Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Infinite Love
Suka
Favorit
Bagikan
15. Let's Start Over

SCENE 89. INT. PERUSAHAAN (SIANG HARI)

(Ayunda dan Nayla sedang pergi berjalan keluar untuk istirahat makan siang. Tiba-tiba Nolan muncul dihadapan mereka. Ayunda dan Nayla pun kaget. Nolan berjalan mendekati mereka. Nolan hanya menatap Ayunda tanpa berbicara apapun. Nayla yang peka segera menyadari apa yang harus ia lakukan)

Nayla : mmm aku makan di kantin perusahaan aja deh Yun, aku mendadak pengen makanan bude kantin nih. Kamu makan sama Nolan aja, byee

Ayunda : eh Nayla

(Nayla langsung pergi dengan cepat meninggalkan Ayunda dan Nolan)

Nolan : kamu… mau pergi makan kan ? ayo makan bareng. Aku juga belum makan

Ayunda : …

Cut To

 

SCENE 90. INT. RESTORAN (SIANG HARI)

(Ayunda dan Nolan sedang makan di restoran. Mereka duduk saling berhadapan)

Nolan : (ragu) gimana kondisi kamu sekarang ?

Ayunda : udah mendingan kok

Nolan : kamu pergi gitu aja kemaren, padahal kamu masih sakit. Aku jadi khawatir

Ayunda : …

Nolan : maaf kemarin aku ngebentak kamu, aku ngelampiasin marah aku ke kamu.

Ayunda : gak papa kok, toh ini juga bukan pertama kalinya (tersenyum sedih)

Nolan : … (terdiam) Gak seharusnya aku ngelakuin itu ke kamu, terlebih lagi ke orang yang lagi sakit. Sebagai seorang dokter aku merasa malu. Aku ngerti kalo kamu gak mau maafin aku karena aku tau aku terlalu sering nyakitin kamu

Ayunda : (terdiam sejenak) andai aku bisa ngelakuin itu, pasti udah aku lakuin. Tapi tetap aja, pada akhirnya aku pasti bakal maafin kamu

Nolan : kenapa kamu maafin aku ? kamu punya banyak hak dan alasan untuk gak maafin aku

Ayunda : (tersenyum) apa aku harus mengatakannya ? bukannya seharusnya kamu sudah tau kenapa

(Nolan awalnya terlihat bingung perlahan mulai sadar dan terlihat sedikit kaget dan terdiam)

Nolan : kamu orang yang baik. Aku gak ngerti kenapa kamu suka sama aku

Ayunda : memangnya cinta perlu alasan ? aku suka kamu karena itu kamu.

(Nolan hanya bisa terdiam kaget mendengar ucapan Ayunda)

Cut To

 

SCENE 91. EXT. DI DEPAN PERUSAHAAN (SIANG HARI)

(Nolan mengantar Ayunda sampai di depan perusahaan)

Ayunda : aku masuk dulu ya. makasih udah anterin aku

Nolan : iya

(Ayunda pun keluar mobil dan berjalan menuju pintu masuk perusahaan. Sementara, di dalam mobil, Nolan terlihat tidak tenang. Tiba-tiba ia keluar mobil dan mengejar Ayunda dan langsung menarik lengannya. Ayunda pun kaget dan badannya berputar menghadap Nolan)

Nolan : ayo kita mulai dari awal

Ayunda : (kaget) ??!

Nolan : mungkin sekarang aku belum cinta sama kamu, tapi aku ingin mencintai kamu. Oleh karena itu, ayo kita mulai lagi dari awal. Tidak ada kontrak, perjanjian atau apapun itu. Ayo… jalan denganku sungguh-sungguh kali ini.

(Ayunda awalnya kaget perlahan ia terlihat senyum terharu mendengar ucapan Nolan yang penuh keyakinan. Ia pun menganggukkan kepalanya. Mereka berdua pun saling tersenyum satu sama lain)

Cut To

 

SCENE 92. EXT./INT. TAMAN KOTA DAN MALL (SORE HARI DAN MALAM HARI)

(Hari-hari berikutnya, Ayunda dan Nolan menghabiskan waktu mereka bersama. Mereka berjalan-jalan di taman kota di sore hari, melihat anak-anak bermain bersama dan memandang terbitnya matahari tanpa melepas gandengan tangan mereka. Walaupun mereka terlihat masih canggung karena kali ini adalah sungguhan, tapi wajah mereka terlihat bahagia.)

