Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SURVIVOR
Suka
Favorit
Bagikan
17. Scene 17

114. EXT. AREA JALAN SEBUAH DESA – MALAM

Letnan Heri mencoba menyelamatkan Orang-orang itu sekuat tenaga.

Zombi semakin banyak, Letnan Heri mulai kuwalahan.

CUT TO

 

KOMANDAN TIO

Cepat kesini!!

 

Komandan Tio dan Niko masih terus menembaki zombi-zombi itu.

CUT BACK TO

3 orang didalam mobil Letnan Heri telah tewas dan berubah menjadi zombi.

Letnan Heri nampak tak percaya.

Dia merasa posisinya saat ini sudah tak aman.

 

LETNAN HERI

Hei!(Komandan Tio) Bawa yang lain ke pelabuhan, sekarang!

 

Komandan Tio dan Niko tidak ingin kehilangan orang lagi.

Mereka berusaha sebisanya untuk membuat Letnan Heri selamat.

 

LETNAN HERI

Pergi! Saya tahan mereka...(Sambil terus menembaki zombi di dekatnya).


Beberapa zombi mengerumuninya, dan menggigit lengan maupun kaki Letnan Heri.

Letnan Heri menahan rasa sakit itu.

CUT TO 

Beberapa zombi mulai berlari kearah komandan Tio dan Niko.

Niko mulai panik.

 

NIKO

Komandan, kita harus pergi.

 

Dengan terpaksa, komandan Tio dan Niko meninggalkan Letnan Heri.

 

KOMANDAN TIO

Maaf(menatap kearah Letnan Heri).

 

Mereka kemudian berlari dan masuk ke dalam mobil.

CUT TO

115. INT. DALAM MOBIL

 

DONI

Ayo masuk.


Doni tak melihat Letnan Heri.


DONI

Letnan Heri, mana?

 

Komandan Tio terdiam.


KOMANDAN TIO

Niko, jalan.


Niko langsung menancap gas.

Beberapa zombi masih terus mengejar mobil Komandan Tio.

CUT TO

116. EXT. JALAN

Letnan Heri mengeluarkan granat di saku celananya.

Dia sudah tak bisa berbuat apa-apa.

Letnan Heri telah terinfeksi akibat gigitan zombi di beberapa tubuhnya.

 

LETNAN HERI

Huuh...(Mengela nafas) Mati kalian!

 

Letnan Heri meledakkan granat ditangannya.

Dia pun ikut tewas.

CUT TO

117. INT. DALAM MOBIL

Tina dan lainnya mendengar suara ledakan granat.

 

TINA

Astaga(terkejut). Eh, kalian denger nggak. Ada ledakan barusan. Kenceng.

 

Doni dan lainnya menyadari hal itu, kecuali Tina.

 

KOMANDAN TIO

Biarkan.

 

TINA

Oh, iya.

 

Di perjalanan menuju pelabuhan, mereka tampak sangat lelah.

Bobby, Gerry, Naya dan Tina tertidur.

Sementara Komandan Tio, Niko, Doni dan Risma masih terjaga.

 

KOMANDAN TIO

Kalian nggak tidur?

 

DONI

Masih jauh ke pelabuhan?

 

KOMANDAN TIO

Masih.

 

RISMA

Dia nggak selamat? Letnan Heri.

 

KOMANDAN TIO

Iya. Nggak ada yang bisa saya lakukan.

 

Komandan Tio menyesal tidak bisa menyelamatkan Letnan Heri.

Tak lama, Mobil Komandan Tio oleng.

Niko hampir hilang kendali.

Bobby dan lainnya terbangun.

 

RITA

Kak, kenapa ini...?(Takut)

 

Risma memeluk Rita.

 

NIKO

Komandan, sepertinya ada masalah di roda mobil.

 

KOMANDAN TIO

Berhenti. Kita cek dulu.

 

NIKO

Siap Komandan.

 

Mobil berhenti.

Saat komandan Tio akan turun, muncul beberapa zombi yang berlari kearah komandan Tio.

Naya yang melihat zombi-zombi itu, langsung menarik komandan Tio masuk ke dalam mobil.

 

NAYA

Jalan!

 

Niko terkejut.

Dia tampak tertegun sejenak.

Komandan Tio melihat zombi-zombi itu.

Doni dan lainnya mulai panik.

 

KOMANDAN TIO

Niko, jalan!

 

NIKO

Tapi komandan, rodanya...?

 

KOMANDAN TIO

Udah cepat jalan!

 

Zombi-zombi semakin dekat dengan mobil.

Niko memaksakan roda mobil yang bermasalah untuk tetap jalan.

 

TINA

Ayo cepet bawa mobilnyaa. Haduuh lama amat.

 

NIKO

Ini udah cepet. Lihat kondisi lah.

 

Tina dan lainnya nampak panik.

Mobil sedikit oleng akibat roda mobil masih bocor.

Komandan Tio mengambil 2 pistol di sampingnya.

Dia memberikan 2 pistol itu ke Doni dan Risma.

Sementara Naya mengeluarkan senapan miliknya.

 

KOMANDAN TIO

Bantu saya. Tembak yang sudah dekat.

 

Risma, Naya, Doni dan Komandan Tio menembaki zombi yang mendekat ke mobil.

Roda mobil mulai rusak karena dipaksa jalan.

 

TINA

Haduuh...(Panik)

 

NIKO

Komandan, kita harus berhenti. Bahaya kalau terus jalan.

 

Komandan Tio bingung.

Dia kemudian melihat ada sebuah gang kecil.

 

KOMANDAN TIO

Belok kesana(Menunjuk ke sebuah gang kecil).

 

Gang itu tampak gelap.

Niko sedikit takut.

Namun dia belok ke gang itu.

CUT TO

118. EXT. SEBUAH DESA - MALAM

Mereka melihat keadaan desa yang sangat gelap.

tak ada orang satupun.

Zombi-zombi yang mengejar sudah tidak terlihat.

 

BOBBY

Ini tempat gelap amat ya(Heran).

 

TINA

Iya...(Mulai takut).

 

KOMANDAN TIO

Niko, berhenti di sana.

 

Komandan Tio menunjuk ke sebuah rumah.

CUT TO

119. EXT. DEPAN SEBUAH RUMAH

Niko memarkir mobil didepan rumah itu.

 

KOMANDAN TIO

Saya ganti ban mobil dulu. Kalian tunggu di depan rumah itu sebentar.

 

CUT TO

120. INT. KOTA SEBRANG - DALAM RUMAH - MALAM

Prosfesor Indra sedang bersantai dirumahnya.

Profesor Indra merupakan teman dari profesor Richard yang sekarang bekerja di lab kota sebrang.

CUT TO

Profesor Indra sedang menonton berita.

Berita menyiarkan informasi tentang rumor sebuah virus yang menyerang kota Marakas

Profesor Indra sedikit terkejut.

Profesor Indra terus menonton berita itu.

Dia kemudian merasa tidak enak, seperti ada sesuatu di benaknya.

Dia tiba-tiba saja teringat Profesor Richard sang teman.

Handphone Profesor Indra berbunyi.

Dia mengangkat telfon.

 

PROFESOR INDRA

Halo.

 

Tak berselang lama, dia sangat terkejut setelah mengangkat telfon.

Lalu dia melihat isi chat di handphonenya.

 

PROFESOR INDRA

Saya kesana sekarang!

 

Profesor Indra menutup telfon.

Dia kemudian pergi.

CUT TO

121. INT. DALAM LABORATORIUM KOTA SEBRANG

Profesor Indra sampai.

Didalam lab sudah ada beberapa orang.

Dia menemui Esta, rekan kerjanya.

 

PROFESOR INDRA

Esta, hubungi profesor Richard.

 

ESTA

Sudah prof. Nggak ada respon.

 

Profesor Indra sangat cemas.

 

ESTA

Sekarang gimana Prof??

 

PROFESOR INDRA

Kamu yakin profesor Richard bilang itu?

 

ESTA

Iya. Dia kirim pesan udah beberapa hari yang lalu, tapi saya baru tau sekarang.

 

Profesor Richard sempat mengirim pesan ke Profesor Indra soal cairan kimia berbahaya itu.

Namun, saat itu profesor Indra tidak melihat pesan profesor Richard.

 

PROFESOR INDRA

Sial(menyesal). Harusnya saya buang cairan itu.

 

Esta tidak bisa membantu apa-apa saat ini.

 

PROFESOR INDRA

Esta, terus coba hubungi Profesor Richard, saya harus pergi sebentar.

 

Profesor Indra bergegas menuju gedung walikota Sebrang.

CUT TO

122. EXT. DEPAN GEDUNG WALIKOTA

Profesor Indra sampai di gedung walikota Sebrang.

Profesor Indra masuk.

Akan tetapi, dia sedikit mengalami kendala dengan keamanan disana.

 

PENJAGA

Maaf, ada perlu apa?

 

PROFESOR INDRA

Tolong minggir, ada hal penting harus saya sampaikan ke walikota.

 

PENJAGA

Maaf, nggak bisa. walikoya sedang sibuk.

 

Penjaga terus menghalangi profesor Indra.

 

PROFESOR INDRA

Hei! Ini menyangkut nyawa banyak orang! Tolong biarkan saya masuk...

 

Penjaga ini masih tidak mengizinkan.

 

PROFESOR INDRA

Ada virus yang menyebar di kota Marakas. Tolong, biarkan saya masuk.

 

Penjaga nampak terkejut Profesor Indra mengetahui hal itu.

Akhirnya penjaga membiarkan profesor Richard masuk.

CUT TO

123. INT. DALAM GEDUNG

 

PROFESOR INDRA

Selamat malam. Pak...

 

WALIKOTA

Iya.

 

Walikota sedang membicarakan virus yang melanda kota Marakas dengan seorang dokter.

 

WALIKOTA

Silahkan duduk.

 

PROFESOR INDRA

Saya kesini ingin menyampaikan sesuatu. Ini soal kota Marakas.

 

WALIKOTA

Virus zombi, saya sudah tau. Dokter Jihan memberitahu saya semuanya.

 

PROFESOR INDRA

Oh. Iya.


Profesor Indra melihat kearah Dokter Jihan.


PROFESOR INDRA

Maaf, anda(dokter Jihan) tau dari mana tentang virus ini?

  

DOKTER JIHAN

Saya punya kenalan di lab kimia kota Marakas, dia sempat hubungi saya dan cerita kalau salah satu bahan kimia mereka yang gagal pecah, dan menyebarkan sebuah virus berbahaya. Virus ini sudah menghancurkan seluruh kota Marakas. Setelah itu dia menjelaskan situasi disana. Asumsi saya, itu virus zombi, setelah mendengar cerita dari teman saya.

 

WALIKOTA

Saya nggak ingin virus itu masuk ke kota Sebrang. Jadi, saya harap kalian punya solusi untuk menghentikan semuanya. Beberapa warga yang belum terinfeksi dari kota Marakas pasti akan pindah kesini. Saya harus pastikan mereka aman dari virus ini.

 

PROFESOR INDRA

Maaf, apa sudah ada bantuan dari kita??

 

WALIKOTA

Saya sudah kirimkan satu kapal untuk jemput orang-orang yang masih belum terinfeksi. Saya suruh mereka kumpul di pelabuhan sebelum kapal datang.

 

PROFESOR INDRA

Cuma satu?

 

WALIKOTA

Kapal yang saya kirim cukup besar. Saya pastikan itu cukup untuk menampung orang-orang yang masih selamat dari kota Marakas.

 

Profesor Indra masih sangat terkejut mendengar kejadian ini.

Dia tak menyangka bisa separah ini.

 

PROFESOR INDRA

Semoga cukup. Pak, maaf, saya harus balik sekarang. Ada urusan yang harus saya selesaikan.


WALIKOTA

Silahkan.

 

DOKTER JIHAN

Boleh saya ikut?


Profesor Indra menganggukkan kepala.

Profesor Indra dan Dokter Jihan kemudian pergi menuju lab.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)