Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Selangkah Maju (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
1. 1. Pertengkaran

1. EXT. HALAMAN RUMAH – SIANG

Alder Ginoveran (7) sedang asyik memainkan robot-robotan Ultraman favoritnya di halaman bersama Ando Ramadhan (7). Keduanya nampak akrab layaknya adik kakak.


ALDER

Ada monster disana... ayo kita lawan?! (berteriak heboh)


Ando melemparkan robot ditangannya terkena pada kening Alder. Ando diam dan Alder mulai menangis.


ANDO

(senyum) Tadi monsternya sudah kalah.


Alder masih menangis sesenggukan sambil mengucek matanya.


2. INT. RUMAH — RUANG TENGAH - SIANG

Tyas menangis menunjuk Beni yang duduk di kursi tatapannya kesal.


TYAS

Jadi bener mas kamu selingkuh sama Vila? (sinis)


BENI

Kalau iya memangnya kenapa? lagipula kamu juga selingkuh kan sama tukang ojek itu! (marah)


TYAS

Dia cuma nganterin aku!


BENI

(terkekeh) Terus ini apa namanya?


Menunjukkan foto sedang suap-suapan dan saling merangkul diponselnya pada Tyas yang mematung tak percaya.


BENI

Aku tahu aku hanya orang gak punya tapi kelakuan kamu sangat keterlaluan kali ini!


TYAS

(tersenyum sinis) Lagipula kita sama-sama selingkuh kan... yaudah.


BENI

Apanya yang yaudah?


TYAS

Pernikahan kita, aku mau kita pisah dan soal Alder (jeda) kamu aja yang urus.


BENI

Kok aku, kamu kan mamanya?


TYAS

Itu anak kamu juga kan? aku nggak sudi ngurusnya sendiri!


TYAS mengirim pesan pada seseorang lalu keluar dari rumah.


3. EXT. HALAMAN – PAGI

Alder berhenti menangis kemudian meninggalkan Ando sendiri dihalaman tapi balik lagi untuk memastikan.


ALDER

Kamu mau ikut aku ambil monster jahatnya dirumah?


ANDO

Aku mau pulang aja... dadah!


Ando lekas pulang dan Alder melihat mamanya keluar rumah lantas memeluknya.


ALDER

(mendongak) Mama mau kemana?


TYAS tidak menjawab melepaskan kasar pelukan ALDER dan pergi naik motor yang sudah menunggu didepan rumah.


ALDER

(teriak) Mama! Mama! (mengejar lalu masuk ke dalam rumah mencari Beni)


4. INT. RUMAH – RUANG TAMU – SIANG

Alder menahan tangis berlari kecil pada Beni yang tiduran di kursi.

ALDER

Pak, kok mama pergi... dia mau kemana? (mengucek matanya)


BENI

Berisik kamu! mending ke kamar jangan banyak tanya! (ketus)


ALDER

Tapi Alder lihat mama...


BENI

(bangkit dari sofa) Ke kamar sekarang, tidak usah berisik! (membentak)


ALDER menunduk takut kemudian berlari ke kamarnya sedangkan Beni mengacak rambutnya frustrasi lalu menelpon mamanya tapi tak ada jawaban membuat Beni makin kesal dan keluar rumah.


5. INT. KAMAR TIDUR – SORE

Alder menangis di kamarnya sambil memeluk robot kesayangannya. Ia ketakutan oleh sikap Beni tadi.


ALDER

Mama sama bapak kenapa? Alder nggak mau dimarahin? (menangis)


ALDER (CONT'D)

Alder nggak akan nakal lagi dan Alder bakal jadi superhero supaya bapak sama mama baik sama Alder.


Alder menatap robot miliknya dan menyimpan di meja lalu masuk ke dalam selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.


6. INT. RUMAH – PAGI

Beni marah-marah karena tak menemukan makanan di meja. Ia membanting gelas membuat Alder yang sedang bermain robot didepan tv terkejut.


BENI

Makan apa gue pagi ini?! (mengusap wajahnya kasar)


ALDER

Bapak kenapa marah-marah? (ketakutan melihat Beni)


Beni balik memandang ALDER lalu decakan keluar dari mulutnya. Ia sangat kelaparan dan melihat Alder marahnya makin menjadi.


ALDER

Pak! (menghampiri Beni)


BENI

Bisa diem gak (menyentak) mana mama kamu itu keluyuran terus gak ingat pulang.


ALDER

Bapak, Alder mau...


BENI

Minum aja air yang banyak nggak usah makan hari ini! (marah)


ALDER

Tapi Alder laper pak! (mukanya memelas)


Beni melengos dan memilih merokok di teras membiarkan Alder yang mulai menangis kencang di dalam rumah.


7. INT. HALAMAN – PAGI

Tyas turun dari motor lalu Beni melihatnya. Ia bangkit dari duduknya memandang Tyas marah.


BENI

Habis pacaran sampai lupa pulang? masak sana aku lapar (beat) anakmu juga nangis terus tuh di dalam!


TYAS

Itu urusan kamu (menyerahkan surat cerai) nih suratnya tinggal kamu tandatangani dan rumah ini adalah rumahku dan kamu bisa beres-beres sekarang.


Beni menatap Tyas dengan pandangan tak percaya lalu Tyas mengacungkan satu jari telunjuknya didepan wajah Beni.


TYAS

Inget mas, siapa yang paling banyak bayar cicilan rumah (beat) jadi... rumah ini otomatis punyaku dan sekarang kamu bisa keluar bawa anak itu pergi.


