Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Belajar Bersama ArRa
Suka
Favorit
Bagikan
29. 29. EXT. LORONG SEKOLAH - SIANG
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. LORONG SEKOLAH - SIANG

Waktu istirahat siang. Seperti biasa Aryo tidak pergi ke kantin dan memisahkan dari teman-temannya. Randi paham dia pergi ke mana. Diikutinya kawannya itu.

Aryo duduk di lorong favoritnya. Tenang dan diam.

RANDI (V.O)

Pada titik ini gue yakin kebiasaan Aryo yang satu ini ada signifikansinya. Kebiasaan ini terlalu teratur untuk sekedar relaksasi, misalnya, dengan asumsi memang itu yang dia lakukan. Kali ini, gue bakal cari tau.

Randi berjalan menghampiri Aryo. Aryo yang fokus menghadap depan tidak menyadari keberadaan temannya.

RANDI

Yo.

ARYO

Eh, lu Ran.

RANDI

Gue boleh duduk di sini?

ARYO

(menepuk bagian bangku di sampingnya)

Duduk aja.

Randi duduk, lalu meletakkan kedua tangannya di bawah dagu. Sesaat kemudian dia memandang sekeliling. Dari tempat dia dan Aryo duduk terlihat sebuah taman kecil. Sebuah lahan yang memisahkan lorong itu dan lorong depan kantor kepala sekolah, yang ditanami rumput dan beberapa jenis bunga.

RANDI

Gue udah lama perhatiin lu sering banget duduk di sini Yo. Hampir setiap hari. Segitu nyamannya ya tempat ini buat lu?

ARYO

(terkekeh)

Gue emang suka di sini. Tenang, karena jarang ada murid yang lewat. Gue tipe orang yang butuh waktu sendiri setelah ada di kerumunan orang. Otak dan mood gue seger lagi kalo habis istirahat di sini.

RANDI

Wah, kalo gitu gue ganggu lu dong.

ARYO

Enggak juga sih. Boleh lah sesekali ada yang nemenin gue.

RANDI

Gue bisa ngerti sih kenapa lu betah. Selain tenang, taman yang ada di depan kita ini terawat dengan baik, nyegerin mata. Biar ukurannya kecil, tapi bunga-bunganya nggak ada di tempat lain di seantero sekolah. Kira-kira siapa yang nanem ya? Pak Said?

ARYO

Bisa jadi. Tapi bukan dia yang ngerawat.

Keduanya lalu terdiam, menikmati keheningan tempat itu. Randi memejamkan matanya. Dia kemudian bangkit dari duduknya.

RANDI

Ayo balik ke kelas. Bentar lagi waktunya masuk.

ARYO

Lu duluan aja, gue masih mau di sini sebentar lagi.

RANDI

Oke deh.

Randi kemudian beranjak pergi, meninggalkan Aryo sendiri. Aryo pun kembali mematung.

RANDI (V.O)

Gue tahu bukan itu alesan Aryo rutin duduk di sana. Ya, mungkin alesan itu sebagian benar, tapi ada yang nggak dia sebutin ke gue. Duduk di sampingnya membuat gue bisa ngerti perspektif yang dia liat tiap harinya. Kalo lu duduk di bangku itu, selain lu bisa ngeliat taman bunga mini, lu juga bisa liat kantor kepala sekolah di seberangnya. Bagian interiornya pun keliatan karena kantor itu memasang jendela kaca berteralis tanpa tirai. Aryo duduk di situ, untuk mengawasi kepala sekolah.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar