Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Infinite Love
Suka
Favorit
Bagikan
17. You Still Love Me

SCENE 103. INT./EXT. KAMAR MESS DAN DI DEPAN MESS (MALAM HARI)

(Nayla sedang mengemas pakaian dan beberapa barang ke dalam tas. Tak lama kemudian, Ayunda keluar dari kamar mandi)

Ayunda : loh? Kamu ngemas buat apa Nay ?

Nayla : aku mau jalan-jalan sama Rian besokk. Kami bakal nginap di villa tantenya dua hari satu malam

Ayunda : APAA ?!!! NGINAP ?!!

Nayla : (kaget) kenapa Yun ?

Ayunda : berdua aja ?! gak boleh !!

Nayla : ihh enggak lah. Ada tantenya juga kok nanti disana sama anaknyaa

Ayunda : (curiga) bener ??

Nayla : I swearrrr

Ayunda : hmm oke deh.

 

*Montage

(Ayunda pergi mengantar Nayla di depan mess. Di depan mess sudah ada Rian yang menungg untuk menjemput Nayla)

Ayunda : hati-hati yaa

Nayla : (mengangguk-anggukkan kepala)

Ayunda : have funnn

Nayla : I will. Bye bye !!!

Ayunda : dahhh

(Nayla dan Rian pun berangkat meninggalkan Ayunda)

Ayunda : (menghela nafas) haa… bakalan sepi nih selama 2 hari ini.

(Kemudian Ayunda masuk kembali ke dalam mess)

Cut To

 

SCENE 104. INT. KAMAR MESS (SIANG HARI)

(Ayunda sedang duduk sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya. Tiba-tiba ponselnya berdering, ternyata Nayla yang menelpon Ayunda. Ayunda pun segera mengangkat telpon tersebut)

Ayunda : Halo Nay?

Nayla : AYUNDAA !!!!

(Ayunda pun kaget dan segera menjauhkan ponsel dari telinga sejenak)

Ayunda : aduhh kenapa sih Nay, teriak-teriak gitu

Nayla : Yunnn aku minta tolong dongg

Ayunda : minta tolong apaan ?

Nayla : kemarin pas aku baru pulang abis jalan sama Rian, aku gak sengaja bawa laporan pasien rumah sakit punya Rian.

Ayunda : yaelahh Nay. Yaudah sekarang dimana laporannya ?

Nayla : coba kamu cek di laci sebelah kasur aku. Disitu ada map warna biru. Itu dia laporannya

(Ayunda pun segera mengecek laci tersebut dan menemukannya)

Nayla : gimana ? ada ?

Ayunda : iya nih ada

Rian : Halo Ayunda, ini aku Rian. Maaf banget nih, tapi kamu bisa gak anterin itu ke Nolan ?

Ayunda : ke Nolan ?

Rian : iya, tapi kamu jangan kasih tau dia ya. kasih taunya nanti aja pas kamu udah kasih ke dia

Ayunda : ooh oke deh

Rian : makasih banyak ya Ayunda. Maaf banget aku ngerepotin kamu

Ayunda : gak papa kok, aku juga lagi gak terlalu sibuk

Rian : sekali lagi terima kasih ya

Ayunda : iya sama-sama

(Kemudian telpon pun dimatikan)

Ayunda : (tertawa kecil) yaelah si Nayla ada-ada aja kelakuannya

Cut To

 

SCENE 105. INT./INT. APARTEMENT NOLAN DAN PERPUSTAKAAN (SIANG HARI)

(Nolan baru saja sampai di bangunan apartementnya. Ia terlihat cukup lelah. Setelah ia keluar dari lift, ia segera menuju apartementnya dan membuka pintu. Ketika ia membuka pintu, ia melihat Irene disana sambil memegang sesuatu. Ternyata ia memegang sebuah novel yang ada di kamarnya. Nolan pun kaget)

Irene : aku udah bilang aku bakal buktiin kalo kamu masih cinta sama aku

Nolan : apa maksud kamu?

Irene : (mengangkat novel) Novel ini, kamu masih ingat kan?

     

*Flashback

( 5 Tahun yang lalu, ketika Nolan masih berpacaran dengan Irene. Terlihat Irene sedang duduk di perpustakaan sendiri. Tak lama kemudian, Nolan datang sambil membawa novel. Kala itu, Nolan terlihat menggunakan kacamata dan menggunakan pakaiann yang membuatnya terlihat seperti anak culun)

Nolan : (menyodoran novel) ini buat kamu

Irene : (mengambil novel tersebut) Novel ?

Nolan : iya. Ini novel romantis tentang seorang cowok yang slalu sabar menunggu cewek yang dia suka selama bertahun-tahun. Ia berusaha ngelakuin apapun supaya si cewek ini menyukainya balik. Hingga akhirnya si cewek ini luluh dan mulai membuka hatinya untuk si cowok. Endingnya mereka pun pacaran lalu menikah dan bahagia selamanya

Irene : (mengangguk-anggukkan kepala) ooh gitu… trus kenapa kamu kasih ini ke aku ?

Nolan : mmm… aku berharap kisah kita juga sama seperti kisah di novel itu. Aku berharap kita akan slalu bersama dan bahagia selamanya

Irene : (tersenyum)

Nolan : aku sayang banget sama kamu Irene

Irene : (memegang tangan Nolan) aku juga sayang banget sama kamu Nolan…

(Mereka saling bertatap satu sama lain dan menggenggam tangan)

Cut To

 

SCENE 106. EXT./INT. DI JALANAN DAN APARTEMENT NOLAN (SIANG HARI)

(Nolan sedang berjalan sendirian di jalan. Ia terlihat senang sambil membawa bunga)

Nolan : Irene pasti kaget liat aku datang tiba-tiba. Aku pengen kasi surprise buat dia

(Ketika ia berjalan, tiba-tiba ia melihat Irene sedang berjalan bersama seorang laki-laki. Laki-laki tersebut merangkulkan lengannya di pundak Irene dan Irene terlihat memegang tangan laki-laki tersebut. Nolan kaget bukan kepalang. Segera ia menghampiri Irene)

Nolan : Irene ! kamu ngapain ?! siapa laki-laki ini ?!

Laki-laki : kamu kenal dia? (melihat kearah Irene)

Irene : umm sebentar ya

(Irene kemudian menatap kearah Nolan dengan wajah kesal dan sombong)

Irene : ini pacar aku. Kenapa ?

Nolan : (kaget) apa ?!

Irene : budeg ya kamu ? aku bilang dia ini pacar aku

Nolan : bercandaan kamu ga lucu Irene

Irene : emangnya aku keliatan kek bercanda di mana kamu ?

Nolan : sejak kapan kamu…

Irene : satu tahun yang lalu. dia jauh lebih ganteng dan lebih keren dari kamu. Jujur aja ya pacaran sama kamu itu malu-maluin tau enggak. Liat tuh gaya kamu kek orang culun gitu, gak banget deh. Belom lagi aku udah muak denger cerita cinta khayalan kamu yang bikin jijik itu. Aduhh pusing banget dengernya

Nolan : jadi selama dua tahun kita pacaran, kamu gak pernah cinta sama aku ?

Irene : maaf ya tapi enggak pernah sama sekali

Nolan : terus apa tujuan kamu pacaran sama aku ?!

Irene : bukannya udah jelas ya, ya karena duit kamu lah. Apalagi pas tau kamu anak tunggal pengusaha kaya.

Nolan : …

(Tiba-tiba Irene membuka tasnya dan mengambil sesuatu. Ia mengeluarkan novel romantis yang diberikan Nolan dulu)

Irene : ini aku balikin ke kamu (melemparkan Novel ke kaki Nolan) baru baca dikit aja udah bikin mual. Jangan terlalu hanyut sama dunia khayalan deh kamu. Bangun sana !

Nolan : (menatap novel)

Irene : oh iya sekedar ngasih tau, besok aku bakal berangkat ke Jakarta, ke tempat cowok aku. Dia udah nyiapin apartement mahal buat aku disana

Nolan : …

Irene : (memanggil laki-laki tersebut) ayo kita lanjut jalan lagi

(Kemudian Irene dan laki-laki tersebut pun berjalan meninggalkan Nolan. sedangkan Nolan hanya bisa tertunduk dengan wajah menahan rasa sakit hati)

 

*Cut Back To

(Nolan dan Nayla sedang berdebat di apartement Nolan dengan posisi Nayla masih memegang novel)

Nayla : kamu bilang kamu pengen punya kisah cinta seperti di novel ini bersama aku.

Nolan : trus mau kamu apa

Nayla : Kenyataan bahwa kamu masih menyimpan novel ini saja udah cukup ngebuktiin kalo kamu masih cinta sama aku. Bukan cuman kamu simpan, kamu sampe merawatnya dengan meletakkannya di lemari kaca karena kamu tau, ini adalah barang berharga buat kamu.

Nolan : jangan berlagak seolah-olah kamu kenal aku. Nolan yang dulu kamu permainkan, sekarang udah gak ada lagi. dia udah mati !

Nayla : kamu gak penasaran gimana cara aku bisa masuk apartement kamu ?

Nolan : (tersadar dan kaget) !!!

Nayla : bahkan sampe sekarang pun kamu masih belum ganti passcode apartement kamu. 1204, tanggal ulang tahun aku.

Nolan : apa yang kamu inginkan dari aku Irene… ? tolong, aku udah capek sama semua ini. Mau sejauh mana lagi kamu nyakitin aku…

Irene : (terdiam sejenak) aku… sejak kecil udah kehilangan orang tuaku. Aku dibesarkan di panti asuhan miskin dan kami hidup dengan serba kekurangan. Ketika aku melihat kamu yang lahir dari keluarga orang kaya dan serba berkecukupan, aku iri. Aku pengen jadi seperti kamu. Akhirnya aku memutuskan untuk mendekati kamu, berpura-pura suka sama kamu dan pacaran sama kamu. Dengan begitu, aku bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang kaya dengan menggunakan uang kamu. Setelah aku pergi ke Jakarta bersama pacarku, awalnya aku senang. Dia menyediakan aku apartement dan semua kebutuhan aku. Tapi lama-kelamaan, dia mulai berubah, menjadi dingin ke aku dan enggak perhatian lagi sama aku. Ternyata selama ini dia selingkuh di belakang aku. Seketika aku langsung teringat sama kamu, sama apa yang aku lakuin ke kamu ternyata terjadi ke aku. Sepertinya aku mendapat karma dari tuhan. Aku merasa bersalah dan sangat menyesal Nolan atas apa yang aku lakuin ke kamu. aku minta maaf Nolan

Nolan : (terdiam) … aku turut prihatin atas apa yang terjadi sama kamu Irene. Tapi apapun itu, fakta bahwa kamu melakukan hal yang sama ke aku tetap gak akan pernah hilang dan gak akan pernah aku lupain. Mungkin aku udah maafin kamu, tapi untuk balikkan sama kamu lagi… aku gak bisa Irene dan harusnya kamu tau kalo itu gak mungkin

Irene : tolong kasih aku kesempatan satu kali lagi Nolan. aku janji gak bakal ngelakuin hal itu lagi

Nolan : jawabanku akan tetap sama

(Ayunda tiba di lantai apartement Nolan dan baru saja keluar dari lift. Ia segera menuju apartement Nolan)

Irene : aku sudah belajar dari kesalahku Nolan. tolong beri aku kesempatan dan akan aku buktiin ke kamu kalo aku udah berubah

Nolan : kalo kamu terus kek gini, aku akan minta kamu untuk keluar dari apartement aku

Irene : Nolan …

Nolan : oke, kalo gitu aku yang pergi

(Ayunda telah sampai di depan pintu apartement Nolan. ketika ia tiba, ia melihat pintu apartement Nolan terbuka sedikit. Ayunda pun membuka sedikit lagi untuk melihat ke dalam. Di dalam apartement, terlihat Nolan membalikkan badannya untuk pergi. Tiba-tiba saja Irene memeluk Nolan dari arah belakang. Ayunda terkejut melihatnya. Sambil menutup mulutnya, ia menangis dalam diam.)

Irene : (menangis) kamu masih sayang sama aku Nolan. Ayo kita mulai lagi dari awal. Aku akan berusaha mewujudkan kisah cinta yang dulu pernah kamu impikan

Nolan : … ( menunduk lalu memegang tangan Irene)

(Nolan hanya bisa terdiam tanpa melakukan apapun. Melihat Nolan yang memegang tangan Irene membuat Ayunda semakin sedih. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya. Akhirnya, Ayunda memutuskan pergi diam-diam meninggalkan apartement Nolan.)

(Setelah Ayunda pergi, tak lama kemudian, Nolan melepaskan pelukkan Irene.)

Nolan : memang benar, aku masih ada perasaan cinta ke kamu. Tapi aku gak bisa lagi menjalin hubungan sama kamu Irene. Dengan melihatmu aja udah sangat berat buat aku. Aku harap kamu ngerti

Irene : Nolan …

(kemudian Nolan pergi dari apartementnya meninggalkan Irene, sementara Irene hanya bisa terdiam di tempatnya sambil menangis)

Cut To

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar