Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 96. INT. RUANGAN NOLAN (MALAM HARI)
(Nolan sedang berada di ruangannya. Ia terlihat seperti bersiap-siap untuk pulang. Setelah ia membuka jas nya, ia mengecek ponselnya untuk chattan dengan Ayunda)
*Isi obrolan Nolan dengan Ayunda
Nolan (VO) : kamu udah pulang ?
Ayunda (VO) : iya baru mau pulang nih
Nolan (VO) : kok baru mau pulang ?
Ayunda (VO) : iya tadi ada kerjaan dikit
Nolan (VO) : hmm yaudah deh kalo gitu aku jemput ya, sekalian kita makan bareng nanti
Ayunda (VO) : beneran ?
Nolan (VO) : iyaa
Ayunda (VO) : yeayyy. Oke deh aku tunggu di depan yaa
Nolan (VO) : oke, tunggu aku ya
Ayunda (VO) : okay
(Nolan pun menutup dan menyimpan ponselnya di saku celananya. Ketika ia ingin berjalan ke arah pintu, tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan Nolan. Ternyata orang itu adalah Irene. Nolan seketika terlihat kaget)
Nolan : ngapain kamu kesini ?
Irene : Nolan… aku minta maaf
Nolan : aku udah gak perlu lagi permintaan maaf kamu, aku udah nganggep kamu gak pernah ada di kehidupan aku
Irene : apa udah gak ada jalan lagi bagi aku supaya bisa balikkan sama kamu
Nolan : kamu yang duluan ninggalin aku. Kamu yang bilang kalo kamu pacaran sama aku karena ngincar uang aku. Kamu manfaatin aku, nyakitin aku, ninggalin aku dan sekarang kamu berharap supaya aku bisa nerima kamu lagi ?
Irene : Nolan aku…
Nolan : apa lagi ? kamu mau bilang kamu menyesal ? smuanya udah terlambat. Haha emang ya penyesalan itu slalu datang terlambat. Sanking terlambatnya sampe udah gak berguna lagi. Tolong jangan hubungi atau muncul di hadapan aku lagi. ini yang terakhir kalinya
Irene : aku akan lakukan apa pun supaya kamu ketemu dan balikan sama aku lagi, bahkan kalo sampai perlu membahayakan diriku, aku akan lakukan
Nolan : (berjalan menuju pintu) aku gak peduli
Irene : aku tau kamu masih peduli
(Nolan terhenti sejenak, kemudian ia melanjutkan perjalanannya lagi. sementara Irene hanya bisa terdiam di tempatnya)
Cut To
SCENE 97. EXT. DI DEPAN PERUSAHAAN (MALAM HARI)
(Ayunda sedang menunggu di depan perusahaan. Ia mengecek jam tangannya beberapa kali. Tak lama kemudian, Nolan datang. Ayunda pun langsung menghampiri mobil Nolan)
Nolan : ayo masuk
Ayunda : (masuk ke mobil)
Nolan : maaf ya aku telat, tadi mendadak ada keperluan sedikit tentang pasien
Ayunda : aku khawatir tau, aku kira kamu kenapa-napa di jalan. Kamu gak papa kan?
Nolan : (tersenyum) gak papa kok
Ayunda : (lega)
Nolan : ayo berangkat sekarang. Kamu lapar kan?
Ayunda : (mengangguk-anggukkan kepala dengan semangat)
(Nolan pun mengelus-elus kepala Ayunda. Kemudian mereka pun pergi)
Cut To
SCENE 98. INT. KAMAR MESS (MALAM HARI)
(Ayunda baru saja selesai bersih-bersih dan langsung berbaring di atas kasurnya untuk tidur. Sebelum tidur, seperti biasa, ia slalu memikirkan sesuatu)
Ayunda (VO) : Nolan hari ini kenapa ya ? kok rasanya dia agak beda, gak banyak ngomong dan sering ngelamun gitu. Padahal pas chattan dia kek biasanya
*Flashback
(Ayunda sedang makan bersama Nolan di suatu restoran. Ayunda terlihat senang dan bersemangat. Ia kerap kali memancing obrolan dengan Nolan. Akan tetapi, Nolan terlihat lesu dan tidak semangat bahkan beberapa kali ia tertangkap melamun.)
