Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
114. EXT. AREA JALAN SEBUAH DESA – MALAM
Letnan Heri mencoba menyelamatkan Orang-orang itu sekuat tenaga.
Zombi semakin banyak, Letnan Heri mulai kuwalahan.
CUT TO
KOMANDAN TIO
Komandan Tio dan Niko masih terus menembaki zombi-zombi itu.
CUT BACK TO
3 orang didalam mobil Letnan Heri telah tewas dan berubah menjadi zombi.
Letnan Heri nampak tak percaya.
Dia merasa posisinya saat ini sudah tak aman.
LETNAN HERI
Komandan Tio dan Niko tidak ingin kehilangan orang lagi.
Mereka berusaha sebisanya untuk membuat Letnan Heri selamat.
LETNAN HERI
Beberapa zombi mengerumuninya, dan menggigit lengan maupun kaki Letnan Heri.
Letnan Heri menahan rasa sakit itu.
CUT TO
Beberapa zombi mulai berlari kearah komandan Tio dan Niko.
Niko mulai panik.
NIKO
Dengan terpaksa, komandan Tio dan Niko meninggalkan Letnan Heri.
KOMANDAN TIO
Mereka kemudian berlari dan masuk ke dalam mobil.
CUT TO
115. INT. DALAM MOBIL
DONI
Doni tak melihat Letnan Heri.
DONI
Komandan Tio terdiam.
KOMANDAN TIO
Niko langsung menancap gas.
Beberapa zombi masih terus mengejar mobil Komandan Tio.
CUT TO
116. EXT. JALAN
Letnan Heri mengeluarkan granat di saku celananya.
Dia sudah tak bisa berbuat apa-apa.
Letnan Heri telah terinfeksi akibat gigitan zombi di beberapa tubuhnya.
LETNAN HERI
Letnan Heri meledakkan granat ditangannya.
Dia pun ikut tewas.
CUT TO
117. INT. DALAM MOBIL
Tina dan lainnya mendengar suara ledakan granat.
TINA
Doni dan lainnya menyadari hal itu, kecuali Tina.
KOMANDAN TIO
TINA
Di perjalanan menuju pelabuhan, mereka tampak sangat lelah.
Bobby, Gerry, Naya dan Tina tertidur.
Sementara Komandan Tio, Niko, Doni dan Risma masih terjaga.
KOMANDAN TIO
DONI
KOMANDAN TIO
RISMA
KOMANDAN TIO
Komandan Tio menyesal tidak bisa menyelamatkan Letnan Heri.
Tak lama, Mobil Komandan Tio oleng.
Niko hampir hilang kendali.
Bobby dan lainnya terbangun.
RITA
Risma memeluk Rita.
NIKO
KOMANDAN TIO
NIKO
Mobil berhenti.
Saat komandan Tio akan turun, muncul beberapa zombi yang berlari kearah komandan Tio.
Naya yang melihat zombi-zombi itu, langsung menarik komandan Tio masuk ke dalam mobil.
NAYA
Niko terkejut.
Dia tampak tertegun sejenak.
Komandan Tio melihat zombi-zombi itu.
Doni dan lainnya mulai panik.
KOMANDAN TIO
NIKO
KOMANDAN TIO
Zombi-zombi semakin dekat dengan mobil.
Niko memaksakan roda mobil yang bermasalah untuk tetap jalan.
TINA
NIKO
Tina dan lainnya nampak panik.
Mobil sedikit oleng akibat roda mobil masih bocor.
Komandan Tio mengambil 2 pistol di sampingnya.
Dia memberikan 2 pistol itu ke Doni dan Risma.
Sementara Naya mengeluarkan senapan miliknya.
KOMANDAN TIO
Risma, Naya, Doni dan Komandan Tio menembaki zombi yang mendekat ke mobil.
Roda mobil mulai rusak karena dipaksa jalan.
TINA
NIKO
Komandan Tio bingung.
Dia kemudian melihat ada sebuah gang kecil.
KOMANDAN TIO
Gang itu tampak gelap.
Niko sedikit takut.
Namun dia belok ke gang itu.
CUT TO
118. EXT. SEBUAH DESA - MALAM
Mereka melihat keadaan desa yang sangat gelap.
tak ada orang satupun.
Zombi-zombi yang mengejar sudah tidak terlihat.
BOBBY
TINA
KOMANDAN TIO
Komandan Tio menunjuk ke sebuah rumah.
CUT TO
119. EXT. DEPAN SEBUAH RUMAH
Niko memarkir mobil didepan rumah itu.
KOMANDAN TIO
CUT TO
120. INT. KOTA SEBRANG - DALAM RUMAH - MALAM
Prosfesor Indra sedang bersantai dirumahnya.
Profesor Indra merupakan teman dari profesor Richard yang sekarang bekerja di lab kota sebrang.
CUT TO
Profesor Indra sedang menonton berita.
Berita menyiarkan informasi tentang rumor sebuah virus yang menyerang kota Marakas
Profesor Indra sedikit terkejut.
Profesor Indra terus menonton berita itu.
Dia kemudian merasa tidak enak, seperti ada sesuatu di benaknya.
Dia tiba-tiba saja teringat Profesor Richard sang teman.
Handphone Profesor Indra berbunyi.
Dia mengangkat telfon.
PROFESOR INDRA
Tak berselang lama, dia sangat terkejut setelah mengangkat telfon.
Lalu dia melihat isi chat di handphonenya.
PROFESOR INDRA
Profesor Indra menutup telfon.
Dia kemudian pergi.
CUT TO
121. INT. DALAM LABORATORIUM KOTA SEBRANG
Profesor Indra sampai.
Didalam lab sudah ada beberapa orang.
Dia menemui Esta, rekan kerjanya.
PROFESOR INDRA
ESTA
Profesor Indra sangat cemas.
ESTA
PROFESOR INDRA
ESTA
Profesor Richard sempat mengirim pesan ke Profesor Indra soal cairan kimia berbahaya itu.
Namun, saat itu profesor Indra tidak melihat pesan profesor Richard.
PROFESOR INDRA
Esta tidak bisa membantu apa-apa saat ini.
PROFESOR INDRA
Profesor Indra bergegas menuju gedung walikota Sebrang.
CUT TO
122. EXT. DEPAN GEDUNG WALIKOTA
Profesor Indra sampai di gedung walikota Sebrang.
Profesor Indra masuk.
Akan tetapi, dia sedikit mengalami kendala dengan keamanan disana.
PENJAGA
PROFESOR INDRA
PENJAGA
Penjaga terus menghalangi profesor Indra.
PROFESOR INDRA
Penjaga ini masih tidak mengizinkan.
PROFESOR INDRA
Penjaga nampak terkejut Profesor Indra mengetahui hal itu.
Akhirnya penjaga membiarkan profesor Richard masuk.
CUT TO
123. INT. DALAM GEDUNG
PROFESOR INDRA
WALIKOTA
Walikota sedang membicarakan virus yang melanda kota Marakas dengan seorang dokter.
WALIKOTA
PROFESOR INDRA
WALIKOTA
PROFESOR INDRA
Profesor Indra melihat kearah Dokter Jihan.
PROFESOR INDRA
DOKTER JIHAN
WALIKOTA
PROFESOR INDRA
WALIKOTA
PROFESOR INDRA
WALIKOTA
Profesor Indra masih sangat terkejut mendengar kejadian ini.
Dia tak menyangka bisa separah ini.
PROFESOR INDRA
WALIKOTA
DOKTER JIHAN
Profesor Indra menganggukkan kepala.
Profesor Indra dan Dokter Jihan kemudian pergi menuju lab.