Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TERNAMA NAMA
Suka
Favorit
Bagikan
6. Balkon Kafe

Scene 6 : EXT, Balkon Kafe, Parkiran Kafe – Sore, Malam

Cast. Nama, Mbak Uci, Pramusaji

Suasana sore hari di sebuah balkon Kafe. Cuacanya tampak mendung.

Mbak Uci
Lu sih milih di sini, liat noh langitnya udah mendung
Nama
Mana langit?
Mbak Uci
Langit beneran maksud gua! Lagian mana tau gua orang yang namanya Langit
Nama
Iyah juga yah, kok akhir-akhir ini aku jadi oon gini sih
Mbak Uci
Lah mana gua tau. Gua bentar lagi cabut balik yah, suami gua udah on the way jemput soalnya
Nama
Iyaahhh... Mau dari sekarang?
Mbak Uci
Iyah mau bungkusin dulu makanan buat dirumah, males masak gua hahaha
Nama
Oke deh, thanks yah Mbak Uci udah nemenin kegalauan aku menghadapi target dunia ini
Mbak Uci
Hahahaha... okeh sama-sama cantik, jangan lupa follow up daftar nasabah yang barusan gua kasih yah! Bye gua balik

Setelahnya Nama dan Uci bercipika cipiki. Nama mulai mengetik salah satu no telepon yang berada dalam secarik kertas digenggamannya.

Nama
Hallo selamat sore, mohon maaf mengganggu waktunya
Nasabah 1 (O.S)
Iyah sore
Nama
Mohon maaf mengganggu waktunya, perkenalkan nama saya Nama, saya ingin menawarkan kembali kepada bapak perihal kartu kredit yang sebelumnya sudah mendapat tawaran dari marketing yang lain
Nasabah 1 (O.S)
Ibu sedang dimana sekarang?
Nama
Mohon maaf Pak, maksudnya gimana yah?
Nasabah 1 (O.S)
Iyah ibu Nama sedang di luar kantor kah? Biar saya samperin, biar enak nawarin dan jelasinnya
Nama
Oh begitu yah pak, kalau tidak merepotkan kebetulan saya lagi di Kafe yang gak jauh dari kantor pak
Nasabah 1 (O.S)
Okey saya tau tempatnya, saya otw ke situ
Nama
Baik pak, saya tunggu. Terima kasih sebelumnya pak. Mohon maaf kalau boleh tau saya sedang berbicara dengan bapak siapa yah?

Seketika panggilan langsung terputus. Nama mengelus dada dan menghela nafasnya untuk tetap sabar.


DISSOLVE TO.

Mbak Uci
Inget yah, lu jangan emosi kalau sama nasabah. Lu harus sabar mau dia bersikap apapun! Itu juga kalau lu mau dapet target sih!
Nama
Apapun?
Mbak Uci
Ya maksud gua, selagi dia gak melebihi batas wajar, lu harus tetep baikin dia dulu, gitu aja masa lu gak bisa bedain sih!
Nama
Iyah deh iyah suhu, makasih ilmunya

1 jam kemudian, Gemercik hujan mulai turun. Malam pun kunjung tiba.

Nama (CONT’D)
Nama kamu harus sabar! Gapapa tunggu di sini aja, gapapa kok gapapa... Beneran deh gapapa dingin-dingin juga tunggu yah

Nama meraih tasnya agar tak terjangkau cipratan air hujan. Selang beberapa waktu saat, seorang pramusaji datang menghampirinya seraya membawa segelas teh hangat.

Pramusaji
Mbak, gak mau pindah ke dalam aja dulu, hujannya sih emang kecil, khawatir anginnya makin kenceng
Nama
Heee... Iyah mbak makasih, aku nunggu di sini aja gapapa, lagian ada penghalang juga walaupun di luar, jadi gaakan basah
Pramusaji
Yaudah mbak, saya lanjut kerja lagi yah. Silahkan diminum mbak selagi hangat
Nama
Iyah mbak makasih, tapi gak salah pesenannya? Aku soalnya gak pesen minuman ini
Pramusaji
Enggak kok mbak, tadi ada seseorang yang pesenin ke kasir. Katanya minuman ini buat cewek yang gaya pakaiannya keliatan pekerja bank, jadi saya pikir ini emang cocok untuk mbak, karena tamu yang lain rata-rata pakaiannya non formal hehehe 
Nama
Ohhh gitu, oke deh mbak makasih yah, aku gatau sih siapa orangnya, tapi gapapa deh, makasih yah mbak
Pramusaji
Baik mbak, saya permisi yah

Nama meraih segelas teh hangat. Kedua tangannya terlihat melingkar di antara lengkungan gelasnya, cuaca dingin dari malam itu tampaknya bukan menjadi alasan besar lagi.

Nama
Duhhh lama banget sih, aku telpon lagi aja gitu yah

Nama memijit salah satu kontak melalui gawainya.

O.S. : “Telepon yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan”

Nama
Sialan, ni orang mau nipu kayaknya!

Nama mulai melirik ke setiap sudut Kafe. Memerhatikan setiap gerak gerik yang barangkali dapat ia curigai. Suasana cafe tampak normal.

Nama
Siallll...

Kemudian Nama mulai meninggalkan meja balkon Kafe tersebut. Berjalan menyusuri setiap anak tangga.

Nama
Mbak, tolong sampaikan ke siapapun yang tadi mesenin teh buat saya, kalau orang itu balik lagi, saya udah pulang gitu yah!
Pramusaji
Maksud mbak orang yang ada di sana?
Nama
Hah, orang yang mana?

Pramusaji menunjuk seseorang yang tengah merokok di area parkir Kafe tersebut. Sosoknya tampak samar karena terhalang oleh kabut akibat hujan malam itu.

POV Nama : Melihat dari pintu kaca Kafe, terdapat seorang laki-laki yang mengenakan hoodie hitam sedang merokok di atas motornya

MONTAGE


Nama
Mbak, temenin aku ke luar yuk. Di situ aja tolong temenin, takutnya ada apa-apa mbak langsung teriak
Pramusaji
Baik mbak, mari saya antar
Nama
Ngapain sih zaman gini masih sok soan misterius segala

Nama meraih payung yang diberikan oleh pramusaji. Pramusaji diam di area pintu masuk Kafe. Nama berjalan menghampiri laki-laki yang berada di ujung pandangannya.

Nama
Kamu siapa? Buka coba liatin wajahnya, gak usah ditutup-tutupin segala, begal kamu yah?

Laki-laki misterius itu tak menjawab ucapan seorang wanita cantik yang menghampiri dirinya. Ia justru membalikan badannya dan berangsur pergi.

Nama
Woyyy tunggu, gak sopan banget sih! Gak punya otak apa, udah bikin jantung mau copot, malah pergi
Pramusaji
(Berteriak)
 Mbak saya masuk yah!

Nama mengacungkan jempolnya pada pramusaji yang berteriak padanya. Ia kemudian berjalan lebih cepat dari sebelumnya untuk lebih mendekati laki-laki misterius itu

Nama
Kamu siapa sih?

Laki-laki misterius itu akhirnya berlari terbirit menjauhi sosok wanita yang mulai dekat dengan posisinya.

Nama
Lah malah lari...

Nama pun tak berusaha mengejarnya. Ia menuju ke motornya dan kembali pulang. Suasana malam dijalanan yang sepi, hujan gemercik.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar