Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
CINTA DI BAWAH ATAP GUBUK
Suka
Favorit
Bagikan
12. Antara Cinta Dan Doa
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

JUDUL ADEGAN : Waktu yang Menentukan  

PENULIS   : Rana Kurniawan  


WAKTU    : Pagi – Sore  

TEMPAT    : Halaman Pesantren, Rumah Ustadz Kosim  


---


[EXT – HALAMAN PESANTREN – PAGI]


RANA berdiri di depan asrama putri, menatap LELI yang baru saja menjemur pakaian.  

Ia memberanikan diri mendekat, suaranya pelan tapi jelas.


RANA  

Bener gak kamu udah jadian sama Nawi?


LELI tampak kaget. Ia menunduk pelan sebelum menjawab.


LELI  

Enggak, Ran. Dia emang pernah bilang suka,  

tapi aku belum kasih jawaban.  

Aku juga bingung... dia baik, tapi aku gak ada rasa.


RANA tertegun. Perlahan, senyum muncul di wajahnya.


RANA  

(lirih)  

Serius?


LELI  

(tersenyum malu)  

Hehe... iya, serius.


RANA langsung berlari kecil meninggalkan LELI,  

wajahnya berseri seperti anak kecil yang baru menang hadiah.


---


[EXT – HALAMAN PESANTREN – PAGI BERIKUTNYA]


Sebuah mobil hitam berhenti di halaman.  

Turunlah USTADZ HUDRI, pria tua berwibawa bersorban putih.  


USTADZ KOSIM segera menyambut dengan hangat.


USTADZ KOSIM  

Wah, Ustadz Hudri! Silakan, mari masuk.


Para santri berkumpul di beranda.  

USTADZ HUDRI berbicara lembut tentang kehidupan dan keikhlasan.  

Semua mendengarkan dengan khusyuk, termasuk RANA.


---


[INT – RUMAH USTADZ KOSIM – SIANG]


RANA duduk di lantai, dengan penuh hormat memijit kaki USTADZ HUDRI.  


USTADZ HUDRI  

Terima kasih, Nak Rana... tanganmu ringan.


RANA tersenyum, lalu memberanikan diri bertanya.


RANA  

Ustadz... saya mau tanya soal Leli.  

Kenapa banyak orang suka sama dia?


USTADZ HUDRI menatap jauh, suaranya lembut tapi dalam.


USTADZ HUDRI  

Leli itu anak yang suci.  

Pernah puasa mutih, jadi auranya bersih.  

Makanya, dia gak bakal bisa dipelet.


RANA terdiam, matanya berbinar kagum.


RANA  

Kalau begitu... gimana caranya biar saya bisa dapetin hatinya, Ustadz?


USTADZ HUDRI menatap RANA lekat, lalu berbicara pelan.


USTADZ HUDRI  

Ada satu waktu...  

Kalau kamu ingin ungkapkan perasaanmu,  

lakukan di malam Jumat, sekitar jam tujuh.  

Itu waktu di mana hatinya lembut dan terbuka.


RANA tertegun, menyimak setiap kata.


RANA  

(pelan)  

Malam Jumat... jam tujuh...


---


[EXT – LANGIT SENJA PESANTREN – SORE]


Langit jingga mulai meredup.  

RANA menatap langit dengan mata penuh harap.  

Angin sore berhembus pelan, suara azan Magrib sayup terdengar.


RANA (dalam hati)  

Hari ini Senin...  

Berarti tinggal empat hari lagi.  

Empat hari menuju malam yang akan menentukan segalanya.


FADE OUT.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)