Cuplikan Chapter ini
Jurnal Malam dan Gelas Kosong Jakarta sedang hujan malam itu Deras Petir sesekali menyambar langit Pondok Indah tapi tak cukup membuat Alya beranjak dari tempat duduknya Ia duduk sendirian di ruang kerja rumahsebuah ruang bergaya minimalis modern dengan rak buku tinggi dan jendela besar yang kini berembun Laptopnya sudah lama tertutup Ponsel berada dalam keadaan mati sejak satu jam lalu Tidak ada notifikasi tidak ada suara Dan itu memang yang ia butuhkan Di depannya sebuah cangkir