Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TERNAMA NAMA
Suka
Favorit
Bagikan
26. Taman Kota

Scene 31 : EXT, Taman Kota – Malam

Cast. Nama, Korban Penusukan, Polisi, Bintang

Nama tiba di sebuah taman kota yang sepi dan pencahayaan yang remang.

Nama
Sumpah aku deg-degan banget ini...

Nama berjalan cepat menuju sebuah lokasi yang berada di salah satu taman itu.

(O.S)
Arghhhhhhhhhhhhhhhh...

(Suara orang menjerit kesakitan)

Nama yang mendengar jeritan dari arah yang tak yang jauh dengannya berniat menghampiri karena rasa penasarannya. Namun, saat Nama tiba di tempat persis suara itu terdengar, Nama tidak melihat siapapun dan merasa heran.

Nama
Kok serem banget sih gak ada siapa-siapa di sini

Tak lama setelahnya, terlihat seorang yang mengenakan penutup wajah berjalan sempoyongan ke arah Nama.

Nama
Kamu yang teriak tadi? Kamu kenapa hey?

Nama menyelidiki wajah yang tak jelas dari seorang laki-laki yang menahankan badannya untuk tetap berdiri ke sebuah tiang lampu yang berada di taman.

Laki-laki itu tampak kesusahan saat berjalan mendekati Nama, sebelah tangannya memegang kencang terus perutnya dan beberapa saat kemudian tubuhnya tersungkur.

Nama
Hey hey kamu kenapa? Tolonggggggg...

Nama berteriak sekencang-kencangnya. Berusaha ingin mendekati laki-laki itu namun Nama terlihat begitu takut sesaat ia sadar darah kental keluar dari tubuhnya.

Nama (CONT’D)
Aduhh... Aku harus gimana ini...

Nama kebingungan dan seketika membuka hpnya untuk meminta bantuan polisi.

Posisi Nama persis berdiri dihadapan seseorang yang tersungkur dan dipenuhi darah, Nama hanya berjalan ke sana kemari karena cemas tanpa menyentuh sedikitpun orang yang sepertinya sudah tidak bergerak itu. Kemudian, beberapa polisi akhirnya tiba dan sebagian di antara mereka langsung memeriksa orang dan sebagian lainnya menyusuri seluruh taman.

Polisi
Mbak, ini orang kayaknya korban penusukan, terima kasih atas informasi sergapnya, telat dikit nyawa dia bisa melayang mbak! Ohiyah, tapi mbak nanti siap yah buat jadi saksi
Nama
Baik pak, ini simpen aja yah no hp aku

(Nama memberikan hpnya ke polisi)

Bintang
Namaaaaaa...?

Bintang keheranan dan seketika berlari menghampiri wanita yang tampak berada di lokasi yang dikerumuni oleh polisi.

Bintang (CONT’D)
Kamu ngapain ada di sini?

Bintang khawatir saat dirinya dekat dengan posisi Nama.

Nama
Bintang? Kamu yang ngapain di sini?

Nama terlihat kesal dan berniat untuk pergi menjauhi mantan kekasihnya itu.

Bintang
Ma... Come on, aku khawatirlah lihat kamu bisa-bisanya ada di TKP korban penusukkan, malem-malem lagi sendirian. Gimana kalau orang jahatnya masih ada di sekitar sini? Aku anterin kamu pulang yah

Bintang berusaha membujuk seorang wanita yang menghidari dirinya.

Nama
Enggak perlu! Penjahat kata kamu? Apa bedanya dia sama kamu?
Bintang
Enggak gitulah Ma... Tunggu dulu kenapa sih bentar!

Bintang menarik paksa lengan Nama agar tidak terus berjalan menghindarinya.

Nama
Apa sih? Apa lagi?
Bintang
Aku mau jelasin semuanya Ma, aku serius punya perasaan yang tulus ke kamu
Nama
Males yah basi cerita pertikaian kayak gini tuh sebenernya! Hampir di semua film, semua novel, semua apapun itu, udah ketebak alur cowok tuh selalu minta waktu dirinya buat jelasin! TAI tahu gak!
Bintang
Aku bisa jelasin semuanya!
Nama
Jangan terlalu banyak ngomong, bisa?
Bintang
BISA!

Bintang menarik lengan, memeluk paksa tubuh Nama.

 

INSERT.

Seorang korban penusukkan malam itu, diberikanlah pertolongan pertama oleh pihak medis yang berada bersama polisi. Korban penusukkan itu berontak sesaat pulih kembali, dan berjalan kesakitan menuju suatu tempat di taman itu. Dari arah kejauhan ia melihat dua orang yang tengah berpelukan mesra.

Nama
Aku takut banget Bintang dengan semua kejadian yang aku alamin
Bintang
Psssttt... Enggak usah banyak bicara kan?

Bintang mengelus rambut panjang Nama.

Nama kemudian menangis terisak di antara dekapan tubuh Bintang.

Bintang
Maafin aku yah! Semula, emang aku berniat membalaskan dendam sahabat aku. Tapi, aku juga gak ngerti, perasaan aku ternyata membalas bukan untuk dendam, tapi untuk kebahagiaan!
Nama
Kamu banyak omong

Nama tertawa manja dengan sikap Bintang.

Bintang
Kamu maafin aku kan?
Nama
Aku harus ikhlas menjalani kepedihan, aku gak akan egois mikir untuk hal-hal yang bahagia aja. Jadi, keputusan aku...
Bintang
Thanks, Ma...
Nama
Keputusan aku apa coba hahaha

Nama tertawa kembali.

Bintang kemudian melepaskan pelukannya. Mengeluarkan kotak cincin.

Bintang
Kamu mau gak nikah sama aku?

(Bintang menjatuhkan lututnya ke tanah. Membukakan kotak cincin yang cahayanya terlihat berkilauan)

Nama
Dengan satu syarat!

(Nama mengusap sisa air matanya) 

Bintang
Sebutin apa?
Nama
Aku gak mau dikekang masalah karir aku! Siap?

Nama menggoda laki-laki yang membujuknya itu.

Bintang
Apapun! Siap!

Bintang memasukkan cincin itu di jari manis Nama. Memeluk Nama begitu erat.

Korban Penusukan (POV) : Mata remang-remang sesaat melihat dua orang yang tengah menyatakan perasaan. Nafasnya terengah-engah menahan rasa sakit di perutnya yang terasa semakin menggila Dan tak lama setelahnya semua pandangannya menjadi gelap gulita.

Korban penusukkan itu terjatuh ke tanah. Bibirnya tampak tersenyum.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar