Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
63. EXT. HALAMAN RUMAH ALAN — SORE
Fajri melemparkan bola melewati wajah Alan untungnya tidak kena karena lemparannya ke samping.
FAJRI
Alan tidak menjawab terus berjalan.
FAJRI
Alan sama sekali tidak menyahut sampai masuk ke dalam rumahnya membuat Fajri kebingungan padahal Alan biasanya terlihat kesal kalau melihat Fajri ada dipekarangan rumah tapi kali ini berbeda.
FAJRI
Fajri pulang saja karena Alder tidak juga muncul sesuai perkiraannya. Fajri juga bertanya-tanya atas sikap Alan kepadanya tapi bertanya pada siapa.
64. INT. RUMAH ALAN — SORE
Sekeliling isi rumah terasa sepi bahkan Alan bisa mendengar langkah kakinya sendiri. Dia merasa bersalah atas hilangnya Alder meskipun mencoba mencari tapi tidak ketemu.
ALAN
Seakan ada keajaiban pintu diketuk dan samar-samar suara Alder terdengar tapi Alan masih mematung sesaat.
65. EXT. TERAS RUMAH ALAN — SORE
Meskipun sudah ketok pintu beberapa kali Alan tidak membuka pintu membuat Alder kesal.
ALDER
FAREL
Alan buka pintunya ini gue! (ikut teriak karena Alder melihat kearahnya)
ALDER
Farel menggeleng lalu duduk di kursi sedangkan Alder terus memanggil Alan berharap dibuka pintunya.
Pintu dibuka lalu Alan langsung menggendong Alder dan memastikan tidak ada yang terluka di seluruh bagian tubuhnya.
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan melirik Farel yang duduk di kursi sambil memejamkan mata. Sangat santai dan membuat Alan agak kesal
ALAN
ALDER
Dipastikan Alder masuk Alan pun mendekat pada Farel dengan wajah datar.
Alan berdeham lalu Farel mendongak kemudian ikut berdiri. Perasaan Farel mulai tidak enak melihat wajah Alan tapi harus dihadapi dahulu karena ada kabar baik dimiliki Farel untuk Alan.
FAREL
ALAN
FAREL
ALAN
FAREL
ALAN
FAREL
ALAN
Alan tidak mampu berkata-kata lagi mendeskripsikan seorang Farel. Dia sangat kecewa.
Farel ingin marah juga tapi susah karena omongannya terus dipotong dan juga mungkin salahnya karena tidak langsung menghubungi Alan.
Alan tidak bicara lagi lalu masuk ke dalam rumahnya.
FAREL
Memilih pergi dari rumah Alan dilakukan Farel dan berharap kemarahan Alan mereda lagipula Alder sudah kembali.
66. INT. RUANG TAMU — SORE
Alder sedang memperhatikan mainannya yang tidak bertambah dan sesekali membolak-balik robot agar berubah menjadi banyak dalam sekejap.
ALAN
ALDER
ALAN
Alder mengangguk lalu memberikan robotnya pada Alan yang diterima oleh Alan tanpa berpikir. Dia akan menjaga Alder mulai sekarang sehingga tidak lagi hilang seperti tadi.
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan tersenyum simpul merasa bersalah dengan Farel karena marah-marah.
ALDER
ALAN
ALDER
Alan tersenyum dengan tingkah Alder lalu memasak dan memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada Farel nanti. Dia merasa bersalah.
67. INT. DAPUR RESTORAN — MALAM
Veli sibuk memasak hidangan yang menurutnya pas untuk dijual lalu kehadiran Farel membuatnya tersenyum untuk segera menunjukkan masakannya.
VELI
Farel yang tadinya cemberut berubah antusias lalu duduk di kursi.
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
Agak kaget mendapati Farel berucap gue tapi sebagai pegawai yang baik Veli memilih senyum saja menanggapinya.
FAREL
Veli menghela napas dan memaki Farel dalam hati padahal beberapa saat lalu memberikan nama si menu tapi Farel mendadak lupa.
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
FAREL
VELI
Farel buru-buru menghabiskan makanannya dan Veli siap-siap di dapur.
68. EXT. LUAR RESTORAN — MALAM
Farel cemberut karena dirinya menjadi badut restoran malam-malam dengan tangan memegang menu. Dia mulai tidak enak awalnya melihat senyuman Veli tapi apa daya harus begini nasibnya semoga Alan melihat perjuangannya.
FAREL
VELI
Farel tersenyum paksa pada Veli lalu menjalankan perannya.
Akhirnya beberapa menit pelanggan berdatangan walaupun tak seberapa dan Veli sibuk menyajikan makanan dengan senyuman terbaiknya.
69. INT. RESTORAN — MALAM
Jam 10 malam Veli sedang membersihkan meja sementara Alan menghitung penjualan hari ini yang melebihi ekspektasi.
Ia tidak menyangka dapat uang dengan cepat tanpa harus pusing memikirkan keberhasilan dalam menjaga restoran.
FAREL
VELI
Farel mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia miris dengan keahlian yang dimilikinya.
VELI
FAREL
VELI
FAREL
Veli hanya terkekeh mendengarnya lanjut beres-beres meja takutnya makin malam.