Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TERNAMA NAMA
Suka
Favorit
Bagikan
25. Balkon Kafe

Scene 30 : EXT, Balkon Kafe – Sore

Cast. Mbak Uci, Nama

Sore itu seorang paruh baya tengah lahap menyantap sebuah makanan sembari menunggu rekan kerjanya yang datang terlambat. Hingga 30 menit berlalu, rekan kerjanya tiba juga dengan raut wajah lelahnya.

Mbak Uci
Kusut banget! Kenapa dengan jabatannya? Bikin pusing kamu lagi?
Nama
Hay mbak, maaf yah aku telat. Hmmm... disebut pusing sih enggak, aku seneng banget dengan kerjaan yang sekarang, di sebut gampang, enggak juga, di sebut pusing enggak juga, intinya sekarang aku sibuk dengan orang-orang penting semua mbak!

(Nama duduk di kursi kafe itu)

Mbak Uci
Yaudah pesen makan dulu sana, biar semangat lagi
Nama
Hehehe... Iyah mbak

Nama kemudian menunjuk beberapa menu yang dibawa oleh pramusaji yang sedari tadi mengikutinya.

Mbak Uci
Cepetan mbak yah, kasian adik saya kelaperan hahaha

Mbak Uci memberi kode kepada pramusaji yang kemudian bergegas menyiapkan pesanannya.

Nama setelahnya mengeluarkan laptop dan beberapa lembaran kertas.

Mbak Uci
Udahlah, nanti dulu aja kerjanya. Udah jam pulang ini kan?

Mbak Uci berusaha menahan rekan kerjanya yang tampak akan mengerjakan sesuatu.

Nama
Hmmm... Oke deh...

Nama kembali memasukan laptopnya ke dalam tas. Namun, saat itu Nama dikejutkan oleh sehelai kertas yang terjatuh ke lantai kafe tersebut. Tangan Nama meraih kertas.

Mbak Uci
Apaan tuh?

Mbak Uci merebut paksa sebuah kertas yang dipegang Nama.

Nama
Ihhh mbak, begal banget sih
Mbak Uci
Mungkin hari ini...
Nama
Hari ini apa mbak?
Mbak Uci
Mungkin hari ini kamu...

Mbak Uci membacanya dengan cara mengeja.

Nama
Hah?

Nama penasaran, kembali merebut kertas itu.

Nama (V.O)
“Mungkin hari ini, kamu udah nemuin masa-masa yang paling menyenangkan dalam hidup. Jangan pernah egois untuk ngelupain hal-hal yang paling menyedihkannya juga yah. Sampai jumpa di ...? di bawah langit malam hari

 


MATCH CUT TO.

EXT. Pelataran Rumah Nama – Pagi

Nama membuka sebuah kertas yang berlukiskan langit mendung dan langit dengan dipenuhi pelangi saling bersampingan. Dan di bawahnya terdapat sebuah tulisan yang kemudian nama bacakan.

Nama
“Suatu hari nanti, kalau kamu udah bener nemuin masa-masa yang paling menyenangkan dalam hidup. Jangan pernah egois untuk ngelupain hal-hal yang paling menyedihkannya juga yah. Sampai jumpa di taman besok, di bawah langit malam hari

 


BACK CUT TO.

Mbak Uci
Apaan sih Ma lanjutan tulisannya?
Nama
Kok tumben dia enggak ngasih sama lukisannya yah!

(Suara Nama pelan, menggerutu)

Mbak Uci
Apaan sih...

Mbak Uci semakin penasaran, merebut kembali kertas dan membacanya.

Nama (V.O)
Tahun lalu, mungkin aku emang terlambat datang dan bikin kamu kecewa karena datang sama si Bintang. Hari ini aku harus tepatin janji pokoknya. Aku tahu yang ngirim ini kamu, Langit

(Nama tersenyum dan sesekali mengusap wajahnya)

Mbak Uci
Malah cengengesannn...

Mbak Uci heran melihat rekan kerjanya seperti orang yang sedang dimabuk kasmaran.

Setelahnya, pesanan untuk Nama datang, dibawakan oleh pramusaji. Mbak Uci dan Nama pun saling bersenda gurau, menikmati suasana kafe hingga gelap malam datang menyelimuti tempat itu.

Nama
Mbak, aku pulang duluan yah
Mbak Uci
Lahh... masih asyik cerita juga
Nama
Entar dilanjut lagi ah cerewet, aku ada urusan penting!

Nama bergegas dari tempat itu. Meninggalkan Mbak Uci dan selembar kertas yang berada di bawah sebuah piring berisikan makanan ringan.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar