Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 63. INT/EXT. MOBIL HANS/ JALANAN. MALAM
Pemain: Para bodyguard Hans, Franca, Andy.
Franca mendorong tubuh Roy dengan keras saat melihat teman-teman Roy yang melangkah mendekati mereka. Roy tersungkur. Franca berlari sekencang-kencangnya.
ROY
Kejar dia!
(Dua teman Roy segera berlari mengejar Franca, seorang berlari mengambil motornya dan mengejar dengan motor dan Roy berusaha bangkit sendiri).
INSERT
BODYGUARD HANS 1
Kita harus mendapatkan gadis itu. Pak Hans menyuruh kita berdua menangkapnya dan membawanya ke vila Lembang. Harus karena nyawa kita akan jadi taruhannya.
BODYGUARD HANS 2
Kau serius?
(Bodyguard 1 mengangguk).
Ini semua karena Bon-bon. Lihat saja jika aku mendapatkan gadis itu, aku akan membalas segala pukulan yang kuterima karena kakaknya itu. Ayo lebih kencang lagi!
(Suara deru mobil di belakang tubuhnya membuat Franca melongok ke belakang. Teman-teman Roy nampak masih mengejar. Namun sebuah mobil Jeep hitam melaju lebih kencang dari belakang mobil Roy dan motor teman Roy).
BODYGUARD HANS 2
Hei, berhenti!
(Franca terus berlari).
Brengsek. Gadis ini sama dengan kakaknya. Kita lihat apakah kau kebal pada ini.
(Pria itu mengeluarkan pistolnya dan menembakkan ke arah Franca. Mengejutkan Franca, Roy dan temannya. Bodyguard 1 menepiskan senjata dari tangan temannya).
BODYGUARD 1
Kau ingin kita mati di tangan Pak Hans?! Dia minta kita membawa gadis itu hidup-hidup!
(Ketiga teman Roy dan Roy segera membatalkan diri mengejar Franca. Franca memilih berlari dari satu gang ke gang lain. Mobil Jeep itu terus mengejar hingga ke sebuah gang kecil tanpa penerangan hanya cahaya dari lampu mobil yang menyinari tempat itu).
BODYGUARD 2
Aku akan turun dan mencarinya. Dia pasti ada di sini.
(Bodyguard Hans 2 turun dari dalam mobil dan melongok ke sisi temoat sampah jalanan. Franca yang bersembunyi di balik tempat sampah itu beringsut bergerak menghindar tiap kali Bodyguard Hans bergerak memeriksa tiap sisi. Franca memilih masuk ke dalam selokan yang cukup dalam yang da di sisi tempat sampah besar, membungkukkan diri dan menutup hidungnya. Bodyguard 2 melongok ke selokan sambil menyinari selokan dengan lampu hapenya).
(Sirene mobil patroli yang mendekat membuat Bodyguard 1 memanggil temannya).
BODYGUARD 2
Dia tidak ada di sini. Kita harus mencarinya di gang yang lain. Brengsek! Dia dan kakaknya Bon-bon sama-sama menyebalkannya.
(Bodyguard 2 naik ke mobil dan mobil melaju pergi. Perlahan Franca keluar dari got dengan tubuh setengah basah dan bau).
CUT TO.
SCENE 64.INT. MIDNIGHT CLUB. MALAM
Pemain: Agnes, para pengunjung club, Ridwan, Hans, Bodyguard Hans dan Bodyguard Ridwan
Suara hiruk pikuk terdengar keras saat Hans muncul dengan para bodyguardnya dan disambut perkelahian dengan bodyguard Midnight Club. Para pengunjung berlarian dengan ketakutan menuju pintu club dengan berdesakan. Beberapa gelas dan botol minuman yang ada di atas meja tersenggol jatuh oleh pengunjung yang berlarian dan para bodyguard Hans dan Midnight Club yang sedang bertarung. Suara teriakan wanita terdengar. DJ Club kabur tanpa mematikan alat musiknya. Agnes juga segera berlari menuruni panggung, namun salah seorang bodyguard Hans berhasil menangkapnya. Rontaan Agnes tak cukup kuat membuat dia lepas. Bodyguard itu menyerahkannya pada Hans yang berdiri di tengah ruangan itu dengan kawalan para bodyguard-nya. Agnes berdiri dengan tangan ke belakang dan dipegangi oleh salah seorang bodyguard Hans.
HANS
(Hans nampak emosi dan mencengkram rahang Agnes)
Bon-bon... Bon-bon,sekarang kau pasti menyesali dirimu. Beraninya kau menghianatiku. Aku akan membuatmu menyesal dan memohon ampunan di bawah kakiku.
(Hans beralih menatap bodyguardnya).
Sekarang juga cari Ridwan dan bawa dia kehadapankku.
BODYGUARD HANS 4
Baik, Boss.
Pria itu segera beranjak bersama beberapa orang menggeledah isi belakang club.
Kamera beralih ke Hans. Saat seorang bodyguard Midnight Club berusaha menyerangnya dengan sebuah botol yang telah pecah. Hans mengelak, membentur sebuah meja bulat dan refleks meraih sebuah gelas yang ada di atas meja. Menyiramkannya ke wajah pria itu dan meraih botol di atas meja. Memecahkannya dan menikamnya ke perut pria itu. Agnes menatap kejadian itu dengan shock. Mata Agnes dan Hans bertemu. Hans tersenyum padanya. Agnes menatapnya ngeri. Kamera menyuting tubuh pria itu yang terkapar tak bernyawa.
Kamera beralih pada suasana club yang telah tenang. Korban bergelimpangan lalu bodyguard Hans muncul dari belakang club mendorong keras Ridwan yang babak belur hingga tersungkur di bawah kaki Hans.
AGNES
(Meronta)
Kalian benar-benar keterlaluan!
(Ridwan mengintip dari balik salah satu matanya yang masih bisa terbuka walau bonyok dan bengkak. Darah mengalir dari hidung dan bibir Ridwan. Baju Ridwan penuh darah).
HANS
(Menatap Agnes)
Ada waktunya aku akan memberimu pelajaran, Bon-bon. Sekarang aku akan memberi orang itu pelajaran terlebih dahulu.
RIDWAN
Jika kau datang untuk mengambilnya, kau boleh mengambilnya lalu pergilah dari sini!
AGNES
(Berteriak marah)
Apa?! Kau bilang kau akan melindungiku!
(Hans tertawa keras)
HANS
Apa kau pikir dia mau melindungiku dan membuat dia harus kehilangan nyawanya, Bon-bon? Kau bodoh sekali.
(Hans mendekati Ridwan).
Beraninya kau merebut Bon-bon dariku. Aku ingat ketika aku kecil ada seorang teman yang membawa mainannya, tapi tidak ingin membaginya padaku. Aku mengambil mainan itu dan menghancurkannya karena apa yang harus kumiliki tidak boleh dimiliki orang lain. Guru marah padaku,mereka memintaku minta maaf dan meminta anak itu memaafkanmu dan tidak menangis lagi. Tapi dia tidak mau dan merebut mainanku. Ketika pulang sekolah dan hanya ada aku dan dia yang tertinggal. Aku mendorongnya dari perosotan. Dia jatuh ke lantai keramik sekolah, tepat ketika Mama menjemputku. Sejak saat itu dia tidak pernah bersekolah lagi dan tidak bisa menggangguku. Aku juga ingat aku punya seorang adik kecil yang mencuri seluruh perhatian orang tuaku sejak kelahirannya. Pada usia dua tahun aku mintanya naik ke atas kursi lalu mendorongnya. Mulai hari itu seluruh perhatian orang tuaku adalah milikku. Mereka melindungiku dari para polisi dengan berkata adikku terjatuh sendiri saat Mama alpa menjaganya. Itu salahnya karena dia mengambil mainanku... Mama dan papa adalah mainanku. Dan sekarang kau melakukan hal yang sama. Kau mengambil mainan kesayanganku: Bon-bonku.
AGNES
(Berteriak).
Kau sinting, Hans!
HANS
Kau bilang aku apa? Sinting?
(Tertawa)
Ya,aku memang sinting, Bon-bon. Dan kau membuatku lebih sinting lagi!
(Hans memandang Agnes dengan penuh amarah. Dia bergerak ke hadapan Agnes. Melayangkan pukulan. Agnes membuang wajahnya, beberapa centi dari wajah Agnes- Hans menahan tangannya hingga tak jadi mengenai wajah Agnes).
Aku akan membuat perhitungan denganmu nanti. Berterima kasihlah pada wajahmu yang cantik karena aku menyukai wajah dan tubuh ini.
(Agnes mengangkat wajahnya. Mata mereka bertemu lagi).
Pembalasanku padamu nanti akan membuatmu memilih lebih baik mati daripada hidup, tapi aku tidak akan mengizinkanmu mati.
(Hans beralih menatap bodyguard yang tengah memegangi Agnes).
Bawa dia dari sini.
AGNES
(Meronta saat ditarik paksa oleh Bodyguard Hans untuk pergi dari tempat itu).
Kau tidak boleh melakukan ini padaku Hans!
HANS
Seharusnya kau memikirkannya sebelum melakukan semua kebodohan ini.
(Hans bergerak menuju ke arah Ridwan, menjambak keras rambut Ridwan,memaksa wajah Ridwan mendongak memandangnya. Ridwan terlihat ketakutan).
RIDWAN
Lepaskan aku. Aku akan menukar Bon-bon dan seluruh keluarganya padamu... Aku akan memberitahu dimana aku menyembunyikan mereka...
