Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Idola Indonesia
Suka
Favorit
Bagikan
17. #17 Penculikan

SCENE 95. INT/EXT. RUANG RAWAT/ ADMINISTRASI RUMAH SAKIT/KORIDOR RUMAH SAKIT. SIANG

Pemain: Franca, Sandy, Bodyguard Hans 4, 5, 6

Tiga orang bodyguard Hans terlihat melangkah keluar masuk ruang-ruang rawat inap para pasien.

BODYGUARD 4

(Keluar dari salah satu ruangan rawat).

Dia tidak ada di sini.

BODYGUARD 5

(Keluar dari ruangan rawat lainnya).

Disini juga tidak.

Bodyguard 6 yang muncul dari lain menggeleng. Lalu ketiganya beranjak pergi dari tempat itu. Melintasi koridor rumah sakit. Dan kembali memeriksa tiap ruangan yang dilintasi termasuk deretan para pasien rawat jalan yang menunggu di depan ruangan dokter.

Sandy memasuki pintu kaca rumah sakit. Di tangannya menjinjing sebuah plastik berisi makan siang. Matanya tanpa tanpa sengaja menatap salah satu bodyguard Hans yang tengah berjalan mengamati para pasien rawat jalan.

VOICE OVER (VO) SANDY

Bukannya itu...

(Sandy menanarkan pandangannya lebih luas lagi dan menemukan dua bodyguard Hans lainnya yang juga sedang sibuk mencari-cari.

Buru-buru Sandy mempercepat langkahnya bergegas menghindar. Pintu ruang operasi masih menunjukkan lampu merah dan Franca terlihat mondar-mandir ke sana kemari. Sementara beberapa anggota keluarga pasien lainnya duduk di kursi tunggu. Sandy buru-buru menarik tangan Franca).

SANDY

(Berbisik).

Kita harus segera bersembunyi.

(Franca menatap wajah Sandy yang was-was dengan tak paham. Mata Sandy menoleh terus ke belakang).

Orang-orang Hans ada di rumah sakit ini. Mereka masih mencari kita.

FRANCA

Apa?

SANDY

(Menarik Franca).

Ayo.

FRANCA

Tapi Sisil..?

SANDY

Sisil aman. Mereka tidak akan berani memasuki ruang operasi. Ruang itu terkunci.

(Sandy membawa Franca menyusup diantara keluarga pasien dan para dokter yang tengah mendorong tempat tidur yang berisi pasien yang baru keluar dari ruang operasi lainnya tepat ketika para bodyguard Hans tiba di depan kamar operasi).

BODYGUARD 5

Masih ada operasi di dalam. Menurutmu apa adik Bon-bon ada di dalam?

BODYGUARD 6

Menurutku itu tidak mungkin. Mereka keluar dari rumah sakit ini dengan meninggalkan tagihan biaya rumah sakit. Aku yakin Bon-bon tidak akan bisa mengumpulkan uang untuk perobatan adiknya apalagi operasi adiknya dalam waktu secepat ini.

BODYGUARD 4

Jadi kita cari di tempat lain?

(Kedua orang bodyguard Hans yang lain mengangguk atas ide rekannya. Franca dan Sandy yang mengintip gerak keduanya segera bersembunyi di sisi tembok rumah sakit. Ketiga bodyguard Hans berlalu keluar rumah sakit. Sandy dan Franca menarik nafas lega).

(Sandy mengambil ponsel di sakunya).

FRANCA

Kakak mau menelpon siapa?

SANDY

Agnes. Dia harus tahu kalau Hans masih mencari kalian semua.

CUT TO

SCENE 96. INT. STUDIO TELEVISI. SIANG

Pemain: Sam, Agnes, Sisil, Sandy, Para dokter

MONTAGE

(Kamera menunjukkan Agnes menyanyi di atas panggung diselingi dengan perjuangan Sisil menjalani operasi di ruang operasi rumah sakit. Dan Sandy yang berusaha menelpon Agnes).

(Lalu kamera menyorot Sam yang menerima telpon).

INSERT

SANDY

Aku hanya minta tolong beritahukan pada Agnes agar dia membaca pesanku sesegera mungkin.

SAM

Apa terjadi sesuatu pada Sisil?

SANDY

Tidak, bukan soal itu. Tapi ini penting.

SAM

(Sam menatap Agnes dari kejauhan).

Sepenting apa? Karena mungkin sampai nanti malam semua kontestan tidak akan bisa memakai ponsel mereka.

