Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Infinite Love
Suka
Favorit
Bagikan
5. First Met

SCENE 25. KAMAR MESS (PAGI HARI)

(Ayunda masih tertidur di kasurnya. Tiba-tiba ada seseorang yang menggoyangkan tubuhnya hingga ia terbangun. Dan ketika ia membuka mata, Nayla langsung berteriak di depan wajahnya)

Nayla : MORNINGGGG !!!!!

Ayunda : !!! (kaget)

Nayla : wake up! Wake up ! wake up!

Ayunda : aduhh… ada apaan sih Nayla ? masih jam segini. Kalo kamu ajak aku olahraga, no thanks dehh (sambil kembali menutup wajahnya dengan selimut)

Nayla : (membuka selimut Ayunda) c’monn Ayundaa… you gotta wake up. Aku mau ajakin kamu keliling Palembang mumpung kita masih ada waktu free. Besok-besok bakalan susah

Ayunda : 5 menit lagi dehhh

Nayla : ihhh buruan (sambil menggoyang-goyangkan badan Ayunda)

Ayunda : iya iya dehh… aku siap-siap duluu

Nayla : yeayy… hurry up, okay. Makin cepet siap makin banyak waktu kita jalan-jalan (senang)

Ayunda : iyee iyeee

Nayla : okey. Aku tunggu di depan mess ya sambil main sama kucing sini

Ayunda : hmmm (masih mengantuk)

Cut To

 

SCENE 26. EXT. DI DEPAN MESS (PAGI HARI)

(Ayunda telah selesai bersiap-siap dan ia langsung menghampiri Nayla yang sedang bermain dengan kucing-kucing)

Ayunda : aku udah siap nih

Nayla : ooh udah siap? Yok kita jalan sekarang

Ayunda : hoamhh… (menguap)

Naylah : yahh kamu masih ngantuk? Oke deh, aku pastiin selama perjalanan kita hari ni aku gak bakal bikin kamu nguap satu kali pun (semangat)

Ayunda : oke (takut)

Nayla : c’monn. Let’s goooo !!!

(mereka pun berangkat untuk berjalan-jalan mengelilingi Kota Palembang)

Cut To

 

SCENE 27. EXT. TEMPAT-TEMPAT WISATA DI PALEMBANG (PAGI s/d SIANG HARI)

( Ayunda dan Nayla berjalan-jalan mengelilingi kota Palembang. Ayunda yang awalnya lesu mulai menjadi terlihat semangat dan Nayla sebagai warga Palembang bertindak sebagai tour guide. Mereka berjalan-jalan mengunjungi banyak tempat wisata di Kota Palembang, seperti Jembatan Ampera, G Art Studio, situs-situs bersejarah dan lain-lain. Mereka berdua tampak senang dan menikmati perjalanan mereka)

Cut To

 

SCENE 28. INT. DI DEPAN APARTEMENT NOLAN (SORE HARI)

(Nolan sedang berbaring di sofanya dengan terlihat lesu karena memikirkan Mamanya dan suatu hal. Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi. Nolan segera membukakan pintu dan terlihat Rian berdiri disana)

Rian : ayok ikut gue

Nolan : gak (sambil menutup pintu)

Rian : (Menahan pintu) ayok lahh… lo perlu cari udara segar diluar. Udah berapa hari ni lo kek mayat hidup tau gak

Nolan : ck, paan sih lo, sok tau (sambil tertawa kecil)

Rian : gini-gini gue dokter juga tau gak

Nolan : emang mau kemana? Kalo jauh gue ogah

Rian : gak kok, deket. Cuman taman kota doang.

Nolan : (menghela nafas) yaudah deh. Gue siap-siap bentar

Rian : gue tunggu di mobil

Nolan : hmm

(kemudian Nolan kembali masuk ke apartementnya dan Rian pergi menuju mobilnya sambil menunggu Nolan)

Cut To

 

SCENE 29. EXT. DI TAMAN KOTA (SORE HARI)

(Nolan dan Rian berada di taman kota. Mereka berjalan-jalan santai sambil menikmati udara segar. Akan tetapi, Rian memperhatikan Nolan yang terlihat tidak banyak bicara dan terlihat lesu)

Rian : lo kenapa? Muka lo pucat. Lo gak papa?

Nolan : ha? Oh gak papa. Cuman kurang tidur aja

Rian : lo duduk tunggu disini aja. Gue beliin air

Nolan : (menganggukan kepala)

(kemudian Rian pergi ke supermarket terdekat untuk membelikan Nolan air)

 

*Montage

(disaat yang bersamaan, Ayunda dan Nayla juga berada di Taman kota. Mereka terlihat lelah setelah selesai melakukan perjalanan sejak pagi.

Ayunda : demi apa, aku capek banget

Nayla : iya nih. Udah lama banget sejak terakhir kali aku ngerasa secapek ini. Biasanya aku gak gampang capek loh

Ayunda : itu berarti kamu makin tua dong, hahaha

Nayla : iihh apaan sih, nyebelin

Ayunda : hahaha

Nayla : eh btw, kamu haus gak sih? Aku haus banget

Ayunda : iya aku juga, tapi aku malas pergi beli air

Nayla : samaa. Hmm… gini aja, kita suit aja deh. Yang kalah, dia yang beliin air ke supermarket sana

Nayla (VO) : aku terkenal sebagai ratu suit sejak SD. There’s no way i’ll lose. Hahaha (percaya diri)

Ayunda : hmm oke deh…

Nayla (VO) : Yes !!!

