Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
JUDUL ADEGAN : Surat dari Ika
PENULIS : Rana Kurniawan
WAKTU : Pagi hingga malam hari
TEMPAT : Warung dekat pesantren & halaman pondok
---
[EXT – WARUNG DEKAT PESANTREN – PAGI]
Beberapa santri berkumpul membeli jajanan.
RANA duduk di pinggir warung, menyeruput kopi.
IKA datang sambil membawa kantong plastik kecil.
IKA (tersenyum jahil)
Rana... kapan punya pacar lagi, hah?
RANA (tersenyum tipis)
Gak tau, Ik... belum kepikiran.
IKA (menyenggol pelan)
Ah, bohong. Masa seganteng kamu gak ada yang deketin?
Rana hanya tertawa kecil, lalu menatap jauh ke arah jalan pondok.
Dari sorot matanya, masih ada bayangan Leli di sana.
---
[INT – KAMAR SANTRI – PAGI BERIKUTNYA]
TINI datang membawa secarik surat.
TINI
Rana, ini... dari Ika.
Rana mengambil surat itu, lalu membukanya perlahan.
Tulisan tangan Ika rapi dan lembut.
> “Rana, aku gak tau sejak kapan aku ngerasa kayak gini.
Tapi aku suka kamu. Serius.”
Rana terdiam lama. Ia menatap surat itu tanpa senyum,
kemudian melipatnya kembali dan memasukkan ke saku bajunya.
---
[EXT – WARUNG DEKAT PESANTREN – SIANG]
Beberapa hari berlalu.
Rana duduk di tempat biasa — wajahnya datar.
IKA mendekat, membawa minuman.
IKA (pelan, berani)
Rana... kamu udah baca suratku, kan?
Rana menatapnya sebentar, lalu mengangguk.
IKA
Terus... kamu gak mau jawab?
Rana diam.
Tatapannya justru tertuju pada LELI,
yang tampak mengintip di sela pintu pondok dari kejauhan.
Ika mengikuti arah pandangnya — wajahnya menegang, tapi ia tetap tersenyum kecil.
---
[EXT – HALAMAN PESANTREN – MALAM HARI]
Jam menunjukkan pukul 19.00.
Cahaya lampu minyak temaram.
IKA datang menghampiri Rana yang duduk sendirian di depan kamar.
IKA (lirih, sedikit gugup)
Rana... aku cuma mau nanya sekali lagi.
Kamu mau gak... aku jadi pacarmu?
Rana menunduk lama.
Lalu dengan nada berat ia menjawab pelan:
RANA
Iya... mau.
Ika menatap Rana tak percaya.
Ia menggenggam tangan Rana perlahan.
IKA (terharu)
Kamu serius? Apa cuma bercanda?
RANA (menatap lembut)
Serius, Ik.
Ika tersenyum bahagia — sementara di kejauhan,
bayangan
LELI tampak berdiri di jendela kamarnya,
menatap mereka dari balik tirai, wajahnya sendu.
FADE OUT.