Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 119. INT./EXT. DI BANDARA DAN DI JALAN (SIANG HARI)
(Ayunda dan Nayla berada di bandara bersama dengan Bu Direktur juga. Nayla hadir untuk mengantarkan Ayunda)
Nayla : Akhirnya kamu mutusin buat pergi juga
Ayunda : (tersenyum)
Nayla : tapi… apa gak papa, kamu pergi begitu aja ? setidaknya kamu harus say goodbye ke Nolan
Ayunda : (terdiam sejenak)…. Aku takut kalo aku ngelihat dia sebelum aku pergi, keputusan aku bakal berubah. Aku udah memutuskan untuk focus ngejar cita-cita aku. Mungkin jalan yang aku ambil ini akan berat kedepannya, terutama setelah semua yang terjadi antara aku dan Nolan. Aku pikir ini jalan yang terbaik Nay…
Nayla : (memegang tangan Ayunda) alright, if that’s your decision. I’ll respect it
Ayunda : makasih banyak ya Nay. Kamu slalu support aku sampai akhir
Nayla : of course. That’s what friend do. Slalu saling support satu sama lain
Ayunda : (tersenyum)
*Montage
(Nolan, Rian dan Mama Nolan sedang di dalan perjalanan menuju bandara. Akan tetapi, mereka terjebak macet.)
Mama Nolan : ya ampun.. ini kenapa sih jalanan macet banget
(Nolan terlihat tidak tenang. Berkali-kali ia mengecek jam tangannya)
Cut To
SCENE 120. INT. BANDARA (SIANG HARI)
Bu Direktur : Ayunda… ayo, kita harus berangkat sekarang
Ayunda : baik bu
(Tiba-tiba Ayunda mengeluarkan sesuatu dari tas nya yaitu gantungan kunci couple dengan Nolan. ia juga melepaskan kalung pemberian Nolan. lalu ia memberikan dua benda itu ke Nayla)
Ayunda : Nay… aku minta tolong ke kamu. tolong kamu berikan ini ke Nolan.
Nayla : tapi ini kan…
Ayunda : (tersenyum) ini sebagai pengganti tanda perpisahan kami. Dan tolong sampaikan ini ke Nolan…
(Ayunda menyampaikan pesannya ke Nayla)
Ayunda : (menangis) maaf Nayla, aku terlalu banyak ngomong
Nayla : (menangis) no no it’s okay. Aku akan pastikan pesan kamu sampai ke Nolan
Ayunda : makasih banyak Nayla…
Nayla : (mengangguk)
(Ayunda dan Nayla berpelukan)
Nayla : hati-hati ya Yun… jangan banyak tingkah ya disana
Ayunda : (tertawa sambil menangis) haha… okay…
Cut To
SCENE 121. INT./INT. BANDARA (SIANG HARI)
(Nolan, Rian dan Mama Nolan baru saja sampai di bandara. Nolan segera berlari masuk kedalam bandara diikuti Rian dan Mama Nolan. Ia terus berlari dan mencari-cari dimana Ayunda)
*Montage
(Ayunda dan Nayla berpelukan cukup lama. Tak lama kemudian mereka melepaskan pelukan mereka)
Nayla : ayo kamu berangkat sana. Kasian Bu Direktur udah nungguin kamu
Ayunda : (mengangguk)
(Ayunda pun berjalan pergi meninggalkan Nayla)
Ayunda : (melambaikan tangan)
Nayla : (melambaikan tangan)
(Ayunda pun perlahan semakin menjauh)
Cut To
SCENE 123. INT. BANDARA (SIANG HARI)
(Nolan terus mencari-cari penerbangan ke Jerman. Ia berlari terus seperti orang gila. Tiba-tiba ia bertemu dengan Nayla)
Nayla : (kaget) Nolan ?! kamu udah sadar ?!
Nolan : dimana Ayunda ?
Nayla : …
Nolan : Ayunda dimana ?!!
(Tak lama kemudian Rian dan Mama Nolan datang menyusul. Nayla mengambil sesuatu dari tasnya, yaitu gantungan kunci dan kalung yang tadi Ayunda titipkan. Nayla memberikannya ke Nolan)
Nayla : Ayunda menitipkan itu ke aku untuk dikasi ke kamu sebagai tanda perpisahan
Nolan : (speechless sambil menahan tangis)
Nayla : dia juga menitipkan pesan buat kamu
Nolan : ??
*Flashback
Ayunda : (menangis) tolong sampaikan ke dia jangan terlalu sibuk bekerja sampai lupa makan. Jangan terlalu sering marah-marah, gak baik untuk kesehatan, perbanyak senyum. Dan yang terakhir, jangan lupa untuk bahagia. Aku minta maaf karena selama ini aku blum bisa menjadi wanita yang pantas buat kamu. aku minta maaf aku enggak bisa berbuat banyak ketika sedang berjuang… sampai jumpa Nolan. aku harap kamu slalu dipenuhi dengan kebahagiaan
(Nayla mendengarkan sambil ikut menangis)
*Cut Back To
Nayla : itu yang dia ingin sampaikan ke kamu. bahkan sampai akhir pun dia slalu berharap untuk kebahagiaan kamu Nolan
(Nolan berlutut dan menangis terisak sambil menggenggam erat gantungan kunci dan kalung tersebut)
Nolan : maafin aku Ayunda …. Maafin akuu…
(Rian, Nayla dan Mama Nolan yang berada disana juga bersedih dan menangis bersama Nolan)
Cut To