Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SURVIVOR
Suka
Favorit
Bagikan
10. Scene 10

65. INT. GEDUNG WALIKOTA - MALAM



JENDERAL FRANS

Semua mobil sudah siap?

 

LETNAN HERI

Siap sudah.

 

JENDERAL FRANS

Yasudah, arahkan semua orang masuk ke mobil.

 

LETNAN HERI

Siap.

 

Jendral Frans menghampiri walikota.

 

JENDERAL FRANS

Pak, semua kendaraan sudah disiapkan.

 

WALIKOTA

Bagaimana keadaan diluar?

 

JENDERAL FRANS

Ada beberapa zombi di area depan gedung. Tapi masih bisa kita lewati.

 

WALIKOTA

Baiklahl. Tolong bawa makanan dan minuman di dapur sebanyak mungkin. Setelah itu kita berangkat.

 

JENDRAL FRANS

Baik pak.


Tak lama kemudian, beberapa karung berisi makanan dan minuman telah siap.

Mereka semua sudah masuk kedalam mobil, lalu berangkat menuju bandara.

CUT TO

VIEW

Area luar gedung sudah hancur.

Tampak beberapa zombi menguasai jalanan.

Bercak darah dan kendaraan yang terbakar dimana-mana.

CUT TO

66. INT. DALAM MOBIL

Walikota melihat semuanya telah hancur.

Dia tak menyangka dan sangat sedih.

Perjalanan menuju bandara seakan menjadi harapan terakhir.

CUT TO

67. EXT. BANDARA - MALAM

Setelah hampir 1 jam, sampailah mobil walikota dan 2 mobil lainnya di bandara.

CUT TO

68. INT. DALAM MOBIL WALIKOTA

 

LETNAN HERI

Pak, kita sudah sampai.

 

Walikota turun.

Jendral Frans, Letnan Heri dan tentara lainnya langsung mengeluarkan senjata mereka untuk menjaga walikota.

CUT TO

69. EXT. DEPAN MOBIL

Tak lama Komandan Tio dan lainnya datang.

Komandan Tio turun lalu menemui walikota.

 

KOMANDAN TIO

Pak Walikota.

 

Komandan Tio menjabat tangan walikota.

 

WALIKOTA

Syukurlah kalian sudah sampai. Saya lega.

 

KOMANDAN TIO

Ini sudah menjadi tugas saya untuk menjaga mereka(orang-orang yang selamat). Saya harus pastikan mereka selamat.

 

Jendral Frans menghampiri Walikota.

 

JENDERAL FRANS

Pak, maaf menyela. Hanya tersisa 1 pesawat saja yang masih utuh, dan juga ada satu helikopter disebelah sana. Cuma itu yang bisa kita gunakan.

 

WALIKOTA

Periksa dua-duanya. Kita pakai semua.

 

JENDERAL FRANS

Baik pak.

 

KOMANDAN TIO

Saya bantu. Mari.

 

CUT TO(Pesawat)

Komandan Tio, Niko dan Deri mengecek pesawat.

CUT TO(Helikopter)

Sementara Jendral Frans dan Letnan Heri mengecek helikopter.

Pesawat aman.

Helikopter aman.

Komandan Tio dan 2 anggotanya menemui Jenderal Frans.

CUT TO(depan mobil)

 

KOMANDAN TIO

Pesawat aman. Bisa kita pakai.

 

JENDERAL FRANS

Helikopter juga aman. Sekarang, kita arahkan semua orang untuk naik.

 

Komandan Tio dan Jenderal Frans menemui warga.

CUT TO

Mereka kemudian menyuruh semuanya naik ke pesawat dan juga helikopter.

Jendral Frans mengatur.

 

JENDERAL FRANS

Semuanya tolong dengarkan saya. Disini hanya ada 1 pesawat dan 1 helikopter yang tersisa. Kita pakai untuk ke kota sebrang. Ini satu-satunya cara yang bisa kita pakai saat ini. Baiklah, sekarang tolong semuanya naik. Kita harus segera berangkat.

 

Semua warga mulai berjalan menuju pesawat dan Helikopter.


JENDERAL FRANS

Jangan ada yang pisah. Tetap berdekatan.

 

Semua orang buru-buru naik.

CUT TO

Dari kejauhan, sekumpulan zombi yang sangat banyak berlari kearah Komandan Tio dan lainnya.

Niko melihat gerombolan zombi itu.

Dia terkejut.

 

NIKO

Astaga! Komandan, itu...!

 

Komandan Tio dan lainnya melihat gerombolan zombi.

 

JENDERAL FRANS

Sial. Ayo cepat, masuk!

 

CUT TO(Depan Helikopter)

 

JENDERAL FRANS

Heri, nyalakan mesin. Cepat!

 

LETNAN HERI

Siap!

 

Letnan Heri langsung menuju kemudi helikopter.

CUT TO(Depan pesawat)

Sementara itu, komandan Tio masih membantu beberapa orang yang belum naik.

 

KOMANDAN TIO

Deri, Niko, lindungi mereka.

 

Niko dan Deri mencoba membantu semua orang untuk segera naik ke pesawat.

Jendral Frans dan beberapa tentara datang membantu.

Mereka menembaki segerombolan zombi itu dengan senjata seadanya.

Beberapa zombi mulai mati.

Namun, mereka justru semakin banyak berdatangan.

 

KOMANDAN TIO

Mereka(zombi) terlalu banyak.

 

JENDERAL FRANS

Kita tahan sampai semuanya naik.

 

Salah seorang tentara bersiap melempar bom, namun dia diserang oleh salah satu zombi yang tiba-tiba muncul dari samping.

Bom meledak.

Asap mulai menghalangi pandangan.

Beberapa polisi dan tentara terus mencoba menembaki zombi meski pandangan mereka terhalang asap.

Mereka mulai kuwalahan.

Beberapa polisi dan tentara pun terinfeksi.

Deri, Niko dan Komandan Tio masih mencoba menembaki zombi dengan pistol mereka.

 

DERI

Komandan. Kita nggak bisa tahan mereka terus. Kita harus berangkat.

 

KOMANDAN TIO

Kita masuk sekarang. Niko, mundur.


Komandan Tio dan Deri masuk kedalam pesawat.

Begitupun Niko.

CUT TO

Beberapa zombi mengejar walikota.

Jenderal Frans langsung datang membantu walikota.

Zombi menyerang walikota dan Jendral Frans.

Jendral Frans mencoba sekuat tenaga melindungi walikota.

2 tentara datang membantu.

Tak lama kemudian, mereka tergigit.

Jendral Frans terus menembaki zombi itu.

 

JENDRAL FRANS

Pak, cepat naik. Saya tahan mereka(zombi)!

 

Walikota mencoba berlari menuju pesawat.

Namun walikota tertangkap oleh beberapa zombi.

Jendral Frans melihat walikota.

 

JENDERAL FRANS

Pak!

 

Jendral Frans mencoba menolong walikota.

Dia menembak zombi-zombi itu dengan pistol.

Namun, satu zombi berhasil menggigit lengan walikota.

Walikota nampak kesakitan.

Beberapa zombi lainnya menyerang Walikota.

 

JENDRAL FRANS

Pak...(Mencoba menolong walikota).

 

WALIKOTA

Jangan kesini! Selamatkan yang lain. Tinggalkan saya.

 

Walikota menyuruh jenderal Frans pergi.

Jendral Frans menendang dan menembaki zombi-zombi yang menyerang walikota.

Jenderal Frans tak ingin meninggalkan walikota.

 

WALIKOTA

Saya sudah terinfeksi... Tolong bawa semua orang ke kota Sebrang.

 

Jenderal Frans sangat menyesal sebab gagal menjaga walikota.

 

JENDERAL FRANS

Maaf...(Menahan sedihnya)

 

Walikota tersenyum.

Beberapa zombi kembali muncul dan berlari ke arah jendral Frans.

Jendral Frans nampak sangat marah.

Dia melawan zombi-zombi itu hanya dengan satu pistol.

Jendral Frans terus menembaki zombi-zombi itu dengan penuh amarah.

 

JENDERAL FRANS

Mati Kaliaan(zombi)!!

 

Jendral Frans melihat pesawat dan helikopter telah berangkat.

Dia merasa lega.

Tak lama kemudian peluru Jendral Frans habis.

Dia tak bisa berbuat banyak.

 

JENDERAL FRANS

Kalian semua harus selamat(menatap pesawat dan helikopter).

 

Dia masih terus mencoba melawan zombi-zombi itu dengan tangan kosong.

Namun akhirnya, Jendral Frans tidak selamat.

Dia tergigit oleh gerombolan zombi yang datang dari segala arah.

CUT TO

70. INT. DALAM PESAWAT

 

KOMANDAN TIO

Maaf, pak walikota sudah masuk?

 

TENTARA 2

Mungkin ada di helikopter. Saya nggak lihat pak walikota masuk kesini.


Komandan Tio mencoba memastikan pak Walikota sudah masuk kedalam pesawat ataupun helikopter.

CUT TO

71. INT. DALAM HELIKOPTER

Letnan Heri bertanya ke seorang tentara yang sedang duduk disampingnya.

 

LETNAN HERI

Jendral Frans sudah didalam?(Memastikan).

 

TENTARA 1

Mungkin ada dipesawat. Saya nggak lihat Jendral masuk kesini.

 

LETNAN HERI

Semoga saja.

 

Letnan Heri kemudian fokus mengemudikan helikopter.

CUT TO

72. INT. DALAM PESAWAT

Pesawat melintasi kota Marakas.

Komandan Tio melihat keadaan kota marakas yang sudah hancur dari kaca pesawat.

Salah seorang tentara menghampiri Komandan Tio.

 

TENTARA 2

Maaf. Bisa bicara sebentar? Ada hal penting yang harus saya sampaikan.

 

KOMANDAN TIO

Oh, iya. Silahkan.

 

TENTARA 2

Bahan bakar pesawat tidak cukup untuk sampai ke kota sebrang. Harus segera mendarat.

 

Komandan Tio sedikit terkejut.

Dia tampak mulai bingung.

Komandan Tio berfikir.

 

KOMANDAN TIO

Apa nggak bisa dipaksakan? Mungkin masih bisa sampai.

 

TENTARA

Maaf nggak Bisa. Terlalu berisiko.

 

KOMANDAN TIO

Sebelum memutuskan ke kota sebrang, apa pak walikota ada rencana lain selain ini? Rencana cadangan mungkin.

 

TENTARA 2

Seingat saya, pak walikota ada perbincangan dengan Walikota Sebrang.

 

KOMANDAN TIO

Terus?

 

TENTARA 2

Dan, kota Sebrang cuma bisa kirimkan 1 kapal untuk bantu evakuasi.

 

KOMANDAN TIO

Kapal?

 

TENTARA 2

Iya. Dan perkiraan, kapal itu akan sampai di pelabuhan 2 hari lagi.

 

KOMANDAN TIO

(Menghela nafas). Yasudah, kita ke pelabuhan sekarang. Masih ada harapan untuk ke kota sebrang.

 

TENTARA 2

Baik. Eemm... Maaf, kita mau daratkan pesawat dimana?

 

KOMANDAN TIO

Saya rasa, area pelabuhan cukup luas. Dan nggak ada tempat lagi.

 

Seketika wajah tentara itu terkejut sebab dia tau maksud Komandan Tio.

Komandan Tio berencana menurunkan pesawat di area pelabuhan, meski dengan resiko tinggi.

CUT TO

73. INT. DALAM HELIKOPTER

Letnan Heri dan beberapa orang di helikopter terus mengikuti pesawat Komandan Tio.

Tak lama kemudian, mesin helikopter mengalami masalah.

Helikopter sedikit terguncang.

Semua orang di dalam helikopter terlihat panik.

 

LETNAN HERI

Kenapa ini??

 

TENTARA 1

Ada masalah di bagian mesin. Kita harus segera mendarat.

 

Letnan Heri bingung harus melakukan apa.

Dia kemudian teringat ucapan walikota yang sempat menelfon kota sebrang untuk meminta bantuan.

 

LETNAN HERI

Apa bisa sampai pelabuhan?

 

TENTARA 1

Pelabuhan?

 

LETNAN HERI

Iya. Jaraknya nggak terlalu jauh. Cuma beberapa menit lagi.

 

TENTARA 1

Maaf letnan, orang-orang yang ada dipesawat bagaimana? Kita nggak bisa kasih tau mereka.

 

LETNAN HERI

Biarkan mereka ke kota sebrang dulu. Orang-orang di dalam pesawat lebih banyak daripada disini. Lebih aman sedikit orang yang menunggu di pelabuhan.

 

TENTARA 1

Baik.

 

Letnan Heri sudah mengambil keputusan.

CUT TO

74. EXT. MENDEKATI AREA PELABUHAN

Terlihat pesawat mulai terbang rendah.

Mereka seakan bersiap mendarat.

CUT TO

75. INT. DALAM HELIKOPTER

Tentara 1 yang menyaksikan hal itu nampak sangat terkejut.

 

TENTARA 1

Letnan, sepertinya pesawat terbang agak rendah.

 

Letnan Heri langusng mengamati pesawat.

 

TENTARA 1

Saya rasa, mereka akan mendarat di area pelabuhan.

 

Letnan Heri terlihat tak percaya dengan apa yang dia lihat.

 

LETNAN HERI

Kenapa mereka ini!(Khawatir)

 

CUT TO

76. INT. DALAM PESAWAT

Komandan Tio beserta 2 tentara berusaha sekuat tenaga mendaratkan pesawat di pelabuhan.

Saat roda pesawat mulai menyentuh tanah pelabuhan, pesawat mengalami guncangan hebat.

Beberapa orang didalam pesawat pun mulai panik.

Mereka begitu tegang.

Namun, pesawat akhirnya mendarat dengan selamat meski semua roda rusak parah.

CUT TO

77. EXT. PELABUHAN

Komandan Tio dan lainnya keluar dari dalam pesawat.

Mereka merasa lega.

CUT TO 

Helikopter turun.

Letnan Heri keluar dan langsung menghampiri Komandan Tio dengan wajah marah.

 

LETNAN HERI

Ngapain turun disini!? Anda(komandan Tio) mau bunuh semua orang!? Jangan gila.

 

KOMANDAN TIO

Bahan bakar pesawat menipis, saya harus lakukan sesuatu.

 

LETNAN HERI

Cari cara lain. Jangan buat keputusan aneh kayak gini.

 

KOMANDAN TIO

Nggak ada cara lain. Ini satu-satunya cara yang bisa saya lakukan. Dan saya rasa anda akan melakukan hal yang sama seperti saya, kalau anda ada di posisi saya.

 

Situasi sedikit memanas antara Letnan Heri dan Komandan Tio.

 

NIKO

Komandan, sebaiknya kita fokus ke orang-orang dulu.

 

Komandan Tio kemudian bertanya ke Letnan Heri.

 

KOMANDAN TIO

Mana pak walikota?

 

LETNAN HERI

Walikota?

 

KOMANDAN TIO

Iya.

 

LETNAN HERI

Pak walikota pasti ada dipesawat dengan Jendral Frans. Mereka nggak sempat masuk helikopter.

 

KOMANDAN TIO

Kalau mereka ada di pesawat, saya nggak akan tanyakan mereka sekarang.

 

Komandan Tio dan Letnan Heri mulai resah.

Mereka berfikir pak walikota dan jenderal Frans masih ada di bandara.

Seseorang kemudian datang menghampiri Komandan Tio dan Letnan Heri.

 

YANTO

Permisi. Saya, tadi lihat jendral dan Pak walikota masih ada di bandara. Mereka tertinggal.

 

Letnan Heri langsung menatap Yanto.

 

LETNAN HERI

Jaga ngawur anda(Marah)! Jangan asal ngomong!

 

Yanto mulai ketakutan.

 

YANTO

Maaf... Saya cuma mengatakan apa yang saya lihat. Saya pikir ini akan membantu...(Takut).

 

LETNAN HERI

Sial!(Membanting topinya).

 

KOMANDAN TIO

Pak, terima kasih informasinya. Silahkan gabung dengan yang lain dulu.

 

Yanto kembali ke yang lainnya.

Komandan Tio tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Walikota tidak selamat, dan dia bingung apa yang harus dilakukan sekarang.

 

NIKO

Sekarang gimana komandan? Nggak ada Walikota disini. Nggak ada yang memimpin.

 

KOMANDAN TIO

Kita tunggu disini dua hari. Semoga kapal itu benar-benar datang.

 

NIKO

Baik Komandan. Komandan, kita bisa gunakan kontainer untuk tempat istirahat dan perlindungan.

 

KOMANDAN TIO

Tunggu dulu. Kita periksa semua kontainer. Pastikan semuanya aman. Ajak Deri.

 

NIKO

Siap komandan.

 

Komandan Tio menghampiri Letnan Heri yang masih tak percaya dengan kenyataan bahwa Jendral Frans dan Walikota tertinggal di bandara.

Dia menyesal tak bisa selamatkan mereka.

 

KOMANDAN TIO

Saya mau cek kontainer untuk tempat istirahat sementara. Kalau anda(Letnan Heri) mau bantu, mungkin akan lebih cepat.

 

Letnan Heri tidak menggubris perkataan Komandan Tio.

Komandan Tio kemudian pergi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)