Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
The Infinite Love
Suka
Favorit
Bagikan
13. The Return of The Ex

SCENE 77. INT./INT. BALLROOM HOTEL X (MALAM HARI)

(Ketika pesta sedang berjalan, tiba-tiba datang seorang wanita mengenakan gaun berwarna merah. Ia menarik perhatian banyak orang karena parasnya yang cantik. Dengan percaya diri, ia berjalan di tengah-tengah keramaian tamu. Ia terlihat seperti berjalan kearah Nolan. Ketika Nolan dan Rian melihat wanita itu, mereka terlihat sangat kaget. Wanita itu pun menghampiri Nolan)

Rian : I- Irene…

Nolan : (kaget) …

Irene : (menatap Nolan) hai Nolan

Nolan : …

Irene : aku kangen sama kamu

(Nolan tidak mengatakan apapun tetapi wajahnya masih terlihat kaget. Tiba-tiba saja, Irene mendekat dan mencium pipi Nolan. Sontak seluruh orang di ruangan kaget melihatnya. Ayunda yang melihatnya dari jauh terlihat kaget, sedih dan kecewa. Nayla menatap Ayunda dengan tatapan khawatir. Merasa tak tahan melihatnya, Ayunda berbalik badan dan pergi. Nayla pun mengikutinya)

 

*Montage

(Nayla berusaha mengejar Ayunda.)

Nayla : Ayundaaa tunggu…

(Tiba-tiba Ayunda berhenti dan memutar badannya menghadap Nayla. Terlihat diwajahnya ia menahan tangis dan berusaha sekuat tenaga untuk tersenyum)

Ayunda : umm Nayla, aku gak enak badan nih… keknya aku pulang aja deh.

Nayla : kalo gitu aku ikut

Ayunda : kamu disini aja, aku bisa pulang sendiri kok

Nayla : enggak! Pokoknya aku ikut

Ayunda : (tersenyum) okey

Cut To

 

SCENE 78. INT./INT. HOTEL X DAN BALLROOM HOTEL X (MALAM HARI)

(Nolan dan Irene sedang berdua di luar ballroom. Mereka terlihat ingin membicarakan sesuatu)

Irene : apa kabar kamu Nolan? Udah lama kita gak ketemu

Nolan : (ketus) kamu ngapain kesini?

Irene : kan aku udah bilang, aku kangen kamu

Nolan : setelah yang kamu lakuin ke aku, dengan santainya kamu ngucapin itu?!

Irene : (memegang tangan Nolan) Nolan…

Nolan : (melepas pegangan Irene) aku gak tau apa tujuan kamu tiba-tiba muncul, yang jelas, apapun itu, sebaiknya kamu berhenti dan pergi seperti yang kamu lakukan dulu

(Setelah mengatakan itu, Nolan langsung pergi meninggalkan Irene dan masuk kedalam ballroom lagi)

 

 

*Montage

(Ketika ia masuk, ia baru teringat dengan Ayunda. Dia mencari-carinya tapi tak kunjung ketemu. Nolan mulai cemas. Ia pun menghampiri Rian untuk menanyakannya.)

Nolan : (khawatir) Rian, lo liat Ayunda gak? Gue cari kemana-mana gak ketemu

Rian : iya aku juga dari tadi nyariin Nayla juga gak ketemu. Apa mereka ke toilet ?

(Nolan pun mencoba untuk menelfon Ayunda, tetapi ponselnya mati)

Nolan : cobak lu telfon Nayla, siapa tau mereka lagi berdua

(Rian pun langsung menelfon Nayla dan ternyata diangkat)

Nayla : halo ?

Rian : halo? Nayla-

Nolan : (merebut ponsel Rian) Halo Nayla ? kamu tau gak Ayunda lagi dimana? Aku cariin dia dari tadi gak ketemu

Nayla : … Ayunda lagi sama aku. Kami lagi di perjalanan pulang

Nolan : (kaget) kenapa kalian gak bilang-bilang?!

Nayla : Ayunda tiba-tiba pusing dan gak enak badan. Kami gak mau ngeganggu kalian, makanya kami pulang duluan

Nolan : … (terdiam sejenak). Tolong sampaikan ke dia supaya hubungin aku kalo udah sampai

Nayla : hm

(Setelah itu, telepon pun dimatikan.)

Rian : gimana ? dimana mereka?

Nolan : mereka lagi di jalan pulang

Rian : Hah?!

Nolan : Ayunda sakit, jadi mereka pulang duluan

(Nolan terlihat seperti merasa bersalah)

Cut To

 

SCENE 79. INT./INT. PERUSAHAAN (SIANG HARI DAN SORE HARI)

(Esoknya, Ayunda melakukan pekerjaannya seperti biasa. Tapi kali ini ia terlihat serius tanpa senyum sama sekali. Nayla terlihat mengkhawatirkan Ayunda. Ketika jam istirahat tiba, Nayla berusaha mengajak Ayunda untuk makan bersama)

Nayla : Yun, udah jam istirahat nih. Kita makan yuk

Ayunda : maaf ya Nay, kamu makan sendiri aja gak papa ya. aku lagi gak laper

Nayla : Ayolah Yun… kamu belum makan dari pagi

Ayunda : Aku gak lapar kok. Udah kamu pergi aja sana. Aku masih banyak kerjaan (sambil mendorong Nayla)

Nayla : aku beliin kamu roti ya nanti

Ayunda : iya iya. Udah pergi sana

(Nayla pun pergi dengan tidak tenang sementara Ayunda segera melanjutkan pekerjaanya kembali dengan serius)

 

*Montage

(Ketika waktu pulang kerja tiba, Nayla pun mengajak Ayunda untuk pulang bersama.)

Nayla : Yun, ayo pulang

Ayunda : kamu pulang duluan aja ya Nay. Aku masih banyak kerjaan

Nayla : jangan gitu dong Yun. Ayo kita pulang bareng, itu kan bisa dikerjain nanti atau besok. Kamu juga ada istirahat dari tadi

Ayunda : aku gak capek kok. Udah kamu buruan pulang sana. Nanti aku nyusul

Nayla : (menghela nafas) yaudah deh, aku larang pun kamu tetep gak mau dengar. Jangan malam-malam. Aku duluan yaa

Ayunda : (mengangguk)

Nayla : bye…

Ayunda : bye

Cut To

 

 

SCENE 80. EXT. DI DEPAN PERUSAHAAN (MALAM HARI)

(Beberapa jam kemudian, Ayunda pun memutuskan untuk pulang. Ketika ia sampai di depan gedung perusahaan, ia melihat mobil Nolan terparkir disana. Ternyata Nolan telah menunggunya selama ini. Nolan pun keluar mengampiri Ayunda.)

Nolan : Ayo naik, aku anterin

Ayunda : kamu kok bisa ada disini?

Nolan : … tadi Nayla hubungin aku, dia bilang kamu lembur, dia minta aku anterin kamu pulang

Ayunda : aku bisa pulang sendiri kok

Nolan : disini cukup bahaya kalo malam. Ayo naik, aku anterin

Ayunda : …

(Nolan pun membukakan pintu untuk Ayunda dan Ayunda pun masuk.)

Cut To

 

SCENE 81. EXT. DI JALAN (MALAM HARI)

(Ketika di perjalanan, mobil Nolan berhenti dikarenakan lampu merah. Selagi menunggu, Nolan melihat kearah Ayunda. Terlihat Ayunda sedang tidur. Akan tetapi, ia terlihat agak pucat, Nolan pun memegang dahi Ayunda dan terasa cukup panas. Nolan pun segera membuka jaketnya dan menyelimuti Ayunda dengannya. Ketika lampu sudah hijau, ia bergegas menginjak pedal gas agar cepat sampai. Tak lama kemudian, ponsel Ayunda berdering. Nolan mengeceknya, dan ternyata Nayla menelpon. Nolan menolak panggilan tersebut karena ia menganggapnya tidak terlalu penting. Setelah dimatikan, Nayla menelpon lagi. Kali ini Nolan memutuskan untuk mengangkatnya. Ia meminggirkan mobilnya di tepi jalan terlebih dahulu)

Nolan : Halo ?

Nayla : Halo Yun ?

Nolan : ini Nolan. Ayunda lagi tidur

Nayla : ooh gitu, maaf banget nih, tapi keknya Ayunda gak bisa pulang ke mess deh malam ini

Nolan : loh kenapa ?

Nayla : di mess ada yang kemalingan, jadi penjaganya gak bolehin ada yang keluar ato masuk sampe nanti pagi

Nolan : Jadi ini gimana? Ayunda lagi sakit ini

Nayla : Hah?! Ayunda sakit ?! aku kesana sekarang!

Nolan : enggak enggak, gak usah. Kamu juga gak dibolehin keluar kan. Untuk malam ini, dia istirahat di apartementku aja.

Nayla : eh tapi

Nolan : Jangan khawatir, aku gak bakal ngapa-ngapain kok. Aku bakal ngerawat dia untuk mala mini

Nayla : … ya ampunn Ayundaaa. Gimana gak sakit sih, dari pagi aja dia gak makan sama sekali, istirahat juga gak mau

Nolan : (menoleh kearah Ayunda) …

Nayla : yaudah deh, aku titip Ayunda ya malam ini. Tolong rawat dia baik-baik

Nolan : oke

(Setelah itu, Nolan pun melanjutkan perjalanan)

Cut To

 

SCENE 82. INT. APARTEMENT NOLAN (MALAM HARI)

(Ayunda dan Nolan telah sampai di apartemen Nolan. Mereka masuk dengan posisi Ayunda digendong di lengan Nolan. Setelah masuk, Nolan langsung membaringkan Ayunda di atas kasur lalu menyelimutinya. Ia merawat Ayunda sepanjang malam)

Cut To

 

SCENE 83. INT. APARTEMENT NOLAN (PAGI HARI)

(Nolan tertidur di samping Ayunda dengan posisi duduk. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ketika ia cek, ia mendapat panggilan dari nomor tidak dikenal. Ia pun pergi keluar untuk mengangkatnya supaya tidak membangunkan Ayunda. Tak lama kemudian, Ayunda pun terbangun. Ia terlihat sudah cukup membaik, walaupun masih lemas. Ketika ia bangun, ia tampak cukup bingung. Ia melihat-lihat sekitarnya. Tiba-tiba ia melihat lemari kaca yang berisi novel lalu Ayunda pun mendekatinya dan menatapnya)

Cut To

 

SCENE 84. INT./INT. RUANG TAMU DAN KAMAR APARTEMENT NOLAN (PAGI HARI)

(Nolan pergi ke ruang tamu untuk mengangkat telfon)

Nolan : Halo?

?? : Hai Nolan ini aku

Nolan : ??

Irene : ini aku Irene

Nolan : (kaget) … mau apa kamu?

Irene : ayo kita ketemu. Aku pengen bicara sama kamu

Nolan : gak ada yang perlu kita bicarakan.

Irene : aku minta maaf Nolan atas apa yang aku lakukan dulu

Nolan : harusnya kamu bilang itu 5 tahun yang lalu dan jangan hubungin aku lagi

(Nolan pun langsung mematikan telfon dengan wajah datar dan kesal. Setelah itu, ia pun menuju ke kamar lagi)

 

*Montage

(Ketika ia membuka pintu kamar dan masuk, ia melihat Ayunda sedang membuka novel yang ada di lemari kaca sebelumnya. Dengan cepat, Nolan langsung merebut novel itu dari tangan Ayunda. Wajahnya terlihat marah.)

Nolan : ngapain kamu ?!

Ayunda : (kaget) aku cuman…

Nolan : jangan pegang-pegang barang orang sembarangan! Gak tau sopan santun kamu ! kamu pikir dengan aku bawa kamu ke rumah aku, kamu bisa bertingkah seenak kamu?! Ingat ya kita itu cuman pacaran kontrak. Gak lebih dari itu !

Ayunda : …

(Mereka pun terdiam sejenak)

Nolan : kamu tunggu disini. Aku keluar beli bubur dulu sebentar. Kata Nayla kamu belum makan sama sekali.

Ayunda : …

(Setelah itu, Nolan pun mengambil kunci mobilnya dan pergi untuk membeli bubur. Sementara Ayunda terdiam membeku di tempatnya dengan wajah sedih)

Cut To

 

SCENE 85. INT. APARTEMENT NOLAN (PAGI HARI)

(Nolan pulang setelah membeli bubur. Ia langsung menuju ke kamar untuk memberikannya kepada Ayunda. Namun ketika ia membuka pintu kamar, ia melihat Ayunda sudah tak lagi ada disana. Hanya ada kamar yang terlah tersusun rapi. Nolan tak dapat berkata apa-apa. Ia terlihat merasa bersalah telah melampiaskan amarahnya ke Ayunda)

Cut To

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar