Cuplikan Chapter ini
Dingin yang Dia Bangun Sendiri Lampu kamar redup Mesin oksigen berdengung pelan di sudut ruangan bukan karena Radit membutuhkannya sepanjang waktu tapi karena dokter menyarankannya sesekali untuk terapi pasca-luka parunya dulu Di atas meja kecil segelas air mineral belum disentuh Dan di kursi rodanya Radit hanya duduk diam menatap ke luar jendela rumah Pondok Indah yang sunyi Jam dinding menunjukkan pukul 2145 Alya belum naik ke kamar Biasanya pukul 9 lewat istrinya sudah masuk