil dan berlari kecil menuju ke arah Agnes yang masih terduduk di jalanan. Tubuhnya segera basah kuyup.
SAM
Kamu nggak apa-apa?
(Agnes menggeleng sambil mencoba berdiri namun hampir terjatuh. Sam memeganginya).
Kamu terkilir. Kita ke dokter, oke?
AGNES
(Menolak dan melepaskan diri dari Sam).
Tidak perlu. Aku harus segera pulang.
(Namun saat melangkah,Agnes terjatuh lagi. Sam menangkapnya).
SAM
Gimana kamu mau sampai ke rumah? Kamu nggak bisa jalan. Kita ke rumah sakit. Kamu nggak mau pincang seumur hidupkan?
CUT TO
SCENE 86. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam, papa tiri Agnes, mama Agnes.
Sam memapah Agnes yang telah mengenakan gips di kakinya. Baru berjalan beberapa langkah di koridor rumah sakit, ibu dan ayah tiri Agnes muncul mengehentikan langkah mereka. Saat melihat ujung sepatu pantofel di bawah tatapannya.
Papa tiri memandang Agnes yang masih merangkul Sam.
PAPA
Lihat apa yang sedang dilakukan putrimu? Kita sibuk mencarinya dan ternyata dia mengikuti jejakmu menggoda pria yang berusia jauh di atasnya.
Mama Agnes menarik keras tubuh Agnes dari sisi Sam. Agnes berpegangan erat pada Sam.
MAMA AGNES
Apa yang kau lakukan?!
(Mama Agnes menghentikan aksinya menarik tangan Agnes).
Kau tidak tahu bagaimana cemasnya Papa dan Mama mencarimu sedari tadi?! Kau seharusnya menjadi contoh yang baik bagi adik-adikmu!
(Mata Agnes dan mamanya bertemu).
AGNES
Kenapa Ibu tidak mengatakan bahwa Ibu sudah menjual rumah kita?!
MAMA AGNES
Mama lakukan itu karena Mama tidak suka kau terus pergi ke sana. Ayahmu tidak akan pernah pulang!
AGNES
Ayah akan pulang!
MAMA
Terserah padamu, tapi sekarang kita pulang!
Mama Agnes menarik tangan Agnes dengan keras hingga Agnes nyaris terjatuh. Sam menangkap tubuh Agnes. Mereka berpelukan. Namun Mama Agnes segera menarik tangan Agnes. Agnes terpaksa menurut dengan wajah meringis kesakitan.
MAMA AGNES
Kita pulang sekarang juga!
(Mama Agnes menarik tubuh Agnes pergi. Sam menatap kedua orang tua Agnes. Mengikuti mereka).
SAM
Apa yang Anda lakukan. Putri Anda baru saja mengalami kecelakaan. Anda bahkan tidak bertanya bagaimana keadaannya dan malah menyerbunya dengan kemarahan Anda. Berhenti menariknya seperti itu! Dia kesakitan!
(Agnes menatap wajah Sam lekat-lekat).
PAPA TIRI
Wow. Wow. Aku tahu kini kenapa dia makin berani.
(Papa tiri Agnes menatap Sam).
Berhenti meracuni pikiran putri tiriku. Jauhi dia!
(Papa tiri Agnes melayangkan pukulan ke wajah Sam. Agnes meronta melepaskan diri dari Mamanya. Nadya yang muncul dari kejauhan berlari menuju ke arah Sam).
CROWNDED AGNES & NADYA
Jangan pukul dia!
Nadya berdiri di hadapan Sam.
PAPA TIRI AGNES
Siapa kau? Menyingkir dari hadapan pria itu!
NADYA
Aku: Nadya adalah kekasih dari pria itu. Seharusnya kalian berterima kasih karena dia menolong putri kalian yang mengalami kecelakaan di jalanan.
Nadya meraih telapak tangan Sam.
Ayo, pergi dari sini. Kau tidak bisa mendapatkan rasa terima kasih dari orang-orang seperti mereka.
Sam dan Nadya beranjak pergi. Agnes menghempaskan pegangan tangan Mamanya yang segera hendak menahan langkah Agnes kembali.
AGNES
Dia menyelamatkanku. Aku hanya ingin berterima kasih padanya.
Agnes melangkah dengan tertatih-tatih dan memanggil Sam.
AGNES
Tunggu.
Sam berbalik.
AGNES
Terima kasih, Kak...
Jeda sejenak.
Nama kakak siapa?
SAM
Seda. Samuel Seda. Jaga diri baik-baik. Oke?
(Agnes tersenyum. Lalu mengangguk).
NADYA
Ayo, pergi.
(Menarik tangan Sam untuk pergi).
SAM
Daah...
Sam melambai sejenak lalu menuruti Nadya.
NADYA
(Terdengar masih mengomel).
Aku sudah bilang jangan terlalu baik pada orang asing.
CUT TO
SCENE 87. EXT/INT. JALANAN/ DI DALAM MOBIL. MALAM.
Pemain: Agnes, Sam.
Kembali di dalam mobil di jalanan malam di persimpangan lampu merah. Mobil Sam masih berhenti. Lampu merah masih menyala.
AGNES
Kau percaya pada cinta pada pandangan pertama?
Sam menatap Agnes. Lampu hijau menyala Sam melajukan mobilnya.
SAM
Tentu saja.
Lalu Sam memutar matanya dengan melotot menatap Agnes.
Kau tidak sedang jatuh cinta padakukan?
Agnes mendelik kaget. Lalu berdecak membuang wajahnya.
Wajahku cukup tampan untuk bisa membuat seorang wanita jatuh cinta padaku saat pandangan pertama.
AGNES
Narsis terus!
SAM tertawa. Agnes menatapnya diam-diam.
VO AGNES
Kau mengingatkanku padanya. Samuel Seda. Apa kita akan berjumpa lagi? Aku harap kau bahagia dengan model itu.
CUT TO