AGNES
(Berteriak dengan marah pada Ridwan dan meronta melepaskan diri dari bodyguard yang memeganginya).
Brengsek, kau Ridwan! Kau tidak boleh mengatakan itu padanya! Kau sudah berjanji padaku!
Agnea terlepas dari pegangan bodyguard Hans lalu berlari menuju Ridwan dan menghajar pria itu. Namun segera ditangkap kembali oleh bodyguard Hans. Hans menatap kejadian itu dengan senyuman senang).
HANS
Bawa dia pergi dari sini!
(Bodyguard Hans mengangguk lalu menyeret Agnes lebih keras. Sebentar saja Agnes dan dua orang bodyguard Hans telah pergi dari tempat itu).
Jadi sekarang beritahu aku dimana kau menyembunyikan mereka.
RIDWAN
(Menatap Hans penuh harap)
Jadi kau akan memaafkanmu dan melepaskanku?
HANS
Aku akan memikirkannya.
(Ridwan mengatakan alamat rumah yang dia berikan untuk di diami Agnes dan adik-adiknya. Hans memanggil tiga orang bodyguardnya yang berdiri di sekitarnya).
Pergi tangkap dan bawa adik-adik Bon-bon padaku.
BODYGUARD 7, 8, 9
Baik, Boss.
Ketiga pria itu pergi. Hans beralih menatap Ridwan kembali.
RIDWAN
Jadi aku boleh pergikan?
HANS
(Tersenyum sinis)
Aku tidak pernah bilang bahwa kau boleh pergikan?
RIDWAN
Apa? Kau....?!
HANS
Kau ingat ucapanku pada Bon-bon? Kalimat itu berlaku juga bagimu. Sekarang berteriak lah, mana tahu Tuhan akan menolongmu, walaupun aku tak yakin Tuhan mampu menolongmu dariku.
CUT TO
SCENE 65. EXT. JALANAN. MALAM
Pemain: Sam, Nadya.
Sam melajukan mobilnya menyusuri jalanan. Pikirannya mengingat masa lalu saat Nadya muncul di satu siang di kampusnya.
FLASH BACK
Nadya
Kau harus membawaku pergi dari sini, Sam. Papa memaksa akan mengirimku ke Amerika. Dia memintaku kuliah di sana, tapi itu jelas usahanya untuk memisahkan kan kita. Bawa aku.
SAM
Kemana?
NADYA
Kemana saja.
SAM
Mamaku akan marah jika membawamu ke rumah apalagi jika tahu kau kabur dari rumah.
NADYA
Aku tidak memintamu membawaku ke rumahmu. Aku tahu Tante Nindy tidak akan setuju. Kita pergi kemana saja, kalau perlu kita kawin lari. Aku tidak mau kehilanganmu, Sam.
(Nadya memeluk tubuh Sam).
SAM
Aku tidak mau kita menikah tanpa restu orangtua.
NADYA
(Kesal)
Jadi maksudmu kau tidak akan memperjuangkan cinta kita?!
SAM
(Sam meraih tangan Nadyaengelus punggung tangan itu dengan lembut dan mencubit pipi Nadya pelan).
Kita akan kabur. Dan bersembunyi sebentar. Kata orang,orang tua akan merasa kehilangan jika tidak bertemu anak mereka mungkin jika kita telah menghilang beberapa saat mereka mau merestui kita.
MONTAGE
Jalanan ketika Nadya dan dirinya keluar dari sebuah hipermarket dan berlari bersama diantara hujan deras. Di tangan Nadya ada sebuah plastik dan Sam melindungi Nadya dengan jaketnya. Dia berada di depan sebuah kompor yang menyala, memasak mie instan dan Nadya yang baru selesai mandi dengan rambut masih memakai handuk melongok dari belakang tubuhnya dan memeluk pinggangnya. Mereka makan mie instan bersama, saling suap dan Nadya melap bibirnya.
Sam menghentikan kendaraannya. Turun dari mobilnya dan melangkah memasuki sebuah gang kecil yang sedikit mendaki lalu berhenti di sebuah rumah mungil.
CUT TO
SCENE 66. INT/EXT. DALAM MOBIL/ JALANAN. MALAM
Pemain: Agnes, Sam, Sandy, Sisil, bodyguard Hans, para waria.
Mobil melaju. Agnes melirik dua pria di depan sana dan seorang di sisinya. Dia diam-diam memegang handel pintu. Salah satu bodygurd Hans tertawa melihatnya.
BODYGUARD 7
Bon-bon, Bon-bon, pintu itu terkunci kau tidak akan bisa kemana-mana.
(Tawa yang lain terdengar. Mereka menggelengkan kepalanya lalu menatap kembali ke jalanan di luar sana. Para muda mudi berdiri di tepi jalan dan Agnes dengan nekat menutup mata bodygurd yang menjadi supir. Mobil meluncur tak terkendali. Bodyguard yang ada di sisi Agnes berusaha melepaskan tangan Agnes. Mobil berhenti dengan keras diantara pekikan histeris para muda mudi yang segera mengerubungi mobil dengan amarah).
MUDA MUDI 1
Turun lo semua!
BODYGUARD 7, 8
Kami akan turun. Kau perhatikan Bon-bon.
(Ketika pintu di buka dari tempatnya Agnes segera melarikan diri).
BODYGUARD 9
(Langsung melompat ke jok supir sambil mengklakson dan berteriak pada kedua temannya).
Bon-bon, kabur!
Bodyguard 7, 8 langsung berlari masuk ke dalam mobil yang segera mudur dengan kecepatan tinggi dan membuat para muda-mudi berlompatan menghindar).
Kejar-kejaran terjadi. Agnes memilih amsuk ke dalam gang kecil dan membuat bodyguard Hans kehilangan jejaknya.
VO AGNES
Aku harus segera meminta Sandy untuk membawa Sisil dan Franca pergi dari rumah itu sebelum Hans menemukan mereka.
Agnes terus melangkah menelusuri gang kecil dan gelap itu hingga tiba di ujung jalan besar dan menemukan sebuah telpon umum. Agnes berlari menuju telpon umum itu. Disambar Agnes gagang telpon itu, memencet tombol angka dan berhenti.
VO AGNES
Ya, Tuhan bagaimana caranya aku memberitahu Sandy?
(Tubuh Agnes terhuyung. Lalu dia merasakan sesuatu di bawah sepetu high heelsnya. Agnes membungkuk memungut uang koin itu).
AGNES
Terima kasih, Tuhan.
(Agnes memasukkan koin itu dengan ceoat dan menekan angka).
INSERT
Sandy terbangun dengan malas. Suara ponselnya terdengar.
SANDY
Siapa sih yang menelpon malam-malam seperti ini?
(Sandy melirik Sisil yang tertidur lelap. Lalu meraih ponselnya).
VO SANDY
Ya, ampun Franca belummjuga pulang. Kemana sih anak itu?
AGNES
Ini aku, Sand. Agnes. Hans sedang mengejarku. Dengarkan saja aku, jangan bicara apa-apa. Wkatuku cuma sedikit. Aku minta bawa Sisil dan Franca dari tempat itu sekarang juga ke kosanmu mungkin...
SANDY
Tapi bagaimana dengan....
Tut...Tut..Tut...
SANDY
Ya, Tuhan.
Bangkit dari tempat tidur dan membangunkan Sisil.
Sisil, ayo bangun. Sisil, ayo bangun. Kita harus pergi dari sini.
Agnes aedang tertegun di depan telpon umum ketika cahaya lampu menyorotinya.
BODYGUARD HANS 7
(Memekik sambil menunjuk kearah Agnes).
Itu dia!
Agnes yang melihat hal itu segra berlari. Mobil terus mengejarnya. Agnes kembali berlari menuju ke gang. Mobil itu tak bisa memasuki gang. Bodyguard Hans 7 dan 8 segera turun mengejar.
AGNES
(Berteriak)
Tolong! Tolong!
INSERT
Sam menatap sekelilingnya. Suara teriakan Agnes terdengar dikejauhan.
Bodyguard itu terus berlari mengejar Agnes hingga akhirnya Agnes terjerembab jatuh. Agnes buru-buru bangkit, namun telah tersudut.
BODYGUARD HANS 7
Kau pikir kau bisa kabur lagi?! Permainan kucing-kucingan ini sudah berakhir, Bon-bon.
Bodyguard 8 segera menarik tangan Agnes. Agnes meronta-ronta.
AGNES
Lepaskan aku! Tolong! Tolong! Siapa saja tolong aku!
Dari belakang para bodyguard itu, Sam menatap semuanya.
SAM
Lepaskan dia.
Kedua bodygurd itu membalikkan badannya menatap Sam.
BODYGUARD 8
Ini bukan urusanmu. Lebih baik kau pergi dari sini sekarang juga karena jika tidak....
SAM
Jika tidak...?
BODYGUARD 8
Kau akan tinggal nama.
(Bodyguard 8 segera menyerang Sam yang segera menghajar bodygurd 8 dan membuatnya terjerembab jatuh. Melihat hal itu bodyguard 9 segera melepaskan pegangannya pada Agnes dan menyerang Sam. Pertarungan itu makin sengit saat bodyguard 9 mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan berusaha menyabet Sam. Sam mengelak. Lalu bodyguard 8 menendang punggung Sam. Sam jatuh terjerembab. Kedua bodyguard Hans tertawa dan Agnes segera menarik Sam yang sudah bangkit untuk kabur).
CUT TO.