Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 51. INT. RUMAH SAKIT (SIANG HARI)
(Rian sedang berjalan di lorong rumah sakit, sementara terlihat Nayla sedang bersembunyi dibalik tembok menunggu Rian yang sedang berjalan kearahnya tanpa sepengetahuan Rian. Ketika Rian sudah hampir mendekati, tiba-tiba Nayla langsung mencegatnya. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung menyodorkan kotak bekal dengan tertempel sticky note yang terlipat diatasnya. Setelah Nayla memberikannya, tanpa berkata apapun, ia langsung pergi meninggalkan Rian. Rian terdiam bingung sejenak, kemudian ia membuka lipatan sticky note tersebut dan tertulis disana “Kencan sama aku atau kamu mati aja” dan tertulis nomor handphone dan dibawahnya. Setelah membaca note tersebut, Rian langsung menoleh kebelakang melihat Nayla yang sedang berlari menjauh. Terlihat senyum kecil diwajah Rian ketika melihatnya)
Cut To
SCENE 52. EXT./INT. DI DEPAN RUMAH SAKIT DAN DI CAFÉ (SORE HARI DAN SIANG HARI)
(Nayla terus terlihat seperti mengikuti Rian. Kali ini Nayla sedang menunggu Rian di depan rumah sakit sambil memegang kotak kado. Tak lama kemudian, Rian keluar. Akan tetapi, belum sampai Nayla menghampirinya, Rian sudah keburu masuk mobil duluan dan langsung pergi. Nayla yang melihatnya hanya bisa melongo dan terlihat cemberut)
*Montage
(Di lain kesempatan, Nayla juga mengikuti Rian di sebuah café. Rian sedang duduk di café sendirian sambil meminum kopi. Melihat Rian yang sendirian, Nayla berniat untuk menghampiri Rian untuk memberikan kado yang sama seperti kemarin. Ketika ia hampir berdiri, tiba-tiba teman-teman Rian langsung datang ke meja Rian dan mereka ngobrol bersama. Nayla sekali lagi terlihat sedih dan cemberut.)
SCENE 53. INT./INT. RUMAH SAKIT (SIANG HARI)
(Nayla sedang menunggu Rian di tempat yang sama seperti kemarin ia memberikan Rian kotak bekal. Terlihat ia menarik nafas panjang berharap semoga kali ini ia berhasil memberikan kadonya. Rian kali ini juga terlihat berjalan sendirian seperti saat itu, akan tetapi ketika Nayla ingin mencegatnya, lagi-lagi ada saja yang datang mengganggu. Kali ini seorang perawat datang menghampiri Rian dan mereka langsung pergi. Nayla terlihat sedih dan lesu. Ia tampak seperti mulai putus asa. Nayla pun memutuskan untuk pulang saja sambil melihat kebawah dan terlihat lesu)
*Montage
(ketika Nayla sedang berjalan menuju pintu keluar, tiba-tiba seseorang menarik lengannya. Ketika Nayla melihatnya, ternyata orang itu adalah Rian. Nayla pun terlihat kaget sementara Rian menatap Nayla sambil tersenyum)
Rian : Mbak Nayla ?
Nayla : I-I iyaa
Rian : karena saya masih mau hidup, jadi… ayo kita kencan
Nayla : (bingung) ya ?
(Rian kemudian mengeluarkan sticky note yang dulu diberikan Nayla dari kantong jas nya dan menunjukkannya ke Nayla sambil tersenyum. Nayla yang melihat itu langsung terlihat malu. Melihat reaksi Nayla, Rian pun tertawa kecil karena menganggapnya imut)
Cut To
SCENE 54. INT. KANTIN RUMAH SAKIT (SIANG HARI)
(Rian dan Nayla sedang duduk saling berhadapan di kantin rumah sakit. Nayla terlihat gugup sementara Rian hanya tersenyum)
Rian : jadi mbak Nayla …
Nayla : (memotong pembicaraan) panggil Nayla aja dok
Rian : (tersenyum) baiklah, tapi sebagai gantinya kamu juga panggil saja saya Rian dan tidak perlu bicara terlalu formal
Nayla : (mengangguk sambil tersenyum)
Rian : (tersenyum menatap Nayla) saya tau mbak selalu ngikutin saya terus beberapa hari ini
Nayla : (kaget) Hah? It- ituu
Rian : apa ada yang ingin mbak sampaikan ke saya ?
Nayla : (ragu) I- ini.. saya mau kasih kamu ini
(kemudian Nayla menyodorkan kotak kadonya ke Rian dan Rian menerimanya. Rian kemudian membuka kado tersebut dan ternyata di dalamnya berisi dasi.)
Nayla : aku harap kamu mau pakai ini
Rian : (menatap dasi)
Nayla : aku Cuma mau ngasih itu aja. Aku pergi dulu ! (gugup)
Rian : tung…
(Nayla langsung berlari pergi meninggalkan Rian karena ia mengira Rian tidak suka kado yang ia berikan sementara Rian terlihat bingung dan kaget melihat Nayla yang langsung pergi)
Cut To