Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Belajar Bersama ArRa
Suka
Favorit
Bagikan
10. 10. INT. RUANG KELAS - PAGI (JULI 2007)
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. RUANG KELAS - PAGI (JULI 2007)

Suasana kelas X-2 ramai, pelajaran belum dimulai sehingga murid-murid masih bersenda gurau satu sama lain. Tidak lama kemudian MISS WULANDARI, atau lebih akrab disapa Miss Ndari, sang guru Bahasa Inggris, masuk ke dalam kelas. Beliau masih cukup muda, usianya mungkin di pertengahan tiga puluhan. Parasnya cukup cantik, menjadikannya cukup populer di kalangan murid laki-laki. Murid laki-laki saling berbisik ketika Miss Ndari berjalan menuju meja guru di depan kelas.

RANDI (V.O)

Meskipun Aryo gampang buat diajak ngobrol, kami masih belum mengenal dia sepenuhnya. Dia ga pernah cerita tentang dirinya sendiri, SMP-nya dulu, atau tentang keluarganya. Siapa sangka sedikit misteri itu terkuak di jam pelajaran Bahasa Inggris Miss Ndari.

Miss Ndari meletakkan tas jinjingnya di meja. Ia membetulkan letak kacamatanya dengan jari tengahnya, lalu dilemparnya pandang ke seluruh penjuru kelas. Sejurus kemudian tatapan matanya berhenti pada Aryo yang duduk di pojok kelas.

MISS NDARI

"Morning, class! This is our second meeting of the semester, isn't it? We did self introduction in our first meeting before, but I believe today we have an unfamiliar face?" ("Selamat pagi, semua! Ini adalah pertemuan kedua kita di semester ini, bukan? Kita sudah melakukan pengenalan diri pada pertemuan pertama sebelumnya, tapi saya rasa ada yang belum memperkenalkan diri?")

(menunjuk ke arah Aryo)

"Mister...?"

ARYO

Aryo. Aryo Bagaswara... Miss.

MISS NDARI

"Right! Can you step forward, please?" ("Ya! Bisakah kamu maju ke depan?")

Aryo beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke depan

kelas.

MISS NDARI

"Please introduce yourself in a few sentences." ("Tolong perkenalkan dirimu dalam beberapa kalimat.")

ARYO

(berdeham, lalu menegakkan diri)

"Good morning, class. My name is Aryo Bagaswara. I am fifteen years old. I come from SMP Kebahagiaan 2. It's located outside the town." ("Selamat pagi, teman-teman kelas. Nama saya Aryo Bagaswara. Umur saya lima belas tahun. Saya berasal dari SMP Kebahagiaan 2. Lokasinya di luar kota.")

(menoleh ke arah Miss Ndari)

"I think that's all, Miss." ("Saya rasa cukup, Miss.")

MISS NDARI

"Tell us more about yourself. Maybe your favorite food, or your family. Anything will do." ("Ceritakan pada kami lebih lanjut tentang dirimu. Bisa tentang makanan kesukaanmu,atau tentang keluargamu. Apa saja boleh.")

ARYO

(berpikir sejenak)

"Alright. I was born in Demak. My family lived there until I graduated from elementary school. My family consists... consisted of my parents, my older sister, and I. My father died a year ago." ("Baik. Saya dilahirkan di Demak. Keluarga saya tinggal di sana hingga saya tamat sekolah dasar. Keluarga saya terdiri... sebelumnya terdiri dari orang tua saya, kakak perempuan saya, dan saya sendiri. Ayah saya wafat setahun yang lalu.")

Raut wajah Aryo sulit untuk dibaca ketika dia menyampaikan informasi itu. Nyaris tanpa ekspresi. Tetapi Randi melihat tangan kanan Aryo mengepal keras di sisi tubuhnya.

MISS NDARI

"I am sorry to hear that. So it's just the three of you now?" ("Saya turut berduka. Jadi sekarang tinggal kalian bertiga?")

Randi mengerutkan dahi.

ARYO

"No. It's just my mother and I. My sister died four years ago." ("Tidak. Hanya ada ibu dan saya. Kakak saya meninggal empat tahun yang lalu.")

(memasang senyum simpul)

"Ah, yes, fried rice is my favorite food." ("Ah, ya, nasi goreng adalah makanan kesukaan saya.")

Seisi kelas terdiam. Tidak ada yang menyangka Aryo cukup terbuka membahas sesuatu yang personal seperti ini di depan kelas. Randi nampak memikirkan sesuatu.

RANDI (V.O)

Semua murid tertegun mendengar sedikit kisah Aryo. Beberapa menatapnya dengan pandangan penuh empati. Beberapa terlihat iba. Gue? Perhatian gue pada saat itu teralihkan pada satu hal yang lain. Di perkenalan diri minggu lalu, nggak ada satu pun dari kami yang diberi pertanyaan lanjutan dari Miss Ndari kayak gini. Kami cuma bergiliran nyebutin nama lengkap dan asal sekolah dari bangku kami masing-masing. Aryo adalah satu-satunya murid di kelas kami yang disuruh untuk maju memperkenalkan diri di depan kelas.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar