Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
44 EXT. PINGGIR JALAN — SIANG
Masih tak percaya oleh sikap Fajri tadi Alan mematung sampai ocehan Alder yang menanyakan apapun dilihatnya tak ditanggapi dengan baik.
ALDER
Alan masih diam bahkan tak bergerak sedikitpun dari posisinya.
ALDER
Alan sadar lalu mengernyit bingung dan menatap Alder.
ALAN
Alder mengangguk kemudian Alan memesan dua porsi batagor untuk dimakan ditempat. Setelah makanan datang keduanya makan dengan Alder yang kesusahan makan sendiri bahkan batagor yang ditusuk garpu malah terbang dari piring.
Alan masih asyik makan dan pikirannya berkelana sambil menyantap batagor.
ALDER
Alan geleng-geleng kepala lalu menyuapi Alder batagor miliknya karena batagor milik Alder sudah berceceran dimana-mana.
Handphone Alan berbunyi dengan segera Alan mengangkatnya dengan Alder asyik memakan bumbu batagor dengan nikmat.
Nomor tak dikenal membuat Alan enggan mengangkat namun bunyinya berulang dan mau tak mau mengangkat.
ALAN
BENI
ALAN
BENI
Alan terdiam sejenak merasa familiar dengan suara itu.
ALAN
BENI
ALAN
ALDER
Alan menutup handphone dengan sebelah tangannya
ALAN
ALDER
ALAN
Setelah mengambilkan minum untuk Alder, Alan mengamati sekitar sepertinya tidak ada sosok Beni.
ALAN
ALDER
45 INT. RUANG TAMU — SIANG
Alder tertidur pulas di sofa dan Alan kembali menghubungi nomor Beni tapi tidak diangkat membuat Alan hampir berteriak namun melihat keberadaan Alder membuatnya urung.
ALAN
46 EXT. TERAS RUMAH ALAN — SIANG
Farel berdiri sesekali mengecek keadaan rumah Alan yang sepi. Dia mau balik lagi tapi ragu-ragu.
FAREL
Farel ingin mengetuk pintu tetapi malah mengepalkan tangannya.
FAREL
ALAN
Farel terlonjak kaget kehadiran Alan tiba-tiba dibelakangnya.
Farel
ALAN
Farel menghembuskan napas kasar dan geregetan karena Alan pelupa akan janjinya kemarin di restoran.
FAREL
Alan memperhatikan Farel dengan bingung.
FAREL (V.O)
ALAN
Farel merentangkan kedua tangannya menghalangi kepergian Alan.
FAREL
ALAN
FAREL
FAREL
Alan mengangguk kecil baru mengerti apa maksud kedatangan Farel.
FAREL
ALAN
Farel menunjuk dirinya dan Alan mengangguk lalu Farel tepuk tangan.
FAREL
Alan menatap Farel datar.
FAREL (CONT'D)
ALAN
FAREL
Alan
Farel mendengkus sebal.
ALAN
FAREL
ALAN
FAREL
ALAN
FAREL
Alan memberikan kunci ke tangan Farel.
FAREL
ALAN
FAREL
ALAN
47.EXT . WARUNG KOPI — SIANG
Beni mengaduk-aduk kopi hitamnya sambil melihat jalanan yang dilintasi kendaraan. Pikirannya kacau dipenuhi rasa bersalah.
BENI
Beni menghela napas lanjut minum kopi. Kemudian bapak-bapak menyerobot hingga kopi ditangan Beni tumpah. Si bapak itu hanya menoleh pada Beni dan tak acuh.
BENI
Beni tidak memperpanjang masalah lalu membayar kopi yang dipesannya bergegas untuk pulang karena diluar sepertinya memusuhi.
PEDAGANG ASONGAN
BENI
PEDAGANG ASONGAN
Beni mengeluarkan uang dua puluh ribu di sakunnya dan memberikan pada si tukang kacang.
PEDAGANG ASONGAN
Nah gitu pak beli siapa tahu masalah bapak segera pergi. Kacangggg! (teriak dan pergi)
BENI
ANAK KECIL
Kalau Beni sudah gila akan teriak saja tapi masih ditahan.
BENI
ANAK KECIL
Tisu!
Anak itu berubah seketika menjadi wajah Alder membuat Beni mematung. Dia tak menyangka jika Alan memperkerjakan Alder seperti ini.
ANAK KECIL
Tak tega Beni membeli tisu itu meskipun tidak tahu untuk apa lalu Anak itu tersenyum mengembalikan kesadaran Beni
BENI
BENI
48. INT. RESTORAN — SIANG
Farel mengambil sapu dan alat pel kemudian bersih-bersih. Dia sampai keringatan karena seluruh ruangan dipel tanpa terlewat.
FAREL
Lalu duduk di bangku plastik memperhatikan interior restoran. Ia mencari ide agar restoran ini ramai tapi bingung bagaimana caranya.
FAREL
Farel menggeleng lalu melihat spanduk promosi diseberang.
FAREL
FAREL (CONT'D)
Setelah mengambil minum Farel malah duduk lagi dan ketiduran disana.
49. INT. RUANG TAMU– RUMAH ALAN — SIANG
Karena sudah jam makan siang Alan membangunkan Alder. Dia sempat membuat jus buah untuk Alder lalu membangunkan Alder disofa.
ALAN
Alder menggeliat dan mengucek matanya.
ALAN (CONT'D)
ALDER
ALAN
ALAN (CONT'D)
ALDER
ALAN
Alder menggeleng lagi lalu mengambil jus yang tersedia di meja.
ALDER
Alan membuang napas, lelah.
ALAN
Alder cekikikan lanjut minum dengan anteng sesekali menawari Alan karena diam saja disampingnya.
ALDER
Jus angker bapak aku kerja kan? dimana ya kok gak nemuin Alder?
ALAN (V.O)
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
Alder menatap Alan kebingungan.
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
ALAN
ALDER
Alan pun mengantar daripada Alder menangis sebentar lagi jika tidak dituruti.