*Cut Back To
Ayunda (VO): apa dia lagi ada masalah? Kalo iya, kenapa dia gaada cerita ke aku ya? ah mungkin dia cuman capek kerja aja paling. Aku gak mau mikir yang macam-macam deh (menggeleng-gelengkan kepala)
Cut To
SCENE 99. INT. RUMAH SAKIT (SIANG HARI)
(Ayunda datang ke rumah sakit sambil mengantar bekal untuk Nolan)
Ayunda (VO) : Aku bela-belain bangun lebih pagi buat bikin ini. Mudah-mudahan Nolan suka
(Ketika Ayunda berjalan melewati beberapa perawat, ia mendengar mereka sedang membicarakan Nolan. Mereka tidak menyadari kedatangan Ayunda)
Perawat 1 : eh kalian liat gak sih cewek yang tadi masuk ke ruangan Dr. Nolan ?
Perawat 3 : iya aku liat. Cantik banget sumpah, aku sampe pangling
Perawat 2 : beberapa hari yang lalu, dia juga datang kesini kan malam-malam ?
Perawat 3 : iya bener. Pas itu aku lewat di depan ruangan Dr. Nolan. Aku gak tau mereka bicarain apa tapi aku denger suara Dr. Nolan kek lagi marah gitu
Perawat 1 : dia ini siapa sih ? adik Dr. Nolan gak mungkin karena Dr. Nolan kan anak tunggal
Perawat 3 : temen kali
Perawat 2 : masa’ sih ? mnurut ku sih enggak. Dr. Nolan kan gak punya temen selain Dr. Rian
Perawat 1 : hush kamu ini
Perawat 2 : (menutup mulutnya) oops hehe
Perawat 3 : trus kalo bukan adik ato temen, jadi siapa dong ?
Perawat 2 : pacar nya ?
Perawat 1 : kan Dr. Nolan udah punya pacar
Perawat 3 : atau jangan-jangan…. Dr. Nolan selingkuh ??!
Perawat 2 : (kaget) hahh ??!! masa’ iyaa ?
Perawat 3 : bisa jadi kan? Lagian menurut aku si cewek ini lebih cantik daripada pacar Dr. Nolan. siapa tau mungkin Dr. Nolan kepincut sama kecantikannya
Perawat 2 : (berpikir) iya juga yaa, bisa jadi
Perawat 1 : udah udah kalian ini. Gak baik suudzon sama orang. Udah ayo balik kerja sana
Perawat 2 : (cemberut) ck dasar kamu gak asik deh
(Ayunda diam-diam mendengar percakapan mereka. Ia tidak bicara apa-apa walaupun wajahnya terlihat sedih. Ia menghela nafasnya dan melanjutkan perjalanan)
Cut To
SCENE 100. INT./INT. DI DEPAN RUANGAN NOLAN DAN RUMAH SAKIT (SIANG HARI)
(Ayunda sampai di depan ruangan Nolan. Ketika ia ingin masuk, ia mendengar suara Nolan dan seorang wanita. Ayunda pun membuka pintu sedikit secara diam-diam untuk mengintip. Ternyata setelah dilihat, wanita yang sedang bersama Nolan adalah Irene. Ayunda kaget bukan kepalang. Segera ia menutup pintu kembali tanpa menghasilkan suara. Ia terlihat kaget dan syok. Ia berusaha menenangkan diri dengan menutup matanya sambil menghela nafasnya. Kemudian ia melihat bekal yang ia bawa. Ia bingung bagaimana cara memberikannya ke Nolan. Tak lama kemudia ia pergi meninggalkan ruangan Nolan)
*Montage
(Ayunda berjalan menuju tempat perawat tadi. Hanya tersisa perawat 1 disana)
Perawat 1 : oh pacarnya Dr. Nolan. ada yang bisa saya bantu mbak? Mau saya panggilkan Dr. Nolan ?
Ayunda : ah gak usah. Saya cuman mau minta tolong. Bisa tolong berikan ini ke Dr. Nolan ? (memberikan bekal) saya sedang sibuk sekarang jadi tidak bisa mengantarkan langsung
Perawat 1 : ooh iya iya. Nanti akan saya antarkan
Ayunda : mohon maaf saya merepotkan
Perawat 1 : ah tenang aja mbak. Enggak sama sekali kok
Ayunda : (tersenyum) terima kasih banyak ya mbak
Perawat 1 : (tersenyum) sama-sama
(Ayunda pun pergi meninggalkan rumah sakit)
Cut To
SCENE 101. INT. RUANGAN NOLAN (SIANG HARI)
Nolan : aku gak ngerti apa yang kamu incar dari aku. Kamu mau apa lagi? udah berapa kali bilang supaya jangan hubungin atau datang ke tempatku. Kenapa kamu gak ngerti juga sih?
Irene : aku cuman pengen kita bersama lagi seperti dulu Nolan
Nolan : jangan mancing emosi aku ya tolong. Aku gak mau ungkit lagi masa lalu
Irene : seteah aku ninggalin kamu, aku beberapa kali menjalin hubungan dengan laki-laki lain dan pada akhirnya aku sadar, bahwa kamu lah laki-laki terbaik. Kamu memperlakukan dengan sangat baik dan menyayangi aku dengan tulus. Maaf aku udah nyakitin kamu. Aku sudah berubah sekarang, aku ga bakal ngulangi kesalahan yang sama dua kali. Aku pengen ulang lagi dari awal sama kamu Nolan
Nolan : sudah terlambat. Aku sudah memilih wanita lain yang mecintaiku apa adanya tanpa meminta apapun dari aku. Sebaiknya kamu hentikan kegilaan kamu ini karena aku udah gak ada niatan buat balikan sama kamu lagi
Irene : aku tau kamu masih cinta sama aku Nolan. suatu saat nanti akan aku buktikan kalo kamu masih cinta sama aku
(Nolan terdiam sejenak. Kemudia ia berjalan menuju pintu dan membukanya untuk menyuruh Irene pergi dari ruangannya. Irene awalnya terlihat kesal tapi tak lama kemudian ia pun pergi. Tak lama setelah Irene pergi, Perawat 1 datang ke ruangan Nolan)
Perawat 1 : Dr. Nolan, tadi pacar dokter datang nitipin bekal buat dokter. Ini bekalnya (menyodorkan bekal)
(Nolan terlihat bingung sembari menerima bekal tersebut)
Nolan : pacar saya? Kapan dia datang ?
Perawat 1 : beberapa saat yang lalu sih. Dia minta tolong sampaikan ke dokter kalo dia lagi banyak kerjaan jadi gak bisa ketemu langsung sama dokter.
Nolan : …
Perawat 1 : kalo gitu saya permisi dulu ya dok
Nolan : oh iya terima kasih banyak
Nolan (VO) : Ayunda kesini kok gak ada ngasih kabar ya ? (menatap bekal)
Cut To
SCENE 102. EXT. DI JALAN (SIANG HARI)
(Ayunda sedang berjalan untuk pulang. Ia terlihat lesu dan melamun memikirkan apa yang ia lihat tadi)
Ayunda (VO) : jadi yang kemarin itu Nolan ketemu sama Irene, tapi dia bohong bilangnya ada pasien. Trus hari ini mereka ketemuan lagi. apa mereka masih berhubungan? (menepuk pipinya) jangan pikir macam-macam Ayundaaa. Aku percaya kok sama Nolan. dia pasti punya alasan
Cut To