 

*Montage

(setelah ke taman kota, mereka melanjutkan kencan mereka ke mall. Mereka pergi makan bersama, nonton bioskop dan bermain di arcade. Mereka juga mengunjungi took pernak pernik. Mereka membeli gantungan kunci couple berbentuk gembok hati dan kunci. Nolan mengambil gantungan kunci, sementara Ayunda mengambil gantungan gembok hati)

Cut To

 

SCENE 93. EXT. DI DEPAN MESS (MALAM HARI)

(selesai kencan mereka, Nolan mengantarkan Ayunda pulang ke mess. Mereka sampai di depan mess. Sebelum Ayunda keluar, Nolan memberikan sesuatu ke Ayunda)

Nolan : aku punya sesuatu buat kamu

Ayunda : buat aku ?

(Nolan mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Ternyata itu adalah sebuah kalung dengan liontin cincin)

Ayunda : (kaget)

Nolan : aku gak tau kamu lebih suka cincin atau kalung, jadi aku beli kalung dengan liontin cincin

Ayunda : …

Nolan: (khawatir) kamu… gak suka ya? Jelek ya? Apa aku terlalu berlebihan ? kalo kamu gak suka kamu boleh buang kok

Ayunda : (menggeleng-gelengkan kepala dengan mata berkaca-kaca) cantik banget, aku suka. Suka banget

(Melihat reaksi Ayunda, Nolan tersenyum bahagia)

Nolan : aku pakaikan ya ?

Ayunda : (menganggukkan kepala)

(Nolan pun memasang kalung tersebut di leher Ayunda. Ayunda terlihat sangat bahagia)

Nolan : maaf aku belum sepenuhnya membuka hati aku ke kamu, tapi aku akan terus belajar untuk mencintai kamu, walaupun perlahan. Aku harap kamu memberi aku waktu

Ayunda : gak papa. Aku akan terus menunggu sampai kamu membuka hati kamu untuk aku

(Nolan terlihat lega mendengar hal itu dan kemudian mereka saling berpegangan tangan sambil tersenyum)

Cut To

 

SCENE 94. INT./INT. PERUSAHAAN DAN KANTOR BU DIREKTUR (SIANG HARI)

(Ayunda dan Nayla sedang bekerja seperti biasanya. Hanya saja, kali ini Ayunda terlihat cerah dan beraut wajah gembira)

Nayla : udah berapa hari ini kamu senyam senyum terus. Pasti ada sesuatu kan?

Ayunda : hihihi

Nayla : kan benerrr ada sesuatu ! tell me tell meeee

Ayunda : hmm sebelum aku cerita, aku pengen kasi tau sesuatu ke kamu

Nayla : ??

Ayunda : keknya aku mutusin untuk gak ikut Bu Direktur deh

Nayla : are you serious ? I mean, why ??

(Ayunda pun menceritakan ke Nayla tentang apa yang terjadi antara ia dan Nolan dan alasan kenapa ia memutuskan untuk tidak ikut)

Nayla : so basically kamu gak mau ikut sama Bu Direktur karena Nolan ?

Ayunda : hmm bisa dibilang gitu sih, tapi gak cuman karena dia aja. Aku juga ngerasa belum sanggup buat ninggalin kalian semua. Kamu, keluarga aku dan temen-temen lain. Lagian belajar bisa dimana aja kok, gak cuman di Jerman doang. Banyak juga hal yang bisa kita pelajarin di Indonesia (bangga) dan lebih hemat lagi (berbisik) hihihi

Nayla : (tertawa kecil) oke deh kalo emang itu keputusan kamu. Seperti yang aku bilang kemarin, aku bakal support kamu apapun keputusan kamu

Ayunda : makasih ya Nay (mencubit pipi Nayla) iihhh kamu kok baik banget sihh

Nayla : aww sakit tauu

Ayunda : sekarang giliran kamu

Nayla : apaan ?

Ayunda : giliran kamu cerita tentang kamu sama Dr. Rian. Gimana kalian sekarang?

Nayla : (malu-malu) umm sejak party kemarin itu, kami jadi sering chattan, kami juga kadang ngedate beberapa kali

Ayunda : kok aku gak tau ? kamu gaada kasih tau aku

Nayla : aku diam-diam, aku masih malu buat ngasih tau kamu

Ayunda : (cemberut) terus sekarang gimana?

Nayla : kami udah pacaran sejak 2 minggu yang lalu

Ayunda : (kaget) APAA ?!!

(Seisi ruangan kaget mendengar suara Ayunda dan langsung melihat kearah yunda dan Nayla)

Nayla : sssttt, kau ihh bikin heboh

Ayunda : tunggu tunggu. Kamu udah pacaran 2 minggu yang lalu tapi kamu gak kasih tau aku dan baru bilang sekarang ? wahh aku kira kita teman

Nayla : I’m so sorryyyy. Soalnya kemarin kamu keliatan sedih terus, bahkan sampe sakit. Aku jadi gak enak mau ceritain ke kamu. Pleaseee maafin akuuu

Ayunda : (cemberut) yaudah deh aku maafin. Tapi lain kali cerita yaa

Nayla : iya deh iyaa, hehehe

Ayunda : (tersenyum)

 

*Montage

Bu Direktur : jadi itu keputusan kamu

Ayunda : (tersenyum)

Bu Direktur : baiklah jika memang itu keputusan kamu, saya akan menghormatinya. Saya tidak punya hak untuk memaksa kamu untuk ikut dengan saya

Ayunda : terima kasih banyak bu atas tawaran ibu. Saya sangat menghargainya

Bu Direktur : sama-sama, tapi saya ingin memberi tahu bahwa kamu masih memiliki waktu. Jadi, jika kamu berubah pikiran, jangan sungkan hubungi saya

Ayunda : (tersenyum) Baik bu terima kasih

Bu Direktur : (menganggukkan kepala)

Cut To

 

SCENE 95. EXT./INT. DI DEPAN PERUSAHAAN DAN CAFÉ (SORE HARI)

(Nayla berjalan ke luar perusahaan untuk pulang. Ketika ia sudah di depan, ia melihat Rian menunggu di luar di sebelah mobilnya. Nayla langsung terlihat senang dan menghampiri Rian lalu memeluknya)

Rian : sepertinya kamu udah kasih tau Ayunda tentang hubungan kita, makanya kamu minta jemput kan ?

Nayla : (mengangguk-anggukkan kepala) hehe

Rian : tapi Ayunda nya dimana ? bukannya biasanya kalian pulang bareng?

Nayla : dia lagi ada kerjaan dikit katanya, nanti dia nyusul

Rian : oh.

Nayla : shall we go now?

Rian : (tersenyum dan menganggukkan kepala)

 

*Montage

(Nayla dan Rian sedang duduk santai di café sambil menikmati cemilan dan mengobrol)

Rian : jadi Nolan sama Ayunda menjalin hubungan secara resmi sekarang

Nayla : yupp. Nolan gaada cerita sama kamu ?

Rian : gaada.

Nayla : bukannnya kalian sahabat? Kok dia gaada cerita

Rian : hahaha yahh paling dia tau kalo dia cerita sama aku pasti bakal aku ledekin dia. Hahaha

Nayla : ohh (tertawa kecil)

Rian : ngomong-ngomong aku senang kita udah gak perlu lagi pacaran diam-diam.

Nayla : maaf permintaan aku menyulitkan kamu. Kamu pasti pengen kasih tau ke orang lain tapi aku egois

Rian : gak papa kok, aku menghargai keinginan kamu yang pengen supaya sahabat kamu orang pertama yang tau tentang hubungan kita. Kamu teman yang sangat baik. Ayunda pasti beruntung punya temen kek kamu

Nayla : (tersenyum terharu)

Rian : Haaa sekarang aku bebas mamerin kamu sebagai pacar aku ke semua orang. Aku akan bikin seluruh Palembang.. ah bukan, seluruh dunia tau kalo kamu pacar aku

Nayla : ihh apaan sih kamu

(Rian tersenyum. Tiba-tiba ia berdiri kemudian berlutut di hadapan Nayla. Ia mengambil tangan Nayla lalu menciumnya. Seluruh café bersorak dan bertepuk tangan melihat mereka. Nayla menjadi panic, malu dan salah tingkah)

Cut To

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar