Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
JUDUL ADEGAN : Waktu yang Menentukan
PENULIS : Rana Kurniawan
WAKTU : Pagi – Sore
TEMPAT : Halaman Pesantren, Rumah Ustadz Kosim
---
[EXT – HALAMAN PESANTREN – PAGI]
RANA berdiri di depan asrama putri, menatap LELI yang baru saja menjemur pakaian.
Ia memberanikan diri mendekat, suaranya pelan tapi jelas.
RANA
Bener gak kamu udah jadian sama Nawi?
LELI tampak kaget. Ia menunduk pelan sebelum menjawab.
LELI
Enggak, Ran. Dia emang pernah bilang suka,
tapi aku belum kasih jawaban.
Aku juga bingung... dia baik, tapi aku gak ada rasa.
RANA tertegun. Perlahan, senyum muncul di wajahnya.
RANA
(lirih)
Serius?
LELI
(tersenyum malu)
Hehe... iya, serius.
RANA langsung berlari kecil meninggalkan LELI,
wajahnya berseri seperti anak kecil yang baru menang hadiah.
---
[EXT – HALAMAN PESANTREN – PAGI BERIKUTNYA]
Sebuah mobil hitam berhenti di halaman.
Turunlah USTADZ HUDRI, pria tua berwibawa bersorban putih.
USTADZ KOSIM segera menyambut dengan hangat.
USTADZ KOSIM
Wah, Ustadz Hudri! Silakan, mari masuk.
Para santri berkumpul di beranda.
USTADZ HUDRI berbicara lembut tentang kehidupan dan keikhlasan.
Semua mendengarkan dengan khusyuk, termasuk RANA.
---
[INT – RUMAH USTADZ KOSIM – SIANG]
RANA duduk di lantai, dengan penuh hormat memijit kaki USTADZ HUDRI.
USTADZ HUDRI
Terima kasih, Nak Rana... tanganmu ringan.
RANA tersenyum, lalu memberanikan diri bertanya.
RANA
Ustadz... saya mau tanya soal Leli.
Kenapa banyak orang suka sama dia?
USTADZ HUDRI menatap jauh, suaranya lembut tapi dalam.
USTADZ HUDRI
Leli itu anak yang suci.
Pernah puasa mutih, jadi auranya bersih.
Makanya, dia gak bakal bisa dipelet.
RANA terdiam, matanya berbinar kagum.
RANA
Kalau begitu... gimana caranya biar saya bisa dapetin hatinya, Ustadz?
USTADZ HUDRI menatap RANA lekat, lalu berbicara pelan.
USTADZ HUDRI
Ada satu waktu...
Kalau kamu ingin ungkapkan perasaanmu,
lakukan di malam Jumat, sekitar jam tujuh.
Itu waktu di mana hatinya lembut dan terbuka.
RANA tertegun, menyimak setiap kata.
RANA
(pelan)
Malam Jumat... jam tujuh...
---
[EXT – LANGIT SENJA PESANTREN – SORE]
Langit jingga mulai meredup.
RANA menatap langit dengan mata penuh harap.
Angin sore berhembus pelan, suara azan Magrib sayup terdengar.
RANA (dalam hati)
Hari ini Senin...
Berarti tinggal empat hari lagi.
Empat hari menuju malam yang akan menentukan segalanya.
FADE OUT.