Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG MULTIMEDIA - SIANG (NOVEMBER 2007)
Miss Ndari sedang merapikan beberapa berkas di meja kerjanya yang berada di ruang multimedia lantai dua. Terdengar pintu diketuk dari luar.
MISS NDARI
Yes? Come in. (Ya? Silakan masuk.)
Aryo masuk ke dalam. Ditutupnya pintu dan dilepasnya sepatunya. Lantai ruang multimedia berlapis karpet sehingga sepatu semua orang harus dilepas di pintu masuk.
MISS NDARI
Oh, Aryo. Come, come, sit. (Oh, Aryo. Kemarilah, duduk.)
Aryo mematuhi perintah Miss Ndari dan duduk di depannya. Wajahnya tegang.
MISS NDARI
May I help you? (Ada yang bisa saya bantu?)
ARYO
I am here to confirm about something. (Saya datang kemari untuk mengkonfirmasi sesuatu.)
MISS NDARI
(menghembuskan napas dengan keras)
Let me guess. It must be about that rumor, right? (Biar saya tebak. Ini pasti mengenai rumor itu bukan?)
ARYO
Partially, yes. But since I have a different perspective, I would like to share it with you first.
(Sebagian, ya. Tapi karena saya punya sudut pandang yang berbeda, saya ingin berbagi dengan anda terlebih dahulu.)
MISS NDARI
Be my guest. (Silakan.)
ARYO
Mari berhenti menggunakan Bahasa Inggris sejenak. Percakapan kali ini bukan antara murid dan guru Bahasa Inggrisnya.
Miss Ndari mengedikkan kepalanya, nampak bingung.
ARYO (CONT'D)
Pada perkenalan diri saya di awal semester dulu, anda nampak tertarik mengenai keluarga saya. Apa anda pernah mengenal keluarga saya sebelumnya?
MISS NDARI
Saya rasa tidak.
ARYO
Sekar Puspita. Itu nama mendiang kakak perempuan saya.
Perubahan ekspresi wajah Miss Ndari sangat kentara. Wajahnya yang biasa terlihat tenang dan penuh rasa percaya diri itu digantikan dengan ekspresi terkejut yang kuat.
ARYO (CONT'D)
Sudah saya duga. Izinkan saya melanjutkan. Profesi anda yang sesungguhnya bukan guru honorer. Anda datang ke sekolah ini, menyamar sebagai guru Bahasa Inggris, dengan tujuan menyelidiki kepala sekolah Said Jayadi, betul, Ipda Kartika Nawangsari?
Miss Ndari melepas kacamatanya. Dia tersenyum.
MISS NDARI
Saya tidak menyangka pada akhirnya penyamaran saya bisa kamu bongkar. Jujur saya sudah menantikan adanya konfrontasi dengan kamu suatu saat, tapi sepertinya saya terlalu meremehkan.
ARYO (CONT'D)
Maksud anda?
MISS NDARI
Kamu sendiri sudah menyadari kalau saya langsung menyelidiki kamu di hari pertama kamu ada di kelas saya. Itu karena saya sudah tahu siapa kamu. Yang saya ingin cari tahu, adalah mengapa kamu bersekolah di sini. Siapa yang memberi tahu kamu tentang Said Jayadi?
ARYO
Semenjak kakak saya meninggal, saya mendatangi kantor polres hampir setiap hari untuk menanyakan perkembangan kasusnya. Bisa dibilang hasilnya nihil. Kasusnya mangkrak. Ayah saya di hari-hari terakhir hidupnya sangat bersedih karena tidak bisa melihat keadilan pada kasus putrinya. Saya tidak tega. Saya pun gigih untuk mencari tahu, meskipun hari demi hari saya lalui tanpa mendapat informasi apa-apa dari kepolisian. Sampai akhirnya saya beruntung tanpa sengaja mencuri dengar polisi yang berbincang tentang sindikat perdagangan manusia berkedok penyalur TKI, yang tidak bisa mereka ungkap meskipun ada kecurigaan terhadap satu orang. Kepala Sekolah SMA Harapan Pertiwi Said Jayadi. Dan mereka juga sempat bilang bahwa ada anggota kepolisian yang sedang menyelidiki orang itu. Sekarang saya mengerti kalau mereka ternyata membicarakan anda.
MISS NDARI
(menepuk dahinya)
Dasar bapak-bapak penggosip. Bisa-bisanya informasi serahasia itu bocor karena mulut yang tidak dijaga. Sangat tidak profesional. Hah, apa boleh buat.
ARYO
Sekarang izinkan saya bertanya. Bagaimana anda bisa mengenal kakak saya?
MISS NDARI
Oke, saya akan ceritakan agar adil. Semuanya bermula di sebuah tempat penampungan calon tenaga kerja...
FADE OUT