Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SURVIVOR
Suka
Favorit
Bagikan
9. Scene 9

58. INT. DALAM MOBIL - MALAM  

Doni dan lainnya melewati jalanan desa Jayatra dengan mobil.

Tampak desa Jayatra sangat sepi dan gelap.

Beberapa rumah warga hancur.

Bercak darah dimana-mana.

Risma dan lainnya terkejut melihat hal ini.

 

GERRY

Ini... Desa Jayatra??(Tidak percaya). Kita nggak salah tempat kan ini?

 

Doni teringat Rey.

Sementara Risma teringat sang nenek.

 

DONI

Rey.

 

Doni seketika menghentikan mobilnya dan langsung turun.

 

TINA

Eh, Doni. Mau kemana?

 

Tak lama kemudian, Risma turun untuk mencari neneknya.

 

TINA

Risma. Haduuh kenapa turun semua siih.

 

Rita turun dan pergi menuju rumahnya.

 

BU JESIKA

Rita...

 

Bu Jesika turun dan mengikuti Rita.

 

TINA

Udah stop! Jangan ada yang keluar lagi.

 

BOBBY

Oke. Gue nggak keluar. Santai.

 

Tak lama Gerry keluar karena khawatir dengan Doni dan Risma.

 

TINA

Gerry. Iih!(Kesal) Pada nggak mau denger. Terserah udah.

 

BOBBY

Gue masih disini.

 

CUT TO

59. INT. AREA DALAM RUMAH DONI

Doni masuk kedalam.

Dia tidak menemukan siapa-siapa.

Kaca rumah pecah.

 

DONI

Rey... Reey.

 

Doni mulai gelisah.

 

DONI

Pak Kardii. Pak!

 

Terlihat ada seseorang di dalam dapur.

Doni melihat orang itu.


DONI

Pak Kardi??


Pak Kardi telah berubah menjadi zombi.

Doni tak mengetahui hal itu.

Pak Kardi menoleh ke Doni.

 

DONI

Pak, mana Rey??

 

Pak Kardi langsung menyerang Doni.

 

DONI

Pak Kardi!

 

Doni menghindar.


DONI

Pak Kardi...(Tak menyangka pak Kardi terinfeksi).


Doni mencoba melawan pak Kardi.

Namun dia kuwalahan.

Doni terjatuh.

Pak Kardi terus berusaha menggigit Doni.

Tangan Doni hampir saja tergigit.

Beruntung Gerry datang.

Gerry menendang pak Kardi.

 

GERRY

Ayo.

 

Gerry dan Doni pergi keluar.

CUT TO

60. INT. AREA DALAM RUMAH NENEK RISMA 

 

RISMA

Nek, nenek. Ini Risma nek. Nenek dimana??(Mulai cemas)

 

Risma Terus memanggil neneknya, sembari mencarinya.

CUT TO(Kamar nenek)

Terlihat kursi roda milik sang nenek di dekat kasur.

Sementara nenek Risma tak ada disana.

Risma semakin cemas.

Dia mengecek kursi roda itu, dan menemukan beberapa bercak darah disana.

Risma tak percaya dengan apa yang dia temukan ini.

Dia takut sang nenek terluka.

Lalu Risma duduk di lantai.

Dia menangis sambil memegang kursi roda sang nenek.


RISMA

Nek...(Masih menangis).


CUT TO

61. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH RITA

Saat melewati sebuah pohon, Rita melihat mobil orang tuanya.

 

RITA

Mama. Pa...(Terkejut).

 

Terlihat mobil orang tua Rita hancur sebab menabrak pohon.

Rita juga melihat kedua orang tuanya berada di dalam mobil sedang terjepit.

Kedua orang tua Rita telah terinfeksi.

 

RITA

Mama! Papa!

 

Rita berusaha menghampiri orang tuanya.

Bu Jesika datang dan langsung menahan Rita.

 

BU JESIKA

Rita Rita. Jangan, bahaya!

 

RITA

Bu lepasin...(Berusaha mendekat ke mobil orang tuanya).

 

BU JESIKA

Rita, hei. Kita balik ke mobil sekarang, ya.

 

RITA

Enggak! Rita mau tolongin mama papa...(Kemudian menangis).

 

BU JESIKA

Rita. Tolong dengerin kata ibu(Meneteskan air mata). Kita harus balik ke mobil.


 RITA

Ma... Pa...(Masih menangis)


Rita mulai tampak lemas.

Dia tak sanggup melihat kedua orangtuanya tewas.

Bu Jesika memeluk Rita.

CUT TO

62. INT. DALAM MOBIL 

 

BOBBY

Kemana mereka ini. Belum balik-balik dari tadi.

 

TINA

Gue juga gak tau. (Cemas).

 

Tak lama Bu Jesika dan Rita datang.

Bu Jesika membuka pintu mobil.

 

TINA

Eh. Ayo cepet masuk.


Bu Jesika dan Rita masuk.

 

BU JESIKA

Mana yang lain?

 

BOBBY

Belum ada yang balik.

 

BU JESIKA

Semoga aja mereka nggak kenapa-napa.

 

Rita masih menangis.

 

TINA

Kamu kenapa?

 

Bu Jesika berbisik ke Bobby dan Tina.

 

BU JESIKA(berbisik)

Orang tua Rita, nggak selamat.

 

Tina dan Bobby terkejut.

Mereka merasa kasihan dengan Rita.

JUMP CUT TO 

5 menit kemudian, terlihat Gerry dan Doni berlari kearah mobil.

Pak Kardi dengan zombi-zombi lainnya muncul mengejar Doni dan Gerry.

CUT TO

 

BOBBY

Gerry...

 

CUT TO(jalanan desa)

Doni tertangkap oleh Pak Kardi.

Gerry menendang pak Kardi.

Doni berhasil lepas.

Pak Kardi menyerang Gerry.

 

GERRY

Don! Donii. Tolongin!

 

Doni mencoba membantu Gerry.

Risma datang dan langsung memukul pak Kardi dengan sebilah kayu.

Dia juga memukul beberapa zombi lainnya yang mendekat dengan sangat keras beberapa kali.

 

RISMA

Ayo.

 

Risma, Doni dan Gerry berlari menuju mobil.

CUT TO(dalam mobil) 

Risma, Doni dan Gerry berhasil masuk.

Gerry langsung menancap gas.

Beberapa zombi masih mengejar.

Saat melewati rumah Roni, terlihat Rey, Putri dan Roni.

Mereka membuka pintu perlahan untuk keluar rumah.

Mereka mengira keadaan sudah aman.

Lalu beberapa zombi melihat Rey, Roni dan Putri.

Zombi-zombi itu langsung berlari ke arah Rey, Putri dan Roni.

Doni melihat Rey.

 

DONI

Rey.

 

Doni melihat zombi-zombi berlari kearah Rey.


DONI

Rey! Gerry stop, adik gue disana.


Doni mencoba keluar.

Risma dan Bobby berusaha menahan Doni.

Risma dan lainnya melihat zombi yang cukup banyak berlari kearah Rey.

 

RISMA

Jangan keluar. Bahaya.

 

DONI

Risma, gue harus selamatin Rey(memaksa). Tolong minggir. Kalian semua tunggu sini, biar gue sendiri yang turun.

 

Bobby dan lainnya menahan Doni.

Tampak para zombi langsung menyerang Rey, Roni dan Putri.

Mereka tak selamat.

Doni melihat sang adik tewas.


DONI

Reyy!!(Berusaha keluar mobil)


Bobby menahan Doni.

Doni mulai menangis.

Dia tak menyangka sang adik tewas.

Risma memeluk Doni.


RISMA

Udah...(Berusaha menenangkan Doni).


Dia meneteskan air mata.

Risma kembali teringat sang nenek yang juga tak selamat.

Sementara Gerry lanjut menjalankan mobil.

Bu Jesika dan lainnya ikut merasakan kesedihan Doni.

CUT TO

63. INT. GEDUNG WALIKOTA - LANTAI 2 - MALAM

Walikota beserta 15 orang dan beberapa tentara masih terus mencoba menemukan solusi.

Jendral Frans menemukan sebuah ide untuk keluar dari situasi ini.

Dia menghampiri Walikota.

 

JENDERAL FRANS

Maaf, boleh saya bicara sebentar? Ada sesuatu yang harus saya sampaikan.


WALIKOTA

Silahkan.


JENDRAL FRANS

Saya, terpikirkan satu cara yang mungkin bisa buat kita semua keluar dari sini. Dengan meminta bantuan dari walikota sebrang.

 

WALIKOTA

Saya sudah memikirkan itu. Tapi, rasanya nggak mungkin mereka mau bantu. Mereka nggak akan percaya begitu saja kalau saya ceritakan keadaan disini sekarang.

 

JENDERAL FRANS

Setidaknya bisa kita coba dulu. Mungkin saja berhasil.

 

WALIKOTA

Yasudah, coba hubungi walikota sebrang. Biar nanti saya yang bicara.

 

JENDERAL FRANS

Baik.

 

Jendral Frans mencoba menghubungi nomor walikota sebrang di hpnya.

Tak lama kemudian, dia berhasil menghubungi walikota sebrang.

Jendral Frans langsung memberikan telfon ke Walikota.


JENDRAL FRANS

Pak, sudah terhubung.


Walikota mengambil telfon itu.

JUMP CUT TO 

Beberapa menit kemudian, Pak Walikota selesai berbicara dengan walikota sebrang melalui telfon.

Jendral Frans menunggu hasil percakapan 2 walikota itu.

 

WALIKOTA

Saya sudah bicara dengan walikota sebrang.

 

Jendral Frans

Bagaimana pak? Apa mereka mau bantu?

 

WALIKOTA

Mereka hanya bisa mengirim satu kapal untuk jemput kita. Mereka belum percaya dengan apa yang saya katakan soal virus ini.

 

JENDERAL FRANS

Satu kapal sudah cukup buat semuanya.

 

WALIKOTA

Dua hari lagi kapal itu sampai di pelabuhan.

 

JENDERAL FRANS

Dua hari?

 

WALIKOTA

Iya. Saya nggak bisa memaksa mereka datang lebih cepat.


Jendral Frans merasa ini terlalu lama.

Dia kembali mencari solusi lain.

Tak lama kemudian, dia terpikirkan sebuah cara lain.

 

JENDERAL FRANS

Atau mungkin, kita bisa gunakan pesawat untuk ke kota sebrang?(Memberi solusi lain).

 

WALIKOTA

Itu terlalu berisiko. Nggak ada yang tau situasi di bandara sekarang seperti apa. Kalau pun memang harus begitu, kita pastikan dulu semua orang yang masih selamat ikut kita ke kota sebrang.

 

JENDERAL FRANS

Saya juga memikirkan hal itu. Tapi, kita harus keluar dari sini. Bahaya kalau kita diam disini terus. Setelah nanti kita sampai di kota Sebrang, kita bisa lakukan penyelamatan ke kota Marakas dengan bantuan yang lebih siap.

 

Jendral Frans coba meyakinkan walikota.

Walikota merasa omongan Jendral Frans ada benarnya.

 

JENDRAL FRANS

Bagaimana pak?

 

WALIKOTA

Yasudah, siapkan semuanya. Kita ke bandara sekarang. Semoga masih ada pesawat yang bisa kita pakai.

 

Jendral Frans memberitahu semua orang yang ada di gedung walikota kalau mereka akan ke bandara.

Lalu dia kembali menemui Walikota.

 

JENDERAL FRANS

Pak, ada berapa mobil di gedung ini? Nggak mungkin kalau pakai mobil saya saja.

 

WALIKOTA

Ada 2 mobil di parkiran bawah.

  

JENDERAL FRANS

Baik. Kita gunakan itu.

 

WALIKOTA

Tunggu sebentar, saya harus hubungi komandan Tio. Mereka harus ikut.

 

JENDERAL FRANS

Iya.

 

CUT TO

64. INT. KANTOR KEPOLISIAN - MALAM

Komandan Tio baru saja selesai menerima panggilan dari walikota.

Dia memberitahu semua orang di dalam kantor polisi tentang informasi dari walikota.

Semua orang berkumpul.

 

KOMANDAN TIO

Barusan, saya dapat informasi dari Walikota. Dia bilang kita harus pergi ke bandara sekarang juga.

 

ORANG 1

Bandara?

 

ORANG 2

Keadaan diluar masih kacau. Nggak mungkin kita keluar sekarang. Mending kita disini aja.


Semua orang tak ingin keluar.

 

KOMANDAN TIO

Semuanya tolong diam dulu. Saya tau keadaan disini lagi kacau. Tapi ini instruksi dari Walikota. Kita harus ikut

 

DERI

Saran saya, sebaiknya kita ikuti saja. Saya yakin pak walikota pasti akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan warganya. 


Semua orang akhirnya setuju.

 

KOMANDAN TIO

Deri, Niko, siapkan mobil yang ada. Kita berangkat sekarang.

 

DERI DAN NIKO

Siap! 


CUT TO 

Komandan Tio mengintip dari gerbang untuk melihat situasi diluar.

Kemudian dia kembali masuk.

CUT TO  

Dia memberitahu orang-orang tentang situasi diluar.

 

KOMANDAN TIO

Keadaan diluar cukup aman, hanya ada beberapa zombi saja. Kita bisa lewati mereka.

 

Setelah itu semuanya menuju ke mobil.

CUT TO(halaman depan kantor polisi) 

Terdapat 2 mobil yang bisa dipakai.

Semua orang naik.

Setelah semua siap, Deri membuka gerbang.

Lalu Deri cepat-cepat masuk kedalam mobil.

Mereka pun berangkat.

Sekumpulan zombi mencoba menghadang.

Namun, Komandan Tio dan lainnya tanpa pikir panjang langsung menabrak semua zombi yang menghalangi.

CUT TO(dalam mobil 1)



NIKO

Mati kaliaann!!(Sangat puas)
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)