Cuplikan Chapter ini
Undangan Tak Terduga Langit sore Jakarta mulai berubah warna dari jingga keunguan yang menyapu kaca gedung tinggi tempat kantor RampR Group bersemayam megah dan dingin Di lantai 28 ruang kerja Presiden Direktur tampak hening Meja rapi vas mawar segar masih berdiri di sudut jendela besar namun pemilik ruang itu tampak sedang tidak bisa duduk tenang Alya menatap layar laptopnya tanpa benar-benar membaca apa pun Tumpukan dokumen di depannya tinggal dua berkas lagi tapi pikirannya mel