SANDY

(Mendesah berat).

Aku tidak tahu apa Agnes sudah menceritakan tentang dirinya padamu atau tidak: bahwa dia pernah menjadi penyanyi di sebuah club malam dan pemilik club itu masih mencarinya.

(Sam menatap Agnes kembali yang masih menyanyi di panggung).

FLASH BACK

(Sam muncul di depan Agnes yang tengah terdesak oleh dua bodyguard Hans di sebuah gang. Perkelahian antara Sam dan dua pria itu terjadi. Sam terjatuh dan Agnes menarik tangannya untuk lari).

SANDY

Sam tolong jaga dia hanya dia satu-satunya tumpuan harapan Sisil dan Franca.

CUT TO

SCENE 97. INT/EXT. WARUNG/ PINGGIR JALAN. MALAM

Pemain: Bodyguard Hans 4, 5, 6, Tukang warung, pelanggan warung.

(Ketiga bodyguard Hans nampak memasuki warteg pinggir jalan. Di dinding warteg sebuah televisi menayangkan pencarian bakat Idola Indonesian. Empat orang pelanggan tengah menonton acara itu).

(Ketiga pria itu menarik kursi mengelilingi meja warteg).

BODYGUARD 4

Sialan, kemana menghilangnya wanita itu dan keluarganya?

PEMILIK WARTEG

(Datang menghampiri ketiganya).

Maaf, Mas-mas mau makan apa?

BODYGUARD 5

Berikan saja kami makanan enak di sini dan minuman yang paling dingin.

PEMILIK WARTEG

Baik. Silahkan di tunggu.

(Pemilik warteg berlalu).

BODYGUARD 6

Kita tidak mungkin melaporkan kegagalan ini pada Bos Hans bisa-bisa kita akan berakhir di ujung senapan Boss Hans seperti: Odet dan Damar. Gue nggak mau mengalami itu.

BODYGUARD 4

Lo kira kita-kita mau?! Perempuan itu dan adik-adiknya benar-benar sialan! Seharusnya ketika Bos Hans menyuruhku menabrak adik Bon-bon, kutabrak saja dia sampai mati. Mungkin tidak begini jadinya.

BODYGUARD 6

Ya, tidak akan pernah begini jadinya buat lo karena lo sendiri sudah koit dari tiga bulan lalu di tangan Boss Hans.

(Tawa bodyguard 5 terdengar mendengar pembicaraan bodyguard 4 dan 6).

JURI 1: Sandro

Dan yang terakhir adalah Agnes, Safira, Ramona, Lavigne kalian lolos ke babak berikutnya.

PEMBAWA ACARA

Jadi hari ini dua belas besar kontestan ajang pencarian bakat tarik suara telah didapatkan. Siapakah dari antara mereka yang akan menjadi Idola Indonesia? Kita akan lihat di penampilan berikutnya Idola Indonesia.

(Wajah Agnes, Safira, Ramona, Lavigne terpampang di layar televisi).

PELANGGAN WARTEG 1

Gue pilih cewek ini yang bakal jadi pemenang. Suaranya itu makyos. Mantul abis.

PELANGGAN WARTEG 2

Tuh namanya Agnes.

(Para bodyguard Hans menoleh menatap layar televisi dan melihat Agnes tengah menuruni panggung. Seketika mereka saling berpandangan).

CROWDIED BODYGUARD HANS

Bon-bon!

(Ketiganya bergegas pergi dari warteg diantara teriakan pemilik warteg).

PEMILIK WARTEG

Mas, makanannya loh sudah dibuatin!

CUT TO

SCENE 98. INT/EXT. GEDUNG STASIUN TELEVISI. MALAM

Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans

(Suasana gedung stasiun televisi sudah sepi. Agnes menghempaskan tubuhnya di kursi empuk yang berada di depan meja kerja Sam).

INSERT

(Agnes mengingat saat Sam menemuinya usai acara di belakang panggung. Saat dia baru saja keluar dari ruang ganti meninggalkan para kontestan yang mencapai babak delapan final saling berpelukan senang sambil berganti pakaian show di ruang ganti. Sam menemuinya di lorong backstage).

SAM

Ikut denganku.

(Sam membawa Agnes menuju ruang kerjanya).

Tunggu aku di sini. Jangan kemana-mana, aku akan menghantarmu ke rumah sakit.

(Agnes mengangguk dengan senyum lebar. Dan memandangi Sam yang kembali keluar dari ruangan kerjanya).

(Agnes mengaktifkan kembali ponsel yang ada di tangannya lalu sesaat dia membaca pesan yang ada di layar ponselnya. Kemudian mencoba menghubungi Sandy. Namun ponsel itu tak aktif).

VO AGNES

Kenapa ponsel Sandy tidak aktif? Sam... Sial, aku tidak punya nomornya. Aku harus ke rumah sakit sekarang juga sebelum orang-orang Hans menemukan mereka.

(Agnes bergegas keluar dari ruangan kerja Sam. Memasuki lift. Baru akan keluar dari lantai satu, Agnes dikejutkan suara keras).

(Brukk!)

BODYGUARD 5

(Teriak).

Cari dia! Dia harus kita temukam hari ini juga. Dia pasti ada...

(Pintu lift terbuka. Agnes keluar dari dalam lift).

BODYGUARD 6

Itu dia!

(Agnes terkejut dan segera berbalik ke lift. Namun lift telah tertutup. Agnes mencoba menekan tombol lift. Anak buah Hans berlari makin dekat dan akhirnya Agnes memilih berlari menghindar).

BODYGUARD 4

(Berteriak sambil mengejar Agnes).

Berhenti, Bon-bon!

BODYGUARD 6

Berhenti atau kau akan benar-benar menyesal jika kami dapatkan!

(Agnes terus berlari).

INSERT

(Sam memasuki ruangannya dan tak menemukan Agnes. Mencari-cari Agnes di lantai ruangannya dengan berlari-lari).

SAM

Agnes! Agnes!

(Sam mencoba menelpon nomor Sandy namun gagal. Bergegas Sam memasuki lift dan turun di lantai satu. Berlari-lari Sam mencoba mencari Agnes di lantai satu yang luas. Lalu menuju ke pintu keluar).

AGNES

Tolong! Lepas...

(Agnes mencoba menepiskan tangan yang mencoba membekap mulutnya itu dengan menggigit telapak tangan pria itu).

BODYGUARD 6

Aaaww!

(Melompat kesakitan sambil mengibaskan telapak tangan kanannya yang digigit Agnes).

AGNES

(Berteriak)

Tolong! Sam!

(Bodyguard 6 melayangkan tamparan pada wajah Agnes dengan keras. Agnes terjatuh pingsan. Tepat saat Sam melihat hal itu dari jauh).

SAM

Berhenti kalian!

(Sam berlari menuju ke arah dua pria yang segera membopong Agnes menuju sebuah mobil hitam. Buru-buru Sam berlari menuju mobilnya dan kejar-kejaran berlangsung).

SCENE 99. INT/EXT. DI DALAM MOBIL/ DI JALANAN. MALAM

Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans

(Kamera menunjukkan kejar-kejaran yang masih berlangsung antara mobil para bodyguard Hans dan Sam. Suasana malam sepi).

(Sam mencoba menghentikan laju mobil itu dengan menabrakkan mobilnya pada mobil penculik Agnes. Kejar-kejaran berlangsung cukup lama hingga sebuah mobil melaju dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi membuat mobil penculik Agnes harus membanting setir dan berputar beberapa saat sebelum membentur tiang jalan dan berhenti. Sam menghentikan laju mobilnya dan segera keluar dari dalam mobil dan berlari menghampiri mobil dimana Agnes berada).

(Bodyguard 6 segera menembak kantung penyelamatan yang keluar dari setirnya).

BODYGUARD 6

(Mobil ini rusak dan minyaknya nyaris habis. Kita akan merebut mobilnya, berpura-puralah pingsan).

(Sam melongok memperhatikan isi mobil ketika bodyguard 6 mendorong pintu dengan keras hingga membentur tubuh Sam. Sam terhuyung, baru akan melawan namun terhenti ketika bodyguard 6 menodongkan pistol padanya).

BODYGUARD 6

Angkat tanganmu. Sekarang!

(Sam menurut. Para bodyguard Hans yang lain segera mengeluarkan Agnes dari dalam mobil).

BODYGUARD 5

(Berteriak pada Sam)

Serahkan kunci mobilmu!

SAM

Kalau kalian mau mobilku, kalian boleh mengambilnya. Tapi lepaskan kami berdua.

BODYGUARD 5

Kau tidak berada pada keadaan untuk melakukan tawar menawar dengan kami.

(Bodyguard 5 dengan wajah kesal menghunuskan pisau leher Agnes).

SAM

Oke.Oke. Akan kuserahkan.

(Sam merogoh kantong celananya dan memamerkan kunci itu diantara jarinya).

BODYGUARD 5

Lemparkan!

(Sam menurut. Dan melemparkan kunci lalu dengan tendangan memutar menghajar bodyguard 6 hingga senjatanya jatuh dan menyerang bodyguard 5 hingga mimisan).

BODYGUARD 4

(Menghunuskan pisau di leher Agnes yang masih pingsan di rengkuhan tangannya).

Berhenti atau kau ingin Bon-bon mati saat ini juga.

(Sam menghentikan geraknya dan segera menerima bogem keras dari bodyguard 5. Bodyguard 4 segera meraih kembali senjatanya dan menghajarnya ke kepala Sam hingga Sam terjatuh pingsan ke aspal jalan).

BODYGUARD 5

Tembak dia.

BODYGUARD 4

Bawa saja dia.Biarkan Bos yang memutuskan.

CUT TO

SCENE 100. EXT. JALANAN. MALAM

Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans, Nadya

(Mobil Sam melaju di jalanan. Di sebuah jalanan, sebuah mobil lain juga melaju).

NADYA

Antarkan aku ke rumah orang tuaku.

SUPIR

Baik.

(Nadya menanarkan matanya menatap keluar jalanan yang dia lalui dan mobil Sam melintasinya).

VO NADYA

Mobil itu...? Sam?

(Nadya menatapi mobil Sam hingga mereka berpisah jalur).

BODYGUARD 6

Apa kita telpon Bos sekarang juga untuk memberitahunya bahwa kita berhasil menangkap Bon-bon?

BODYGUARD 7

Tidak. Lebih baik setelah tiba di rumah saja. Kita harus memastikan dia tidak kabur lagi atau nyawa kita yang akan jadi taruhannya.

CUT TO

SCENE 101. INT. SEBUAH RUMAH. PAGI

Pemain: Agnes, Sam, Bodyguard Hans, Hans

(Agnes dan Sam terbaring menyamping di sebuah ruangan. Tangan mereka terikat ke belakang. Ketika Sam terbangun tubuhnya terasa kaku. Hal pertama yang dia lihat adalah punggung Agnes yang terbaring membelakanginya).

SAM

Agnes. Agnes. Ayo, bangun.

(Agnes membuka matanya. Menggerakkan tangannya yang terikat. Lalu membalikkan posisi tubuhnya untuk terlentang dan kaget melihat Sam).

AGNES

Sam? Kenapa kau ada di sini?

(Sam dan Agnes bangun dari posisi mereka lalu duduk berdua).

SAM

Aku melihat orang-orang itu membawamu. Aku berusaha mengejar kalian. Lalu mobil yang mereka gunakan mengalami kecelakaan, aku pikir mereka sudah tewas atau paling tidak sekarat. Tapi mereka menipuku.

(Sam mendesah. Lalu diam sejenak. Mengamati ruangan tempat dia dan Agnes disekap).

Aku sedikit teledor. Tapi bagaimana dengan keadaanmu? Kau baik-baik saja kan?

(Agnes mengangguk. Sam memperhatikan wajah Agnes).

Wajahmu memar.

AGNES

(Tersenyum)

Pantas sedikit sakit.

(Jeda sejenak).

SAM

Jadi siapa orang-orang ini?

AGNES

(Mendesah berat)

Aku sudah bilang padamu kan kalau aku penyanyi club?

(Sam mengangguk).

Mereka para penjaga club malam tempatku dulu bekerja. Anggaplah aku keluar dengan membuat marah pemilik club malam itu.

SAM

Mendekatlah.

Agnes menatap Sam tak paham.

Ada cuter di saku jasku. Kita harus membuka ikatan ini.

Agnes menggeser tubuhnya ke sisi Sam dan dengan susah payah dia merogoh kantong jas Sam dengan tangannya yang terikat ke belakang.

AGNES

(Berseru senang).

Aku mendapatkannya.

(Sam tersenyum senang).

SAM

Bagus.

(Sam menggeser tubuh membelakangi Agnes hingga punggung mereka saling bertemu).

Gunakan cuter itu untuk memutuskan tali ini.

AGNES

Apa? Aku tidak dapat melihat tali yang mengikatmu. Bagaimana jika aku malah melukaimu?

SAM

Kau tidak akan melukaiku. Aku percaya padamu.

AGNES

(Menggeleng)

Aku...

SAM

Lakukan. Kita harus melepaskan diri dari tempat ini sebelum mereka datang. Kau lihat jendela itu.

(Sam dan Agnes menatap jendela kaca yang pada posisi tertutup itu).

AGNES

Ada teralis. Kita tidak bisa keluar dari sana.

SAM

Oke. Lubang udara di atas jendela itu. Aku bisa menggendongmu dan kau bisa keluar lalu menghubungi polisi. Kau akan menyelamatkanku. Ayo, lakukan.

(Agnes masih diam).

Apalagi yang kau ragukan? Ingat kedua adikmu, mereka membutuhkanmu.

AGNES

(Agnes menarik nafas dan mengangguk menyakinkan diri).

Beritahu aku jika aku salah menyilet.

SAM

Tentu saja aku akan memberi tahumu.

(Agnes mulai menyilet).

SAM

Aaaww!

AGNES

(Tegang dan cemas)

Apa aku melukaimu?

(Sam menahan rasa sakit. Tak berkata).

Apa kau berdarah?

(Agnes menahan air matanya yang nyaris jatuh).

Ini jelas tak semudah di film-film Hollywood. Maaf. Maaf karena aku kau mengalami ini.

SAM

Aku baik-baik saja. Kita coba kembali.

AGNES

Tapi... Kau berdarah. Kau bisa mati.

SAM

Jika kita tak segera keluar dari sini kita juga akan berakhir seperti itu. Ayo, lakukan. Kau belum menjatuhkan cuter itukan?

AGNES

Masih ada di tanganku.

SAM

Bagus. Kau gadis yang pintar. Ayo, kita mulai lagi.

(Agnes menurut mulai menyilet tali).

AGNES

Apa kau terluka?

SAM

Tidak. Kau menggores tempat yang benar.

(Agnes tersenyum dan mulai menggores dengan semangat).

(Beberapa saat kemudian Sam terlepas. Dia segera membuka tali yang mengikat pergelangan tangan Agnes. Tepat saat mereka berhasil membuka ikatan pada tangan mereka suara keras terdengar dari pintu).

(Pintu terbuka. Agnes dan Sam menatap enam orang yang memasuki ruangan itu. Lalu buru-buru berdiri).

AGNES

Hans...

(Hans tersenyum. Lalu beralih menatap bodyguardnya yang ada di sekelilingnya).

HANS

(Berbisik kesal)

Apa kalian bodoh?! Kenapa kalian tidak mengikat mereka?!

Bodyguard Hans saling berpandangan. Salah satu batu akan angkat suara, namun Hans telah pergi menjauh dari mereka dan melangkah menghampiri Agnes).

HANS

(Tangan Hans menyentuh pipi Agnes).

Apa aku harus mengucapkan selamat datang padamu, Bon-bonku?

(Tangan Hans berpindah mencengkram erat rahang Agnes).

Bukankah aku sudah bilang kau tidak akan pernah bisa lari dariku? Kau milikku dan semua yang menjadi milikku akan tetap menjadi milikku untuk selamanya!

AGNES

Aku bukan milikmu, Hans!

HANS

(Tertawa kecil sambil memutar tubuh menatap anak buahnya).

Boneka mungilku mulai membantah. Apa karena pria ini?

(Plak! Hans menampar pipi Sam. Agnes berteriak).

AGNES

Ini tidak ada hubungannya dengannya! Kau bermasalah denganku jadi hukum saja aku! Lepaskan dia!

HANS

Kelakuanmu yang seperti ini makin membuatku ingin menghabisinya!

(Hans berjalan menjauhi Agnes dan Sam. Tangannya bergerak memerintah keenam anak buahnya dan mereka segera menghajar Sam. Sam melawan).

INSERT

(Dari balik jendela, isteri Hans mengendap-endap mengintip kejadian itu).

(Satu persatu anak buah Hans terjatuh. Wajah Hans terlihat penuh emosi).

HANS

Habisi dia sekarang juga!

(Bodyguard Hans 8 meraih sebuah kursi dari sudut ruangan. Sam saat itu sukses menghadapi serangan keroyokan dari bodyguard Hans. Bodyguard 8 menghampirinya dari arah belakang tubuh Sam dan memukulkan kursi ke punggung Sam).

(Agnes berlari menghadang kursi itu. Kursi itu menghantam keras tubuh Agnes hingga kursi itu berakhir berantakan).

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar