Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
75. INT. RUMAH TYAS — SIANG
Tyas merasa sepi di rumah tapi tidak boleh menyesali keputusannya karena ia tidak mau disalahkan sendiri lagipula kesalahannya tidak seperti Beni ucapkan justru Beni yang paling salah disini.
TYAS
Tyas juga mengambil bingkai foto sang anak lalu mengusapnya.
TYAS
Tyas memandangi foto dengan air mata menetes. Dia kehilangan Alder dan sangat merindukan putranya untuk hadir padahal dia sendiri yang mengusirnya.
TYAS
Tyas kesepian hanya bisa mengelus foto Alder lalu menciumnya.
76. INT. RUMAH ALAN — SIANG
Alder sedang duduk dan Alan sesekali mengecek ponselnya siapa tahu ada pesan dari Farel tapi tidak ada juga membuatnya kesal.
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan menggeleng saja kemudian melenggang ke dapur mengambil air minum sekalian air minum untuk Alder.
ALAN
ALDER
ALAN
Alder meminum air lalu gelasnya diberikan pada Alan.
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan mematung mendengar nama Farel disebut.
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan duduk diteras matanya menyorot ke depan.
ALAN (V.O)
Alan beranjak baru ingat nasib restorannya tapi balik duduk lagi.
ALAN
Alan mengusap kasar wajahnya bingung harus melakukan apa. Terselip ingin selangkah maju karena banyak masalah menghadang tapi bingung membuatnya tidak bergerak.
ALAN
FAJRI
Alan kaget ketika Alder dan Fajri sedang memperhatikannya sambil duduk lesehan. Dia sama sekali tidak menyadari jika Alder dan Fajri ada disana. Alan malu tapi ditahan.
ALAN
FAJRI
ALAN
FAJRI
ALAN
FAJRI
ALDER
Fajri dan Alder main bola dihalaman dengan Alan yang memperhatikan gerak-geriknya. Alan tersenyum melihat kebersamaan Fajri dan Alder dan mantap akan meminta maaf pada Farel.
77. INT. RESTORAN — SORE
Farel menghitung pendapatan dengan senyum lebar. Ia tidak henti-hentinya tersenyum untung saja Veli sudah pulang.
FAREL
FAREL
Farel lanjut menghitung uangnya sampai ia merasa bosan.
78. EXT. HALAMAN –RESTORAN — MALAM
Veli berlari menuju restoran tak peduli kakinya tanpa alas lalu terus berlari hingga sampai di depan restoran. Ia ragu untuk masuk tapi keadaan memaksanya untuk masuk.
Saat menyentuh gagang pintu Veli mematung kemudian memilih duduk.
VELI
Farel keluar dari restoran dan heran melihat Veli.
FAREL
Veli hanya tersenyum canggung.
Farel celingak-celinguk tapi tidak menemukan apa-apa.
FAREL
VELI
Farel langsung memberikan uang pada Veli.
FAREL
VELI
FAREL
FAREL
VELI
FAREL
Veli mengangguk menerima uangnya.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
Farel mengernyit melihat kaki Veli tanpa sandal.
FAREL
VELI
(melihat kakinya) Lupa. (tersenyum canggung)
Farel kebelakang restoran lalu balik lagi membawa sepatu putih diserahkan pada Veli.
FAREL
Veli
Farel
Veli memakainya meskipun sedikit kebesaran.
VELI
FAREL
VELI
Farel memerhatikan kepergian Veli lalu ia pergi ke parkiran untuk mengambil motornya dan pulang ke rumah.
79. INT. KAMAR ALDER –RUMAH ALAN — MALAM
Alan sedang mengompres jidat Alder karena anak itu mendadak pendiam setelah dicek ternyata suhu tubuhnya panas.
Alder tidak banyak bicara seperti biasanya bahkan tak bicara apa-apa pada Alan yang makin membuat Alan khawatir.
ALAN
Alder menggeleng lalu menangis membuat Alan panik.
Alan
Alder
CUT TO
80. EXT. PINGGIR JALAN — MALAM
Alan membeli sate tapi kehabisan melihat perempuan yang tidak asing yaitu Tyas. Dia kelihatan sedih namun Alan tidak berani menegur karena takut dianggap mencampuri urusan orang sehingga ia hanya memperhatikan saja.
Tyas juga beberapa kali bertanya pada orang tentang foto di ponselnya. Foto itu foto Alder.
TYAS
Jawaban orang yang ditanya hanya menggeleng tidak tahu membuat Tyas menghela napas.
Alan ingin tahu tapi ditahan saja kemudian pergi dengan rasa penasaran apa yang ditanyakan Tyas pada semua orang kecuali pada Alan.
CUT TO BACK
81. INT. KAMAR ALDER – RUMAH ALAN — MALAM
Alan merasa kasihan dengan Alder karena usia seperti ini butuh orang tua.
ALDER
Alan
ALDER
Alan
Alder
Alan malah ingin nangis melihat keadaan Alder. Dia jadi ingat masa kecilnya yang selalu diperhatikan dan menuju dewasa malah menjauh.
ALAN
ALDER
Alan
ALDER
Alan mengelus kepala Alder dan tersenyum tipis. Ia ingin menggantikan Alder sakit karena tidak tega dan satu tetes air mata jatuh buru-buru dihapus oleh Alan.
ALAN
Alan sesekali mengecek suhu tubuh Alder dan Alder sesekali memanggil mama dan bapaknya membuat Alan sedih lalu mengusap pelan pipi Alder agar tidak mengigau.