Beni menghela napas lalu masuk ke dalam rumah sementara Tyas tersenyum senang.


8. INT. KAMAR ALDER – PAGI

Beni membuka pintu kamar dan berdiri.

BENI

Alder, ayo kita pergi!


ALDER

Pergi kemana pak? mau liburan ya? (antusias)


BENI

Iya liburan ke rumah nenekmu.


ALDER

Asyik! ayo Alder udah kangen nenek tapi sama mama kan kesananya?


Beni menarik tangan Alder untuk segera pergi dari kamar.


ALDER

Pak bajunya Alder gimana, nggak dibawa liburan?


Beni menghela napas dan mengemasi seluruh pakaian Alder ke dalam tas lalu menarik Alder keluar.


9. INT. RUANG TAMU – PAGI

Alder menghampiri Tyas yang sedang menonton TV. Beni cuma menonton apa yang Alder lakukan.


ALDER

(bersemangat) Mama ayo kita berangkat! kata bapak, kita mau liburan ke rumah nenek!


TYAS

Perginya sama bapak kamu, mama nggak ikut! (ketus)


ALDER

Kenapa? kan biasanya liburan...


TYAS

(risi) Mas bawa dia cepat, jangan bikin aku marah!


Beni membawa Alder membuat Alder meronta ingin diturunkan dari gendongan.


ALDER

Mama, ayo ikut! (merengek) Alder mau sama mama!


ALDER (CONT'D)

Mama... Mama! alder mau sama mama! (teriak histeris dan menangis)


Tyas melihat kepergian Alder dan Beni kemudian menutup pintu dengan perasaan sedikit bersalah.


10. INT. JALAN – SIANG

Beni terus berjalan dengan Alder memegang tangannya.


ALDER

(bingung mamanya tidak diajak) Pak, kenapa mama nggak mau ikut kita liburan ke rumah nenek?


BENI

Kamu bisa diem nggak alder! (marah)


ALDER

Tapi mama gimana?


BENI

Mama kamu lagi gak mau pergi, udah jangan nangis malu dilihatin orang.


Ando membawa robot ditangannya sambil makan cemilan menghampiri Alder yang sedang berjalan.

ANDO

Kamu mau kemana?


ALDER

Liburan ke rumah nenek!


ANDO

Pulangnya kapan?


Alder menatap Beni tapi Beni tak balik menatap. Alder pun menggeleng sebagai jawaban.


ANDO

Lama ya?


Alder menggeleng lagi membuat Beni melihat Ando yang sedih anaknya pergi.


BENI

Ando, Alder mau pergi kamu jangan main lagi sama Alder ya.


ANDO

Kenapa? kalau liburan pasti pulang lagi kesini nanti main lagi sama aku.


BENI

Kamu pokoknya main sama temen yang lain, Alder nggak akan main lagi sama kamu.


Ando menjatuhkan robot kesayangannya begitu saja dan lari ke rumahnya dengan menghapus air matanya.


ANDO

Alder jahat!


11. EXT. HALAMAN RUMAH ALAN – SIANG

Beni berdiri di depan pintu rumah Alan.

BENI

(celingak-celinguk) Assalamualaikum!


Tak ada sahutan Beni mengetuk pintu dan Alan (25) muncul membuka pintu.


ALAN

Eh ben, ngapain lo datang ke rumah gue bawa anak segala lagi? (melirik Alder yang tersenyum padanya)


BENI

Panjang ceritanya, bentar...(menoleh ke Alder) kamu duduk disana dulu.


Alder menurut pergi kearah yang ditunjuk Beni.


BENI

Gue pinjem duit dong!


ALAN

Butuh berapa?


BENI

Dua juta, ada nggak?


ALAN

Mau kemana lo pinjem duit dua juta dari gue?


BENI

Mau pulang ke rumah ibu.


ALAN

Jangan bilang lo kemakan gosip foto istri lo itu atau lu juga udah ketauan ya?


BENI

Dua duanya, puas lo!


Alan terkekeh kemudian mengeluarkan uang dari saku celananya sesuai permintaan Beni.

ALAN

Kasihan, makannya cari aman bro. Eh, lo langsung pulang ke rumah ibu lo kan?


BENI mengangguk menyimpan uangnya di tas Alder.


ALAN

Naik angkot lo?


BENI

Naik odong-odong (beat) udahlah, thanks duitnya, nanti gue ganti... kalau inget.


ALAN

Iye gue tau lo, semerdeka lu aja Ben. (muka pasrah lalu menghela napas)


BENI

(menghampiri ALDER) Ayo pergi!


ALDER

Udah selesai pak tapi... Alder lapar? (memegangi perut)


ALAN

(menghampiri Alder dan Beni) Lo tega banget sama anak yang belum makan dari pagi? (geleng-geleng kepala)


BENI

(sewot) Biarin, anak-anak gue!


ALAN

Der, ikut yuk ke dalam nanti kamu bisa makan. (mengulurkan tangannya)


Alder mengangguk matanya berkaca-kaca sebentar lagi menangis karena dipelototi Beni.


ALAN

Yuk, ikut om kedalam kita makan sampai kenyang!


Alan menggandeng Alder untuk masuk membuat Beni kesal merasa tak dianggap.


BENI

(nada bicaranya sinis) Gue gak diajak nih?


ALAN

Emang lu laper?


BENI

Iyalah lo pikir anak gue doang yang kelaparan (beat) gue juga!


Ketiganya masuk ke dalam rumah menuju meja makan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar