Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
CINTA DI BAWAH ATAP GUBUK
Suka
Favorit
Bagikan
8. Surat Untuk Leli
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

JUDUL ADEGAN : Surat untuk Leli  

PENULIS   : Rana Kurniawan  


WAKTU    : Pagi hingga malam hari  

TEMPAT    : Pondok pesantren  


---


[EXT – HALAMAN PESANTREN – PAGI]


IKA berjalan santai melewati halaman sambil membawa surat.  

RANA dan MAMAN sedang menjemur pakaian, sedangkan ATIM tampak gelisah.


IKA (tersenyum jahil)  

Iyaaa... tapi siap-siap aja, nanti dibacain rame-rame loh!


ATIM (kikuk)  

Heh... jangan lah, malu aku.


IKA tertawa kecil lalu pergi sambil menggoda.


RANA menatap Atim dengan senyum tipis.  

Udara pagi terasa hangat, tapi suasananya mulai canggung.


---


[INT – RUMAH USTADZ KOSIM – PAGI]


Beberapa santri perempuan duduk melingkar, termasuk LELI.  

IKA menyerahkan surat ke LELI.


LELI membuka surat itu, dan mereka semua mulai membacanya bersama-sama.  

Tawa kecil terdengar, saling goda di antara mereka.


GELAK TAWA PARA SANTRIWATI TERDENGAR DARI LUAR.


---


[EXT – HALAMAN PESANTREN – SIANG]


RANA dan teman-temannya sedang mencuci baju di pinggir sumur.


MAMAN (pelan)  

Kayaknya lagi baca suratnya Atim tuh...


RANA (cemberut kecil)  

Iya, udah pasti.


Mereka saling pandang lalu tertawa kecil, pura-pura cuek.  

Namun di mata RANA, tersimpan rasa iba dan sedikit cemburu.


---


[INT – KAMAR SANTRI – MALAM HARINYA]


Selepas Isya.  

Kamar besar penuh santri laki-laki yang duduk melingkar.  

Lampu minyak kecil menyala di tengah lingkaran.


IKA masuk sambil membawa surat balasan.


IKA (senyum lebar)  

Nih, balasan dari Leli. Tapi jangan marah ya, aku gak tau isinya.


Semua mata langsung tertuju pada ATIM yang terlihat gugup.


ATIM (deg-degan)  

Kalau aku diterima... kalian harus ikhlas, ya?


AJUM (ketawa kecil)  

Janji, bro.


ATIM menarik napas dalam, lalu membuka surat perlahan.  

Suasana hening.


---


TULISAN DALAM SURAT  

(dibacakan dengan suara LELI lembut dari *voice over*)  


> Maaf, Atim...  

> Leli gak bisa menerima cintamu.  

> Leli minta maaf, semoga kita tetap jadi saudara di pesantren ini.


---


Beberapa detik hening...  

lalu tawa besar meledak dari seluruh ruangan.


ANDI (ketawa ngakak)  

Wahahaha! Kasian Atim, ditolak mentah-mentah!


MAMAN (tepuk pundak Atim)  

Sabar ya bro, masih banyak santriwati lain.


SUAMAD (gaya sok bijak)  

Cinta itu butuh perjuangan... tapi gak semua perjuangan berbuah hasil.


Suasana jadi riuh, penuh tawa dan ejekan ringan.


ATIM hanya tersenyum pahit, berdiri, lalu berjalan masuk ke kamarnya tanpa berkata apa-apa.


RANA menatapnya lama, lalu menunduk.


RANA (dalam hati, pelan)  

Satu saingan gugur... tapi entah kenapa,  

aku gak bisa senang sepenuhnya.


KAMERA menyorot wajah RANA yang termenung,  

di matanya ada campuran senang dan iba.


FADE OUT.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)