Scene 8 : EXT, Taman Kota - Pagi
Cast. Nama, Langit
Suasana taman kota di pagi hari yang dipenuhi dengan aktifitas orang-orang berolahraga dan juga para pedagang kaki lima. Nama yang telah puas berlari memutari taman, mulai beristirahat.
Langit
(Memberikan sebotol minuman)
Nih...
Nama
(Kaget)
Kamu?
Langit
Minum dulu nih, gak usah banyak ngomong dan tanya-tanya
Nama
Idih geer banget sih, siapa yang mau nanya-nanya coba
Langit
(Duduk di samping Nama)
Kamu ngerasa gak sih, aku selalu nemenin kamu?
Nama
(Meneguk minuman)
Hmmm... maksudnya?
Langit
Tuh kan baru juga dibilang, udah nanya lagi aja
Nama
Iyah sorry, yaudah lanjutin
Langit
Iyah, kamu ngerasa gak aku selalu nemenin kamu?
Nama (V.O)
Hmmm... Kayaknya maksud dari omongannya nyambung sama kejadian semalem deh. Jangan-jangan dia yang kemarin datang ke Kafe buat ngasih teh ke aku dan soksoan jadi laki-laki misterius
Langit
Mau pagi kayak gini, atau sore atau bahkan malam. Aku selalu liatin kamu
Nama
(Memiringkan kepalanya menatap Langit)
Dari?
Laki-laki berpenampilan klasik gaya ala-ala remaja zaman kekinian itu mengangkat jari telunjuknya mengarah ke langit. Nama pun terpukau oleh warna-warna indah sang cakrawala yang mengisi seluruh jangkauan matanya.
Nama
Iya deh iyah bang, mentang-mentang namanya Langit jadi bisa ngomong kayak gitu
Langit
Nama Langit. Tinggi.
Nama
Sulit dijatuhkan oleh orang-orang?
Langit
Iyah, itulah kita yang selalu berdekatan jika orang mengenal identitas kita berdua
Nama
Cocoklogi yang lumayan masuk
Langit
Jangan banyak tanya. Lakuin apa yang menurut kamu bisa dilakuin. Dan begitupun sebaliknya
Nama
Tujuan kamu ada dihidup aku sebenernya buat apa sih? Please jawab untuk kali ini aja, aku bingung abisnya sama kamu yang selalu tiba-tiba muncul, terus tiba-tiba hilang
Langit
Tujuan aku kita bersatu. Nama Langit, Nama dan Langit. Dua unsur yang selalu dekat dipendengaran, namun selalu tak pernah disadari ikatannya oleh orang lain, bahkan oleh aku atau kamu sekalipun
Nama
Kamu deketin aku karena namaku Nama?
Langit
Terserah kamu berspekulasi kemanapun. Tapi, percayalah Nama kamu akan menjadi yang ternama di tengah-tengah langit sana. Atau lebih jelasnya, di sini, di tengah-tengah hati aku yang mungkin teramat lampau jangkauannya, seperti manusia yang gak akan pernah mampu menjelaskan isi dari ketinggian langit di atas sana
Nama menatap dalam laki-laki yang tengah berbicara dengan seriusnya. Bagi Nama, ia adalah satu-satunya laki-laki yang ucapannya itu terdengar hingga mampu menggetarkan seluruh hatinya.
Nama
Apapun itu artinya buktiin ke aku!
(Raut wajah Nama mencerminkan paham arah semua ucapan Langit)
Langit tersenyum lebar. Sebelah tangannya mengelus lembut jemari Nama. Kemudian, mereka berdua pergi meninggalkan sebuah taman yang semakin siang semakin terlihat hiruk pikuk dari banyak orang.