Nayla : oke mulai yaa

Ayunda dan Nayla : 1… 2… 3…

 

*Montage

CAMERA : CLOSE UP ke wajah Nayla

Nayla : how amazing… (dengan wajah datar)

Ayunda : (berteriak dari belakang) beli air dingin yaa. Kalo ada snack lebih bagus sih…

Nayla : (cemberut) iya-iyaa aku beliin

Ayunda : yang cepet yaa… haus banget nihhh

Nayla : (menahan kesal) iyaa nyonyaa…

Ayunda : hihihi

(kemudian Nayla pun pergi ke supermarket dengan wajah cemberut karena masih tidak percaya ia kalah)

Cut To

 

SCENE 30. EXT. DI DEPAN SUPERMARKET (SORE HARI)

(Nayla sampai di depan supermarket. Ketika ia ingin masuk, tiba-tiba seseorang keluar dan mereka saling bertabrakan dan orang tersebut adalah Rian. Nayla pun kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh. Akan tetapi Rian segera menangkapnya dan wajah mereka menjadi dekat sehingga mereka saling menatap satu sama lain. Nayla pun segera jatuh cinta kepada Rian sambil menghayal ada cahaya terang menyinari wajah Rian)

Nayla (VO) : (menghayal) oh my god… apakah akhirnya seorang pangeran telah datang kepadaku? Setelah sekian lama aku menjomblo… finally …

Rian : mbak? Mbak? Mbak gak papa?

Nayla : iyaa aku mau kok… (masih menghayal)

Rian : (bingung) ya?

Nayla : (tersadar) ooh… iya saya gak papa

Rian : maaf saya tidak lihat ada mbak di depan tadi (sambil membantu Nayla berdiri)

Nayla : iya gak papa kok. Makasih juga kamu udah nangkep saya tadi

Rian : (tersenyum) sama-sama. Kalau begitu, saya permisi

Nayla : iya

(Rian pun pergi meninggalkan Nayla dan Nayla masih mengangumi Rian)

Nayla : ya ampunnn… tuh cowok ganteng banget, gentleman lagi. He’s totally my type. Harusnya aku nanya namanya tadi, yaelah goblok banget sih akuu

Cut To

 

SCENE 31. EXT. TAMAN KOTA (SORE HARI)

(Ayunda merasa sekarat karena Nayla yang tak kunjung datang)

Ayunda : yaelahh si Nayla mana sihh … dia ambil air di pegunungan apa gimana sih

(Nayla akhirnya datang dengan wajah yang terlihat bengong)

Ayunda : kamu kemana aja sih ? kok lama banget… aku udah sekarat banget tau gak

(kemudian Nayla menyodorkan air ke Ayunda tanpa berkata-kata dan Ayunda langsung meminumnya)

Nayla : Yun… kamu tak gak aku ketemu siapa tadi ?

Ayunda : ?? ya enggak lah. Emang siapa?

Nayla : aku ketemu pangeran tadi… oh my god, he’s so amazing. He must be my destiny… (menghayal)

Ayunda : ha? Kamu ngomong apaan sih?

Nayla : aku tadi ketemu cowok guantenggggg bangett. Kami saling nabrak, pas aku mau jatuh, dia langsung nangkap aku kek ala-ala prince and princess yang di film-film itu lohhh. Kyaaaaa!!!

Ayunda : kamu udah minum belom sih ? jangan-jangan kamu cuman

Nayla : (memotong pembicaraan Ayunda) iihhh aku gak halusinasi tauuu. Benerannn

Ayunda : okey okeyy aku percaya. Jadi kamu langsung jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia?

Nayla : I think so… aku langsung terhipnotis pas kami saling tatap…

Ayunda : terus, kamu mintain nomornya gak? Namanya siapa?

Nayla : … (terdiam sambil menggarukkan kepala)

Ayunda : gak kamu tanyain ya? Nice…

Nayla : aku lupaaa. Soalnya aku terlalu terpesona gitu sama wajahnyaa sampe aku lupa tanyaa

Ayunda : yaudah lah. Gak ada harapan lagi kalo kek gitu

Nayla : (cemberut) iihhh kamu kok ngomongnya kek gitu sihh

(Tiba-tiba Nayla melihat Nolan dan Rian yang sedang menuju ke mobil dari kejauhan)

Nayla : Haa??!! Itu dia Yunn. Itu cowok yang pake baju biru dongker ituuu

(Ayunda langsung menoleh untuk melihatnya tapi ia justru salfok ke cowok yang memakai baju hitam yaitu Nolan)

Ayunda (VO) : ?? itu… bukannya Dr. Nolan ya?

(Nolan dan Rian langsung masuk ke mobil dan pergi dari sana)

Nayla : gimana Yun? Kamu liat kan tadi? Ganteng banget kannn ??? Kyaaa

Ayunda : (linglung) ha? Ooh iya iya

Nayla : kannn. Told ya. pokoknya aku harus cari tau dia siapa terus … (lanjut mengoceh)

Ayunda (VO) : keknya yang tadi itu Dr. Nolan deh. Eh tapi masa’ sih? Apa aku salah liat?

Cut To

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar